Home
» Kesehatan
» Saat Terluka, Mengapa Darah Bisa Berhenti Keluar dengan Sendirinya?
Siapapun pastinya pernah mengalami luka-luka entah itu karena terjatuh, kepleset, tergores benda tajam, dan lain sebagainya. Biasanya, akan keluar darah dari area tubuh yang terluka tersebut. Namun jika lukanya ringan, umumnya darah akan berhenti mengalir dengan sendirinya setelah beberapa saat. Mengapa darah bisa berhenti keluar dengan sendirinya?
via istockphoto
Pendarahan pada bagian tubuh yang terluka terjadi karena sobeknya pembuluh darah. Oleh karena itu, berhentinya pendarahan merupakan proses yang kompleks dan melibatkan berbagai elemen dalam darah. Proses ini disebut proses pembekuan darah (koagulasi). Proses ini dimulai ketika keping-keping darah (trombosit) dan faktor-faktor lain dalam plasma darah kontak dengan permukaan yang tidak biasa, seperti pembuluh darah yang rusak atau terluka.
Sebagai komponen dalam darah, trombosit atau keping-keping darah adalah sel darah yang memiliki peran penting dalam proses pembekuan darah saat terjadi luka agar darah segera berhenti keluar. Pada saat terjadi luka pada permukaan tubuh, trombosit akan segera berkumpul mengerumuni bagian yang terluka dan akan menggumpal sehingga dapat menyumbat dan menutupi luka.
Trombosit bentuknya tidak teratur, tidak berinti, dan berukuran kecil dengan ukuran diameter 2-3 µm. Dalam tiap satu milimeter kubik darah terdapat + 250.000 - 500.000 keping darah (trombosit). Di dalam trombosit, terdapat enzim yang disebut trombokinase. Apabila darah keluar karena terluka, trombosit akan pecah. Jika trombosit pecah, enzim trombokinase akan keluar dari trombosit.
Akibat pengaruh ion kalsium dalam darah, enzim trombokinase akan mengubah protrombin (calon trombin) menjadi trombin. Trombin akan mengubah protein darah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin. Benang-benang fibrin yang terbentuk akan saling bertautan sehingga sel-sel darah merah beserta plasma akan terjaring dan membentuk gumpalan. Jaringan baru akan terbentuk menggantikan gumpalan tersebut dan luka akan menutup sehingga tidak mengeluarkan darah secara terus-menerus.
Protrombin adalah senyawa protein yang dibentuk di hati. Pembentukan senyawa ini dipengaruhi oleh vitamin K. Oleh sebab itu, seseorang yang kekurangan vitamin K akan mengalami kesulitan pembekuan darah jika terjadi luka. Vitamin K bisa didapatkan dari aneka sayuran hijau, buah-buahan tertentu, dan makanan yang mengandung lemak.
Santos el SalamDesember 02, 2021AdminBandung Indonesia
Saat Terluka, Mengapa Darah Bisa Berhenti Keluar dengan Sendirinya?
Santos el Salam
2 Desember 2021
Siapapun pastinya pernah mengalami luka-luka entah itu karena terjatuh, kepleset, tergores benda tajam, dan lain sebagainya. Biasanya, akan keluar darah dari area tubuh yang terluka tersebut. Namun jika lukanya ringan, umumnya darah akan berhenti mengalir dengan sendirinya setelah beberapa saat. Mengapa darah bisa berhenti keluar dengan sendirinya?
via istockphoto
Pendarahan pada bagian tubuh yang terluka terjadi karena sobeknya pembuluh darah. Oleh karena itu, berhentinya pendarahan merupakan proses yang kompleks dan melibatkan berbagai elemen dalam darah. Proses ini disebut proses pembekuan darah (koagulasi). Proses ini dimulai ketika keping-keping darah (trombosit) dan faktor-faktor lain dalam plasma darah kontak dengan permukaan yang tidak biasa, seperti pembuluh darah yang rusak atau terluka.
Sebagai komponen dalam darah, trombosit atau keping-keping darah adalah sel darah yang memiliki peran penting dalam proses pembekuan darah saat terjadi luka agar darah segera berhenti keluar. Pada saat terjadi luka pada permukaan tubuh, trombosit akan segera berkumpul mengerumuni bagian yang terluka dan akan menggumpal sehingga dapat menyumbat dan menutupi luka.
Trombosit bentuknya tidak teratur, tidak berinti, dan berukuran kecil dengan ukuran diameter 2-3 µm. Dalam tiap satu milimeter kubik darah terdapat + 250.000 - 500.000 keping darah (trombosit). Di dalam trombosit, terdapat enzim yang disebut trombokinase. Apabila darah keluar karena terluka, trombosit akan pecah. Jika trombosit pecah, enzim trombokinase akan keluar dari trombosit.
Akibat pengaruh ion kalsium dalam darah, enzim trombokinase akan mengubah protrombin (calon trombin) menjadi trombin. Trombin akan mengubah protein darah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin. Benang-benang fibrin yang terbentuk akan saling bertautan sehingga sel-sel darah merah beserta plasma akan terjaring dan membentuk gumpalan. Jaringan baru akan terbentuk menggantikan gumpalan tersebut dan luka akan menutup sehingga tidak mengeluarkan darah secara terus-menerus.
Protrombin adalah senyawa protein yang dibentuk di hati. Pembentukan senyawa ini dipengaruhi oleh vitamin K. Oleh sebab itu, seseorang yang kekurangan vitamin K akan mengalami kesulitan pembekuan darah jika terjadi luka. Vitamin K bisa didapatkan dari aneka sayuran hijau, buah-buahan tertentu, dan makanan yang mengandung lemak.