Di tulisan saya sebelumnya telah dijelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi diijabahnya doa, pada tulisan kali ini akan saya uraikan sebuah riwayat dari Syaqiq al Balkhi, seorang Guru besar Sufi dari daerah Khurasan. Ia bercerita tentang gurunya yaitu Ibrahim bin Adham. Apa yang diuraikan dalam kisah ini berkaitan dengan pembahasan mengenai sebab-sebab doa tidak diijabah Allah.
Suatu ketika, Ibrahim bin Adham sedang berjalan-jalan di beberapa pasar di kota Basrah. Melihat kedatangan beliau, orang-orang pun mendatangi beliau dan kemudian mengerumuninya. Mereka kemudian bertanya kepada Ibrahim bin Adham tentang firman Allah:
اُدْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
"Berdoalah kalian kepadaku, niscaya akan aku kabulkan untuk kalian." (Q.S. Ghafir, 60)
"Wahai Guru! Sejak dahulu kami senantiasa berdoa kepada-Nya, tetapi mengapa Dia tidak pernah mengabulkan doa permintaan kami?", keluh orang-orang di pasar Bashrah itu.
Mendengar pertanyaan orang-orang itu, Ibrahim bin Adham kemudian menjawab, "Ketahuilah, wahai orang-orang Bashrah, hal itu karena hati kalian telah mati dari sepuluh perkara. Maka dari itu, bagaimana mungkin doa kalian akan dikabulkan oleh Allah?.
Apa 10 perkara itu? Berikut uraiannya :
1. Kalian mengetahui bahwa Allah adalah Tuhan yang menciptakan kalian dan memberi kalian rizqi, tetapi mengapa kalian tidak menunaikan hak-haknya. Kita sebagai hambaNya diperintahkan untuk mengabdi dan beribadah kepadaNya. Namun pada kenyataannya, kita sering lalai dalam beribadah dan bahkan meninggalkannya. Maka tak heran jika doa kita tidak diijabah oleh Allah.
2. Kalian membaca kitab Allah, tetapi kalian tidak mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya. Hal ini perlu menjadi renungan kita semua. Kita yang terbiasa membaca Al Qur'an saja kadang hanya sekedar membaca tanpa berusaha memahami maknanya atau pun mengamalkannya. Lebih-lebih mereka yang jarang membacanya. Al Qur'an bahkan tidak jarang hanya jadi hiasan di rak buku.
3. Kalian mengaku memusuhi iblis/syetan, tetapi kalian justru menjadi pengikutnya. Kita menyatakan perang terhadap syetan, namun tingkah laku kita justru sering menyerupai tingkah laku syetan. Kita terbiasa berbohong, menipu, korupsi, memfitnah, mengadu domba dan lain-lain. Sifat-sifat ini adalah sifat-sifat syetan, namun kita justru mengikutinya. Maka agar doa diijabah Allah, kita harus menjauhi sifat-sifat syetan ini.
4. Kalian mengaku cinta Rasul, tetapi kalian justru meninggalkan amalan-amalan dan sunnah Rasulullah, Jadilah kalian dalam kenyataannya tidak mengikuti jejak beliau. Rasulullah adalah teladan bagi kita semua, namun pada kenyataannya kita justru sering mengabaikan dan meninggalkan sunnah-sunnah Rasulullah. Padahal sebagai umatnya, mestinya kita harus bersungguh-sungguh untuk selalu berjalan mengikuti segala hal yang menjadi tuntunan (sunnah-sunnah) Rasulullah. Dengan demikian maka doa kita besar kemungkinan akan dikabulkan oleh Allah SWT.
5. Kalian mengaku cinta surga, tetapi kalian tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang membawa kalian sampai ke surga. Kita semua pasti menginginkan untuk masuk ke surga nantinya, tapi kenyataannya kita seperti terlenakan dengan kenikmatan dunia, sehingga kita lupa akan amal-amal perbuatan yang dapat membuat kita masuk surga. Jika ingin doa diijabah, maka mestinya kita berusaha untuk perbanyak amal ibadah kita.
6. Kalian mengaku takut kepada neraka, tetapi kalian tidak berhenti dari melakukan perbuatan dosa. Kita pasti berharap agar kita tidak dimasukkan ke dalam neraka. Tapi kenyataannya kita justru masih sering melakukan perbuatan-perbuatan maksiat, yang mana nyata-nyata itu justru dapat menjadikan kita masuk neraka.
7. Kalian meyakini bahwa kematian itu pasti datang, tetapi kalian sama sekali tidak menyiapkan diri untuk menyambut kematian itu dengan amal-amal shalih. Kita tahu bahwa suatu saat kita pasti akan menghadapi kematian. Tapi kenyataannya kita sering lupa untuk menyongsongnya dengan perbanyak bekal dengan amal shaleh yang memudahkan kita saat menghadapinya.
8. Kalian begitu sibuk mengurusi aib orang lain sehingga kalian lupa kepada aib diri sendiri. Sampai akhirnya, kalian tidak melakukan usaha sedikit pun untuk menyucikan diri sendiri. Kita sering menyoroti dan mencari aib pada orang lain, tapi aib, kesalahan dan kekurangan pada diri sendiri sering kali diabaikan.
9. Kalian memakan rezeki dari Allah SWT, tetapi kalian tidak mensyukurinya. Yakni, kalian tidak memuji-Nya dan tidak pula meningkatkan ketaatan kepada-Nya. Padahal dengan banyaknya nikmat yang kita terima di dunia ini, maka sudah sepantasnya dan seharusnya lah kita berterima kasih kepada Allah dengan bersyukur atas nikmat-nikmat itu. Syukur itu juga hendaknya kita wujudkan dengan semakin meningkatkan ketaatan kita kepada Allah SWT.
10. Kalian berkali-kali mengubur orang-orang mati, tetapi kalian tidak mengambil pelajaran dari kematian mereka. Kalian tidak mengingat akan datangnya kematian. Jika kalian ingat pada kematian, tentu kalian akan gemar beramal kebaikan dan benci pada amal-amal keburukan. Dengan ikut mengubur orang yang mati, mestinya kita sadar dan bisa mengambil pelajaran bahwa suatu saat kita juga pasti akan mengalaminya. Maka dengan kesadaran seperti itu, kita mestinya gemar melakukan amal-amal kebaikan agar kita dipermudah saat menghadapi ajal kita nantinya.
Demikian 10 sebab-sebab doa tidak diijabah Allah yang dinukil dari petuah tokoh Sufi terkenal, Ibrahim bin Adham. Semoga bisa menjadi renungan kita bersama. Wallahu A'lam.
Labels:
Horizon
Thanks for reading 10 Sebab-Sebab Doa tidak diIjabah Allah SWT. Please share...!
0 Komentar untuk "10 Sebab-Sebab Doa tidak diIjabah Allah SWT"
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Maaf, Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk Tertentu, J*di, P*rn*, Komentar berbau SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.