Lorong Waktu, Time Traveler dan Penjelajahan Lintas Zaman, Apakah Itu Nyata?

Apa yang ingin anda lakukan jika bisa kembali ke masa lalu?. Atau, apa yang ingin anda ketahui jika bisa mengintip dan melihat kehidupan masa depan anda?. Hal ini memang tampak mustahil, namun pertanyaan-pertanyaan seperti ini memang selalu menarik dibahas dan mengundang tanda tanya, terutama ketika kita mendapati kabar berita tentang beberapa orang yang katanya merupakan seorang penjelajah waktu.

lorong waktu
via pixabay

Beberapa waktu lalu dunia pernah dikejutkan dengan sebuah poto yang berasal dari tahun 40 -an. Yang menarik dari poto tersebut adalah kemunculan seseorang dengan gaya yang sangat modern dengan kacamata hitam dan Tshirt cap sambil memegang kamera portable, yang tentunya berbeda dengan style yang ada pada masa tersebut. Dialah yang menjadi objek yang menjadi perhatian dan mencengangkan dunia beberapa waktu lalu. 

Photo lawas tersebut menjadi bahan perdebatan di internet. Ada yang percaya pada poto tersebut bahwa orang bergaya pakaian modern tersebut merupakan seorang time traveller (penjelajah waktu) yang tertangkap kamera di tahun 1940. Tetapi banyak juga yang tidak percaya dengan keberadaan time traveller tersebut dan mengatakan bahwa poto tersebut tidak terbukti secara ilmiah. Lalu mana kemudian yang benar?. 

Penelitian Tentang Penjelajahan Waktu


Banyak sudah ilmuwan yang mencoba membuktikan tentang keberadaan manusia penjelajah waktu. Salah satunya Albert Einstein dengan teori relativitas khusus dan umumnya. Pada teori relativitas khusus dijelaskan bahwa jika dua pengamat berada dalam kerangka acuan lembam dan bergerak dengan kecepatan sama relatif terhadap pengamat lain, maka kedua pengamat tersebut tidak dapat melakukan percobaan untuk menentukan apakah mereka bergerak atau diam. 

Bayangkan ini seperti saat Anda berada di dalam sebuah kapal selam yang bergerak dengan kecepatan tetap. Anda tidak akan dapat mengatakan apakah kapal selam tengah bergerak atau diam. Teori relativitas khusus disandarkan pada postulat bahwa kecepatan cahaya akan sama terhadap semua pengamat yang berada dalam kerangka acuan lembam. Yang jadi pertanyaan, bagaimana bila seseorang mampu melewati kecepatan cahaya, atau bahkan jauh melampaui kecepatan cahaya? 

Kurt Godel, seorang ahli matematika, pada tahun 1949 menggunakan teori Enstein untuk membuktikan time travel dapat terwujud. Pada 1916, Karl Schwartz juga menduga, bahwa Black Hole (lubang hitam) adalah pintu gerbang untuk time travel. Black hole adalah benda luar angkasa yang bermassa tinggi dan juga mempunyai gravitasi super tinggi. Saking tingginya, benda yang tertarik tidak akan bisa lepas, termasuk cahaya. 

Roy Kerr setuju pada tahun 1963 dengan pusaran black hole yang merupakan mesin waktu setelah mempelajari bukti-bukti tentang black hole. Kemudian pada 1988, Kip Thorne mengumumkan ide tentang mesin waktu. Bahan-bahan yang digunakan termasuk teori black hole dan energi negatif. Menurut Thorne, benda antigravitasi akan membuka pintu gerbang worm hole, hingga memungkinkan astronot atau siapapun masuk ke dalamnya. Menurutnya pilihan terbaik untuk antigravitasi adalah Casimir Effect, karena masih berhubungan dengan teknik kuantum, yaitu dua plat metal seukuran rambut yang mampu mengeluarkan energi negatif.

Pada 1935, Einstein dan salah seorang temannya, Nathan Rosen membuat percobaan dengan potongan kecil dalam back hole yang akan berhubungan dengan potongan lainnya. Untuk menghubungkan bagian yang berbeda ruang waktu itu digunakan saluran sempit yang dikenal dengan The Einstein-Rosen Bridge (jembatan Einstein-Rosen). Saluran ini merupakan pintu gerbang jalan pintas untuk menembus ruang dan waktu yang berbeda. 

Jhon Wheeler ikut mengumumkan teori time travelnya pada tahun 1957. Teori ini dinamakan teori Worm hole (lubang cacing). Worm hole merupakan penghubung antar black hole. Teorinya, setiap dunia punya black hole. Fungsinya untuk kembali atau pergi ke suatu masa. Tapi untuk menembus worm hole tidak semudah yang kita pikirkan. Menurut teori Enstein dan Rosen, untuk melewati ke ruang itu dibutuhkan kecepatan yang melebihi kecepatan cahaya. Sampai sekarang, masih dicari seberapa cepat kecepatan yang dibutuhkan untuk masuk kesana.

Ilmuwan mulai gencar mengembangkan teori. Pada tahun 1991, J. Richard Gott III mengembangkan teori Cosmic String atau cosmic yang tergantung di seutas tali (string). Menurutnya, Cosmic String memungkinkan astronot menjelajah waktu tanpa harus kembali lewat jalur yang sama. Cosmic String dipercaya ilmuwan cosmologi sudah ada sebelum bumi terbentuk. Ukuran cosmic hampir sama dengan sebuah atom. Untuk dapat digunakan sebagai mesin waktu, dibutuhkan dua cosmic string dengan kecepatan yang menyamai cahaya. 

Maksud teori diatas seperti berikut ini. Misalkan anda akan berpindah dari satu titik ke titik yang lain dengan jarak antar titik adalah 1 meter dan waktu normal yang dibutuhkan untuk bergerak tersebut selama 1 detik. Pada saat anda bergerak dari titik satu ke titik lain tersebut dengan lama 1s, anda melihat orang di sekitar anda masih berjalan dengan normal yang artinya anda masih bergantung terhadap waktu. Sekarang, bagaimana bila anda berpindah antar titik tersebut dengan kecepatan yang lebih cepat, misalkan 1millisecond. 

Tentunya anda akan melihat bahwa orang yang ada di sekitar anda berjalan lebih lambat. Artinya waktu berjalan lebih lambat dari waktu normal anda. Bagaimana bila waktu perpindahan pada titik tersebut lebih dipercepat lagi. Tentunya sekitar anda akan jauh berjalan lebih lambat, dan bahkan air yang menetes pun terlihat lebih jelas. Dan bila dipercepat lagi, akan tiba pada saat dimana benda disekitar anda diam (tidak bergerak), dalam artian bahwa waktu telah berhenti. Keren kan seperti di film-film?.

Teori relativitas yang dijelaskan oleh Einstein menjelaskan bahwa kecepatan cahayalah yang menjadi kecepatan terakhir yang ada di alam ini. Artinya, pada saat seseorang bergerak dengan kecepatan cahaya, maka benda yang ada di sekitarnya akan bergerak diam, dan waktu juga akan berhenti. Dari penjelasan tersebut, bagaimana seandainya seseorang mampu bergerak lebih cepat atau jauh lebih cepat dari kecepatan cahaya. Apa yang akan terjadi dengan kecepatan tersebut?. 

Mesin Lorong Waktu? 


Teori inilah yang menjadi dasar bagi sebagian ilmuan untuk membuktikan bahwa menjelajah waktu itu masih sangat mungkin untuk dilakukan. Hal ini bila manusia mampu menciptakan sebuah alat yang mampu bergerak melebihi kecepatan cahaya. 

the large hadron collider
via manajemenproyekindonesia.com

Di atas ini adalah gambar mesin proyek manusia yang berusaha membuktikan tentang teori waktu dan ruang. Proyek ini dikenal dengan nama The Large Hadron Collider (LHC), yaitu kompleks pemercepat partikel berenergi tinggi yang terbesar di dunia. Berfungsi untuk menabrakkan dua buah pancaran partikel proton dengan energi kinetik yang sangat besar. 

Proyek ini merupakan salah satu proyek paling rumit di dunia, serta memakan biaya lebih dari USD 10 Miliar dengan waktu penyelesaian lebih dari 14 tahun. Terletak 91 meter di bawah perbatasan Franco-Swiss dekat Geneva, Switzerland. Mesin yang berbentuk terowongan sepanjang 27 kilometer ini dibangun oleh 10000 ilmuwan dan insinyur, dari lebih 100 negara, serta didukung oleh ratusan universitas dan laboratorium. 

Tulisan ini tidak bermaksud bahwa teori time travel itu benar. Artinya, masih menjadi tanda tanya apakah manusia bisa menciptakan sebuah mesin lorong waktu yang memungkinkan kita untuk dapat mengunjungi masa lalu atau masa depan seperti halnya kita saksikan di film. Tulisan ini hanya memberikan gambaran dan wawasan cara berpikir orang yang menganggap bahwa menjelajah waktu itu sangat mungkin. Apakah anda juga percaya akan hal itu? Wallahu A'lam.

Labels: Horizon, Info & Sains

Thanks for reading Lorong Waktu, Time Traveler dan Penjelajahan Lintas Zaman, Apakah Itu Nyata?. Please share...!