Banyak hadits menyebutkan bahwa pada hari kiamat kelak, Baginda besar Nabi Muhammad SAW akan berdiri untuk memberikan syafaatnya kepada umatnya yang berdosa, baik dosa kecil maupun dosa besar, dan Allah menerima syafaatnya. Di antara hadits-hadits tersebut, salah satu yang populer berkaitan dengan hal ini yaitu hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah RA. Dari Abu Hurairah, ia berkata:
Suatu ketika, kami bersama Rasulullah SAW sedang menghadiri sebuah jamuan makan. Kepada Rasulullah, dihidangkan daging paha kambing yang merupakan kesukaan beliau. Rasulullah SAW pun menggigitnya dan memakannya dengan lahap. Selanjutnya, beliau kemudian bersabda:
"Aku adalah pemimpin manusia pada hari kiamat, tahukah kalian dari apakah hal itu?. Allah akan mengumpulkan seluruh umat manusia sejak dari pertama hingga akhir di sebuah dataran yang maha luas pada hari kiamat. Orang yang melihat bisa memandang seluruhnya dan orang yang menyeru bisa mendengar mereka.
|
ilustrasi via kabarmakkah.com |
Pada hari itu, matahari didekatkan kepada mereka sehingga manusia pada saat itu mengalami kesusahan dan kesempitan yang tidak tertahankan. Orang-orang kemudian berkata, "Tidakkah kalian lihat apa yang menimpa kalian dan apa yang kalian derita? Tidakkah kalian mencari orang yang memintakan bagi kalian syafaat (pertolongan) kepada Tuhan?. Sebagian manusia kemudian berkata kepada yang lain, "Temuilah Nenek moyang kalian, Adam".
Mereka pun kemudian mendatangi Nabi Adam dan berkata, "Wahai Adam, Engkau adalah nenek moyang manusia. Allah menciptakanmu dengan kedua tangan-Nya, dan meniupkan ruh-Nya ke dalam tubuhmu, memerintahkan para malaikat maka mereka pun sujud kepadamu, dan menempatkanmu di surga. Tidakkah engkau memintakan syafaat bagi kami kepada Tuhanmu?. Tidakkah engkau lihat apa yang telah kami alami dan kami derita?".
Nabi Adam menjawab, "Tuhan sangat marah hari ini kepadaku. Dia tidak pernah marah seperti ini sebelum dan sesudahnya. Dia telah melarangku dari pohon terlarang namun aku melanggarnya, aku hanya bisa memikirkan diriku sendiri!. Pergilah kalian (minta tolong) kepada selain diriku. Pergilah kalian kepada Nuh!".
Mereka pun kemudian mendatangi Nabi Nuh dan berkata, "Wahai Nuh, engkau adalah Rasul pertama kepada umat Manusia, Allah telah menyebutmu sebagai hamba yang bersyukur. Tidakkah engkau lihat apa yang telah menimpa kami?. Tidakkah engkau lihat apa yang telah kami alami?. Sudikah engkau untuk memintakan syafaat bagi kami kepada Tuhan?".
Nabi Nuh menjawab, "Tuhanku sangat marah kepadaku hari ini. Dia tidak pernah marah seperti ini sebelum dan sesudahnya, karena aku pernah mendoakan kaumku dengan kejelekan. Diriku, diriku, diriku!. Pergilah kalian kepada selain diriku!. Temuilah Ibrahim!".
Mereka pun segera pergi menemui Nabi Ibrahim dan berkata, "Engkau adalah Nabi Allah dan kekasih-Nya, mintalah syafaat kepada Tuhan untuk kami. Tidakkah engkau melihat apa yang kami alami?". Nabi Ibrahim kemudian berkata kepada mereka, "Tuhanku sangat marah kepadaku hari ini. Dia tidak pernah marah seperti ini sebelum dan sesudahnya, karena aku telah berbohong tiga kali". Beliau kemudian menyebutkannya, diriku, diriku, diriku!. Pergilah kalian kepada selain diriku, temuilah Musa!".
Mereka pun menemui Nabi Musa dan berkata, "Wahai Musa, engkau utusan (Rasul) Allah, Allah telah memberimu keistimewaan dengan risalah-Nya dan kalam-Nya. Mintalah syafaat kepada Tuhan untuk kami. Tidakkah engkau lihat apa yang telah menimpa kami?".
Nabi Musa pun berkata, "Tuhanku telah marah kepadaku hari ini, tidak pernah Dia marah seperti ini sebelum dan sesudahnya, aku telah membunuh seorang manusia yang tidak diperintahkan untuk membunuhnya. Jiwaku, jiwaku, jiwaku!. Pergilah kalian kepada selain diriku, temuilah Isa!"
Mereka pun akhirnya menemui Nabi Isa dan berkata, "Wahai Isa, engkau Rasulullah dan kalam-Nya yang dititipkan kepada Maryam. Engkau telah berbicara kepada manusia ketika engkau masih dalam gendongan. Mintalah syafaat kepada Tuhan untuk kami. Tidakkah engkau lihat apa yang telah menimpa kami?". Nabi Isa berkata:
"Tuhanku sangat marah kepadaku hari ini. Tidak pernah Dia marah seperti ini sebelum dan sesudahnya - Isa tidak menyebutkan dosa atau kesalahan - jiwaku, jiwaku, jiwaku!. Pergilah kalian kepada selainku, temuilah Muhammad!".
Akhirnya, rombongan manusia itu pun menemuiku dan berkata, "Wahai Muhammad. Engkau adalah Rasul (utusan) Allah dan penutup para Nabi. Allah telah mengampuni dosa-dosamu baik yang telah lalu atau yang akan datang. Mintalah syafaat kepada Tuhanmu untuk kami. Tidakkah engkau melihat apa yang telah menimpa kami?".
Kemudian aku (Muhammad) pergi menuju ke 'Arsy, aku bersujud di hadapan Tuhanku, kemudian Tuhan membukakan kepadaku simpanan pujian dan penghormatan-Nya yang tidak pernah dibuka kepada seorang pun sebelumku. Allah berfirman, "Wahai Muhammad, bangunlah!. Mintalah, niscaya Aku kabulkan. Mintalah syafaat, pasti Aku berikan!".
Aku pun mengangkat kepalaku dan berkata, "Umatku ya Tuhan, umatku ya Tuhan". Maka Allah berfirman, "Wahai Muhammad, masukkanlah umatmu yang tanpa hisab dari pintu surga yang kanan, mereka bersekutu dengan yang lain selain pintu tersebut".
Beliau (Nabi Muhammad SAW) kemudian berkata, "Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, lebar pintu surga seperti jarak antara Makkah dan Himyar atau seperti Makkah dan Basra". (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW juga memperjuangkan umatnya yang masuk neraka agar mendapatkan syafaatnya. Beliau berkata, "Saat itu aku kembali bersujud kepada-Nya. Allah SWT kemudian berfirman, "Angkatlah kepalamu Muhammad. Mintalah, pasti akan Aku kabulkan". Aku pun mengangkat kepalaku dan memohon, "Umatku, umatku, ya Tuhanku". Maka Allah berfirman, "Temuilah umatmu, siapa saja yang kau temukan di hatinya keimanan walau seberat biji sawi, maka masukkanlah ke dalam surga". Lalu aku pun melakukan apa yang diperintahkan dan memasukkannya ke dalam surga".