Semua yang bersifat jadul memang menjadi hal yang menarik untuk dibahas dan dikenang. Barang-barang antik/ kuno bisa dihargai sangat mahal karena semakin langka untuk ditemui dan sarat akan nilai sejarah. Begitu pula dengan pernik-pernik masa lampau lainnya yang seakan bisa berbicara kepada kita akan bagaimana keadaan dan suasana yang terjadi pada masa itu.
|
Gambar dari Google |
Pada masa kini, orang-orang biasa mencari informasi tentang lowongan pekerjaan dari banyak cara. Selain dari informasi kerabat, saudara, atau dari mulut ke mulut, pekerjaan juga bisa dicari lewat informasi lowongan kerja yang biasa dijumpai di koran-koran, papan-papan informasi, radio, televisi, atau pun via internet lewat facebook, instagram, twitter, whatsapp, dan lain sebagainya.
Pada umumnya, bentuk format penulisan info lowongan kerja tidak jauh berbeda antara satu sama lain. Selebaran informasi lowongan kerja biasanya berisi keterangan mengenai adanya peluang kerja bagi seseorang di suatu instansi/perusahaan, dll dengan kriteria dan syarat-syarat sebagaimana telah ditentukan dalam iklan lowongan kerja tersebut. Bagi peminat yang memenuhi syarat-syarat tersebut, dipersilahkan untuk mengirimkan lamarannya kepada instansi yang membuka lowongan kerja tersebut.
Nah, pernahkah terbayang di benak anda bagaimanakah bentuk pengumuman lowongan kerja pada zaman sengsara yakni ketika masa kolonial Belanda?.
Di bawah ini ada sebuah contoh iklan lowongan kerja dari masa Hindia Belanda yang benar-benar asli kutipan dari koran bertahun 1889 diambil dari perpustakaan nasional.
Bagi anda yang bingung atau asing dengan beberapa istilah/kata-kata di bawah ini, mungkin bisa coba tanyakan kepada simbah, kakek, nenek, eyang, aki, datuk, atau engkong kalian untuk mengetahui maksud dan artinya.
Loewoengan Kerdja Djadoel
PENGOEMOEMAN !!!
DAG INLANDER...HAJOO URANG MELAJOE...KOWE MAHU KERDJA ??? GOVERNEMENT NEDERLANDSCH INDIE PERLU KOWE OENTOEK DJADI BOEDAK ATAOE TJENTENK DI PERKEBOENAN-PERKEBOENAN ONDERNEMING KEPOENJAAN GOVERNEMENT NEDERLANDSCH INDIE
DJIKA KOWE POENYA SJARAT DAN NJALI BERIKOET :
1. Kowe poenja tangan koeat dan beroerat.
2. Kowe poenja njali gede.
3. Kowe poenja moeka kasar.
4. Kowe poenja tinggal di wilajah Nederlandsch indie.
5. Kowe boekan kerabat dekat pemberontak-pemberontak ataoepoen maling ataoepoen mereka jang soedah diberantas liwat actie politioneel.
6. Kowe beloem djadi boedak nederlander ataoepoen ondernemer ataoe toean tanah ataoe baron eropah.
7. Kowe mace bekerdja radjin dan netjes.
KOWE INLANDER PERLOE DATANG KE RAWA SENAJAN DISANA KOWE HAROES DIPILIH LIWAT DJOERI-DJOERI JANG BERTOEGAS:
1. Keliling rawa Senajan 3 kali.
2. Angkat badan liwat 30 kali.
3. Angkat peroet liwat 30 kali.
Kowe mesti ketemoe Mevrouw Shanti, Meneer Tomo en Meneer Atmadjaja. Kowe nanti akan didjadikan tjentenk oentoek di Toba, Buleleng, Borneo, Tanamera Batam, Soerabaja, Djakarta en Riaoeeiland.
Governement Nederiandsch Indie memberi oepah:
1. Makan 3 kali perhari dengan beras putih dari Bangil.
2. Istirahat siang 4 uur.
3. Oepah dipotong padjak Governement 40 percent oentoek wang djago.
Haastig kalaoe kowe mahoe... Pertanggal 31 Maart 1889
Niet Laat te Zijn Hoor...
Batavia 1889
Onder de naam van Nederlandsch indie Governor Generaal
H.M.S Van den Bergh S.J.J de Gooij