Home
» Profil Tokoh
» Kisah Sukses Perjalanan Hidup Jokowi Hingga Menjadi Presiden RI
Tidak mudah memang menjadi figur seorang pemimpin, apalagi memimpin negara sebesar Indonesia. Berbagai pro dan kontra selalu mengiringi langkah Bapak Jokowi dalam menahkodai jalannya pemerintahan di negeri ini. Namun terlepas dari perbedaan pandangan politik yang ada, beliau tetap adalah seorang kepala negara yang wajib dihormati dan ditaati oleh rakyatnya.
Sebagai motivasi dan penggugah semangat kita dalam berjuang menggapai kesuksesan, berikut ini sekelumit kisah perjalanan hidup Jokowi dari menjalani hidup sebagai orang biasa hingga berhasil menjadi sosok presiden di negeri kita tercinta ini.
via shutterstock
Joko Widodo atau lebih dikenal dengan nama Jokowi lahir di Solo pada 21 Juni 1961 dari pasangan Notomihardjo dan Sujiatmi. Putra sulung dari empat bersaudara ini bukanlah berasal dari keluarga yang berkecukupan. Jokowi dibesarkan dari keluarga sederhana, bahkan dia pernah mengalami beberapa kali pindah rumah karena tempat tinggalnya digusur. Masa kecilnya dilalui dengan hidup prihatin dan besar di sekitar bantaran sungai sehingga ia mengetahui bagaimana menjadi orang miskin yang sebenarnya.
Ayahnya, Notomihardjo adalah seorang pedagang kayu di pinggir jalan. Meski demikian, Jokowi tidak ingin menyusahkan kedua orang tuanya. Sejak duduk di sekolah dasar (SD), ia telah berupaya hidup mandiri dengan cara berdagang apa saja demi mengumpulkan rupiah demi rupiah. Ia bahkan lebih memilih untuk tetap berjalan kaki saat pergi ke Sekolah meskipun anak-anak lain pergi ke sekolah dengan menaiki sepeda.
Berbagai pekerjaan lain seperti mengojek payung atau menjadi kuli panggul juga pernah ia lakoni untuk membiayai keperluan sekolah dan kebutuhan hidup lainnya. Hidup prihatin telah membawa Jokowi dalam suasana disiplin. Keadaan ini membuat Jokowi mampu menerjemahkan kehidupan prihatinnya melalui bahasa kemanusiaan bahwa dalam kondisi susah orang akan menghargai tindakan-tindakan manusiawi, di sinilah ia belajar untuk rendah hati.
Saat menginjak usia 12 tahun, ia belajar untuk menekuni usaha penggergajian kayu. Latar belakang orang tuanya sebagai tukang kayu cukup membantunya dalam mengasah keahliannya. Keahlian inilah yang membawanya ingin lebih memahami lagi ilmu tentang kayu. Selepas SMA, Jokowi pun memutuskan untuk menimba ilmu di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada. Di perguruan tinggi ini, Jokowi dengan tekun mempelajari tentang struktur, pemanfaatan kayu, serta teknologinya.
Setelah lulus kuliah, ia tetap menggeluti usaha penggergajian kayu. Namun dengan wawasan yang dimilikinya, Jokowi mampu mengembangkan usahanya tersebut hingga berhasil menjadi pengusaha mebel yang sukses. Kemajuan bisnis mebelnya ini tentu saja didorong oleh kerja keras dan kejujurannya dalam berbisnis. Dalam perkembangannya, produk mebelnya bahkan telah menembus pasar Eropa, Amerika, dan Timur Tengah.
Setelah sukses di dunia bisnis, Jokowi terjun ke dunia politik sebagai bentuk tanggung jawab moralnya untuk terus berkontribusi pada negara. Diawali dengan menjadi Walikota Solo pada periode 2005-2011, nama Jokowi kian melambung dalam kancah politik nasional. Pembawaannya yang sederhana, pekerja keras, serta gaya kepemimpinannya yang dekat dengan rakyat menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat luas untuk memberi dukungan kepadanya.
Pada tahun 2012, bersama Basuki Cahaya Purnama, Jokowi terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta untuk periode 2012-2017. Namun, belum genap masa jabatannya berakhir, banyak masyarakat menginginkan Jokowi untuk mencalonkan diri sebagai presiden. Berbagai hasil survey yang diadakan jelang Pemilu Presiden 2014 menempatkannya pada urutan teratas sebagai tokoh yang paling populer sebagai calon presiden.
Pada Pilpres 2014, dengan diusung oleh PDI Perjuangan, PKB, Partai Nasdem dan Hanura, Joko Widodo pun terpilih sebagai Presiden ke 7 Republik Indonesia untuk masa bhakti 2014-2019. Jokowi menjadi Presiden Indonesia pertama sepanjang sejarah yang bukan berasal dari latar belakang elite politik atau militer Indonesia. Pada Pilpres 2019, Joko Widodo kembali terpilih untuk kedua kalinya sebagai Presiden Republik Indonesia untuk masa jabatan 2019 hingga 2024. (dirangkum dari berbagai sumber)
Santos el SalamFebruari 07, 2021AdminBandung Indonesia
Kisah Sukses Perjalanan Hidup Jokowi Hingga Menjadi Presiden RI
Santos el Salam
7 Februari 2021
Tidak mudah memang menjadi figur seorang pemimpin, apalagi memimpin negara sebesar Indonesia. Berbagai pro dan kontra selalu mengiringi langkah Bapak Jokowi dalam menahkodai jalannya pemerintahan di negeri ini. Namun terlepas dari perbedaan pandangan politik yang ada, beliau tetap adalah seorang kepala negara yang wajib dihormati dan ditaati oleh rakyatnya.
Sebagai motivasi dan penggugah semangat kita dalam berjuang menggapai kesuksesan, berikut ini sekelumit kisah perjalanan hidup Jokowi dari menjalani hidup sebagai orang biasa hingga berhasil menjadi sosok presiden di negeri kita tercinta ini.
via shutterstock
Joko Widodo atau lebih dikenal dengan nama Jokowi lahir di Solo pada 21 Juni 1961 dari pasangan Notomihardjo dan Sujiatmi. Putra sulung dari empat bersaudara ini bukanlah berasal dari keluarga yang berkecukupan. Jokowi dibesarkan dari keluarga sederhana, bahkan dia pernah mengalami beberapa kali pindah rumah karena tempat tinggalnya digusur. Masa kecilnya dilalui dengan hidup prihatin dan besar di sekitar bantaran sungai sehingga ia mengetahui bagaimana menjadi orang miskin yang sebenarnya.
Ayahnya, Notomihardjo adalah seorang pedagang kayu di pinggir jalan. Meski demikian, Jokowi tidak ingin menyusahkan kedua orang tuanya. Sejak duduk di sekolah dasar (SD), ia telah berupaya hidup mandiri dengan cara berdagang apa saja demi mengumpulkan rupiah demi rupiah. Ia bahkan lebih memilih untuk tetap berjalan kaki saat pergi ke Sekolah meskipun anak-anak lain pergi ke sekolah dengan menaiki sepeda.
Berbagai pekerjaan lain seperti mengojek payung atau menjadi kuli panggul juga pernah ia lakoni untuk membiayai keperluan sekolah dan kebutuhan hidup lainnya. Hidup prihatin telah membawa Jokowi dalam suasana disiplin. Keadaan ini membuat Jokowi mampu menerjemahkan kehidupan prihatinnya melalui bahasa kemanusiaan bahwa dalam kondisi susah orang akan menghargai tindakan-tindakan manusiawi, di sinilah ia belajar untuk rendah hati.
Saat menginjak usia 12 tahun, ia belajar untuk menekuni usaha penggergajian kayu. Latar belakang orang tuanya sebagai tukang kayu cukup membantunya dalam mengasah keahliannya. Keahlian inilah yang membawanya ingin lebih memahami lagi ilmu tentang kayu. Selepas SMA, Jokowi pun memutuskan untuk menimba ilmu di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada. Di perguruan tinggi ini, Jokowi dengan tekun mempelajari tentang struktur, pemanfaatan kayu, serta teknologinya.
Setelah lulus kuliah, ia tetap menggeluti usaha penggergajian kayu. Namun dengan wawasan yang dimilikinya, Jokowi mampu mengembangkan usahanya tersebut hingga berhasil menjadi pengusaha mebel yang sukses. Kemajuan bisnis mebelnya ini tentu saja didorong oleh kerja keras dan kejujurannya dalam berbisnis. Dalam perkembangannya, produk mebelnya bahkan telah menembus pasar Eropa, Amerika, dan Timur Tengah.
Setelah sukses di dunia bisnis, Jokowi terjun ke dunia politik sebagai bentuk tanggung jawab moralnya untuk terus berkontribusi pada negara. Diawali dengan menjadi Walikota Solo pada periode 2005-2011, nama Jokowi kian melambung dalam kancah politik nasional. Pembawaannya yang sederhana, pekerja keras, serta gaya kepemimpinannya yang dekat dengan rakyat menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat luas untuk memberi dukungan kepadanya.
Pada tahun 2012, bersama Basuki Cahaya Purnama, Jokowi terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta untuk periode 2012-2017. Namun, belum genap masa jabatannya berakhir, banyak masyarakat menginginkan Jokowi untuk mencalonkan diri sebagai presiden. Berbagai hasil survey yang diadakan jelang Pemilu Presiden 2014 menempatkannya pada urutan teratas sebagai tokoh yang paling populer sebagai calon presiden.
Pada Pilpres 2014, dengan diusung oleh PDI Perjuangan, PKB, Partai Nasdem dan Hanura, Joko Widodo pun terpilih sebagai Presiden ke 7 Republik Indonesia untuk masa bhakti 2014-2019. Jokowi menjadi Presiden Indonesia pertama sepanjang sejarah yang bukan berasal dari latar belakang elite politik atau militer Indonesia. Pada Pilpres 2019, Joko Widodo kembali terpilih untuk kedua kalinya sebagai Presiden Republik Indonesia untuk masa jabatan 2019 hingga 2024. (dirangkum dari berbagai sumber)