Sekilas Tentang Bahaya HIV/ AIDS dan Cara Kita Dalam Menyikapinya

Sekilas Tentang Bahaya HIV/ AIDS dan Cara Kita Dalam Menyikapinya

Sekilas Tentang Bahaya HIV/ AIDS dan Cara Kita Dalam Menyikapinya

Salah satu penyakit mematikan paling berbahaya pada abad ini adalah AIDS. Penyakit yang disebabkan oleh virus HIV ini diyakini berasal dari simpanse. HIV bermutasi dari SIV (simian immunodeficiency virus) yang menyerang simpanse. Penularan dari simpanse ke manusia dapat terjadi karena perburuan dan pembunuhan simpanse oleh manusia atau karena lalat sapi pengisap darah yang menjadi vektor virus ini.

Pengertian HIV/ AIDS 


AIDS adalah singkatan dari acquired immune deficiency syndrome atau sindrom runtuhnya kekebalan tubuh. Penyakit ini adalah kumpulan gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang terjadi karena seseorang terinfeksi HIV. HIV adalah singkatan dari human immunodeficiency virus. Orang yang terinfeksi oleh virus ini tidak dapat mengatasi serangan infeksi penyakit lain karena sistem kekebalan tubuhnya terus menurun secara drastis. Bahkan kuman yang bagi orang biasa tidak menimbulkan penyakit, pada penderita HIV dapat mengakibatkan kematian. 

HIV termasuk PMS (Penyakit Menular Seksual), karena salah satu cara penularannya adalah melalui hubungan seksual dengan orang yang telah terinfeksi virus HIV. Cara penularan ini merupakan yang paling sering terjadi di Indonesia dewasa ini. 

Kasus HIV/AIDS bagaikan gunung es, yang tampak hanyalah permukaannya, namun kasus yang sesungguhnya jauh lebih besar. Penyakit ini merupakan penyakit yang mematikan dan sampai saat ini belum ditemukan obatnya. Meskipun demikian, sebenarnya pencegahan terhadap penyakit ini dapat dilakukan. 

Cara Penularan HIV 


Pada penderita AIDS, HIV terdapat pada seluruh cairan tubuhnya, tetapi yang bisa menularkan hanya yang terdapat pada sperma (air mani), darah, dan cairan vagina. Adapun cara-cara penularannya adalah sebagai berikut: 
  • berganti-ganti pasangan seksual, atau berhubungan dengan orang yang positif terinfeksi HIV. 
  • pemakaian jarum suntik bekas orang yang terinfeksi HIV. 
  • menerima transfusi darah yang tercemar HIV. 
  • ibu hamil yang terinfeksi HIV akan menularkannya kepada bayi dalam kandungannya. 

Tanda dan Gejala HIV AIDS 


Setelah terjadi infeksi HIV, penderita biasanya tidak memperlihatkan gejala-gejala khusus. Barulah beberapa minggu sesudah itu, orang yang terinfeksi sering kali menderita penyakit ringan sehari-hari seperti flu atau diare. Penderita tetap merasa sehat dan secara fisik memang tampak sehat. Sering kali selama 3-4 tahun penderita tidak memperlihatkan gejala yang khas. 

Sesudahnya, pada tahun ke-5 atau tahun ke 6 mulai timbul diare berulang, penurunan berat badan secara mendadak, sering sariawan di mulut, dan terjadi pembengkakan di daerah kelenjar getah bening. Penderita meninggal karena kekebalan tubuhnya sangat rendah sehingga mudah terserang oleh berbagai macam kuman penyakit. 

Cara Menghindari HIV/AIDS 


Adapun cara menghindari HIV/AIDS di antaranya adalah sebagai berikut: 
  1. tidak berganti-ganti pasangan dan menghindari hubungan seksual di luar nikah. 
  2. sedapat mungkin menghindari transfusi darah yang tak jelas asalnya. 
  3. menggunakan alat-alat medis dan nonmedis yang terjamin steril. 

Mitos Yang Salah Seputar HIV/AIDS 


Beberapa contoh mitos yang salah seputar HIV/AIDS antara lain sebagai berikut:
  1. hubungan sosial dengan penderita HIV/AIDS akan membuat kita tertular penyakitnya. 
  2. bersalaman, menggunakan WC yang sama, tinggal serumah, menggunakan sprei yang sama dengan penderita HIV/AIDS dapat membuat kita tertular.

Pengobatan HIV AIDS 


Sampai sekarang, belum ditemukan cara pengobatan yang tuntas. Perawatan yang ada hanyalah menolong penderita untuk mempertahankan tingkat kesehatan tubuhnya. 

Cara Mendeteksi HIV/AIDS 


HIV/AIDS dapat dideteksi dengan melakukan tes-tes darah sesuai tahapan perkembangan penyakitnya. Untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap HIV, yang berarti ada HIV dalam tubuh, dilakukan tes darah dengan metode Elisa sebanyak 2 kali. Kemudian jika hasilnya positif, dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan metode western blot atau immunofluoresensi.

Cara Membantu Teman Yang Terkena HIV/ AIDS 


Kita dapat membantu teman kita yang terkena HIV/AIDS dengan cara tetap memperlakukannya sebagai teman dan tidak mengubah sikap karena penyakitnya. Kita juga perlu memberi mereka dorongan semangat dan juga memperhatikan keterbatasan keadaan fisiknya dalam bergaul.

Selengkapnya
Penyakit-Penyakit Pada Sistem Percernaan dan Teknologi Pengobatannya

Penyakit-Penyakit Pada Sistem Percernaan dan Teknologi Pengobatannya

Seperti yang telah kami ulas pada beberapa artikel sebelumnya, manusia memang butuh mengkonsumsi makanan sehat agar dapat bertahan hidup dengan baik. Di dalam tubuh, makanan akan dipecah-pecah menjadi molekul yang lebih sederhana sehingga dapat dimanfaatkan oleh sel-sel tubuh. Proses pemecahan makanan atau yang dikenal sebagai proses pencernaan ini terjadi di dalam organ pencernaan yang dimulai dari mulut dan berakhir pada anus. 

Penyakit-Penyakit Pada Sistem Percernaan dan Teknologi Pengobatannya
via istockphoto

Namun sayangnya, manusia sering kali abai terhadap pola makan yang sehat sehingga tidak jarang timbul berbagai masalah dan penyakit pada sistem organ pencernaannya. Penyakit atau gangguan pada sistem percernaan makanan sendiri dapat disebabkan faktor luar seperti pola makan yang salah, toksin bakteri, dan faktor dalam seperti kelainan alat pencernaan makanan. Berikut ini merupakan beberapa penyakit atau gangguan yang biasa terjadi pada sistem percernaan manusia. 

1. Apendisitis (biasa disebut sakit usus buntu), adalah peradangan pada apendiks (umbai cacing) yang disebabkan infeksi bakteri. 

2. Diare atau mencret, adalah gangguan penyerapan air di usus besar sehingga ampas makanan yang dikeluarkan dari tubuh berwujud cair. 

3. Disfagia, adalah kerusakan lambung karena alkohol dan racun. 

4. Enteritis, adalah peradangan pada usus halus atau pada usus besar yang disebabkan bakteri. 

5. Kolik, adalah rasa sakit berulang-ulang karena kontraksi otot dinding lambung atau usus yang kuat. 

6. Konstipasi atau sembelit, adalah sulit buang air besar karena penyerapan air di kolon terlalu banyak. 

7. Muntah, adalah keluarnya makanan dan cairan lambung melalui mulut, disebabkan keracunan, mabuk perjalanan, gangguan peredaran darah, dan lain-lain. 

8. Ulkus (radang lambung), adalah peradangan dinding lambung akibat produksi HCI lambung lebih banyak daripada jumlah makanan yang masuk. 

9. Parotitis (gondong), adalah radang kelenjar parotis oleh virus. 

10. Peritonitis, adalah radang pada selaput perut (peritonium). 

11. Kanker lambung, biasanya disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, merokok, dan sering mengonsumsi makanan awetan. 

12. Kolitis atau radang usus besar, gejalanya berupa diare, kram perut, atau konstipasi, bahkan dapat terjadi pendarahan dan luka pada usus. 

Seiring kemajuan zaman, berbagai teknologi telah dikembangkan untuk pengobatan terhadap berbagai macam penyakit pada sistem pencernaan, misalnya sebagai berikut. 

1. Radang lambung kronis sering disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori. Hasil penelitian banyak membuktikan bahwa penggunaan antibiotik yang dikombinasikan dengan obat antisekretori yang menurunkan tingkat keasaman lambung dapat membunuh H. pylori dan memperbaiki dinding lambung yang meradang. Contoh obat-obatan itu adalah ranitidine (merek dagangnya Zantac) dan cimetidine (merek dagangnya Tagamet). 

2. Kanker lambung dapat diobati melalui pembedahan dengan membuang jaringan yang terkena kanker. Cara ini merupakan metode yang terbaik dalam mengobati kanker lambung. 

3. Penyakit kolitis (radang usus besar) yang ringan masih dapat diobati dengan obatobatan. Akan tetapi jika penyakit kolitis sudah tidak dapat diperbaiki dengan pengobatan, perlu diambil tindakan pembedahan dengan membuang bagian usus besar yang mengalami peradangan. 

4. Pasien yang diduga menderita apendisitis diperiksa melalui foto rontgen. Pengobatan yang dilakukan adalah pembedahan dengan membuang bagian apendiks yang meradang. 

5. Sinar X dapat digunakan untuk mendeteksi adanya kelainan pada esofagus bagian bawah, lambung, dan duodenum. Studi ini dinamakan studi sinar X Upper Gastrointestinal (UGI). Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan barium sulfat sebagai medium kontras. Penyakit yang dapat dideteksi adalah tukak lambung, tumor, peradangan, atau kesalahan posisi anatomi seperti pada hiatal hermia (menggelembungnya diafragma yang mengakibatkan letak lambung menonjol keluar). Gangguan pada lintasan jalannya makanan juga dapat dideteksi.

Pada pemeriksaan ini, pasien diminta meminum minuman bertepung yang mengandung barium sulfat sebelum difoto dengan sinar X. Pada foto akan tampak bagian-bagian seperti esofagus bagian bawah, dinding lambung, bukaan pilorus, dan duodenum. Tumor, kista, dan pembesaran organ lainnya di dekat lambung dapat pula dideteksi melalui metode ini.

Selengkapnya
Pengertian Vitamin dan Macam-Macamnya

Pengertian Vitamin dan Macam-Macamnya

Mengutip dari wikipedia, pengertian vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Kata vitamin berasal dari bahasa latin vita yang artinya hidup, dan amina yang berarti senyawa yang mengandung gugus N. Dari berbagai hasil penelitian, diketahui tidak semua vitamin mengandung N. Jadi, kata vitamin sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi sebenarnya, tetapi sampai saat ini masih tetap dipakai. 

Pengertian Vitamin dan Macam-Macamnya
via istockphoto

Vitamin adalah zat organik sebagai pelengkap makanan yang diperlukan tubuh untuk memperlancar metabolisme tubuh, dan tidak berfungsi menghasilkan energi. Kerja vitamin mirip dengan enzim, yaitu sebagai katalisator reaksi. Tubuh memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan yang hanya sedikit itu diabaikan, akan mengakibatkan terganggunya metabolisme di dalam tubuh karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Kondisi kekurangan vitamin disebut dengan avitaminosis. 

Pada umumnya, vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh. Akan tetapi, ada beberapa vitamin yang dapat dibuat dari zat-zat tertentu (disebut provitamin) di dalam tubuh. Contoh vitamin yang mempunyai provitamin adalah vitamin D. Provitamin D banyak terdapat di jaringan bawah kulit. Vitamin lain yang disintesis di dalam tubuh adalah vitamin K dan vitamin B-12. Kedua macam vitamin tersebut disintesis di dalam usus oleh bakteri.

Pembagian dan Macam-Macam Vitamin


Berdasarkan kelarutannya, vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan C) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K). Oleh karena sifat kelarutannya tersebut, vitamin yang larut dalam air tidak dapat disimpan dalam tubuh, sedangkan vitamin yang larut dalam lemak dapat disimpan dalam tubuh. Berikut ini sekilas tentang macam-macam vitamin, fungsi, dan sumber makanan penghasilnya.

Vitamin Larut dalam Air


1. Vitamin B 

Vitamin B adalah delapan vitamin yang larut dalam air dan memainkan peran penting dalam metabolisme sel. Suplemen yang mengandung kedelapan tipe ini disebut sebagai vitamin B kompleks yang meliputi:
  • B1 (tiamin). Fungsi vitamin B1 antara lain yaitu: koenzim dalam pelepasan CO2 selama respirasi sel, absorpsi lemak, keseimbangan air dalam tubuh, dan menjaga nafsu makan. Sumber makanan dapat diperoleh dari kulit ari beras/gandum, hati, jantung, ginjal, otak, susu, kuning telur, wortel, dan ragi. 
  • B2 (riboflavin). B2 memiliki fungsi antara lain yaitu: enzim pembawa hidrogen berenergi tinggi pada proses transpor elektron, transmisi rangsang cahaya ke saraf mata, menjaga nafsu makan, dan memelihara jaringan sekitar mulut. Sumber makanan penghasil vitamin B2 misalnya yaitu ragi, telur, hati, otak, dan jantung. 
  • B3 (niasin). Fungsi vitamin B3 di antaranya yaitu: pembelahan dan pertumbuhan sel, mencegah pelagra, dengan fosfat membentuk koenzim yang berperan pada respirasi sel. Sumber makanan dapat diperoleh dari ragi, hati, ikan tuna, telur, susu, dan beberapa macam sayuran. 
  • B5 (asam pantotenat). Fungsi vitamin B5 antara lain yaitu: komponen struktur koenzim A yang berperan dalam proses oksidasi sel. Sumber makanan penghasil B5 (asam pantotenat) dapat diperoleh dari ragi, hati, kuning telur, dan daging. 
  • B6 (piridoksin). Vitamin B6 mempunyai fungsi antara lain yaitu untuk pertumbuhan, pembentukan sel-sel darah merah, sel kulit, metabolisme lemak, bagian gugus prostetik dari enzim dekarboksilase dan transaminase yang berperan dalam mengubah kelebihan asam amino. B6 (piridoksin) dapat diperoleh dari ragi, gandum, jagung, hati, ikan. 
  • B7 (biotin). Fungsinya bagi tubuh antara lain yaitu: koenzim di dalam sintesis lemak, metabolisme asam amino, dan pembentukan glikogen. Sumber makanan dapat diperoleh misalnya dari kacang-kacangan, sayuran, dan ragi. 
  • B9 (asam folat). B9 (asam folat) memiliki fungsi penting untuk pembentukan sel darah merah dan asam nukleat (RNA dan DNA). Adapun sumber makanan penghasil B9 dapat diperoleh dari pisang, lemon, polong-polongan, kecambah, gandum, ragi, dan daging sapi. 
  • B12 (cobalamin). Fungsi B12 (cobalamin) antara lain yaitu: koenzim dalam metabolisme asam amino, dan merangsang pembentukan sel darah merah (eritropoietis). Sumber makanan penghasil vitamin B12 bisa diperoleh dari telur, susu, hati, ikan, udang, kerang, dan daging. 

2. Vitamin C

Vitamin C atau asam askorbat merupakan salah satu jenis vitamin yang penting bagi tubuh manusia. Vitamin C memiliki beberapa fungsi yaitu untuk menjaga elastisitas kapiler darah, pembentukan serabut kolagen, menjaga perlekatan akar gigi pada gusi, koenzim dari berbagai reaksi katabolisme karbohidrat dan lemak, pertumbuhan tulang. Vitamin C dapat diperoleh dari hati, ginjal, sayuran hijau, dan buah-buahan terutama yang berasa asam misalnya jeruk dan tomat. 

Vitamin Larut dalam Lemak


1. Vitamin A

Vitamin A merupakan salah satu jenis vitamin larut dalam lemak yang berperan penting dalam pembentukan sistem penglihatan yang baik. Adapun fungsi vitamin A antara lain sebagai penyusun rodopsin dan memelohara jaringan epitelium. Vitamin A dapat diperoleh dari sayuran hijau dan kuning, wortel, susu, margarin, minyak ikan, keju, dan mentega. 

2. Vitamin D

Vitamin D adalah grup vitamin yang larut dalam lemak prohormon. Vitamin ini juga dikenal dengan nama kalsiferol. Di dalam tubuh, vitamin ini banyak berperan dalam pembentukkan struktur tulang dan gigi yang baik. Fungsinya antara lain untuk mengatur kadar kalsium di dalam darah, memperbesar penyerapan ion Ca dan P, serta berperan dalam osifikasi. Sumber makanan dapat diperoleh dari minyak ikan, mentega, susu, kuning telur, dan ragi.

3. Vitamin E

Vitamin E adalah nama umum untuk dua kelas molekul (tocopherol dantocotrienol) yang memiliki aktivitas vitamin E dalam nutrisi. Fungsinya antara lain yaitu: kofaktor untuk transpor elektron dalam rantai sitokrom (respirasi sel), antioksidan untuk mencegah kerusakan membran sel, mencegah pendarahan yang banyak pada ibu melahirkan, dan mencegah keguguran. Makanan penghasil vitamin E antara lain yaitu kecambah, kacang hijau, susu, kuning telur, dan hati.

4. Vitamin K

Vitamin K merujuk pada sekelompok vitamin lipofilik dan hidrofobik yang dibutuhkan untuk modifikasi pascatranslasi dari berbagai macam protein, seperti dalam prosespembekuan darah. Vitamin K memiliki fungsi penting dalam pembekuan darah termasuk dalam pembentukan protombin di dalam sel hati. Sumber makanan dapat diperoleh dari sayuran hijau, buah, daging, dibentuk sendiri di dalam usus besar.

Selengkapnya
Pengertian Protein, Sumber Makanan, dan Fungsinya Bagi Tubuh

Pengertian Protein, Sumber Makanan, dan Fungsinya Bagi Tubuh

Protein adalah suatu senyawa organik yang tersusun oleh unsur-unsur C, H, O, N, dan kadang-kadang juga mengandung unsur P dan belerang (S). Protein merupakan kelompok biomolekul berukuran besar yang terbentuk dari satu rantai panjang asam amino atau lebih. Protein memiliki banyak fungsi bagi makhluk hidup, di antaranya yaitu untuk mempercepat reaksi-reaksi metabolisme, mereplikasi DNA, menanggapi rangsangan, memberi bentuk sel dan tubuh, dan memindahkan molekul dari satu lokasi ke lokasi lain. 

makanan sumber protein
via istockphoto

Komponen dasar dari senyawa protein adalah asam amino. Asam amino dibedakan ke dalam tiga golongan, yaitu asam amino esensial, semiesensial, dan nonesensial. 

1. Asam amino esensial 


Asam amino esensial adalah asam amino yang harus didatangkan dari luar tubuh manusia karena sel-sel tubuh tidak dapat mensintesisnya. Asam-asam amino tersebut sebagian besar hanya dapat disintesis di dalam sel-sel tumbuhan, sebab untuk sintesisnya diperlukan senyawa nitrat anorganik. Ada 8 asam amino esensial untuk orang dewasa dan 10 asam amino esensial untuk anak-anak. 

2. Asam amino semiesensial 


Asam amino semiesensial adalah asam amino yang dapat menghemat pemakaian beberapa asam amino esensial. Contohnya, sistein dapat menghemat pemakaian metionin. Definisi semiesensial dapat juga diartikan asam amino yang dapat mencukupi untuk proses pertumbuhan orang dewasa, tetapi tidak mencukupi untuk proses pertumbuhan anak-anak. 

3. Asam amino nonesensial 


Asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat disintesis di dalam tubuh manusia dengan bahan baku asam amino lainnya. 

Asam amino yang merupakan penyusun protein yang diperlukan tubuh berjumlah 20 macam, yaitu:

Asam Amino Esensial
  • Isoleusin
  • Leusin
  • Lisin
  • Metionin
  • Fenilalanin
  • Treonin
  • Valin
  • Triptofan
Asam Amino Semiesensial 
  • Arginin
  • Histidin
  • Sistein
  • Glisin
  • Serin
  • Tirosin
Asam Amino Nonesensial
  • Alanin
  • Asparagin
  • Asam aspartat
  • Asam glutamat
  • Glutamin
  • Prolin
Secara kimiawi, protein adalah ikatan asam-asam amino yang membentuk rantai panjang. Ikatan ini disebut ikatan peptida (—CONH—). Oleh karena protein disusun oleh banyak asam amino yang membentuk satu rantai, maka protein disebut juga sebagai polipeptida. Satu molekul polipeptida disusun oleh 12 sampai 18 macam asam amino yang berikatan membentuk sebuah rantai panjang yang tersusun oleh ratusan asam amino. Polipeptida disintesis di dalam ribosom. Setelah disintesis, polipeptida mengalami “pematangan” menjadi protein yang lebih kompleks. 

Sumber Protein


Kebutuhan tubuh manusia terhadap asam amino esensial dapat dipenuhi dari protein yang terkandung di dalam makanan yang dimakan. Protein yang terkandung di dalam tubuh hewan disebut protein hewani, sedangkan yang terkandung di dalam bagian tumbuhan disebut protein nabati. Bahan-bahan makanan yang mengandung protein nabati adalah biji kacang-kacangan, gandum, kelapa, dan beberapa jenis sayuran seperti daun melinjo.

Berdasarkan macam asam amino yang menyusun polipeptida, protein dapat digolongkan menjadi 3, yaitu protein sempurna, protein kurang sempurna, dan protein tidak sempurna. 

1. Protein sempurna 


Protein sempurna adalah protein yang mengandung asam-asam amino esensial lengkap, baik macam maupun jumlahnya. Contohnya kasein pada susu dan albumin pada putih telur. Pada umumnya protein hewani adalah protein sempurna. 

2. Protein kurang sempurna 


Protein kurang sempurna adalah protein yang mengandung asam amino esensial lengkap, tetapi beberapa di antaranya jumlahnya sedikit. Protein ini tidak dapat mencukupi untuk kebutuhan pertumbuhan, tetapi hanya dapat mempertahankan kehidupan jaringan yang sudah ada. Contohnya protein legumin pada kacang kacangan dan gliadin pada gandum. 

3. Protein tidak sempurna 


Protein tidak sempurna adalah protein yang tidak mengandung atau sangat sedikit mengandung asam amino esensial. Protein ini tidak dapat mencukupi untuk pertumbuhan dan mempertahankan kehidupan jaringan yang sudah ada. Contohnya zein pada jagung dan beberapa protein nabati lainnya. 

Fungsi Protein


Protein berfungsi sebagai pembangun tubuh, sebagai enzim, antibodi, dan hormon. Protein pembangun tubuh disebut protein struktural. Protein yang berfungsi sebagai enzim, antibodi, atau hormon dikenal sebagai protein fungsional. Kekurangan protein di dalam tubuh dapat mengakibatkan beberapa penyakit, seperti kwashiorkor, anemia, radang kulit, dan busung lapar yang disebut juga hongeroedem karena terjadi edema (pembengkakan organ karena kandungan cairan yang berlebihan) pada tubuh. 

Protein struktural pada umumnya bersenyawa dengan zat lain di dalam tubuh makhluk hidup. Contoh protein struktural antara lain nukleoprotein yang terdapat di dalam inti sel dan lipoprotein yang terdapat di dalam membran sel. Ada juga protein yang tidak bersenyawa dengan komponen struktur tubuh, tetapi terdapat sebagai cadangan zat di dalam sel-sel makhluk hidup. Contoh protein seperti ini adalah protein pada sel telur ayam, burung, kura-kura, dan penyu. 

Semua jenis protein yang kita makan akan dicerna di dalam saluran pencernaan menjadi zat yang siap diserap di usus halus, yaitu berupa asam amino-asam amino. Asam amino-asam amino yang dihasilkan dari proses pencernaan makanan berperan sangat penting di dalam tubuh untuk:

1. sintesis protein, yang digunakan untuk menyusun sel-sel baru untuk pertumbuhan dan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak. 

2. sintesis protein, yang digunakan untuk bahan baku enzim dan hormon. 

3. sintesis asam-asam amino nonesensial melalui proses transaminasi. Transaminasi adalah proses sintesis asam amino dari asam amino yang lain. 

4. sintesis protein, yang digunakan untuk membentuk antibodi, yaitu protein yang berguna melawan zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh. 

5. Sintesis protein, yang digunakan untuk menjaga kestabilan tekanan osmotik cairan di dalam rongga tubuh. 

6. menghasilkan energi, jika zat makanan penghasil energi utama (karbohidrat dan lemak) tidak mencukupi.


Selengkapnya
Pengaruh dan Dampak Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Tubuh

Pengaruh dan Dampak Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Tubuh

Meski kadang dianggap membawa dampak positif bagi sebagian orang, nyatanya merokok justru lebih banyak membawa dampak negatif bagi penikmatnya. Selain menguras isi dompet anda, merokok juga dapat membahayakan kesehatan tubuh. Baik perokok aktif maupun perokok pasif, keduanya sama-sama terkena dampak bahaya dari asap rokok. Bahkan kabarnya perokok pasif justru terkena dampak lebih berbahaya dibandingkan perokok aktif. 

rokok rokok
via pixabay

Bagi para perokok, memang sangat sulit untuk menghentikan kebiasaan yang sudah menjadi kesehariannya tersebut. Bahkan meski setiap bungkus rokok sudah diberi peringatan akan bahayanya rokok, tetap saja tidak digubrisnya. Padahal banyak orang sakit akibat merokok, tetapi orang tidak berhenti merokok. Merokok bukan hanya merugikan si perokok, tetapi juga mengganggu dan berdampak negatif pada orang-orang di sekitarnya. 

Melalui resolusi tahun 1983, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan tanggal 31 Mei sebagai Hari Bebas Tembakau Sedunia setiap tahun. Namun pada kenyataannya, resolusi tersebut seolah tidak begitu berdampak pada masyarakat Indonesia. Ketika di negara maju terdapat kecenderungan masyarakatnya untuk berhenti merokok, sayangnya di negara berkembang, misalnya Indonesia, kecenderungan merokok justru meningkat. 

Laporan WHO tahun 1983 menyebutkan, jumlah perokok meningkat 2,1 persen per tahun di negara berkembang, sedangkan di negara maju angka ini menurun sekitar 1,1 persen per tahun. Penelitian di Jakarta menunjukkan bahwa 64,8 persen pria dan 9,8 persen wanita dengan usia di atas 13 tahun adalah perokok. Bahkan, pada kelompok remaja, 49 persen pelajar pria dan 8,8 persen pelajar wanita di Jakarta sudah merokok (Kompas, 30 Juni 2003). 

Kandungan Asap Rokok

Asap rokok yang dihirup seorang perokok mengandung komponen gas dan partikel. Partikel yang dibebaskan selama merokok sebanyak 5 x 109 ppm. Komponen gas terdiri dari karbon monoksida, karbon dioksida, hidrogen sianida, amonia, oksida dari nitrogen, dan senyawa hidrokarbon. Komponen partikel terdiri dari tar, nikotin, benzopiren, fenol, dan kadmium.

asap rokok
via pixabay

Asap yang diembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama (main stream smoke) dan asap samping (side stream smoke). Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas, yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasif. 

Telah ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan racun ini lebih banyak terdapat pada asap samping. Misalnya karbon monoksida (CO) 5 kali lipat lebih banyak terdapat pada asap samping daripada asap utama, benzopiren 3 kali, dan amonia 50 kali. Bahan-bahan ini dapat bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruangan setelah rokok padam. 

Dampak Rokok pada Paru-Paru 

Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran pernapasan dan jaringan paru-paru. Pada saluran pernapasan besar, sel mukosa membesar (disebut hipertrofi) dan kelenjar mukus bertambah banyak (disebut hiperplasia). Pada saluran pernapasan kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada jaringan paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli. 

Akibat perubahan anatomi saluran pernapasan, pada perokok akan timbul perubahan fungsi paru-paru dengan segala macam gejala klinisnya. Hal ini menjadi penyebab utama terjadinya penyakit obstruksi paru menahun (POPM). Merokok merupakan penyebab utama timbulnya POPM, antara lain emfisema (pembengkakan) paru-paru, bronkitis kronis, dan asma. 

paru paru
via istockphoto

Merokok juga dapat menyebabkan timbulnya kanker paru-paru. Hubungan antara merokok dan kanker paru-paru telah diteliti dalam 4 - 5 dekade terakhir ini. Dari hasil penelitian didapatkan hubungan erat antara kebiasaan merokok, terutama sigaret, dengan timbulnya kanker paru-paru. Bahkan ada yang secara tegas menyatakan bahwa rokok sebagai penyebab utama terjadinya kanker paru-paru. 

Partikel asap rokok, seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, merupakan bahan karsinogenik (penyebab kanker). Tar juga berhubungan dengan risiko terjadinya kanker. Dibandingkan dengan bukan perokok, kemungkinan timbul kanker paru-paru pada perokok mencapai 10-30 kali lipat. 

Dampak Negatif Lainnya Akibat Merokok

Selain mengganggu, merusak, dan menimbulkan penyakit dan gangguan pada paru-paru dan sistem pernapasan manusia, merokok juga dapat menyebabkan timbulnya berbagai gangguan dan penyakit yang lain. Gangguan dan penyakit tersebut antara lain sebagai berikut: 

a. Jantung Koroner 

Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung koroner. Merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah otak dan pembuluh darah perifer. 

b. Stroke 

Penyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak sehingga pecah (stroke) banyak dikaitkan dengan merokok. Risiko stroke dan risiko kematian lebih tinggi pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok. 

c. Menurunkan Daya Tahan tubuh

Dalam penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Inggris, didapatkan bahwa kebiasaan merokok memperbesar kemungkinan timbulnya AIDS pada pengidap HIV. Pada kelompok perokok, AIDS timbul rata-rata dalam 8 bulan, sedangkan pada kelompok bukan perokok timbul setelah 14,5 bulan. Penurunan kekebalan tubuh pada perokok menjadi pencetus lebih mudahnya terkena AIDS sehingga berhenti merokok penting sekali dalam langkah pertahanan melawan AIDS. 

d. Gangguan Fisiologis 

Nikotin mengganggu sistem saraf simpatetik yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan oksigen otot jantung. Selain menyebabkan ketagihan merokok, nikotin juga merangsang pelepasan adrenalin, meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, kebutuhan oksigen jantung, serta menyebabkan gangguan irama jantung. Nikotin juga mengganggu kerja saraf, otak, dan banyak bagian tubuh lainnya. Nikotin mengaktifkan trombosit sehingga terjadi adhesi trombosit (penempelan trombosit ke dinding pembuluh darah).

Karbon monoksida (CO) melarutkan hemoglobin, sehingga menurunkan persediaan oksigen untuk jaringan seluruh tubuh, termasuk otot jantung. CO menggantikan tempat oksigen di hemoglobin, mengganggu pelepasan oksigen, dan mempercepat aterosklerosis (pengapuran/ penebalan dinding pembuluh darah arteri karena penumpukan kolesterol). 

Dengan demikian, CO menurunkan kapasitas latihan fisik, meningkatkan viskositas (kekentalan) darah, sehingga mempermudah penggumpalan darah. Nikotin, CO, dan bahan-bahan lain dalam asap rokok terbukti merusak endotelium (dinding dalam pembuluh darah), dan mempermudah timbulnya penggumpalan darah. Di samping itu, rokok juga mempengaruhi profil lemak. Dibandingkan dengan bukan perokok, kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida darah perokok lebih tinggi, sedangkan kolesterol HDL lebih rendah.

Selengkapnya
Penyakit-Penyakit pada Sistem Pernapasan dan Teknologi Pengobatannya

Penyakit-Penyakit pada Sistem Pernapasan dan Teknologi Pengobatannya

Sistem pernapasan pada manusia merupakan sistem pernapasan yang paling kompleks dibanding organisme lainnya. Meskipun begitu, struktur maupun fungsi sistem pernapasan manusia juga dapat mengalami gangguan atau serangan penyakit jika tidak dijaga dengan baik oleh si empunya. Bahkan tidak jarang dapat berakibat fatal karena menyebabkan beberapa penyakit berbahaya yang berujung pada kematian. 

Penyakit-Penyakit pada Sistem Pernapasan dan Teknologi Pengobatannya
via istockphoto

Adapun macam-macam penyakit pada sistem pernapasan manusia antara lain yaitu sebagai berikut:

1. Asma atau sesak napas, merupakan suatu penyakit penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan alergi terhadap rambut, bulu, debu, atau tekanan psikologis. Asma bersifat menurun. 

2. Tuberkulosis (TBC), yaitu penyakit paru-paru yang diakibatkan oleh serangan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Difusi oksigen akan terganggu karena adanya bintil-bintil atau peradangan pada dinding alveolus. Jika bagian paru-paru yang diserang meluas, sel-selnya mati dan paru-paru mengecil. Akibatnya napas penderita terengah-engah. 

3. Macam-macam peradangan pada sistem pernapasan manusia, antara lain sebagai berikut:
  • Rinitis, radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh virus, misal virus influenza. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu. Gejalanya produksi lendir (ingus) meningkat.
  • Faringitis, radang pada faring akibat infeksi oleh bakteri Streptococcus. Gejalanya tenggorokan sakit dan berwarna merah. Penderita hendaknya istirahat dan diberi antibiotik. 
  • Laringitis, radang pada laring. Gejalanya suara penderita menjadi serak atau kehilangan suara. Penyebabnya antara lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol, atau terlalu banyak bicara. 
  • Bronkitis, radang pada cabang batang tenggorok akibat infeksi. Gejalanya penderita mengalami demam, menghasilkan banyak lendir yang menyumbat batang tenggorok sehingga penderita sesak napas. 
  • Sinusitis, radang pada sinus. Sinus letaknya di daerah pipi di kiri dan kanan batang hidung. Pada penderita sinusitis, biasanya di dalam sinus terkumpul nanah yang harus dibuang melalui operasi.
4. Asfiksi, adalah gangguan pernapasan pada waktu pengangkutan dan penggunaan oksigen oleh jaringan yang disebabkan oleh tenggelam (akibatnya alveolus terisi sir), pneumonia (akibatnya alveolus terisi lendir dan cairan limfa), keracunan CO atau HCN, atau gangguan sistem sitokrom (enzim pernapasan).

5. Asidosis, adalah kenaikan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah, sehingga pernapasan terganggu. 

6. Difteri, adalah penyumbatan oleh lendir pada rongga faring maupun laring yang dihasilkan oleh infeksi kuman difteri. 

7. Emfisema, adalah penyakit robeknya dinding alveolus sehingga mengurangi daerah pertukaran gas. 

8. Pneumonia, adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri pada alveolus yang menyebabkan terjadinya radang paru-paru. 

9. Wajah adenoid (kesan wajah bodoh), disebabkan adanya penyempitan saluran napas karena pembengkakan kelenjar limfa atau polip, dan pembengkakan di tekak atau amandel.

10. Kanker paru-paru, mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru. Kanker paru-paru dapat menjalar ke seluruh bagian tubuh. Kanker paru-paru sangat berhubungan dengan kebiasaan merokok (75% penderita adalah perokok). Perokok pasif juga dapat terkena kanker paru-paru. Penyebab lain adalah penderita menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi.

Teknologi Pengobatan Untuk Penyakit Sistem Pernapasan

Untuk mengatasi berbagai gangguan atau penyakit pada sistem pernapasan, saat ini telah berkembang berbagai teknologi pengobatannya. Contohnya sebagai berikut. 

1. Tersedia obat-obatan untuk mengatasi berbagai infeksi saluran pernapasan. Obat antibiotik harus digunakan atas petunjuk dokter. Penyakit oleh virus seperti influenza tidak dapat diobati, yang dapat dihilangkan hanyalah gejalanya, misal sakit kepala, demam, mengurangi ingus dan batuk.. 

2. Oleh karena letak paru-paru tersembunyi di dalam rongga dada, maka untuk mengetahui kelainan sistem pernapasan digunakan: 
  • Stetoskop. Dokter dapat mengenali suara akibat gesekan udara pernapasan melalui stetoskop. Dokter dapat menentukan bagian sistem pernapasan yang mengalami kelainan. 
  • Radiograf. Untuk menentukan penyakit di dalam bronkus dan paru-paru diperlukan foto berdasarkan sinar X, sehingga diperlukan alat yang dapat mengeluarkan sinar X dan kamera. Hasilnya berupa film yang dapat dibaca oleh ahlinya. Saat ini telah ada radiograf khusus yang dapat memfoto bronkus dan pembuluh darah di paru-paru. 
3. Penderita asma akan sulit bernapas apabila terkena zat penyebab alergi (alergen) atau karena stres. Penderita diberi obat telan untuk melonggarkan jalan pernapasan, atau diberi obat hirup pelega pernapasan.

Selengkapnya
Apa itu Pernapasan Dada?, Apa Pula itu Pernapasan Perut?

Apa itu Pernapasan Dada?, Apa Pula itu Pernapasan Perut?

Sebagaimana makhluk hidup lainnya, manusia juga butuh bernapas di sepanjang hidupnya. Bernapas merupakan proses pengambilan gas-gas yang diperlukan tubuh, yakni oksigen serta proses pengeluaran gas-gas sisa pembakaran yang ada di dalam tubuh, yakni karbondioksida. 

Proses pernapasan pada manusia dapat dibedakan menjadi 2 yaitu: inspirasi, yaitu pemasukan udara luar ke paru-paru (biasa disebut menghirup napas), dan ekspirasi, yaitu pengeluaran udara dari paru-paru ke lingkungan luar (biasa juga disebut menghembuskan napas). 

manusia lagi bernapas
via istockphoto

Selama ini kita tahu bahwa paru-paru merupakan organ terpenting pada sistem pernapasan manusia. Paru-paru memiliki peranan paling besar untuk mengatur jalannya oksigen di dalam tubuh. Artinya, proses pernapasan pada manusia terjadi terutama pada paru-parunya. 

Paru-paru adalah sepasang organ tubuh bertekstur kenyal dan berisi udara yang terletak di rongga dada, tepat di atas diafragma. Sedangkan diafragma adalah sekat rongga badan yang membatasi rongga dada dan rongga perut. 

Bagi anda yang pernah mengikuti latihan pencak silat atau olahraga-olahraga lainnya, mungkin pernah diajarkan mengenai pernapasan dada dan pernapasan perut. Ya, pernapasan juga dibedakan menjadi dua yaitu pernapasan dada (pernapasan tulang rusuk) dan pernapasan perut (pernapasan diafragma). Berikut ini penjelasan singkat mengenai keduanya. 

Pernapasan Dada

Pernapasan dada terjadi jika otot-otot antar tulang rusuk bagian luar berkontraksi, sehingga tulang rusuk terangkat ke atas. Akibatnya, volume rongga dada membesar, sehingga tekanan udara dalam rongga dada menurun, paru-paru mengembang, tekanan udara dalam rongga paru-paru turun menjadi jauh lebih rendah dari tekanan udara atmosfer, dan akhirnya udara luar masuk ke dalam paru-paru. 

Ketika otot-otot antar tulang rusuk bagian luar relaksasi (kendur) dan otot-otot antartulang rusuk bagian dalam berkontraksi, tulang-tulang rusuk turun kembali, rongga dada menyempit, tekanan udara dalam rongga dada naik, paru-paru terdesak dan akhirnya mengecil, tekanan udara dalam paru-paru naik lebih tinggi dari tekanan udara atmosfer, dan akibatnya udara keluar dari paru-paru. 

Pernapasan Perut

Pernapasan perut atau juga dikenal sebagai pernapasan diafragma atau pernapasan dalam adalah pernapasan yang dilakukan dengan cara mengontraksikan diafragma, yaitu suatu otot yang terletak secara horizontal antara rongga dada dan rongga perut. Diafragma merupakan otot yang berperan penting untuk membantu kita bernapas. Saat melakukan pernapasan jenis ini, maka kita akan bernapas dengan lebih dalam dan menghirup lebih banyak oksigen.

Pada pernapasan perut, bagian yang paling berperan adalah diafragma. Jika otot diafragma berkontraksi, diafragma yang semula cembung ke arah atas menjadi agak rata, sehingga rongga dada juga membesar, akibatnya paru-paru juga akan mengembang ke arah perut dan perut menggembung. Oleh karena itu tekanan udara dalam paru-paru turun, dan udara luar masuk. Ketika diafragma kembali ke keadaan semula, yakni cembung ke arah rongga dada, rongga dada menyempit, tekanan naik, dan udara dalam paru-paru keluar. Pernapasan perut terjadi terutama pada saat tidur. 

Itulah sekilas tentang pernapasan dada dan pernapasan perut. Kesimpulannya, pernapasan dada dan perut adalah dua cara bernapas yang memberi dampak berbeda pada tubuh. Dikatakan, pernapasan perut lebih efisien karena lebih banyak menarik oksigen ke paru-paru. Pernapasan perut juga mempunyai beberapa manfaat bagi kesehatan tubuh dan pikiran kita.

Selengkapnya
Pengertian Lemak, Sumber, Metabolisme, dan Fungsinya Bagi Tubuh

Pengertian Lemak, Sumber, Metabolisme, dan Fungsinya Bagi Tubuh

Meski sering dikonotasikan pada hal-hal yang kurang baik (gemuk, kolesterol, dll), nyatanya lemak merupakan salah satu nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Lemak adalah senyawa kimia tidak larut air yang disusun oleh unsur Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Seperti halnya karbohidrat, lemak juga berperan besar dalam menghasilkan energi untuk berbagai aktivitas tubuh. Selain itu, lemak pada dasarnya dibutuhkan agar fungsi-fungsi tubuh dapat berjalan normal dan sehat. 

tubuh berlemak
via istockphoto

Lemak atau lipida tersusun oleh C, H, dan O, dan kadang-kadang fosforus (P) serta nitrogen (N). Lemak merupakan ester dari asam lemak dengan gliserin yang membentuk trigliserida, yaitu zat yang tersusun oleh satu senyawa gliserol dan tiga senyawa asam lemak. Berdasarkan komposisi kimianya, lemak dibedakan menjadi tiga macam, yaitu lemak sederhana, lemak campuran, dan derivat lemak. Sedangkan berdasarkan ikatan kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. 

Sterol merupakan lemak yang berperan penting dalam pembentukan hormon dan vitamin di dalam tubuh. Kolesterol merupakan bahan baku pembentukan garam empedu dan asam kolat (di dalam hati) yang berperan penting dalam penyerapan hasil pencernaan lemak di usus halus. Kolesterol juga merupakan bahan baku untuk pembentukan hormon seks. Dalam jumlah yang berlebihan, kolesterol akan menumpuk di permukaan dalam pembuluh darah arteri dan disebut atherosklerosis. 

Jika penumpukan kolesterol terus berlangsung, akan mengakibatkan aliran darah yang melalui arteri terganggu dan bahkan tersumbat. Jika penyumbatan terjadi di arteri jantung, akan menyebabkan penyakit jantung koroner. Penyumbatan arteri di otak dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak dan menimbulkan stroke. 

Sumber Makanan Penghasil Lemak


Berdasarkan asalnya, bahan makanan yang mengandung lemak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu lemak nabati dan lemak hewani. Lemak nabati adalah lemak tumbuhan yang dapat diperoleh dari kelapa, kemiri, zaitun, berbagai tanaman kacang, dan buah avokad. Sedangkan lemak hewani adalah lemak hewan yang dapat diperoleh dari keju, lemak daging, mentega, susu, ikan basah, minyak ikan, dan telur. 

makanan sumber lemak
via istockphoto

Fungsi Lemak Bagi Tubuh


Banyaknya lemak yang dibutuhkan oleh tubuh manusia berbeda-beda, tetapi umumnya berkisar antara 0,5-1 gram lemak per 1 kg berat badan per hari. Orang yang tinggal di daerah bersuhu dingin dan orang yang bekerja berat membutuhkan lemak lebih banyak. 

Di dalam tubuh kita, lemak mempunyai beberapa fungsi penting, di antaranya adalah: 
  1. sebagai pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah. 
  2. sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K. 
  3. sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital (antara lain jantung dan lambung), yaitu sebagai bantalan lemak.
  4. sebagai penghasil energi tertinggi, karena setiap gram lemak menghasilkan energi 9,3 kkal. 
  5. sebagai salah satu bahan penyusun membran sel. 
  6. sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk sterol). 
  7. sebagai salah satu bahan penyusun garam empedu, asam kholat (di dalam hati), dan hormon seks (khusus untuk kolesterol). 

Metabolisme Lemak


Lemak diserap tubuh dalam bentuk gliserol dan asam lemak. Gliserol mudah larut di dalam air sehingga mudah diserap pembuluh darah. Penyerapan asam lemak di dalam usus halus sedikit berbeda dengan zat makanan lainnya. Di dalam usus halus, asam lemak hasil pencernaan makanan mula-mula bereaksi dengan garam-garam karbonat membentuk senyawa sabun. 

Senyawa sabun dapat diserap oleh jonjot (vili) usus. Di dalam jonjot usus, senyawa sabun terurai kembali menjadi asam lemak dan garam karbonat. Asam lemak bersenyawa kembali dengan gliserol membentuk lemak, dan selanjutnya diangkut oleh pembuluh getah bening usus atau pembuluh kil menuju ke pembuluh getah bening kiri pembuluh dada terus ke pembuluh balik bawah selangka (vena subklavia) kiri. 

Lemak tersebut selanjutnya disimpan di jaringan adiposa (jaringan lemak). Hal ini terjadi apabila masih ada glukosa yang dipergunakan sebagai sumber energi. Jika dibutuhkan, lemak akan diangkut ke hati dalam bentuk senyawa lesitin. Di hati, lemak dihidrolisis oleh lipase menjadi asam lemak dan gliserol. 

Secara normal, di dalam tubuh kolesterol berikatan dengan protein membentuk lipoprotein. Terdapat dua bentuk lipoprotein, yaitu low density lipoprotein (LOL) atau lipoprotein kepadatan rendah dan high density lipoprotein (HDL) atau lipoprotein kepadatan tinggi. LDL mengandung lebih banyak lemak dibandingkan dengan HDL. LDL dianggap sebagai pemicu penumpukan kolesterol pada dinding arteri dan disebut sebagai kolesterol buruk. Sebaliknya HDL dianggap sebagai pembersih kolesterol dari dinding arteri. Kolesterol tersebut diangkut kembali ke hati untuk dipecah dan dikeluarkan. Oleh karena itu HDL dikenal sebagai kolesterol baik. 

Berdasarkan uraian tersebut, maka sebaiknya kita mengusahakan agar kadar HDL di dalam tubuh kita meningkat. Caranya dengan melakukan kegiatan olahraga, tidak makan secara berlebihan, mengurangi konsumsi minyak hewani, membuang semua lemak yang menempel pada daging, dan membuang juga kulit ayam. Perbanyak makan protein dari ikan dan sayuran. Sebaiknya biasakan makan makanan yang dipanggang, direbus, dan hindari makanan yang digoreng, cake, dan makanan berminyak lainnya. Lakukan olahraga yang cukup serta hindari rokok dan minuman keras. Baca Selanjutnya: Pengertian Protein, Sumber Makanan, dan Fungsinya Bagi Tubuh

Selengkapnya