Sebelum mewabahnya COVID-19 atau virus Corona seperti sekarang ini, umat manusia juga pernah diuji dengan beberapa jenis virus lainnya yang sudah lebih dulu muncul. Sebagian dari kita mungkin pernah mendengar beberapa nama virus yang pernah menjangkiti umat manusia sejak masa lalu seperti virus ebola, virus HIV, virus hepatitis, virus influenza, virus cacar, dan virus-virus lainnya.
Melansir dari wikipedia, virus adalah agen infeksi berukuran kecil yang bereproduksi di dalam sel inang yang hidup. Ketika terinfeksi, sel inang dipaksa untuk menghasilkan ribuan salinan identik virus asli dengan cepat. Virus sendiri tidak memiliki sel, pembentukan virus-virus baru berlangsung dalam sel inang yang terinfeksi. Walaupun demikian, virus memiliki materi genetik yang memungkinkannya untuk bermutasi dan berevolusi.
Virus seringkali diasosiasikan dengan jenis penyakit yang menakutkan. Tidak salah memang, karena beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus memang masih sulit untuk diobati. Seperti halnya virus corona, beberapa jenis virus dapat menimbulkan kerusakan yang hebat pada kehidupan. Tidak hanya pada manusia, virus-virus tersebut juga bertanggung jawab terhadap berbagai penyakit menular yang diderita organisme, baik tumbuhan, hewan, manusia, maupun bakteri.
Pertanyaannya kemudian, sejak kapan manusia mengetahui keberadaan virus?, atau sejak kapan virus ditemukan dan berhasil diidentivikasi manusia?. Uraian singkat berikut ini mungkin bisa memberi sedikit tambahan wawasan kita tentang hal itu.
Sejarah Penemuan Virus
Proses penemuan virus dimulai ketika seorang Ilmuwan asal Jerman, Adolf Meyer pada tahun 1883 menyelidiki penyebab penyakit mosaik pada tembakau. Penyakit tersebut menjadi penghambat bagi pertumbuhan tembakau dan menyebabkan daun tembakau berbintik-bintik kuning. Ia menemukan penyakit tersebut menular saat memindahkan dari tanaman yang terserang penyakit ke tanaman lain dengan cara menyemprotkan getah. Pada waktu itu, ia berkesimpulan bahwa penyebabnya adalah organisme yang lebih kecil dari bakteri.
Pada tahun 1893, ilmuwan Rusia, Dimitri Ivanovsky melakukan penyelidikan yang sama dengan cara menyaring ekstrak dari tumbuhan tembakau yang terkena penyakit dengan menggunakan saringan bakteri. Ia berhipotesis bahwa jika penyebab penyakit tersebut adalah bakteri, maka organisme tersebut tidak akan dapat melewati saringan bakteri. Namun, begitu hasil saringan disemprotkan ke pohon yang sehat, ternyata pohon tersebut terjangkit penyakit mosaik. Sungguhpun demikian, Ivanovsky tetap berkesimpulan bahwa organisme penyebab penyakit tersebut adalah bakteri patogen yang berukuran lebih kecil dari ukuran bakteri biasa dan menghasilkan racun. Racun bakteri itulah yang menyebabkan penyakit tersebut.
Berlanjut pada tahun 1897, ahli botani Belanda, Martinus Beijerinck melakukan penyelidikan lebih lanjut pada daun tembakau. Ia menemukan jika di dalam getah yang sudah disaring dapat bereproduksi. Beijerinck berkesimpulan bahwa organisme penyakit tersebut berukuran lebih kecil dari bakteri dan hanya dapat berkembang biak di dalam tubuh organisme.
Pada akhirnya, ilmuwan Amerika, Wendell Stanley pada tahun 1935 berhasil mengkristalkan organisme patogen pada daun tembakau yang dikemudian hari diberi nama TMV (tobacco mosaic virus). Semenjak itu, penyelidikan manusia terhadap virus semakin intensif seiring dengan penemuan mikroskop elektron. Sejak tahun 1950- an, virologi (ilmu yang mempelajari virus) pun menjadi bidang penelitian yang aktif untuk memberikan pemahaman lebih mendalam tentang berbagai jenis penyakit, genetika, bahkan karakteristik organisme.
Pencegahan Penyakit Yang Disebabkan Virus
Penyakit yang disebabkan oleh virus bersifat menular. Penularan tersebut dapat terjadi melalui penularan langsung, penularan melalui saluran pencernaan, atau penularan melalui vektor binatang. Pencegahan terbaik agar tidak tertular penyakit akibat virus tersebut adalah dengan menghindari sumber penyebabnya.
Sebagai langkah antisipasi, beberapa cara berikut ini dapat anda lakukan untuk mencegah penularan penyakit yang disebabkan oleh virus.
1. Cara Pencegahan Alami Yang Dilakukan Oleh Zat Antibodi
Tubuh memiliki mekanisme sendiri untuk melindunginya dari antigen yang masuk. Agar tubuh dapat melakukan perlindungan secara alami, tubuh harus dalam kondisi sehat dan bugar. Oleh karena itu, mulailah dari sekarang untuk membiasakan diri menjalankan hidup sehat seperti makan dengan pola makanan yang sehat dan tidak berlebihan, berolahraga dan istirahat teratur, serta memiliki sikap hidup yang sehat.
2. Cara Pencegahan Buatan
Cara ini dapat dilakukan dengan melalui pemberian vaksin kepada orang yang sehat. Vaksin berfungsi untuk merangsang pembentukan zat antibodi dalam tubuh sehingga apabila tubuh terinveksi virus tertentu, maka tubuh telah memiliki penangkalnya. Vaksin diperoleh dari biakan virus yang telah lemah atau tidak aktif. Pembiakan virus tersebut dapat berlangsung di media embrio telur ayam atau bebek.
3. Menghindari Kontak Langsung
Cara ketiga ini dilakukan dengan menghindari kontak langsung dengan penderita akibat virus, baik dengan penderita ataupun melalui peralatan yang digunakannya. Jika situasinya seperti sekarang ini (wabah virus Corona), cara yang bisa anda lakukan di antaranya yaitu selalu jaga jarak aman dengan orang yang batuk atau bersin, jangan keluar rumah jika merasa tidak enak badan, biasakan cuci tangan pakai sabun secara rutin, dan selalu kenakan masker jika terpaksa keluar rumah atau jika pembatasan fisik tidak dimungkinkan.
Santos el SalamJanuari 18, 2021AdminBandung Indonesia
Sejarah Penemuan Virus dan Pencegahan Penyakit Yang Disebabkan oleh Virus
Santos el Salam
18 Januari 2021
Sebelum mewabahnya COVID-19 atau virus Corona seperti sekarang ini, umat manusia juga pernah diuji dengan beberapa jenis virus lainnya yang sudah lebih dulu muncul. Sebagian dari kita mungkin pernah mendengar beberapa nama virus yang pernah menjangkiti umat manusia sejak masa lalu seperti virus ebola, virus HIV, virus hepatitis, virus influenza, virus cacar, dan virus-virus lainnya.
Melansir dari wikipedia, virus adalah agen infeksi berukuran kecil yang bereproduksi di dalam sel inang yang hidup. Ketika terinfeksi, sel inang dipaksa untuk menghasilkan ribuan salinan identik virus asli dengan cepat. Virus sendiri tidak memiliki sel, pembentukan virus-virus baru berlangsung dalam sel inang yang terinfeksi. Walaupun demikian, virus memiliki materi genetik yang memungkinkannya untuk bermutasi dan berevolusi.
Virus seringkali diasosiasikan dengan jenis penyakit yang menakutkan. Tidak salah memang, karena beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus memang masih sulit untuk diobati. Seperti halnya virus corona, beberapa jenis virus dapat menimbulkan kerusakan yang hebat pada kehidupan. Tidak hanya pada manusia, virus-virus tersebut juga bertanggung jawab terhadap berbagai penyakit menular yang diderita organisme, baik tumbuhan, hewan, manusia, maupun bakteri.
Pertanyaannya kemudian, sejak kapan manusia mengetahui keberadaan virus?, atau sejak kapan virus ditemukan dan berhasil diidentivikasi manusia?. Uraian singkat berikut ini mungkin bisa memberi sedikit tambahan wawasan kita tentang hal itu.
Sejarah Penemuan Virus
Proses penemuan virus dimulai ketika seorang Ilmuwan asal Jerman, Adolf Meyer pada tahun 1883 menyelidiki penyebab penyakit mosaik pada tembakau. Penyakit tersebut menjadi penghambat bagi pertumbuhan tembakau dan menyebabkan daun tembakau berbintik-bintik kuning. Ia menemukan penyakit tersebut menular saat memindahkan dari tanaman yang terserang penyakit ke tanaman lain dengan cara menyemprotkan getah. Pada waktu itu, ia berkesimpulan bahwa penyebabnya adalah organisme yang lebih kecil dari bakteri.
Pada tahun 1893, ilmuwan Rusia, Dimitri Ivanovsky melakukan penyelidikan yang sama dengan cara menyaring ekstrak dari tumbuhan tembakau yang terkena penyakit dengan menggunakan saringan bakteri. Ia berhipotesis bahwa jika penyebab penyakit tersebut adalah bakteri, maka organisme tersebut tidak akan dapat melewati saringan bakteri. Namun, begitu hasil saringan disemprotkan ke pohon yang sehat, ternyata pohon tersebut terjangkit penyakit mosaik. Sungguhpun demikian, Ivanovsky tetap berkesimpulan bahwa organisme penyebab penyakit tersebut adalah bakteri patogen yang berukuran lebih kecil dari ukuran bakteri biasa dan menghasilkan racun. Racun bakteri itulah yang menyebabkan penyakit tersebut.
Berlanjut pada tahun 1897, ahli botani Belanda, Martinus Beijerinck melakukan penyelidikan lebih lanjut pada daun tembakau. Ia menemukan jika di dalam getah yang sudah disaring dapat bereproduksi. Beijerinck berkesimpulan bahwa organisme penyakit tersebut berukuran lebih kecil dari bakteri dan hanya dapat berkembang biak di dalam tubuh organisme.
Pada akhirnya, ilmuwan Amerika, Wendell Stanley pada tahun 1935 berhasil mengkristalkan organisme patogen pada daun tembakau yang dikemudian hari diberi nama TMV (tobacco mosaic virus). Semenjak itu, penyelidikan manusia terhadap virus semakin intensif seiring dengan penemuan mikroskop elektron. Sejak tahun 1950- an, virologi (ilmu yang mempelajari virus) pun menjadi bidang penelitian yang aktif untuk memberikan pemahaman lebih mendalam tentang berbagai jenis penyakit, genetika, bahkan karakteristik organisme.
Pencegahan Penyakit Yang Disebabkan Virus
Penyakit yang disebabkan oleh virus bersifat menular. Penularan tersebut dapat terjadi melalui penularan langsung, penularan melalui saluran pencernaan, atau penularan melalui vektor binatang. Pencegahan terbaik agar tidak tertular penyakit akibat virus tersebut adalah dengan menghindari sumber penyebabnya.
Sebagai langkah antisipasi, beberapa cara berikut ini dapat anda lakukan untuk mencegah penularan penyakit yang disebabkan oleh virus.
1. Cara Pencegahan Alami Yang Dilakukan Oleh Zat Antibodi
Tubuh memiliki mekanisme sendiri untuk melindunginya dari antigen yang masuk. Agar tubuh dapat melakukan perlindungan secara alami, tubuh harus dalam kondisi sehat dan bugar. Oleh karena itu, mulailah dari sekarang untuk membiasakan diri menjalankan hidup sehat seperti makan dengan pola makanan yang sehat dan tidak berlebihan, berolahraga dan istirahat teratur, serta memiliki sikap hidup yang sehat.
2. Cara Pencegahan Buatan
Cara ini dapat dilakukan dengan melalui pemberian vaksin kepada orang yang sehat. Vaksin berfungsi untuk merangsang pembentukan zat antibodi dalam tubuh sehingga apabila tubuh terinveksi virus tertentu, maka tubuh telah memiliki penangkalnya. Vaksin diperoleh dari biakan virus yang telah lemah atau tidak aktif. Pembiakan virus tersebut dapat berlangsung di media embrio telur ayam atau bebek.
3. Menghindari Kontak Langsung
Cara ketiga ini dilakukan dengan menghindari kontak langsung dengan penderita akibat virus, baik dengan penderita ataupun melalui peralatan yang digunakannya. Jika situasinya seperti sekarang ini (wabah virus Corona), cara yang bisa anda lakukan di antaranya yaitu selalu jaga jarak aman dengan orang yang batuk atau bersin, jangan keluar rumah jika merasa tidak enak badan, biasakan cuci tangan pakai sabun secara rutin, dan selalu kenakan masker jika terpaksa keluar rumah atau jika pembatasan fisik tidak dimungkinkan.
0 Komentar untuk "Sejarah Penemuan Virus dan Pencegahan Penyakit Yang Disebabkan oleh Virus"
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Maaf, Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk Tertentu, J*di, P*rn*, Komentar berbau SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.
0 Komentar untuk "Sejarah Penemuan Virus dan Pencegahan Penyakit Yang Disebabkan oleh Virus"
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Maaf, Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk Tertentu, J*di, P*rn*, Komentar berbau SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.