Cara untuk Percaya

Cara untuk Percaya


''Mengapa" muncul dalam akal pikiran, dan ketika "mengapa'' ini dijawab demi kepuasan manusia, maka dia akan terus menuntut, menembus semua bidang kehidupan yang berbeda-beda.

Ketika ''mengapa'' ini tidak mendapatkan jawaban memuaskan dari kehidupan, maka muncul keraguan, kekecewaan, ketidak puasan, dan mengakibatkan kebingungan dan ketidak percayaan.

Terkadang kepercayaan memang bisa menjadi lebih buruk ketimbang ketidak percayaan. Ini terjadi ketika seseorang yang percaya, justru menghalangi kemajuannya sendiri dengan tidak mau mencari arti kehidupan dan kebenaran yang lebih jauh dan lebih dalam, ia menolak bimbingan dan nasihat dari orang lain, dalam rangka menjaga kepercayaan yang dianutnya itu. Kepercayaan yang seperti itu, yang ia pelihara dan ia anggap sebagai suatu kebaikan, justru menjadi dosa terbesar baginya.

Baik kepercayaan maupun ketidakpercayaan, pada prakteknya menjadi kecenderungan alamiah, orang-orang yang condong untuk percaya akan terbiasa mempercayai segala sesuatu, dan yang sebaliknya akan cenderung tidak mempercayai segala sesuatu, entah itu benar atau tidak.

Perangai optimis adalah perangai orang yang percaya, sedangkan pesimisme adalah sifat dari orang yang tidak percaya.

Ada tiga cara untuk mendapatkan ''Kepercayaan'' :

Pertama, adalah tidak mempercayai seseorang sampai dia membuktikan bahwa orang tersebut pantas dipercaya. Orang-orang yang mempercayai dengan cara ini ia tidak akan mendapatkan kepuasan dijalan ini, karena mereka akan senantiasa menguji dan mencoba orang yang hendak dipercayai itu dengan pandangan curiga, seperti mata-mata. Karenanya yang mereka lihat hanyalah ketidak sempurnaan, dan mereka tidak akan pernah mampu untuk melihat keindahan diri yang sempurna, yang berada diluar batas-batas pandangannya.

Kedua, adalah mempercayai dan terus mempercayainya sampai orang yang hendak ia percayai itu membuktikan bahwa dirinya tidak pantas untuk dipercaya. Orang-orang yang memakai cara ini menempuh jalan yang lebih baik daripada cara yang pertama, karena jika kepercayaan mereka membuat pandangan mereka menjadi tajam, maka mereka akan mempunyai harapan untuk berkembang asalkan akal mereka juga senantiasa dipakai.

Cara ketiga untuk mempercayai seseorang adalah percaya sepenuhnya, absolut, dan terus melakukannya sampai terbukti kepercayaan ini benar. Ini adalah kepercayaan seorang pelayan, pengabdi, penyembah. Inilah kepercayaan seorang murid kepada gurunya, ustadznya, Kiyainya. Ini juga adalah kepercayaan seorang hamba kepada Tuhannya. Kepercayaan yang seperti ini tidak akan berguna untuk pikiran yang ragu-ragu, sebagaimana obat tidak akan berguna bagi pasien yang tidak percaya.

Labels: Refleksi

Thanks for reading Cara untuk Percaya. Please share...!

0 Komentar untuk "Cara untuk Percaya"

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Maaf, Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk Tertentu, J*di, P*rn*, Komentar berbau SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.