Disebutkan dalam kitab Durratun Nashihiin karya Syaikh Utsman bin Hasan al Khaubawy, sebuah kisah berkenaan dengan kemuliaan bulan suci ramadhan.
Suatu hari di bulan ramadhan, ketika umat Islam sedang melaksanakan ibadah puasa, seorang anak majusi dengan tanpa rasa bersalahnya kedapatan makan di tengah-tengah pasar.
Ketika anak majusi itu sedang enak-enaknya makan, tiba-tiba ayah dari anak itu datang, kemudian diseretlah dan dipukulinya anaknya itu sambil memarahinya dan berkata:
“Bukankah kamu tahu kalau umat muslim sedang berpuasa, seharusnya kamu menghormati mereka yang sedang melaksanakan puasa ramadhan, mengapa kamu tidak tahu diri makan di tengah-tengah pasar?”
Perlu diketahui bahwa orang majusi adalah para pengikut ajaran Zoroaster yang menjadikan api sebagai sesembahannya. Mereka banyak ditemukan di wilayah sekitar Persia atau sekarang Iran.
Beberapa tahun kemudian, orang majusi yang memarahi anaknya itu meninggal dunia. Pada suatu malam, seorang 'alim bermimpi bertemu dengannya, dan dalam mimpinya dia melihat orang majusi itu sedang duduk di atas ranjang indah di surga.
Orang 'alim itupun kemudian bertanya kepada orang majusi tersebut:
"Bukankah anda seorang Majusi? Mengapa anda berada di tempat ini?"
Maka orang majusi itu pun menjawab:
"Memang pada awalnya aku seorang majusi, tetapi ketika menjelang ajalku, aku mendengar sebuah seruan di atasku :
"Hai para malaikat-Ku, jangan biarkan ia mati tersesat dengan agama majusinya, angkatlah dia menjadi seorang muslim terhormat, sebab ia telah menghormati bulan suci Ramadlan".
Demikianlah kisah sang majusi, dikarenakan telah menghormati bulan suci ramadhan, Allah memberinya hidayah, sehingga sebelum ajal menjemputnya, dia telah menjadi muslim yang terhormat dan meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Ia pun akhirnya bisa berada di dalam surgaNya.
Masyaa Allah, begitu mulianya bulan ramadhan, sampai-sampai orang majusi yang menyembah api pun akhirnya mendapat cahaya Islam karena telah menghormati akan kemuliaan bulan ramadhan. Marilah kita sebagai umat Islam muliakan ramadhan ini dengan semakin mendekatkan diri kepada Allah. Kita ramaikan bulan suci ramadhan dengan memperbanyak amalan ibadah, shalat tarawih, memperbanyak shadaqah, bertadarus dan amalan lainnya. Semoga Allah senantiasa memberikan kekuatan kepada kita untuk senantiasa berusaha menggapai ridhaNya.
Labels:
Kisah Hikmah
Thanks for reading Kisah Seorang Majusi dan Kemuliaan Ramadhan. Please share...!
0 Komentar untuk "Kisah Seorang Majusi dan Kemuliaan Ramadhan"
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Maaf, Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk Tertentu, J*di, P*rn*, Komentar berbau SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.