"Hidup itu seperti menyusun kepingan-kepingan puzzle". Kita membentuk gambar diri kita dari apa yang kita lakukan.. Kita mendapat satu keping dalam setiap peristiwa yang kita alami. Kepingan itu yang dinamakan makna. Makna itu kemudian kita susun dengan makna-makna lain yang sudah tersusun sebelumnya.
Terkadang kepingan makna itu tersusun dengan benar dan kita lanjutkan dengan menyusun keping baru dari peristiwa baru yang kita alami. Peristiwa yang terbentuk yang berkaitan dengan peristiwa sebelumnya..
Tetapi sering juga akal kita buntu pada satu titik. Kenapa semua tidak berjalan dengan baik? Kenapa semua tidak sesuai dengan yang kita harapkan? Itu pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul di kepala dan membuat kita menjadi gelisah..
Ketika semua tidak berjalan dengan baik, ketika kepingan itu tidak memberikan gambaran yang kita inginkan, kita biasanya terduduk diam. Merekonstruksi kembali apa yang pernah kita lakukan yang menjadikan kita seperti sekarang.
Akhirnya kita bongkar lagi kepingan yang tersusun. Terkadang kita bongkar semua, mulai dari awal lagi. Tapi lebih banyak kita bongkar sebagian ketika kita tahu, di titik inilah kita salah menyusun kepingan..
Begitulah terus hidup kita, menyusun, membongkar, susun lagi, bongkar lagi, sampai pada akhirnya kita menemukan gambar yang tepat apa dan siapa diri kita sebenarnya...
Banyak dari kita yang sudah menentukan gambar apa yang kita inginkan nanti, baru menyusun kepingan-kepingan. Kita menggambar keinginan kita dengan penuh nafsu. Kita ingin menjadi sesuatu, meski sesuatu itu tidak sesuai dengan kadar kita sebenarnya.
Nafsu yang membuat kita salah menyusun kepingan. Sehingga pada titik tertentu, kepingan-kepingan itu ternyata sama sekali tidak membentuk gambar. Macet. Berantakan. Kita mengeluh dan terus memaksa menyusun kepingan baru dari kepingan yang berantakan itu. Yang terjadi semakin berantakan, semakin kita tenggelam, terlilit masalah besar...
Susunlah kepingan hidup kita bukan berdasarkan apa yang kita inginkan. Susunlah kepingan hidup kita karena memang kita harus menautkannya dengan kepingan yang ada.
Gambar yang ada dalam benak kita, belum tentu sesuai dengan gambar yang akan terbentuk dari kepingan yang kita susun. Harus sabar daripada semua salah dan kita harus membongkar lagi semua dari awal..
Semua rencana kita tidak lebih baik dari rencana Tuhan... Janganlah jadi manusia yang berencana, lalu berdoa minta Tuhan mengabulkanNya. Berjalanlah dulu dan minta Tuhan menjaga kita dari nafsu yang akan menyesatkan di perjalanan... Itulah sebaik-baik rencana yang kita butuhkan..
Mari kita merenungi semua kesalahan akibat kesombongan kita bahwa rencana kitalah yang terbaik. Sudah saatnya kita bongkar semua kepingan yang tersusun dari sudut pandang yang salah...
Tulisan di atas saya kutip, edit, dan ringkas seperlunya tanpa menghilangkan makna dari www.dennysiregar.com
Labels:
Refleksi
Thanks for reading Kepingan Hidup. Please share...!
0 Komentar untuk "Kepingan Hidup"
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Maaf, Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk Tertentu, J*di, P*rn*, Komentar berbau SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.