Teknik-Teknik Berlatih Peran dalam Drama

contoh drama
ilustrasi via amanat.id 

Pada artikel sebelumnya, kita telah belajar memahami unsur-unsur dalam drama seperti alur cerita, penokohan, perwatakan, dan latar ceritanya. Setelah memahami hal-hal tersebut, selanjutnya yaitu kita mesti mengetahui pula teknik-teknik berlatih mementaskan drama. Bagi anda yang hendak bermain drama atau menjadi seorang aktor film, pemahaman tentang teknik-teknik dalam peran sangat penting agar suatu pertunjukan drama dapat berjalan sukses seperti yang diharapkan.

Namun sebelum itu, agar lebih matang, setiap pelakon mesti melakukan pembedahan kembali atas isi teks drama yang akan dipentaskan secara bersama-sama. Tujuannya yaitu agar semua calon pemain betul-betul memahami isi naskah yang akan dimainkan mulai dari alur cerita, penokohan, dan sebagainya. Selain itu, setiap pemain juga mesti kembali membaca dan memahami secara keseluruhan naskah sehingga dapat mengenal masing-masing peran. Jika hal tersebut sudah dilakukan, maka tahap berikutnya yaitu mengetahui teknik-teknik berlatih drama. 

Salah satu cara menghidupkan dialog drama adalah pengekspresiannya melalui gerak dan mimik para tokoh pemain. Pengekspresian itu tentu saja harus sesuai dengan karakter tokoh yang anda mainkan. Oleh karena itu, pemahaman atas karakter tokoh sifatnya wajib. Contohnya, jika anda hendak memerankan tokoh seorang suami yang sedang memiliki masalah, maka anda juga harus memahami betul suasana jiwa tokoh tersebut. Selain itu, anda juga harus meresapi bagaimana tokoh itu berbicara, berjalan, dan perilaku-perilaku lainnya. 

Berikut ini merupakan hal-hal yang harus anda cermati pada saat berlatih menyampaikan dialog drama:
  1. Penjiwaan terhadap karakter tokoh yang diperankan. Hal ini bisa anda lakukan dengan meresapi gerak-gerik, emosi, dan sikap tokoh itu dengan cermat. 
  2. Penuturan tokoh harus diekspresikan dengan gerak-gerik dan mimik yang menggambarkan karakter tokoh yang dimainkan. Dalam hal inilah diperlukan kemampuan untuk meniru tingkah laku orang lain. 
Seorang pemain peran yang baik adalah orang yang dapat menirukan tokoh yang diperankannya dengan wajar dan apa adanya. Untuk menirukan tingkah laku orang lain, anda harus mengamati orang tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Anda pun perlu mengamati cara berpakaian, cara bicara, dan kebiasaan-kebiasaan lainnya dari tokoh yang diperankan. Oleh karenanya tidak heran jika seorang pelaku peran biasanya melakukan riset cukup lama sebelum akhirnya berhasil dengan baik memainkan karakter yang diperankan. Hal ini bisa kita lihat misalnya dalam pembuatan film-film berskala besar. 

Sebagai gambaran misalnya anda akan memerankan karakter tokoh seorang kiyai, maka anda perlu memperhatikan gerak-gerik sosok tersebut dalam kehidupan nyata. Atau mungkin anda akan menirukan tokoh orang gila, maka anda pun perlu memahami tokoh itu dalam kenyataan yang sesungguhnya. Cobalah perhatikan bagaimana keseharian orang tersebut, bagaimana eskpresi wajahnya, gerak-geriknya, dan ucapannya. Dengan memperhatikan kehidupan manusia sehari-hari secara langsung, hal itu akan banyak membantu anda dalam memainkan suatu peran. 

Untuk mendukung hal tersebut, ada beberapa teknik penghayatan yang dapat kita lakukan dalam melatih kemampuan menghayati suatu peran, antara lain sebagai berikut:
  • Konsentrasi, yaitu pemusatan pikiran dan perhatian pada suatu objek. Misalnya pengonsentrasian pada sosok teman, dengan cara ini kita diharapkan dapat memahami objek itu secara lebih mendetail.
  • Imajinasi, dengan menciptakan hal-hal yang mungkin ada atau mungkin terjadi. Misalnya dengan memejamkan mata, kemudian membayangkan bahwa diri anda sedang berada di sebuah pesawat yang mesinnya rusak atau dalam situasi-situasi yang lain. 
  • Tindakan fisik, yakni dengan cara melakukan latihan-latihan konkret yang mungkin dilakukan oleh seorang tokoh, misalnya duduk, berdiri, berjalan, menyemir sepatu, dan tindakan-tindakan konkret lainnya. 
Di luar teknik-teknik tersebut, terdapat beberapa latihan lainnya yang harus diperhatikan seorang pemain drama agar penampilannya dapat optimal. Latihan-latihan tersebut biasanya berkenaan dengan persiapan fisik, antara lain sebagai berikut:
  1. Olah tubuh, misalnya dengan memutar pinggul, memutar bahu, meregangkan lengan, melakukan senam mulut, atau pun mengerut-ngerutkan jidat. 
  2. Olah suara/ vokal, yakni berupa latihan yang berkaitan dengan pelafalan, intonasi, atau tempo dalam pengucapan bunyi bahasa, kata, atau kalimat. 
  3. Olah rasa, seperti penjabaran di atas yaitu latihan untuk meningkatkan kemampuan apresiasi dan imajinasi.
  4. Olah ruang, yaitu kemampuan untuk mengetahui kebutuhan ruang gerak dari fragmen atau adegan. Misalnya agar tidak membelakangi penonton sehingga mereka bisa melihat ekspresi dan gerakan tubuh pemain dengan jelas.


*Sumber: Menyampaikan Dialog Disertai Gerak-Gerik dan Mimik yang Sesuai, oleh Engkos Kosasih.

Labels: Info & Sains, Seni Budaya

Thanks for reading Teknik-Teknik Berlatih Peran dalam Drama. Please share...!