Beberapa tahun yang lalu pernah viral ketika ada yang mengatakan bahwa wilayah yang sekarang bernama Indonesia ini dulunya adalah Atlantis, sebuah peradaban yang dulu sempat dikabarkan hilang. Informasi mengenai hal ini didapat dari sebuah buku berjudul "Atlantis: The Lost Continental Finally Found yang ditulis oleh seorang profesor asal Brasil bernama Arysio Nunes dos Santos. Meski Profesor Santos telah meninggal, namun keterangan dalam bukunya ini menjadi fenomenal ketika kesimpulan dalam bukunya ini menyebut bahwa di tanah nusantara inilah Atlantis dulunya berada.
Sebenarnya apa itu Atlantis? Apa yang menjadi daya tarik dari keberadaan atlantis ini sehingga ia menjadi pokok pembicaraan penting semua kalangan, dari teolog, sosiolog, antropolog hingga geolog?
ilustrasi Atlantis |
Filusuf Plato adalah orang yang pertama kali bercerita tentang Atlantis. Atlantis ditengarai sebagai sebuah pulau legendaris yang disebut oleh Plato dalam buku Timaeus dan Critias. Atlantis adalah sebuah negara yang makmur dengan emas, batuan mulia, dan "mother of all civilization" dengan kerajaan berukuran benua yang menguasai pelayaran, perdagangan, menguasai ilmu metalurgi, memiliki jaringan irigasi, dengan kehidupan berkesenian, teater, dan olahraga.
Namun pada akhirnya, Atlantis kemudian mengalami mega musibah yang teramat dahsyat, hingga akhirnya musnah dari muka bumi. Sebenarnya kisah seperti ini juga ada dalam cerita oral masyarakat tradisional. Kisah-kisah sejenis atau mirip kisah Atlantis ini diakhiri dengan bencana banjir dan gempa bumi. Plato menetapkan ukuran waktu 11.600 tahun BP (Before Present) terjadinya bencana itu. Dan Profesor Santos mencatat kalau kejadian itu ternyata bersamaan dengan berakhirnya zaman Es Pleistocene, yang juga menimbulkan bencana banjir dan gempa yang sangat hebat.
Apakah Indonesia dulunya adalah Atlantis?
Dalam bukunya, profesor Santos menyebutkan, sebelum terjadinya bencana banjir itu, pulau Sumatera, pulau Jawa, Kalimantan, dan Nusa Tenggara masih menyatu dengan semenanjung Malaysia dan benua Asia. Posisi Indonesia terletak pada 3 lempeng tektonis yang saling menekan, yang menimbulkan sederetan gunung berapi mulai dari Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan terus ke utara sampai ke Filipina yang merupakan bagian dari 'Ring of Fire'.
Profesor Santos menyebut beberapa gunung yang menjadi lantaran terpisahnya pulau-pulau di Atlantis. Salah satunya adalah gunung Krakatau yang mengalami letusan hebat. Gunung lain adalah gunung Toba, gunung Semeru, gunung Agung, dan gunung Rinjani. Ledakan Krakatau menghancurkan seluruh gunung itu sendiri lalu kaldera besarnya itu selat Sunda yang menjadi pemisah pulau Sumatera dari Jawa. Kurang lebih itulah tuturan Profesor Santos tentang bencana dahsyat yang menimpa Atlantis.
Tidak hanya menghadirkan argumen yang didasarkan pada tulisan Plato dalam bukunya, profesor Santos juga menyambungkan Atlantis dengan cerita dalam Kitab Suci. Semacam penegasan legacy secara teologis seperti pada umumnya yang ada di setiap peradaban, Atlantis juga memiliki cerita tentang pahlawan peradaban berupa malaikat, atau dewa yang mengajari mereka sistem keyakinan keagamaan yang adiluhung. Merekalah yang berfungsi menangkal energi negatif dari para syetan dan iblis. Sehubungan dengan hal ini, Plato sendiri juga mengidentifikasi orang-orang Atlantis sebagai "putra-putra dewa" atau putra-putra Tuhan" (ben Elohim) seperti dalam Kitab Kejadian.
Manusia setengah dewa inilah yang pada gilirannya menjadi bibit-bibit peradaban yang kemudian berkembang menjadi budaya lembah Indus, Mesir, Mesopotamia, Hatti, Junani, Minoan, Crete, Roma, Inca, Maya, Aztec, dan lain-lain. Budaya di daerah tersebut memiliki mitos yang sama dengan Atlantis. Nama Atlantis di berbagai suku bangsa disebut sebagai Tala, Attala, Patala, Talatala, Thule, Tollan, Aztlan, Tluloc, dan lain-lain.
Apa yang diulas profesor Santos tentang Atlantis ini memang mengundang perdebatan. Ada yang mendukung dan ada pula menolak pendapat profesor Santos ini. Jika memang Indonesia yang kita diami saat ini dulunya adalah Atlantis sebagaimana yang disimpulkan oleh profesor Santos dalam bukunya, kiranya seperti apakah nasib negeri ini di masa yang akan datang? Apakah negeri ini nantinya akan mengikuti Atlantis yang digambarkan sebagai bangsa berperadaban yang amat maju dengan segala kekayaan alam yang dimilikinya, dan apakah setelahnya peradaban di negeri kita ini juga akan musnah karena bencana yang entah kapan terjadinya? Wallaahu A'lam. (dikutip dari Justisia, 2010)
Labels:
Horizon
Thanks for reading Indonesia, Atlantis, dan Peradaban Yang Musnah. Please share...!
0 Komentar untuk "Indonesia, Atlantis, dan Peradaban Yang Musnah"
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Maaf, Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk Tertentu, J*di, P*rn*, Komentar berbau SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.