Pantai Kembar Terpadu, Wisata Pantai Asri di Kebumen dengan Konservasi Penyunya

Pantai Kembar Terpadu, Wisata Pantai Asri di Kebumen dengan Konservasi Penyunya

Dua kali sudah saya mengunjungi pantai asri nan menawan ini. Awalnya tidak sengaja saya menemukan pantai kembar ini saat saya bersama teman saya memutuskan untuk refreshing dengan plesiran di salah satu dari sekian banyak pantai di sekitar pesisir selatan Petanahan - Suwuk. Pantai Kembar atau nama lengkapnya Pantai Kembar Terpadu ini berlokasi di desa Tambakmulyo, kec. Puring, atau sekitar 30 kilometer arah barat daya kota Kebumen.

Pantai Kembar Terpadu
dok. pribadi

Pantai yang berada di sebelah timur pantai Suwuk ini memang belum begitu populer bahkan oleh masyarakat Kebumen sendiri. Meskipun begitu, kini pantai ini mulai semakin dikenal dan menjadi salah satu destinasi wisata pantai andalan di Kabupaten Kebumen. Selain pemandangan yang masih asri dan belum terjamah banyak orang, keberadaan konservasi penyu di pantai ini juga menjadi nilai lebih yang membedakannya dengan pantai-pantai lainnya di Kebumen.

Pantai Kembar menyuguhkan indahnya panorama alam sekaligus wisata edukasi bagi wisatawan. Pantai yang juga berada di sebelah barat pantai Bopong dan pantai Sawangan ini memiliki area konservasi penyu yang digagas langsung oleh masyarakat sekitar. Dengan berfokus pada konservasi penyu, warga sekitar menjaga wilayah pantai agar tetap nyaman sebagai tempat bertelurnya para penyu. Para pengunjung pantai juga bisa melihat langsung tempat konservasi penyu karena  memang berada di sekitar pintu masuk menuju Pantai Kembar.

Konservasi penyu pantai Kembar
dok. pribadi

Pantai Kembar memiliki beberapa kolam penangkaran penyu yang dapat dilihat dan difoto oleh pengunjung. Jika pengunjung ingin lebih tahu tentang penangkaran penyu, terdapat petugas yang akan menjelaskan mengenai proses penangkaran penyu di sana. Mulai dari mengamankan telur-telur penyu, menempatkannya di lokasi yang steril, memantaunya, hingga menunggu masa pelepasan. Selain itu, para pengunjung juga bisa mendapatkan pengetahuan soal jenis-jenis penyu, ukuran dan bobot penyu, hingga masa bertelurnya.

Di samping wisata edukasi, tentunya tidak ketinggalan juga untuk menikmati keindahan alamnya sembari mengamati deburan ombak yang mengalun indah. Hamparan pasir hitam yang lembut seakan mengajak pengunjung untuk bermain pasir atau merasakan sensasi kaki terkena air laut yang diterpa ombak. Meskipun tergolong tempat wisata baru, di pantai Kembar juga sudah banyak dibangun spot foto untuk kita dapat berfoto ria seperti gapura bambu, ayunan kembar di tepi pantai dan beberapa spot foto lain. 

Puas bermain pasir dan air, pengunjung bisa berteduh di bawah rerimbunan pohon yang masih banyak dijumpai di sepanjang pesisir pantai Kembar ini. Selain deretan pohon kelapa, pantai ini juga dikelilingi tanaman pandan sehingga membuat suasana pantai semakin sejuk. Sembari beristirahat menikmati angin sepoi-sepoi, terdapat banyak warung yang menjual aneka minuman dan makanan khas lokal Kebumen siap untuk memanjakan lidah kita. 

Ada banyak makanan khas lokal masyarakat Kebumen yang bisa kita coba di sini, mulai dari pecel, tempe mendoan, tahu uleg, lotek, soto dan kuliner-kuliner khas Kebumen lainnya. Para pemilik warung yang ramah akan siap melayani pesanan para pengunjung untuk menjajal aneka kuliner Kebumen yang nikmat tiada tara. Selain nikmat, kuliner-kuliner lokal ini juga sehat, mengenyangkan, serta tentunya dengan harga relatif murah dan terjangkau.

Pantai Kembar Asri Cantik
dok. pribadi

Adapun fasilitas-fasilitas umum yang disediakan pantai ini juga cukup lengkap seperti mushola, toilet umum, dan bangku-bangku untuk duduk. Pihak pengelola juga selalu merawat kebersihannya agar para pengunjung senantiasa nyaman saat mengunjungi pantai ini. Tertarik untuk mengunjungi pantai ini?, silahkan datang saja ke Pantai Kembar Terpadu yang berlokasi di desa Tambakmulyo, kecamatan Puring, kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Semoga bermanfaat.

Selengkapnya
Pendakian Puncak Songolikur, Gunung Muria, Kudus

Pendakian Puncak Songolikur, Gunung Muria, Kudus

Sebetulnya ini merupakan artikel lama yang saya posting pada tanggal 21 November tahun 2015 lalu, atau selang beberapa hari setelah blog ini dibuat. Artikel ini berisi dokumentasi perjalanan saya bersama teman-teman saya sewaktu melakukan pendakian di puncak Songolikur gunung Muria, Kudus, Jawa Tengah. Saya posting ulang artikel ini untuk bernostalgia dan mengenang kembali kisah petualangan kami terutama ketika kami semua masih menimba ilmu di kota Semarang.

Gunung Muria
Gunung Muria 1602 mdpl

Adakalanya hidup itu perlu refreshing dan berpetualang. Inilah yang akhirnya mendasari kami untuk berangkat menjelajah, mengakrabi, bersua dan bersatu dengan alam, agar semakin sadar akan kebesaran Sang Pencipta, Allah SWT. Kami berlima (saya, Kang Reza, Kang Mukhlis, Kang Alim, dan Kang Fakhri) memutuskan untuk mendaki gunung. Berhubung kami masih pemula, khususnya saya, maka kami sepakat untuk melakukan pendakian ke puncak songolikur di gunung Muria, Kudus. 

Gunung Muria terletak di desa Rahtawu, Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa tengah dan memiliki ketinggian 1.602 mdpl. Gunung Muria diketahui memiliki banyak puncak, dengan puncak songolikur (puncak 29) atau disebut juga puncak saptorenggo sebagai puncak yang tertinggi. Adapun jalur pendakian menuju puncak songolikur sebetulnya ada dua, yakni jalur Rahtawu Gebog Kudus, dan jalur Tempur Keling Jepara. Karena kami berangkat dari rumah kang Reza yang berada di Mejobo, Kudus, maka kami memilih melalui jalur Rahtawu.

Pendakian menuju puncak songolikur di gunung Muria ini kami lakukan pada hari sabtu tanggal 20 sampai minggu 21 Desember 2014. Persiapan pendakian dimulai saat saya dan kang Alim, pada malam sebelum pendakian (malam sabtu) menginap di rumah kang Reza di Kudus, sementara kang Mukhlis dan kang Fakhri datang sabtu pagi hari waktu hari pendakian.

Setelah kang Muklis datang dari Purwodadi dan kang Fakhri datang dari Rembang, kami semua berkumpul terlebih dahulu di rumah kang Reza. Namun ternyata cuaca kelihatannya tidak bersahabat hari itu, karena hujan yang turun dari pagi justru semakin deras. Setelah menunggu beberapa lama dan hujan sedikit reda, akhirnya menjelang tengah hari kami memutuskan untuk berangkat. Sebelumnya kami juga mempersiapkan perbekalan yang akan kami bawa, dan berangkatlah kami menuju desa Rahtawu dengan bersepeda motor.

Perjalanan menuju desa Rahtawu ini sempat diwarnai dengan insiden terpisahnya rombongan, meski akhirnya rombongan dapat bertemu kembali. Setelah melewati jalanan yang sempit berbatu dengan genangan air hujan, maka sampailah kami di gerbang desa Rahtawu, desa terakhir untuk menuju jalur pendakian. Kami sempatkan berhenti sejenak di masjid untuk sholat dzuhur dan kemudian makan di warung pinggir jalan untuk mengisi tenaga. Setelahnya, perjalanan motor kami akhirnya benar-benar terhenti di lokasi tempat parkiran motor desa Rahtawu.

Gerbang Desa Rahtawu
Desa Rahtawu

Pendakian menuju puncak songolikur di gunung Muria ini memang belum ada basecampnya, yang ada hanya tempat penitipan sepeda motor dan pembayaran karcis mendaki sebesar 2000 rupiah per orang. Setelah memarkirkan sepeda motor dan membayar karcis masuk, kami pun bersepakat untuk langsung melakukan pendakian.

Sebelum mendaki tidak lupa kami berdoa terlebih dahulu agar diberi keselamatan, kesehatan, dan sampai di tujuan dengan selamat. Tepat sekitar jam 3 sore, pendakian menuju puncak songolikur pun dimulai. Di awal-awal pendakian, kami sering menjumpai dan berpapasan dengan warga sekitar yang lalu lalang dari berkebun di gunung. Pemandangan hijaunya alam yang indah, tebing-tebing tinggi dan jernihnya air sungai menyapa kami di sepanjang perjalanan. 
Sembari menikmati indahnya pemandangan, kami isi perjalanan ini dengan obrolan-obrolan ringan di antara kami. Ada momen lucu ketika kang Fakhri salah atau keliru dalam membaca sebuah papan peringatan yang ditempel di sebatang pohon. Papan yang bertuliskan ''dilarang menebang pohon'' dibaca menjadi ''dilarang menendang pohon'' oleh Kang Fakhri. Tentu saja hal itu membuat kami semua tertawa. Bahkan sepanjang perjalanan, kalimat tersebut akhirnya menjadi bahan guyonan di antara kami berlima.

Warga melintas di jembatan kayu
Warga melintas

Sekitar 30 menit berjalan mendaki, tepat di persimpangan jalur kami berhenti untuk beristirahat. Kebetulan ada seorang warga pencari kayu yang sedang melintas dan juga ikut beristirahat di dekat kami. Kami pun kemudian bertanya kepada bapak tersebut mengenai kedua jalur yang ada di depan kami. Bapak tersebut menjelaskan bahwa dari kedua jalur itu, satu jalur langsung menuju puncak sedangkan satunya lagi juga menuju puncak tapi melalui sendang bunton dan ada musholla kecil untuk sholat. Mendengar keterangan dari bapak tersebut, akhirnya kami sepakat untuk melanjutkan perjalanan melalui jalur sendang bunton.

Saat berjalan menuju lokasi sendang bunton dengan mulai banyaknya tanjakan, masalah pun muncul. Hal ini disebabkan karena saya seperti kehilangan daya untuk melangkah, seakan tenaga saya sudah habis dan wajah terlihat pucat, maklum pertama kalinya mendaki gunung. Dengan terpaksa akhirnya kami memutuskan beristirahat kembali di depan sebuah gubuk.

Gubuk
gubuk di jalur pendakian

Setelah dirasa cukup, dengan memaksakan berjalan pelan, tidak begitu lama akhirnya sampailah kami di sebuah tempat istirahat dan mushola kecil yang diatasnya juga terdapat sebuah sendang, yakni sendang bunton. Karena telah memasuki waktu ashar, kami akhirnya menyempatkan sholat ashar dan istirahat sebentar. Setelahnya kami mampir juga di sendang bunton untuk mencicipi airnya yang berasa seperti soda.

Musholla dan sendang bunton diatasnya
Mushola dan tempat istirahat

Alhamdulillah berkat pertolongan Allah, tubuh saya fit kembali dan tenaga pulih seperti sedia kala, seakan tidak sadar bahwa sebelumnya saya hampir pingsan kehabisan tenaga. Terima kasih juga kepada teman-teman saya yang telah banyak membantu dan memberi semangat. Selepas itu, perjalanan kemudian kami lanjutkan dengan diiringi kabut yang semakin tebal menyelimuti perjalanan kami. Senter yang kami bawa pun kami nyalakan untuk menerangi jalan di depan kami.

Di perjalanan berkabut ini kami mesti melewati jalur-jalur yang cukup menantang dan harus berhati-hati, karena jalur cukup sempit, melewati pinggir jurang dan rawan longsor. Setelah itu kami juga melewati beberapa tempat-tempat mistis seperti lokasi tempat petilasan atau makam. Petilasan atau makam tersebut diantaranya yaitu petilasan Nakula, Sadewa dan Puntadewa.

Kabut semakin tebal
pemandangan berkabut dan petilasan

Setelah melewati jalur pendakian yang lumayan curam dan melelahkan, akhirnya sampailah kami di puncak tertinggi gunung Muria. Kira-kira 3 jam waktu kami habiskan untuk mendaki dan tepat jam 6 kurang seperempat kami sampai di puncak songolikur. Setibanya di puncak, kami disambut dengan gerbang gapura yang dipasangi bendera merah putih di kedua sisinya. Di puncak ini, tepatnya setelah gapura, ada juga sebuah bangunan yang bentuknya menyerupai bangunan suci bagi umat Hindu atau Budha.

Gapura Puncak
Gapura puncak

Situs bangunan Hindu atau Budha
Bangunan mirip situs candi

Di puncak songolikur ini, ternyata hanya kami berlima pendaki yang baru tiba di sana. Kami tidak mendirikan tenda di puncak ini, karena memang disana sudah disediakan gubug-gubug berdinding dan beratap seng untuk para pendaki yang bermalam. Dan uniknya lagi di puncak songolikur ini ada sebuah warung yang dijaga oleh seorang bapak. Kami juga sempat mengobrol dengan bapak itu sembari membeli minuman kopi di warung tersebut.

Kami memilih sebuah gubuk yang lumayan luas untuk tempat kami bermalam. Tidak lupa kami sholat maghrib berjamaah dan kemudian memasak mie instan untuk mengisi perut kami. Setelah menyantap mie dan perbekalan jajanan yang kami bawa, kami sholat isya dan langsung bergegas tidur karena di luar juga sedang gerimis. Pada tengah malam atau sekitar jam 1 dini hari, terdengar beberapa rombongan yang baru tiba di puncak. Rombongan berisi 3 orang akhirnya berbagi ruang bersama kami di gubuk yang lumayan luas itu.

Penginapan di puncak
Bermalam di gubuk

Pagi-pagi sekali setelah shubuh, suasana puncak berubah menjadi sangat ramai. Kami berlima dan rombongan-rombongan lain berjalan menuju sudut puncak untuk menikmati sunrise matahari pagi. Sungguh indah pemandangan di atas puncak songolikur ini. Subhanallaah.... Setelah puas berada di puncak, sekitar jam 8 pada hari minggu pagi, akhirnya kami memutuskan untuk turun gunung.

Keramaian di puncak
Rombongan pendaki lain

Team pendaki
Berada di puncak

Berdiri bersama di puncak
Berada di puncak

Berpose di tengah kabut
Di tengah perjalanan berkabut

Panorama Muria
Pemandangan pegunungan

Panorama Muria 2
Pemandangan pegunungan

Panorama Muria 3
Kang Alim berpose

Panorama Muria 4
Pemandangan pegunungan

Berada di tebing
Tebing gunung Muria

Aliran air sungai
Kang Reza di sungai

Pos pembayaran karcis
Di tempat parkir/ karcis pembayaran


Selengkapnya
10 Tempat Wisata Keren dan Eksotis di Dataran Tinggi Dieng

10 Tempat Wisata Keren dan Eksotis di Dataran Tinggi Dieng

Kawasan Dataran Tinggi Dieng merupakan salah satu destinasi wisata populer yang bisa anda jumpai di wilayah provinsi Jawa Tengah. Lokasinya yang berada di dua wilayah kabupaten yakni Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara menunjukkan bahwa kawasan ini menyimpan banyak pesona wisata menarik yang sayang untuk anda lewatkan. Pada postingan kali ini, kita akan mengenal beberapa tempat wisata keren dan menarik yang ada di kawasan dataran tinggi Dieng.

1. Telaga Warna


telaga warna
via katalogwisata.com

Berlokasi di Dieng Wetan, Kab. Wonosobo, anda akan menemukan sebuah tempat wisata alam cantik nan eksotis bernama telaga warna. Salah satu keunikan dari telaga ini yaitu sering memunculkan nuansa warna - warna unik sehingga tampak indah. Terlebih saat anda mengunjungi telaga ini pada musim kemarau (bulan Juli hingga Agustus), anda akan berkesempatan lebih besar untuk dapat melihat warna air dari telaga ini berubah menjadi merah, hijau, biru, putih, hingga lembayung. Secara ilmiah, perubahan warna ini terjadi berkaitan dengan keberadaan ekosistem yang ada di telaga tersebut. 

2. Telaga Pengilon


telaga pengilon
via tempatwisatasekitar.blogspot.com

Telaga pengilon terletak bersebelahan persis dengan Telaga Warna. Nama pengilon sendiri diambil dari kata dalam bahasa jawa yang berarti cermin. Hal ini mungkin karena keistimewaan dari telaga ini dimana airnya sangat jernih sehingga bisa untuk bercermin (ngilo). Telaga pengilon memang dikenal memiliki air sangat jernih dan tidak mengandung berbagai zat kimia seperti belerang, sehingga bisa dimanfaatkan oleh penduduk sekitar sebagai tempat memancing dan sumber mata air untuk pertanian. Lokasinya yang dikelilingi perbukitan juga semakin menambah keeksotisan dari telaga ini. 

3. Telaga Merdada


telaga merdada
via hoteldanwisata.com

Selain telaga warna dan telaga pengilon, kawasan Dieng juga memiliki Telaga Merdada yang tidak kalah eksotisnya dengan telaga-telaga sebelumnya. Telaga merdada sendiri merupakan yang terbesar di antara beberapa telaga yang ada di Dataran Tinggi Dieng. Kabarnya air dari telaga ini tidak pernah surut sehingga biasa dijadikan sebagai pengairan untuk ladang pertanian warga. Selain itu, telaga ini juga biasa digunakan oleh para pemancing untuk menyalurkan hobi, atau juga para wisatawan untuk sekadar berkeliling telaga dengan perahu kecil yang disewakan oleh penduduk setempat.

4. Komplek Candi Hindu


candi Dieng
via today.line.me

Selain keindahan alamnya, kawasan Dieng juga sarat akan sejarah peradaban masa lalu yang tiada duanya. Sekumpulan candi peninggalan umat Hindu dapat ditemukan di sini. Candi-candi tersebut menjadi saksi bisu pesatnya perkembangan agama Hindu di Jawa pada masa lalu. Kompleks Candi ini juga dikenal sebagai salah satu candi tertua di Jawa yang dibangun pada sekitar abad ke 7 M. Candi-candi Hindu tersebut antara lain: Candi Gatotkaca, Candi Bima, Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Sembadra, Candi Srikandi, Candi Setyaki, Gangsiran Aswatama, Candi Nakula-Sadewa, Candi Parikesit, dan Candi Dwarawati.

5. Kawah Sikidang


kawah sikidang
via ladypinem.com

Kawasan pegunungan Dieng yang memiliki aktivitas vulkanik juga menyimpan wisata kawah - kawah vulkanik dengan aroma belerangnya. Salah satu yang populer dan dikenal banyak orang adalah kawah sikidang. Kawah Sikidang adalah kawah di dataran tinggi Dieng yang paling populer dikunjungi wisatawan karena aksesnya paling mudah dicapai. Kawah ini terkenal karena lubang keluarnya gas selalu berpindah-pindah di dalam suatu kawasan luas. Dari karakter inilah namanya berasal karena penduduk setempat melihatnya berpindah-pindah seperti hewan kijang (kidang dalam bahasa Jawa). Jika berkunjung ke sini, pastikan anda sedia masker agar kesehatan tidak terganggu. 

6. Bukit Sikunir


bukit sikunir
via pegipegi.com

Bagi anda para pecinta alam, mengunjungi bukit Sikunir akan memberikan pengalaman tak terlupakan karena tempat ini merupakan spot terbaik untuk menyaksikan pemandangan matahari terbit paling cantik di Jawa Tengah. Nama Sikunir sendiri berasal dari tanaman rempah Kunir (kunyit) yang berwarna kuning, seperti halnya pantulan sinar matahari ketika terbit (sunrise). Bukit ini memiliki ketinggian 2.300 mdpl dan dan bisa dicapai dengan waktu tempuh sekitar 30 hingga 60 menit. Jika cuaca sedang cerah, pengunjung juga dapat menyaksikan indahnya pemandangan gunung Sindoro, Sumbing, Merbabu, dan Merapi dari bukit Sikunir. 

7. Gunung Prau


gunung prau
via pendaki.id

Selain bukit Sikunir, berwisata ke gunung prau akan cocok bagi anda yang ingin merasakan tantangan lebih dengan melakukan aktivitas pendakian. Gunung Prau merupakan puncak tertinggi di kawasan Dieng dengan ketinggian hampir mencapai 2.600 mdpl. Untuk sampai ke puncaknya, waktu yang ditempuh adalah sekitar 3 sampai 4 jam tergantung kondisi fisik setiap pendaki. Dari atas puncaknya, anda dapat menyaksikan gagahnya pemandangan gunung lainnya seperti Gunung Sindoro dan Sumbing. Indahnya sunrise dan sunset juga dapat pengunjung saksikan dari atas puncak gunung prau ini. 

8. Gua Semar


goa semar
via indonesiakaya.com

Goa Semar merupakan salah satu goa yang berada di kompleks kawasan Taman Wisata Alam Telaga Warna dan Telaga Pengilon. Selain goa semar, ada juga goa lainnya seperti goa jaran dan goa Sumur. Goa-goa ini merupakan goa yang dikeramatkan dan sering digunakan sebagai tempat untuk olah spiritual. Beberapa kalangan biasa menjadikan goa-goa ini sebagai tempat untuk bersemedi. Konon dahulu para raja-raja Jawa dan pemimpin negara juga pernah bertapa atau semedi di goa ini. Bahkan menurut sejarah, Presiden kedua Republik Indonesia, Bapak Soeharto juga pernah bertapa di area goa ini pada tahun 1974. 

9. Sumur Jalatunda


sumur jalatunda
via traverse.id

Sumur Jalatunda adalah sumur alami yang terbentuk karena aktivitas vulkanik gunung berapi. Sumur ini terletak di wilayah Banjarnegara dan kabupaten Wonosobo, tepatnya di desa Pekasiran, Batur, Banjarnegara. Untuk menuju lokasi, pengunjung mesti menaiki kurang lebih 257 anak tangga hingga sampai ke lokasi sumur berada. Meski begitu, indahnya pemandangan alam perbukitan di sekitar tempat ini akan ditemui di sepanjang perjalanan. Sumur jalatunda memiliki kedalaman sekitar 100 meter dengan air berwarna kehijauan. Bagi warga sekitar, sumur raksasa ini juga masih dianggap keramat dan bukan sumur biasa.

10. Dieng Plateau Theater


Dieng Plateau Theater
via jejakpiknik.com

Dieng Plateau Theater merupakan gedung bioskop yang menyajikan film dokumenter tentang kawasan wisata di dataran tinggi Dieng. Di tempat ini, wisatawan akan mendapatkan pengetahuan tentang segala hal tentang Dieng seperti sejarah peristiwa masa lalu, kondisi geografis, penduduk, budaya masyarakat, dan lain-lain yang berkaitan dengan kawasan Dieng. Dengan menonton film tersebut, pengunjung pun jadi tahu tentang segala hal yang ada di kawasan wisata alam ini. Ruangan bioskop ini mampu untuk menampung sekitar 100 orang dan beroperasi dari jam 7 pagi hingga sekitar jam 6 petang. 

Demikianlah informasi tentang 10 Tempat Wisata Keren di Dataran Tinggi Dieng. Semoga bermanfaat.  

Selengkapnya
Destinasi Tempat-Tempat Ziarah di Makkah dan Madinah, Saudi Arabia

Destinasi Tempat-Tempat Ziarah di Makkah dan Madinah, Saudi Arabia

Meski tidak termasuk dalam rangkaian ibadah haji, alangkah baiknya jika kita sempatkan untuk mengunjungi atau berziarah ke tempat-tempat bersejarah yang ada di sekitar kota Makkah maupun kota Madinah. Ziarah atau kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat dari dekat tempat-tempat bersejarah dan menyaksikan secara nyata tempat-tempat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan agama Islam, agar dapat mempertebal keimanan.

Hukum asal berziarah ke tempat-tempat bersejarah tersebut adalah mubah. Namun bila dilaksanakan dengan niat yang baik untuk menambah iman dan keyakinan terhadap kebenaran ajaran Islam, maka hukumnya menjadi sunnah. Lain halnya jika dilaksanakan dengan cara berlebihan, misalnya dengan cara mengeramatkan tempat-tempat tersebut sehingga menimbulkan kemusyrikan, maka hukumnya menjadi haram. 

Tempat-Tempat Ziarah di Makkah


Selain Ka'bah di Masjidil Haram, ada beberapa tempat yang bisa kita tuju saat hendak berziarah ke tempat-tempat suci atau tempat bersejarah di sekitar Makkah, antara lain sebagai berikut:

1. Jabal Nur dan Gua Hira


jabal Nur dan gua Hira
via duniatimteng.id

Di sebelah utara Masjidil Haram lebih kurang 6 km terdapat sebuah gunung yang disebut Jabal Nur. Untuk mendaki ke atas memerlukan waktu kurang lebih 1 jam. Di puncaknya, agak menurun sedikit, terdapat sebuah gua yang cukup untuk duduk 4 orang, tinggi di dalamnya setinggi orang berdiri. Gua tersebut dikenal dengan nama Gua Hira. 

Gua ini terletak pada tebing menanjak yang agak curam walau tidak terlalu tinggi, oleh karena itu untuk menuju gua itu setiap orang harus memiliki fisik yang kuat. Jabal Nur dan Gua Hira ini sangat penting dalam sejarah Islam, karena di gua inilah Nabi Muhammad SAW menerima wahyu yang pertama, yaitu surat Al ‘Alaq dari ayat 1 sampai dengan ayat 5.

2. Jabal Tsur


jabal Tsur
via travelumroh.co.id

Di sebelah selatan Masjidil Haram sejauh kurang lebih 6 km terdapat Jabal Tsur. Di Jabal Tsur ini, Rasulullah SAW bersama dengan Abu Bakar RA pernah bersembunyi waktu hendak hijrah ke Madinah. Menurut riwayat, setelah Rasulullah SAW selamat dari kepungan kaum kafir Quraisy di rumahnya, maka beliau dengan diam-diam menyinggahi Abu Bakar RA. 

Dari rumah Abu Bakar beliau bersama-sama dengan Abu Bakar lebih dahulu berlindung menyembunyikan dirinya di sebuah gua di Jabal Tsur kemudian menuju Madinah. Jika ingin masuk ke dalam gua tersebut kita harus bertiarap dan setelah masuk hanya dapat duduk saja. Untuk mencapai Gua Tsur ini memerlukan perjalanan mendaki selama 1 setengah jam.

3. Jabal Rahmah


jabal Rahmah
via kompas.com

Di padang Arafah terlihat sebuah bukit yang atasnya terdapat tugu, bukit tersebut bernama Jabal Rahmah. Jabal Rahmah merupakan sebuah bukit dengan ketinggian 70 meter yang terletak 25 kilometer sebelah tenggara Kota Makkah. Bukit ini berada di selatan Padang Arafah, tempat jamaah haji berwukuf tanggal 9 Dzulhijah. 

Disebut Jabal Rahmah (artinya bukit kasih sayang) karena menurut riwayat sewaktu Nabi Adam AS dan Siti Hawa turun dari surga, keduanya terpisah dalam kurun waktu yang cukup lama sampai 100 tahun. Antara satu dengan yang lain saling mencari, hingga akhirnya keduanya bertemu di Padang Arafah dan berkumpul di Jabal Rahmah.

4. Masjid Jin


masjid Jin
via detik.com

Masjid Jin terletak di dekat Ma’la, sekitar dua kilometer arah utara dari Masjidil Haram. Penamaan masjid ini berkaitan erat dengan suatu peristiwa tentang bangsa jin dan dakwah Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Tempat ini dahulu digunakan oleh Rasulullah untuk membaiat jin dan sekaligus mengakui bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. 

Masjid ini juga dikenal dengan nama Masjid Al-Bai’ah, karena masjid ini menjadi tempat serombongan jin melakukan baiat. Masjid ini ada kaitannya dengan ayat Al Qur’an surah Al Jin. Dalam Asbabun Nuzulnya, ayat-ayat tersebut diturunkan kepada Nabi Muhammad terkait pertemuan Rasulullah SAW dengan jin di tempat ini.

Tempat-Tempat Ziarah di Madinah


Setelah mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Makkah, kita juga bisa berziarah ke beberapa tempat-tempat bersejarah yang berada di Madinah. Berikut ini di antara beberapa tempat-tempat bersejarah tersebut:

1. Masjid Nabawi dan Makam Rasulullah SAW


Masjid Nabawi dan Makam Nabi
Masjid Nabawi dan Makam Nabi

Masjid Nabawi menjadi tempat paling suci kedua dalam agama Islam setelah Masjidil Haram di Makkah. Bangunan Masjid Nabawi yang ada sekarang ini ditambah dengan halamannya sudah mencukupi hampir keseluruhan luas kota Madinah pada zaman Nabi SAW. 

Termasuk kuburan (Maqbarah) Baqi’ yang dahulu berada di pinggir kota Madinah sekarang ini berada di pinggir halaman masjid. Bahkan makam Nabi Muhammad SAW kini termasuk di dalam bangunan masjid. Areal makam yang dahulu dinamakan Masqurah ini di dalamnya terdapat 3 buah makam, yaitu makam Rasulullah SAW, Abu Bakar RA dan Umar bin Khattab RA.

2. Makam Baqi'


pemakaman Baqi'
via liputan6.com

Baqi’ adalah tanah kuburan untuk penduduk sejak zaman Jahiliyah sampai sekarang. Jamaah haji yang meninggal di Madinah juga dimakamkan di Baqi’, letaknya di sebelah timur dari Masjid Nabawi. Di situ dimakamkan Usman bin Affan (khalifah ketiga) dan para istri Nabi yaitu Siti Aisyah, Ummi Salamah, Juwairiyah, Zainab, Hafsah binti Umar bin Khattab dan Mariyah Al Qibtiyah. 

Putera dan puteri Rasulullah juga dimakamkan di situ di antaranya yaitu Ibrahim, Siti Fatimah, Zainab bin Ummu Kulsum. Pemakaman ini dikenal juga dengan nama Baqi’ Al Gorqod, karena di sini dahulu kala tumbuh pohon-pohon Gorqod sejenis pohon-pohon yang berdaun kecil.

3. Masjid Quba


masjid Quba
via malangtimes.com

Masjid Quba adalah sebuah masjid yang terletak di daerah Quba, atau terletak lebih kurang 5 km sebelah barat daya Madinah. Masjid Quba adalah masjid yang pertama-tama didirikan oleh Nabi Muhammad SAW dan masjid ini dibangun oleh Nabi Muhammad SAW 2 kali, pertama ketika kiblatnya menghadap Baitul Maqdis dan kedua ketika kiblatnya menghadap Baitullah. 

Dalam membangun masjid ini beliau dibantu Malaikat Jibril yang memberi petunjuk kiblat masjid tersebut. Di masjid ini pula pertama kali diadakan shalat berjamaah secara terang-terangan. Letak masjid Quba saat ini berada di sudut perempatan jalan tidak jauh dari jalan yang menghubungkan Madinah-Makkah-Jeddah. 

4. Jabal Uhud (Bukit Uhud) 


jabal Uhud
via okezone.com

Jabal Uhud adalah nama dari sebuah gunung di utara kota Madinah dengan ketinggian sekitar 1077 meter. Jabal Uhud merupakan bukit terbesar dan tertinggi di Madinah. Letaknya lebih kurang 5 km dari pusat kota Madinah, berada di pinggir jalan lama Madinah-Makkah. 

Di lembah bukit ini pernah terjadi perang dahsyat (perang Uhud pada tahun ke 3 H) antara kaum muslimin sebanyak 700 orang melawan kaum musyrikin Makkah sebanyak 3000 orang. Dalam pertempuran tersebut yang gugur sampai 70 orang syuhada, antara lain yaitu Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad SAW. 

5. Masjid Qiblatain


masjid Qiblatain
via wikipedia

Masjid ini mulanya dikenal dengan nama masjid Bani Salamah, karena masjid ini dibangun di atas tanah bekas rumah Bani Salamah. Pada permulaan Islam, umat Islam saat shalat menghadap kiblat ke arah Baitul Maqdis di Yerusalem. Pada tahun ke 2 H hari Senin bulan Rajab waktu dhuhur di masjid Bani Salamah ini, tiba-tiba turunlah wahyu surat Al Baqarah ayat 144. 

Saat itu, mula-mula Rasulullah SAW shalat menghadap ke arah masjid Aqsa tetapi setelah turun ayat tersebut, beliau menghentikan sementara, kemudian meneruskan shalat dengan memindahkan arah menghadap ke Masjidil Haram. Dengan terjadinya peristiwa tersebut maka akhirnya masjid ini diberi nama Masjid Qiblatain yang berarti masjid berkiblat dua. 

Itulah di antara beberapa tempat suci dan bersejarah yang biasa menjadi destinasi kunjungan (ziarah) bagi umat Muslim ketika berada di Makkah dan Madinah. Semoga bermanfaat.

Selengkapnya
7 Taman Laut Eksotis dan Menakjubkan di Indonesia

7 Taman Laut Eksotis dan Menakjubkan di Indonesia

Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah perairan luas yang menyimpan keanekaragaman makhluk hidup di dalamnya. Kekayaan alam tersebut merupakan aset yang sangat berharga sehingga mesti dijaga kelestariannya. Selain kawasan Taman Nasional, Indonesia juga memiliki sejumlah taman laut indah dan menakjubkan yang menjadi habitat bagi beragam biota laut di dalamnya. 

Ada banyak taman laut eksotis nan mempesona yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara. Nah, pada artikel berikut ini kita akan mengenal 7 di antaranya. 

1. Taman Laut Raja Ampat


Raja Ampat
via shutterstock

Taman Laut ini terletak di barat bagian kepala burung Pulau Papua yang masuk dalam wilayah kabupaten Raja Ampat, provinsi Papua Barat. Taman Laut Raja Ampat merupakan salah satu lokasi penyelaman terbaik di dunia. Beberapa sumber menyebutkan bahwa wilayah ini merupakan salah satu dari 10 perairan terbaik untuk diving site di seluruh dunia. Bukan itu saja, kawasan ini juga diakui sebagai nomor satu untuk kelengkapan flora dan fauna bawah air saat ini. Wilayah perairan Raja Ampat memiliki ribuan spesies ikan, berbagai jenis terumbu karang, moluska, mamalia laut, dan penyu. 

2. Taman Laut Banda


Laut Banda
via tagar.id

Kawasan ini merupakan taman laut yang terletak di gugusan pulau Neira, pulau Gunung Api, pulau Ai, pulau Sjahrir, dan pulau Hatta di kabupaten Maluku Tengah. Kawasan Taman Laut Banda termasuk sebagai salah satu kawasan Warisan Dunia yang ditetapkan PBB. Taman Laut Banda memiliki kekayaan terumbu karang yang indah dengan ratusan spesies ikan di dalamnya, dan terdapat juga karang purba yang dilindungi. Selain keanekaragaman hayatinya, kawasan ini juga menyimpan potensi lainnya yaitu sebagai wisata sejarah dan agrowisata di bagian daratannya. 

3. Taman Laut Kepulauan Derawan


Derawan
via kompas.com

Taman laut ini terletak di kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Kawasan ini cukup terkenal di kalangan penyelam karena keindahan pemandangan alam bawah lautnya. Kepulauan Derawan memiliki setidaknya 28 spot menyelam yang sudah diakui oleh dunia Internasional. Taman laut ini dihuni oleh 460 jenis terumbu karang dan sekitar 832 jenis spesies ikan karang yang siap memanjakan mata anda. Kawasan ini juga menjadi rumah bagi beberapa spesies satwa seperti beragam jenis penyu, paus, lumba-lumba, kima, ketam kelapa, duyung, ikan barakuda dan satwa-satwa lainnya. 

4. Taman Laut Takabonerate


Takabonerate
via travelingyuk.com

Taman Laut Takabonerate terletak di Kecamatan Takabonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Taman laut ini memiliki kawasan atol terbesar ketiga di dunia dengan luas total dari atol ini mencapai 220.000 hektare dengan sebaran terumbu karang mencapai 500 km². Selain keragaman jenis terumbu karang, kawasan ini juga memiliki sekitar 295 jenis ikan karang dan berbagai jenis ikan konsumsi, serta berbagai jenis penyu. Tidak hanya sebagai objek wisata bahari, kawasan ini juga mempunyai beberapa tempat wisata bersejarah seperti Taka Mariam dan Taka Gantarang. 

5. Taman Laut Pulau Menjangan


Pulau Menjangan
via kintamani.id

Terletak di kawasan Taman Nasional Bali Barat, Taman Laut ini dikenal sebagai wall diving terbaik di Bali yang memiliki taman bawah laut dengan visibility yang baik dan penuh warna sekaligus kaya akan biota laut. Nama pulau menjangan sendiri diambil dari nama penghuni utama di pulau ini yaitu menjangan, sejenis hewan rusa liar. Wilayah perairan di kawasan ini mempunyai beragam terumbu karang cantik dan alami serta beragam jenis ikan yang mudah ditemukan di spot penyelaman. Disamping keindahan bawah lautnya, potensi daratan pulau Menjangan pun menawarkan pesona yang tidak kalah indahnya.

6. Taman Laut Pulau Rubiah


Pulau Rubiah
via dolandolen.com

Taman laut ini terletak di ujung utara Pulau Sumatera, tepatnya berada di kawasan Pulau Weh, sebelah barat Kota Sabang. Nama pulau Rubiah sendiri diambil dari nama seorang wanita bernama Cut Nyak Rubiah yang makamnya berada di sekitar kawasan ini. Taman Laut Pulau Rubiah cukup terkenal akan pamandangan bawah lautnya yang menakjubkan. Kawasan ini juga memiliki beragam spesies biota laut yang bervariasi mulai dari beraneka jenis terumbu karang, ikan, dan beragam jenis satwa lainnya. Tidak heran kawasan ini juga sering disebut sebagai surganya taman laut bagi para wisatawan yang hobi menyelam.

7. Taman Laut Selat Pantar


Selat Pantar
via shutterstock

Taman Laut Selat Pantar berada di wilayah Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kawasan seluas  2.864,64 kilometer persegi ini juga terkenal akan keindahan alam lautnya sehingga sering dikunjungi para penyelam dari berbagai negara. Mereka bahkan mengakui kawasan ini sebagai taman laut terindah nomor dua di dunia setelah Taman Laut Kepulauan Karibia di Amerika Selatan. Taman Laut Selat Pantar memiliki beragam jenis terumbu karang dan biota laut lainnya yang unik dan mengagumkan. Ikan-ikan cantik dan beraneka warna dapat dijumpai di kawasan ini. Bahkan pada bulan-bulan tertentu, di kawasan ini juga sering terlihat kawanan lumba-lumba yang ramah dan bersahabat.

Selengkapnya
Destinasi Wisata Pantai-Pantai Cantik nan Eksotis di Pulau Sumbawa

Destinasi Wisata Pantai-Pantai Cantik nan Eksotis di Pulau Sumbawa

Sumbawa adalah nama sebuah pulau yang terletak di provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Selain keragaman budayanya, pulau ini juga memiliki kekayaaan alam melimpah dengan segudang destinasi wisata memukau yang selalu menarik wisatawan untuk datang berkunjung. Salah satu di antaranya yaitu kawasan wisata pesisirnya.
 
Nah, bagi anda yang sedang mencari-cari informasi tentang pantai-pantai cantik nan eksotis di pulau Sumbawa, berikut ini informasinya untuk anda. 

1. Pantai Rantung


pantai Rantung atay Yoyo
via pegipegi.com

Pantai Rantung juga dikenal dengan nama pantai Yoyo karena ombaknya yang konon bisa berputar seperti yoyo. Pantai Rantung memang terkenal akan gulungan ombaknya sehingga pantai ini menjadi tempat favorit bagi para peselancar. Bahkan event kejuaraan selancar tingkat internasional juga beberapa kali pernah digelar di pantai ini. Jika anda tertarik berkunjung ke sini, lokasinya berada di kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat. 

2. Pantai Lawar


pantai lawar
via twitter.com

Masih di kecamatan Sekongkang, pantai lawar berjarak sekitar 3 - 5 km dari Pantai Rantung. Pantai lawar memiliki pemandangan yang indah dengan bentang alam perbukitan yang membingkai kawasan pantai ini. Pasirnya yang putih dan lembut semakin menambah keeksotisan pantai ini. Lokasinya juga cukup tersembunyi sehingga sangat cocok untuk tempat anda menenangkan diri sembari bersantai menghilangkan penat. 

3. Pantai Tropical Sumbawa


pantai tropical
via google.co.id

Lagi-lagi masih di kecamatan Sekongkang, ada pantai Tropical Sumbawa yang sayang untuk anda lewatkan begitu saja. Letaknya di sebelah pantai Rantung. Pantai ini cukup landai dengan pasir putih yang terhampar luas. Pantai ini memiliki ombak yang agak tenang sehingga anda bisa gunakan untuk aktivitas renang, snorkeling, dan diving. Tersedia juga penginapan di depan pantai ini yaitu hotel bernama Resort Tropical.

4. Pantai Maluk


pantai maluk
via youknowla.blogspot.com

Pantai Maluk adalah sebuah pantai cantik yang berlokasi di desa Maluk, Jereweh, Sumbawa Barat. Keeksotisan pantai ini semakin lengkap dengan pemandangan Bukit Mantun dan Bukit Balas yang mengapit pantai ini. Pantai ini juga sering dikunjungi para pecinta surfing untuk menaklukkan ombak bergulung setinggi 2 meter. Cantiknya mentari saat sunset juga bisa anda saksikan dengan mengunjungi pantai Maluk ini.

5. Pantai Sili Maci


sili maci
via ulultrip.blogspot.com

Pantai Sili Maci terletak di kecamatan Tarano, tepatnya di perbatasan kab. Sumbawa dan kab. Dompu. Pantai ini dikenal menjadi lokasi favorit bagi para peselancar. Bahkan kabarnya pantai ini memiliki ombak terbaik ketiga di dunia (setelah Hawaii dan Tahiti) sehingga kerapkali dijadikan sebagai spot surfing bagi wisatawan yang menyukai olahraga air ini. Jika berkunjung ke pantai ini, anda dapat menyaksikan atraksi para peselancar yang coba menaklukkan gulungan ombak besar. 

6. Pantai Pulau Kenawa


pulau kenawa
via penginapan.net

Selain pulau utama, ada banyak pulau kecil yang mengelilingi Pulau Sumbawa, salah satunya yaitu Pulau Kenawa. Meski tidak berpenghuni, pulau ini memiliki pemandangan pantai yang indah dengan panorama alam menawan. Anda dapat menggunakan kapal feri untuk menyeberang ke pulau ini. Begitu sampai, anda akan disambut oleh hamparan pasir putih cantik dengan daratan luas dan didominasi padang rumput serta mangrove.

7. Pantai Pulau Paserang


pantai pulau paserang
via tripadvisor.com

Pantai ini terletak di balik Selat Alas yang berada di tengah-tengah pulau Sumbawa dan Lombok, NTB. Pulau Paserang memiliki kontur pantai yang landai dan dihiasi dengan pasir putih yang lembut dan bersih. Selain itu, di tepian pulau ini juga terdapat hutan bakau yang menjadikan pantai ini tampak lebih asri dan alami. Pantai ini juga menyuguhkan suasana yang romantis sehingga sangat cocok untuk mengisi waktu liburan anda bersama pasangan. 

8. Pantai Pulau Moyo


pulau moyo
via azwisata.com

Jika masih belum puas, anda juga dapat mengunjungi pantai pulau Moyo yang terletak di Teluk Saleh, Kabupaten Sumbawa, NTB. Setelah menyeberang dari pulau Sumbawa, anda akan menemui beberapa pantai cantik dengan pemandangan indah dan menawan di pulau moyo ini. Bagi anda yang memiliki hobi snorkeling atau diving, jangan lupa juga untuk menikmati keindahan alam bawah lautnya untuk menemui terumbu karang yang cantik nan eksotis. 

Itulah rekomendasi beberapa pantai cantik dan eksotis di pulau Sumbawa yang bisa anda kunjungi untuk mengisi musim liburan anda. Semoga bermanfaat.

Selengkapnya