24 Agustus, Peringatan Hari Televisi Nasional dalam Sejarah

Apakah anda tahu tanggal 24 Agustus itu hari apa?. Ya, tepat sepekan setelah perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia, masyarakat Indonesia, terutama insan pertelevisian biasa memperingati tanggal 24 Agustus sebagai Hari Televisi Nasional. Hal ini sebenarnya mengacu pada peristiwa 24 Agustus 1962, dimana untuk pertama kalinya TVRI sebagai stasiun televisi pertama di Indonesia mengudara saat menyiarkan secara langsung upacara pembukaan Asian Games IV di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.

hari televisi nasional
ilustrasi

Yang menarik bukan hanya itu saja, dua stasiun televisi swasta di Indonesia yakni RCTI (Rajawali Citra Televisi) dan SCTV (Surya Citra Televisi) juga memperingati tanggal 24 Agustus sebagai hari ulang tahunnya. RCTI diresmikan pada tanggal 24 Agustus 1989 sedangkan SCTV lahir pada 24 Agustus 1990. Keberadaan dua stasiun televisi swasta ini juga menandai awal mula keragaman pertelevisian di Indonesia pada saat itu. 

Lahirnya TVRI


TVRI

Sebagaimana dikutip dari wikipedia, Televisi Republik Indonesia (disingkat TVRI) adalah jaringan televisi publik berskala nasional di Indonesia. Menurut catatan sejarah, ide dan gagasan lahirnya TVRI bermula pada tahun 1961, saat Pemerintah Indonesia memutuskan untuk memasukkan proyek media massa televisi ke dalam proyek pembangunan Asian Games IV di bawah koordinasi urusan proyek Asian Games IV. 

Pada tanggal 25 Juli 1961, Menteri Penerangan mengeluarkan SK Menpen No. 20/SK/M/1961 tentang pembentukan Panitia Persiapan Televisi (P2T). Selanjutnya, pada 23 Oktober 1961, Presiden Soekarno yang saat itu sedang berada di Wina mengirimkan teleks kepada Menteri Penerangan, Maladi untuk segera menyiapkan proyek televisi dengan jadwal sebagai berikut:
  1. Membangun studio di eks AKPEN di Senayan (lokasi TVRI sekarang).
  2. Membangun dua pemancar: 100 W dan 10 kW dengan tower setinggi 80 m.
  3. Mempersiapkan perangkat lunak (program dan tenaga).
Pada tanggal 17 Agustus 1962, TVRI mulai mengadakan siaran percobaan dengan acara HUT RI ke-17 dari halaman Istana Merdeka Jakarta, dengan format hitam-putih dan didukung pemancar cadangan berkekuatan 100 W. Tepat pada tanggal 24 Agustus 1962, TVRI akhirnya mengudara untuk pertama kalinya dengan acara siaran langsung upacara pembukaan Asian Games IV dari stadion utama Gelora Bung Karno. Dengan hadirnya TVRI, saat itu Indonesia menjadi salah satu dari empat negara di Asia yang memiliki stasiun televisi setelah Jepang, Filipina, dan Thailand.

Pada tahun 1964, TVRI mulai merintis pembangunan Stasiun Penyiaran Daerah dimulai dengan TVRI Stasiun Yogyakarta yang secara berturut-turut diikuti dengan Stasiun Medan, Surabaya, Makassar, Manado, Denpasar, dan Samarinda. TVRI memonopoli siaran televisi di Indonesia hingga tahun 1989. Setelahnya, kemudian berdirilah stasiun televisi swasta pertama Indonesia yaitu RCTI (tahun 1989) di Jakarta dan diikuti SCTV pada tahun 1990 di Surabaya.

Hingga saat ini, TVRI bersama Radio Republik Indonesia (RRI) statusnya adalah Lembaga Penyiaran Publik sesuai dengan ketetapan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. 

Lahirnya RCTI


RCTI

Rajawali Citra Televisi (disingkat RCTI) adalah stasiun televisi swasta pertama di Indonesia yang mengudara pada 13 November 1988. RCTI memulai siarannya secara komersial sekaligus diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 24 Agustus 1989 di Studio RCTI Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Pada mulanya, RCTI didirikan sebagai perusahaan patungan dengan kepemilikan saat itu adalah Bimantara Citra (69,82%) dan Rajawali Wirabhakti Utama (30,18%). 

Pada saat itu, siaran RCTI hanya dapat ditangkap oleh pelanggan yang memiliki dekoder dan membayar iuran setiap bulannya. Pada akhir 1989, RCTI melepas dekodernya, dan kemudian Pemerintah mengizinkan RCTI melakukan siaran bebas secara nasional sejak tahun 1990, meski baru terwujud pada akhir 1991 setelah berdirinya RCTI Bandung pada 1 Mei 1991. Kini sejak Oktober 2003, RCTI dimiliki oleh Media Nusantara Citra, kelompok perusahaan media yang juga memiliki GTV dan MNCTV.

Lahirnya SCTV


SCTV

Setelah hadirnya RCTI, dunia pertelevisian Indonesia masih berlanjut dengan lahirnya SCTV (Surya Citra Televisi) sebagai televisi swasta kedua di Indonesia yang lahir pada tanggal 24 Agustus 1990 di Surabaya, Jawa Timur. Pada mulanya, SCTV lahir sebagai stasiun televisi lokal di Surabaya yang berpusat di Jl. Darmo Permai, Surabaya, Jawa Timur. Meski 24 Agustus ditetapkan sebagai tanggal kelahirannya, SCTV baru mendapatkan izin sebagai stasiun televisi nasional di Jakarta pada tanggal 1 Januari 1993. 

Secara bertahap, kantor operasional SCTV pun kemudian dipindahkan dari Surabaya ke Jakarta. Meski berkali-kali berpindah kantor, pada tahun 2001, SCTV kemudian memusatkan kegiatan operasionalnya di Gedung Graha SCTV (sekarang Gedung Graha Mitra milik Indika Group), di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Selanjutnya pada tahun 2007, kegiatan operasional SCTV berpusat di Senayan City, dengan stasiun pemancar dan studio Penta tetap dipusatkan di Kebon Jeruk.

Pada mulanya, mayoritas saham SCTV dimiliki oleh Bimantara Citra melalui anak usahanya, Sindo Citra Media (kini menjadi Surya Citra Media, dengan melakukan merger bersama PT Cipta Aneka Selaras). Namun sejak tahun 1999, mayoritas saham SCTV kemudian diakuisisi oleh Surya Citra Media. Dan selanjutnya pada awal Mei 2013, SCTV dan Indosiar kemudian resmi bergabung di bawah naungan Surya Citra Media. 

Nah, Sudah tahu kan sekarang tanggal 24 Agustus itu hari apa. Semoga informasi di atas dapat menambah pengetahuan kita tentang sejarah pertelevisian di Indonesia. Semoga bermanfaat.

Labels: Info & Sains

Thanks for reading 24 Agustus, Peringatan Hari Televisi Nasional dalam Sejarah. Please share...!

0 Komentar untuk "24 Agustus, Peringatan Hari Televisi Nasional dalam Sejarah"

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Maaf, Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk Tertentu, J*di, P*rn*, Komentar berbau SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.