Pentingnya Menjaga Tali Silaturahim


Budaya silaturahim, saling berkunjung, bertegur sapa, beramah tamah atau berbagi rasa bersama memang sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan bagi masyarakat Nusantara. Budaya seperti ini memang perlu dilestarikan, karena di dalamnya terkandung nilai-nilai luhur yang penuh hikmah dan manfaat. Namun sayangnya, budaya silaturahim ini tampaknya semakin hari semakin memudar. Manusia masa kini cenderung dihinggapi sikap egois, sehingga mereka hanya peduli pada dirinya sendiri tanpa ada rasa peduli dengan keadaan di sekelilingnya.

Silaturahim terjaga

Bagi Umat Islam, ajaran silaturahim merupakan ajaran fundamental untuk terciptanya persaudaraan yang kokoh di antara Umat Islam. Namun sayangnya, adanya sekat-sekat yang memisahkan seorang Muslim yang satu dengan lainnya karena adanya perbedaan pendapat seringkali menghambat terjalinnya tali silaturahim di antara sesama umat Islam itu sendiri. Padahal jika semua Umat Islam mengetahui fungsi, hikmah, manfaat dan pentingnya silaturrahim, mungkin dunia ini akan semakin damai karena sebetulnya semua Muslim bersaudara. Ada beberapa fungsi, hikmah atau manfaat penting yang bisa kita dapatkan jika kita bisa menjaga terjalinnya tali silaturrahim, di antaranya yaitu:

1. Silaturahim dapat Melapangkan Rizqi dan Memanjangkan Umur


Tampaknya kita cukup familier dengan ungkapan ini. Kaitannya dengan hal ini Rasulullah SAW juga pernah bersabda:

"Barang siapa menyukai/ menghendaki agar dilapangkan rizqinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaknya ia bersilaturahim". (HR. Bukhari) 

Pada kenyataannya, memang banyak jalan rizqi yang bisa kita dapat jika kita senantiasa melanggengkan budaya bersilaturahim. Dengan bersilaturahim, jika kita sedang punya masalah ekonomi atau pekerjaan misalnya, tentunya akan ada manfaat besar yang bisa kita dapatkan dari silaturahim, bahkan bisa jadi dengan lebih banyak menerima informasi atau solusi dari saudara atau teman, kita dapat menemukan solusi untuk masalah ekonomi kita tersebut. Selain itu, segala permasalahan hidup yang seringkali membuat kita stress dan berpengaruh bagi kesehatan kita tentunya juga dapat dicegah jika kita banyak sharing dan berbagi dengan saudara kita. Dengan demikian, kita pun dapat menjalani hidup dengan lebih optimis sembari terus mengharap ridha dan pertolongan dari Allah SWT. 

2. Menjaga Keutuhan Persaudaraan Sesama Muslim


Rasulullah SAW bersabda:

"Tidaklah masuk surga orang yang memutuskan tali silaturahim" (HR. Muttafaq 'Alaih) 

Kita semua tahu bahwa semua umat Islam itu bersaudara, namun mengapa kita masih juga sering tercerai berai karena perbedaan-perbedaan yang ada. Bahkan banyak dari kita yang begitu membenci dan menghindari bergaul dengan saudara sesama muslim hanya karena perbedaan aliran yang memisahkannya. Padahal seandainya kita tahu bahwa ancaman bagi orang yang memutuskan tali persaudaraan itu berat, pastinya kita tidak akan gegabah dan akan selalu berusaha untuk tetap menjalin hubungan dengan sesama Muslim demi keselamatannya dan demi meraih surga. Dalam hadits lain Rasulullah SAW juga pernah mengingatkan:

"Tidak halal bagi seorang Muslim berseteru dengan saudaranya lebih dari tiga malam. (digambarkan) keduanya saling bertemu yang satu berpaling ke situ yang satu berpaling ke sini, maka yang paling baik di antara keduanya adalah yang pertama kali memberi salam" HR. Muttafaq 'Alaih) 

3. Sebagai Pemelihara Rahmat


Rahmat Allah memang tersebar di mana-mana. Namun jika ada suatu lingkungan baik lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat terdapat orang yang memutuskan tali silaturahim, maka terputuslah rahmat itu. Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya rahmat Allah tak akan tercurah kepada suatu lingkungan di mana di situ terdapat pemutus persaudaraan (silaturahim)" (HR. Thabrani) 

4. Sebagai Penghapus Dosa


Masyarakat Nusantara punya kebiasaan bersilaturahim dengan bermushafahah (bersalaman) dengan orang yang dijumpainya. Tradisi ini akan semakin terlihat nyata pada saat hari raya Idul Fitri tiba. Kita bersalam-salaman dengan kerabat dan handai taulan diringi ucapan saling memaafkan antara satu sama lain. Tradisi seperti ini ternyata dapat meleburkan dosa-dosa kita yang telah lalu. Rasulullah SAW bersabda:

"Tiadalah bagi dua Muslim yang saling bertemu dan saling bersalaman kecuali keduanya langsung diampuni dosanya sebelum mereka berpisah" (HR. Abu Dawud dan At Tirmidzi) 

Maksud dari hadits tersebut dapat dimknai bahwa jika dosa kita kepada Allah telah dihapus dengan beribadah kepadanya, maka dosa yang tercipta dari hubungan sesama manusia dapat terhapus dengan saling memaafkan sembari saling bersalaman. Selain itu, amarah dan segala dendam kesumat juga akan hilang dengan bersalaman, saling mengakui kesalahan, dan saling memaafkan. Dengan demikian, maka Insya Allah kita akan kembali suci bagai bayi yang baru lahir dari kandungan ibu. 

Oleh karena pentingnya hal-hal tersebut di atas, budaya silaturrahim memang harus kita lestarikan, sehingga persaudaraan kita semakin erat dan kuat dalam bersama menghadapi berbagai cobaan hidup. 

Menjaga kokohnya tali silaturahim memang kadangkala menjadi amaliyah yang berat tapi mulia. Sebuah hadits riwayat Thabrani menyebutkan bahwa ada tiga sikap mulia yang menjadi ciri-ciri dari ahli surga, yaitu:

1. "Kamu menyambung (persaudaraan) dengan orang yang memutuskan persaudaraan denganmu". 

Kita memang tidak memungkiri kalau ada orang yang memang membenci kita sehingga dia tidak mau bergaul dengan kita dan selalu berusaha menghindar dari kita. Untuk mewujudkan ciri ahli surga yang pertama ini caranya kita bisa mencoba mengucapkan salam padanya. Kalau dia tidak menjawab, dia berdosa, karena menjawab salam itu wajib. Kalau dia menjawab salam kita, maka berarti putusnya persaudaraan telah berakhir dan kita dapat kembali memulai hubungan yang baik dengannya. 

2. "Kamu memberi kepada orang yang menganggap haram memberi kepadamu" 

Ada watak orang yang mau berbuat baik hanya kepada orang yang berbuat baik atau memberi keuntungan kepadanya saja. Orang-orang seperti ini biasanya 'mengharamkan' dirinya untuk memberi kepada orang yang tidak memberi manfaat kepadanya. Jika kita ingin menerapkan ciri-ciri ahli surga yang kedua ini, maka bila kita ingin memberi dan berbuat baik kepada orang lain, seharusnya kita tidak usah pilih-pilih, termasuk saat kita mau memberi kepada orang yang justru bakhil kepada kita. 

3. "Dan bersalaman dengan orang yang selalu mencercamu" 

Sikap yang ketiga ini juga merupakan sikap yang tidak ringan untuk kita lakukan. Butuh usaha lebih untuk bisa berdamai dan menyambung tali silaturrahim dengan orang yang memusuhi kita dan selalu mencerca kita. Namun bila kita mampu melakukannya, berarti kita telah memiliki satu tanda ahli surga. 

Demikianlah di antara beberapa hal yang semakin meneguhkan akan pentingnya menjaga tali silaturahim. Semoga kita dapat selalu menjaga keutuhan tali silaturahim di antara sesama Umat Islam. Demikian, semoga bermanfaat. (Dinukil dari majalah Asysyifa edisi 327/IX)

Labels: Horizon

Thanks for reading Pentingnya Menjaga Tali Silaturahim. Please share...!

0 Komentar untuk "Pentingnya Menjaga Tali Silaturahim"

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Maaf, Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk Tertentu, J*di, P*rn*, Komentar berbau SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.