Home
» Kesehatan
» Apa Itu Doping?, Macam-Macam Doping, dan Dampak Negatifnya Bagi Tubuh
Ilmu pengetahuan memang banyak membantu kehidupan manusia. Namun dalam penerapannya, hasil temuan dari ilmu pengetahuan juga sering disalahgunakan oleh manusia. Obat ditemukan dengan tujuan untuk menyembuhkan berbagai penyakit pada manusia. Namun seiring waktu, obat-obatan tersebut adakalanya justru disalahgunakan untuk tujuan-tujuan tertentu yang sebetulnya justru bisa berdampak buruk di kemudian hari.
Pernah mendengar istilah dopping?. Bagi anda yang sering mengikuti perkembangan berita seputar olahraga, mungkin acapkali mendengar para atlet yang mendapatkan hukuman karena penggunaan doping. Apa sih sebenarnya dopping itu?. Apakah ia seperti halnya obat-obatan terlarang (narkoba) sehingga juga dilarang dalam dunia olahraga?. Nah, pada artikel kali ini, kita akan sekilas mengetahui apa itu doping dan dampak penggunaannya.
ilustrasi via pixabay
Apakah doping itu?. Doping adalah penggunaan zat kimia buatan dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja tubuh. Pada awalnya, zat kimia yang sekarang digunakan untuk doping ditemukan para ilmuwan untuk mengobati orang yang sakit, misalnya eritropoietin digunakan untuk mengobati orang yang produksi sel darah merahnya terganggu, atau magadon merupakan obat penenang yang digunakan mengobati orang yang stres.
Namun seiring perjalanan waktu, zat kimia tersebut banyak disalahgunakan menjadi obat perangsang kinerja para atlet, karena mereka ingin mencapai prestasi terbaik tanpa memperdulikan efeknya. Doping digunakan sebagai obat peningkat performa agar dapat meningkatkan performa atlet-atlet tersebut. Di satu sisi, doping memang terbukti sangat membantu prestasi atlet. Namun di sisi lain, doping juga memberikan efek negatif dan berbahaya sehingga dilarang penggunaannya oleh badan-badan olahraga di dunia.
Dalam sejarah, tercatat beberapa nama atlet terkenal yang kedapatan menggunakan doping untuk meningkatkan performa mereka saat di lapangan. Pelari dari Amerika Serikat, Flo Jo merupakan salah satu dari sederet atlet yang ingin menjadi yang terbaik dengan cara keliru. Ia meninggal karena doping. Ben Johnson, Ivan Gotti, dan Sunita Rani merupakan contoh lainnya dari beberapa atlet terkenal, tetapi kemudian terpuruk prestasinya karena menggunakan doping.
Macam-Macam Doping, Fungsi, dan Dampak Negatifnya
Doping memiliki berbagai macam fungsi yang dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok. Kelima kelompok doping beserta fungsi dan dampak negatifnya adalah sebagai berikut.
1. Doping yang berfungsi meningkatkan kekuatan otot dan tulang. Doping yang termasuk dalam kelompok ini adalah steroid anabolik dan beta 2-agonik. Senyawa ini mirip dengan hormon testosteron. Dampak negatifnya pada pria adalah dapat menyebabkan kebotakan dan kemandulan. Sedangkan pada wanita dapat menyebabkan tumbuhnya rambut di wajah dan seluruh tubuh, menebalkan pita suara (sehingga suaranya menjadi seperti pria), dan mengganggu siklus menstruasi.
2. Doping yang berfungsi meningkatkan daya ikat terhadap oksigen. Doping yang termasuk dalam kelompok ini adalah eriotropoietin, yang merupakan hormon yang merangsang produksi sel darah merah. Dengan jumlah eritrosit yang tinggi, jumlah oksigen yang diangkut ke otot semakin banyak. Dampak negatifnya adalah karena darah memiliki kandungan sel darah merah yang tinggi, darah menjadi kental, sehingga kerja jantung menjadi semakin keras. Akibatnya, atlet mudah terkena serangan jantung dan stroke.
3. Doping yang berfungsi untuk mengurangi rasa sakit. Zat kimia yang digunakan dalam doping jenis ini adalah narkotik (morfin, heroin, dan lain-lain). Dampak negatifnya adalah atlet menjadi ketagihan narkotik.
4. Doping yang berfungsi menghilangkan stres akibat kelelahan dan tekanan mental. Untuk mengurangi stres, para atlet banyak mengkonsumsi obat penenang, seperti metadon, magadon, dan diuretic. Dampaknya atlet menjadi lebih tenang, tetapi dampa negatifnya adalah koordinasi dan keseimbangan tubuhnya terganggu bahkan banyak yang jiwanya terganggu.
5. Doping yang berfungsi untuk menutupi dampak dari doping yang dikonsumsi sebelumnya. Doping yang termasuk kelompok ini misalnya epitestosteron. Dampak negatifnya adalah merusak alat pencernaan dan ginjal.
Itulah sekilas tentang doping, macam-macam dan dampak negatifnya bagi kesehatan tubuh. Kesimpulannya, jadilah atlet yang sportif, jangan pernah mengotori prestasi anda dengan menggunakan doping. Semoga kita semua diberi perlindungan olehNya.
Santos el SalamAgustus 07, 2021AdminBandung Indonesia
Apa Itu Doping?, Macam-Macam Doping, dan Dampak Negatifnya Bagi Tubuh
Santos el Salam
7 Agustus 2021
Ilmu pengetahuan memang banyak membantu kehidupan manusia. Namun dalam penerapannya, hasil temuan dari ilmu pengetahuan juga sering disalahgunakan oleh manusia. Obat ditemukan dengan tujuan untuk menyembuhkan berbagai penyakit pada manusia. Namun seiring waktu, obat-obatan tersebut adakalanya justru disalahgunakan untuk tujuan-tujuan tertentu yang sebetulnya justru bisa berdampak buruk di kemudian hari.
Pernah mendengar istilah dopping?. Bagi anda yang sering mengikuti perkembangan berita seputar olahraga, mungkin acapkali mendengar para atlet yang mendapatkan hukuman karena penggunaan doping. Apa sih sebenarnya dopping itu?. Apakah ia seperti halnya obat-obatan terlarang (narkoba) sehingga juga dilarang dalam dunia olahraga?. Nah, pada artikel kali ini, kita akan sekilas mengetahui apa itu doping dan dampak penggunaannya.
ilustrasi via pixabay
Apakah doping itu?. Doping adalah penggunaan zat kimia buatan dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja tubuh. Pada awalnya, zat kimia yang sekarang digunakan untuk doping ditemukan para ilmuwan untuk mengobati orang yang sakit, misalnya eritropoietin digunakan untuk mengobati orang yang produksi sel darah merahnya terganggu, atau magadon merupakan obat penenang yang digunakan mengobati orang yang stres.
Namun seiring perjalanan waktu, zat kimia tersebut banyak disalahgunakan menjadi obat perangsang kinerja para atlet, karena mereka ingin mencapai prestasi terbaik tanpa memperdulikan efeknya. Doping digunakan sebagai obat peningkat performa agar dapat meningkatkan performa atlet-atlet tersebut. Di satu sisi, doping memang terbukti sangat membantu prestasi atlet. Namun di sisi lain, doping juga memberikan efek negatif dan berbahaya sehingga dilarang penggunaannya oleh badan-badan olahraga di dunia.
Dalam sejarah, tercatat beberapa nama atlet terkenal yang kedapatan menggunakan doping untuk meningkatkan performa mereka saat di lapangan. Pelari dari Amerika Serikat, Flo Jo merupakan salah satu dari sederet atlet yang ingin menjadi yang terbaik dengan cara keliru. Ia meninggal karena doping. Ben Johnson, Ivan Gotti, dan Sunita Rani merupakan contoh lainnya dari beberapa atlet terkenal, tetapi kemudian terpuruk prestasinya karena menggunakan doping.
Macam-Macam Doping, Fungsi, dan Dampak Negatifnya
Doping memiliki berbagai macam fungsi yang dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok. Kelima kelompok doping beserta fungsi dan dampak negatifnya adalah sebagai berikut.
1. Doping yang berfungsi meningkatkan kekuatan otot dan tulang. Doping yang termasuk dalam kelompok ini adalah steroid anabolik dan beta 2-agonik. Senyawa ini mirip dengan hormon testosteron. Dampak negatifnya pada pria adalah dapat menyebabkan kebotakan dan kemandulan. Sedangkan pada wanita dapat menyebabkan tumbuhnya rambut di wajah dan seluruh tubuh, menebalkan pita suara (sehingga suaranya menjadi seperti pria), dan mengganggu siklus menstruasi.
2. Doping yang berfungsi meningkatkan daya ikat terhadap oksigen. Doping yang termasuk dalam kelompok ini adalah eriotropoietin, yang merupakan hormon yang merangsang produksi sel darah merah. Dengan jumlah eritrosit yang tinggi, jumlah oksigen yang diangkut ke otot semakin banyak. Dampak negatifnya adalah karena darah memiliki kandungan sel darah merah yang tinggi, darah menjadi kental, sehingga kerja jantung menjadi semakin keras. Akibatnya, atlet mudah terkena serangan jantung dan stroke.
3. Doping yang berfungsi untuk mengurangi rasa sakit. Zat kimia yang digunakan dalam doping jenis ini adalah narkotik (morfin, heroin, dan lain-lain). Dampak negatifnya adalah atlet menjadi ketagihan narkotik.
4. Doping yang berfungsi menghilangkan stres akibat kelelahan dan tekanan mental. Untuk mengurangi stres, para atlet banyak mengkonsumsi obat penenang, seperti metadon, magadon, dan diuretic. Dampaknya atlet menjadi lebih tenang, tetapi dampa negatifnya adalah koordinasi dan keseimbangan tubuhnya terganggu bahkan banyak yang jiwanya terganggu.
5. Doping yang berfungsi untuk menutupi dampak dari doping yang dikonsumsi sebelumnya. Doping yang termasuk kelompok ini misalnya epitestosteron. Dampak negatifnya adalah merusak alat pencernaan dan ginjal.
Itulah sekilas tentang doping, macam-macam dan dampak negatifnya bagi kesehatan tubuh. Kesimpulannya, jadilah atlet yang sportif, jangan pernah mengotori prestasi anda dengan menggunakan doping. Semoga kita semua diberi perlindungan olehNya.