Setelah berabad-abad lamanya berada pada zaman kegelapan karena kuatnya dominasi pengaruh gereja, bangsa Eropa bangkit kembali pada abad pembaharuan atau renaissance, yakni pada abad ke-14 sampai abad ke-17, yang merupakan zaman peralihan dari abad pertengahan ke zaman modern. Istilah renaissance berasal dari bahasa latin, yaitu kata re artinya kembali dan naitre artinya lahir.
Dalam bahasa Prancis, renaissance berarti lahir kembali atau kelahiran kembali, sehingga renaissance dapat diartikan sebagai kelahiran dan kebangkitan kembali. Kelahiran kembali yang dimaksudkan adalah kelahiran atau kebangkitan kembali kebudayaan Yunani dan Romawi Kuno setelah bangsa Eropa mengalami zaman kegelapan (Dark Age) selama abad pertengahan yang suram.
Istilah renaissance pada mulanya digunakan oleh seorang sejarawan, Michelet, dan dikembangkan oleh J. Burckhardt (1860). Menurut J. Burckhardt, renaissance adalah konsep sejarah yang menunjuk kepada periode yang bersifat individualisme, kebangkitan kebudayaan klasik, penemuan dunia dan manusia sebagai periode berlawanan dengan periode abad pertengahan.
Jadi, renaissance merupakan kelahiran kembali ide-ide klasik yang telah lama hilang dari Eropa sejak berada pada zaman pertengahan. Renaissance adalah kebangkitan kembali orang-orang Eropa untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan kebudayaan Yunani dan Romawi Kuno yang pernah mengalami masa-masa keemasan pada zamannya. Renaissance merupakan masa peralihan dari abad pertengahan menuju abad modern yang ditandai dengan lahirnya berbagai kreasi-kreasi baru yang diilhami oleh kebudayaan Eropa klasik yaitu kebudayaan Yunani dan Romawi Kuno.
Latar Belakang Terjadinya Renaissance
Sebelum renaissance, selama berabad-abad lamanya bangsa Eropa berada pada zaman pertengahan suram akibat kuatnya dominasi gereja dalam berbagai aspek kehidupan. Bahkan raja-raja Eropa pun dibuat tunduk kepada kekuasaan gereja di Roma. Berbagai hal diberlakukan demi kepentingan gereja, sebaliknya hal-hal yang merugikan gereja akan mendapat hukuman sangat berat. Misalnya, Copernicus memperkenalkan teori tata surya yang menyebutkan bahwa matahari merupakan pusat dari tata surya (heliosentris), namun karena hal ini bertolak belakang dengan gereja yang berpandangan bumi sebagai pusat alam semesta (geosentris), maka Copernicus kemudian dihukum mati.
Kehidupan bangsa Eropa pada zaman pertengahan bersifat keakhiratan (eskatologi) sehingga mengabaikan kehidupan duniawi. Pemikiran filsafat yang berkembang pada masa itu juga sangat dipengaruhi oleh gereja sehingga lahir filsafat scholastik yaitu suatu pemikiran filsafat yang berlandaskan pada ajaran-ajaran agama dan untuk alat pembenaran dogma-dogma gereja. Akibatnya, berbagai bidang kehidupan seperti kebudayaan, ilmu pengetahuan, seni, perekonomian, dan perdagangan mengalami kemunduran. Banyak rakyat Eropa meninggalkan kegiatan perdagangan dan hidup dari hasil pertanian (agraris). Akibatnya, banyak kota-kota pelabuhan menjadi sepi dari kegiatan perdagangan.
Keterkungkungan selama zaman pertengahan inilah yang mendorong munculnya gerakan yang berusaha untuk melepaskan dari ikatan tersebut yang disebut gerakan renaissance. Jika pada zaman pertengahan terkenal semboyan yang berbunyi "momento mori", artinya yaitu ingatlah hari kematian, maka setelah abad ke 14 atau setelah terjadinya renaissance, semboyan itu kemudian diganti dengan "carpe dien" yang artinya pergunakan hari, nikmati hidup.
Sebagai awal mula tempat terjadinya renaissance, munculnya gerakan renaissance di Italia disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
- Munculnya kaum borjuis (pengusaha kaya raya) sebagai pendorong gerakan renaissance.
- Runtuhnya Konstantinopel sehingga banyak cendekiawan dan seniman di Konstantinopel pindah ke Italia.
- Sejarah Italia sebagai Pusat Peradaban Romawi Kuno.
- Munculnya Golongan Humanis yang mempelajari kembali kebudayaan Yunani dan Romawi.
Tokoh - Tokoh Renaissance
Tokoh-tokoh renaissance mempunyai peranan penting dalam perkembangan berbagai bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Dalam bidang seni budaya, Michaelangelo Buonarroti (1457-1564), adalah seorang pelukis, pemahat, pujangga, dan arsitek zaman renaissance yang dikenal dengan sumbangsihnya pada studi anatomi di dalam seni rupa. Dua karyanya yang paling terkenal adalah Pieta dan David, yang diukir sebelum ia menginjak usia tiga puluh tahun.
Ada pula Leonardo da Vinci (1452-1519), seorang arsitek, musisi, penulis, pematung, dan pelukis renaissance dari Itali dengan karya terkenalnya, Jamuan Terakhir (The Last Supper) yang dilukis pada dinding gereja Santa Maria di Milan. Karya terkenal lainnya dari Leonardo da Vinci yaitu Mona Lisa yang kini terdapat di museum Louvre, Paris. Leonardo da Vinci juga dikenal menyukai bidang ilmu pengetahuan dimana ia pernah mencatat pemikirannya tentang studi tubuh manusia dalam bukunya sebanyak 7000 halaman.
Selain kedua tokoh tersebut, tokoh-tokoh renaissance lainnya dalam bidang ilmu pengetahuan di antaranya yaitu Johann Gutenberg (1400-1468), Nicolaus Copernicus (1478-1543), Andreas Vesalius (1514-1564), William Gilbert (1540-1603), Galileo Galilei (1546-1642) dan Johannes Kepler (1571-1642). Renaissance juga telah melahirkan tokoh-tokoh penting dalam sejarah penjelajahan samudera seperti Christopher Columbus (1451-1506) dan Ferdinand Magellan (1480-1521).
Selain di Italia, gerakan renaissance juga menyebar dan berkembang di negara-negara Eropa lainnya. Dari negeri Belanda ada Desiderwis Erasmus (1469-1536) dan Rembrant (1607-1669). Erasmus adalah seorang penulis yang mengikuti jejak Sokrates, sedangkan Rembrant adalah seorang pelukis dengan ciri khasnya menampilkan kontras antara gelap dan terang. Dari Inggris ada Thomas More (1478-1535), seorang sastrawan dengan karya terkenalnya berjudul "Utopia". Ada pula sastrawan Inggris lainnya bernama William Shakespeare (1546-1616) lewat karyanya seperti Julius Caesar, Hamlet, Macbeth, dan Romeo and Juliet. Sedangkan dari Spanyol muncul Cervantes, seorang sastrawan dengan karya terkenalnya berjudul "Don Quixote".