Sekilas Tentang Penyakit Jantung Koroner

Sakit jantung

Hingga kini, penyakit jantung koroner masih menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia. Penyakit jantung koroner terjadi manakala terhambatnya aliran atau suplai darah ke jantung melalui pembuluh darah koroner. Terhambatnya suplai aliran darah ini terjadi karena adanya tumpukan kolesterol yang membentuk plak atau kerak lemak di dinding pembuluh darah. Kemungkinan seseorang menderita penyakit jantung koroner memiliki dua faktor resiko, yakni faktor resiko yang tidak bisa diubah dan yang bisa diubah. 

Faktor resiko yang tidak dapat diubah di antaranya seperti usia, jenis kelamin dan riwayat keluarga. Mengetahui riwayat keluarga menjadi sangat penting karena dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, faktor genetik menjadi salah satu kunci dari datang dan perginya suatu penyakit. Sedangkan faktor resiko kedua, yakni yang dapat diubah misalnya seperti kelebihan berat badan, kebiasaan merokok, hipertensi serta diabetes.

Penyakit diabetes dan jantung koroner memiliki kaitan yang sangat erat. Sebab menurut fakta, dua dari tiga seseorang yang menderita diabetes juga menderita penyakit jantung dan stroke. Hal penting lain yang perlu diketahui yaitu bahwa resiko penyakit jantung koroner pada penderita diabetes meningkat dua sampai empat kali lipat. Indonesia sendiri termasuk negara dengan jumlah pasien penderita diabetes terbanyak keempat di dunia. Artinya, satu dari 10 orang di Indonesia mengalami masalah dengan gula darah.

Penanganan penyakit jantung koroner

Seseorang yang hendak memeriksakan kesehatan jantungnya pertama kali dapat berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu. Dengan demikian, pasien akan mendapat beberapa informasi penting seputar kesehatan jantung. Dari hasil konsultasi ini mungkin akan dilanjutkan dengan beberapa pemeriksaan lanjutan, jika memang diperlukan. Tahapan pemeriksaan akan dimulai dengan pemeriksaan screening awal seperti EKG, treadmill, echocardiografi, calcium score dan pemeriksaan lanjutan seperti scanning jantung atau MSCT. 

Dari hasil pemeriksaan ini mungkin dokter akan menganjurkan pemeriksaan kateterisasi jantung untuk memastikan diagnosa. Pemeriksaan ini tentunya berdasarkan indikasi yang jelas dan pertimbangan manfaat, resiko serta pertimbangan biaya. Setelah diagnosa tegak, maka ada beberapa pilihan terapi. Ada pasien yang cukup dengan pengobatan optimal dan menekan faktor resiko, tetapi ada juga yang memang harus dilakukan kateterisasi jantung dan pemasangan stent (cincin/ring). Ada juga yang terapi terbaiknya adalah operasi bedah jantung terbuka (by pass).

Inti penting dari tahapan-tahapan di atas menunjukan betapa pentingnya bagi kita untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh kita. Dengan demikian, kita bisa menghindari hal-hal mendesak yang tidak diinginkan. Hal ini juga berlaku pada diagnosa jenis penyakit lain, dengan memeriksakan kondisi kesehatan tubuh kita, kita menjadi tahu tindakan apa yang mesti dilakukan jika ada penyakit yang bersemayam dalam tubuh kita. Banyak orang didiagnosa menderita penyakit tertentu bisa tetap hidup bahagia dengan senantiasa melakukan pengobatan rutin dan berharap mendapat kesembuhan dari Tuhan yang Maha Kuasa.

Pentingnya menjaga pola hidup seimbang

Tidak ada orang yang menginginkan tubuhnya dihinggapi berbagai jenis penyakit, apalagi penyakit mematikan seperti jantung koroner. Sebetulnya hidup sehat itu murah, sedangkan sakitlah yang akan menghabiskan banyak biaya. Oleh karenanya, untuk mencegah tubuh terserang penyakit, penting bagi kita untuk selalu menerapkan pola hidup sehat seperti rutin berolahraga secara teratur, mengkonsumsi makanan yang sehat, tidak merokok dan menghindari stres. Hormon stres alias hormon katekolamin akan mempengaruhi kesehatan tubuh.

Selain itu, biasakan hidup ceria dengan melakukan hal-hal yang membahagiakan dan membuat kita tersenyum. Hindari hoax dan pertikaian antar teman baik di dunia nyata maupun dunia maya. Selalu berpikir positif, tidak terlalu ambisius dan senantiasa bersyukur atas segala sesuatu yang telah dianugrahkan Tuhan kepada kita. Jika ini semua dapat kita lakukan, niscaya hati juga akan merasa tenang, tentram dan bahagia. Hati yang bahagia akan memicu hormon endorfin yang dapat menjauhkan dinding pembuluh darah kita dari penyumbatan. Dengan demikian, kita bisa terhindar dari kemungkinan terserang penyakit jantung koroner.





Sumber: dr M. Yusuf Suseno SpJP (K) FIHA, dokter spesialis jantung SMC RS Telogorejo Semarang, dikutip dari Suara Merdeka, 3 Desember 2017.
Labels: Info & Sains, Kesehatan

Thanks for reading Sekilas Tentang Penyakit Jantung Koroner. Please share...!

0 Komentar untuk "Sekilas Tentang Penyakit Jantung Koroner"

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Maaf, Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk Tertentu, J*di, P*rn*, Komentar berbau SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.