Kemuliaan Nama-Nama Lain Rasulullah Muhammad SAW

Kaum Muslimin meyakini bahwa Rasulullah Muhammad SAW adalah sosok manusia yang sempurna. Beliau bukan hanya seorang rasul, seorang nabi, makhluk pilihan dan penerima wahyu. Lebih dari itu, beliau juga seorang yang sempurna, dengan sekian keutamaan yang tak mampu dilukiskan dengan kata-kata. Rasulullah SAW adalah suri tauladan yang baik dalam berbagai hal. Termasuk dalam perbuatan atau akhlak. Sebagai umatnya, sudah seharusnya bagi kita untuk selalu berusaha meneladani akhlak beliau.

kaligrafi Muhammad SAW
via imuzaki.com

Telah dimaklumi bahwa nama Muhammad bagi Rasulullah SAW bukanlah sekedar nama yang tidak memiliki makna. Menurut para Ulama, nama-nama para nabi, bukan hanya sekedar nama yang tidak bermakna, bahkan arti nama-nama itu pada hakekatnya merupakan sifat terpuji yang melekat kepada mereka. Begitu pula dengan nama yang tersemat sebagai nama Rasulullah SAW. Syaikh Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dalam kitabnya 'Jalaul Afham fi Fadhlis Shalah was Salam 'ala Khairil Anam' menjelaskan:

“Pasal (Bagian) ketiga tentang makna nama Nabi SAW

Dalam hadits Jubair bin Muth’im RA, Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya aku memiliki beberapa nama. Akulah Muhammad, akulah Ahmad, dan akulah al-Mahi yakni Allah menghapus kekufuran denganku.” Rasulullah SAW menyebutkan nama-nama ini sebagai penjelasan keutamaan yang menjadi keistimewaannya dan menunjuk pada makna-makna nama-nama ini. Andaikan nama-nama tersebut hanya sekedar nama yang tidak bermakna, tentu nama-nama itu tidak menunjukkan pujian pada beliau. Oleh karena ini, Hassan bin Tsabit RA pernah berkata:

Allah telah mengambilkan nama Muhammad dari nama-Nya untuk mengagungkannya. Tuhan penguasa ‘Arsy bernama Mahmud (Dzat Yang terpuji) dan nabi ini bernama Muhammad (nabi yang selalu terpuji). Andaikan nama-nama nabi hanyalah sekedar nama yang tidak bermakna, tentu tidak akan menjadi pujian bagi beliau.” (Ibn al-Qayyim, Jala’ al Afham fi al-Shalah 'ala Khairil Anam, hal. 96).

Selain nama Muhammad, Rasulullah SAW juga memiliki nama-nama lain yang merupakan pujian bagi pribadi beliau. Nama-nama tersebut biasa kita temukan dalam syair-syair shalawat yang menyertakan nama-nama lain beliau tersebut. Terkait hal ini, Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dalam kitabnya yang lain 'Zad al Ma’ad' memberikan uraian sangat bagus tentang nama-nama Nabi SAW. Syaikh Ibnu Qayyim menyebutkan:

“Pasal (Bagian) penjelasan nama-nama Nabi SAW

Semua nama-nama beliau adalah sifat-sifat terpuji bagi beliau, bukan sekedar nama yang tiada arti. Bahkan nama-nama beliau terambil dari sifat-sifat terpuji dan kesempurnaan yang melekat pada beliau. Di antara nama-nama beliau adalah Muhammad - dan nama ini yang paling populer -, (selanjutnya) Ahmad, al-Mutawakkil (yang berserah diri kepada Allah), al-Maahi (penghapus kekufuran), al-Haasyir (penghimpun umat manusia), al-Aaqib, al-Muqaffa, nabi pembawa taubat, nabi pembawa rahmat, nabi pembawa panji peperangan, al-Faatih (pembuka segala yang tertutup), al-Amiin (yang dipercaya), al-Syaahid (yang menjadi saksi), al-Mubasysyir, al-Basyiir (pembawa berita gembira), al-Nadziir (pembawa peringatan), al-Qaasim (yang membagi-bagikan), al-Dhahuuk (selalu tersenyum), al-Qattaal, Abdullah, al-Siraajulmuniir (lampu yang menerangi), pemimpin anak cucu Adam, pemegang panji yang terpuji, pemilik derajat terpuji dan nama-nama yang lain.

Karena apabila nama-nama beliau adalah sifat-sifat yang terpuji, maka dari setiap sifat terpuji, beliau pasti memiliki nama. Dan apabila setiap sifat terpuji beliau dijadikan nama, maka nama beliau akan melampaui dua ratus nama seperti al-Shaadiq (yang jujur), al-Mashduuq (yang dipercaya), al-Ra’uuf al-Rahiim dan lain-lainnya. Dalam konteks ini sebagian ulama yaitu al-Hafizh Abu al-Khaththab bin Dihyah mengatakan, bahwa Allah memiliki seribu Nama, dan Nabi SAW juga memiliki seribu nama. Dan maksud nama-nama tersebut adalah sifat-sifat terpuji beliau.” (Ibn alQayyim, Zad al-Ma’ad (1/84).

Sedangkan berkaitan dengan nama Thaha dan Yasin, dalam hal ini kita mengikuti hadits yang diriwayatkan oleh Ibn Mardawaih dan Abu Nu’aim dalam Dalail al-Nubuwwah, bahwa Thaha dan Yasin adalah juga nama beliau. Disamping itu banyak pula Ulama salaf yang berpendapat bahwa Thaha dan Yasin adalah memang nama beliau.

Di antara para ulama yang berpendapat demikian adalah Ibnu Abbas, Sa’id bin Jubair, Muhammad bin al-Hanafiyyah, al-Hasan al-Bashri, Ikrimah, Mujahid, al-Zajjaj, Qatadah, al-Dhahhak dan lain-lain. Pendapat ini kemudian diikuti oleh kalangan ahli hadits seperti al-Hafizh al-Qadhi Iyadh dalam al-Syifa, al-Hafizh Ibn Sayyidinnas, al-Hafizh al-Sakhawi dalam al-Qaul al-Badi’, Ibn al Qayyim dalam Zaad al Ma’ad dan lain-lain.

Labels: Horizon

Thanks for reading Kemuliaan Nama-Nama Lain Rasulullah Muhammad SAW. Please share...!