Shalat merupakan kewajiban utama bagi setiap Muslim. Ibadah Shalat (fardhu) juga merupakan amalan yang tidak boleh ditinggalkan selama ruh masih terkandung dalam badan kita. Oleh karenanya selagi masih diberi kehidupan, kita tetap wajib mengerjakan shalat. Meski begitu, agama memberi keringanan jika dalam keadaan sakit, kita diperbolehkan shalat sambil duduk, tiduran, ataupun hanya lewat isyarat mata. Shalat merupakan cara yang mudah untuk mengingat Allah, karena manusia menjalankan ibadah shalat minimal lima kali dalam sehari yaitu menjalankan shalat fardhu.
Shalat Sebagai Terapi Jiwa dan Raga
Shalat mengandung keutamaan yang sangat besar dalam menghibur kesedihan jiwa, menyenangkan hati dan menguatkannya, serta melapangkan dada karena di dalamnya terbentuk hubungan kalbu dengan Allah SWT. Konon, ketika bersedih karena suatu masalah, Rasulullah SAW segera melaksanakan shalat. Shalat yang khusyu' membantu menenangkan jiwa dan menghilangkan ketegangan karena berbagai sebab, di antaranya yang terpenting adalah perasaan akan kelemahan diri dan kekerdilan segala permasalahan di hadapan kebesaran dan keagungan Sang Khaliq, Allah SWT. Dengan shalat, seakan kita sedang bersimpuh akan segala permasalahan, dan menyerahkan penanganan dan solusinya kepada Allah Sang Maha Pengasih.
Selain terapi bagi jiwa, shalat juga merupakan terapi pengobatan yang efektif bagi fisik (raga/tubuh). Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dengan sanad yang lemah, dari Abu Hurairah RA, ia berkata:
Rasulullah SAW melihatku ketika aku sedang tidur sambil mengadu karena sakit perut. Beliau pun langsung berkata kepadaku, "Hai Abu Hurairah, kamu sakit perut?. Aku menjawab, "benar wahai Rasulullah". Beliau kemudian berkata: "Berdiri dan shalatlah, sesungguhnya shalat adalah obat penyembuh".
Baca juga: Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Tubuh
Baca juga: Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Tubuh
Manfaat Gerakan-gerakan Shalat bagi Kesehatan
Dengan shalat secara khusyu', kita akan memperoleh ketenangan secara batin. Namun bukan itu saja, shalat yang dilakukan dengan benar termasuk gerakan-gerakannya, juga dapat memberikan ketenangan secara lahiriah. Dampak positifnya yaitu dapat diketahui dari kesehatan tubuh kita. Shalat merupakan aktivitas biologis yang mengoptimalkan fungsi-fungsi rohani dan jasmani manusia. Banyak peneliti mengungkapkan bahwa shalat merupakan suatu aktivitas yang sangat penting dan dibutuhkan oleh manusia. Dengan shalat, tubuh manusia akan terjaga dengan baik dan seimbang. Hal ini disebabkan karena gerakan-gerakan yang ada pada shalat itu sangat cocok untuk melatih seluruh anggota badan, baik bagian dalam maupun bagian luar.
Shalat adalah amalan ibadah yang paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Gerakan-gerakannya sudah sangat melekat dengan gerakan khas tubuh seorang muslim. Manfaat-manfaat dari gerakan-gerakan dalam shalat bagi kesehatan di antaranya:
1. Takbiratul Ihram
Postur: berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah.
Manfaat: Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe) dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.
2. Ruku'
Postur: ruku' yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakan segelas air di atas punggung tersebut tidak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.
Manfaat: postur ini menjaga kesempurnaan posisi dari fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu pada lutut berfungsi relaksasi bagi otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, gerakan rukuk adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat.
3. I'tidal
Postur: bangun dari ruku', tubuh kembali tegak setelah mengangkat kedua tangan setinggi telinga.
Manfaat: i'tidal adalah variasi postur setelah ruku' dan sebelum sujud. Gerakan berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.
4. Sujud
Postur: menungging dengan meletakan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai.
Manfaat: aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Dengan melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk menerima banyak pasokan darah. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Itu artinya, otak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan kata lain, sujud secara tuma'ninah dan kontinyu dapat memacu kecerdasan. Karena itu, ketika sujud lakukanlah dengan tuma'ninah, jangan tergesa-gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Selain itu, postur gerakan sujud juga dapat menghindarkan kita dari gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik ruku' maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.
5. Duduk
Postur: duduk ada dua macam, yaitu iftirasy (tahiyyat awal) dan tawarruk (tahiyyat akhir). Peebedaan ada pada posisi telapak kaki.
Manfaat: saat iftirasy, kita bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus ischiadus. Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (urethra), kelenjar kelamin pria (prostata) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan dengan benar, postur ini mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iftirasy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.
6. Salam
Gerakan: memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal
Manfaat: relaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah.
Manfaat-manfaat Medis lainnya
> Shalat menguatkan otot-otot perut. Sebab ia mencegah penumpukan lemak yang menyebabkan kegemukan dan kegemburan daging, sehingga lebih lanjut dapat mencegah bentuk fisik yang tidak ideal dan membuat tubuh menjadi langsing.
> Dengan gerakan-gerakannya yang beragam, shalat bekerja menambah vitalitas gerak usus, sehingga dapat mengurangi dan mencegah kasus susah buang air, serta memperlancar sekresi kantong empedu.
> Ruku' dan sujud serta menekan ujung jari kedua telapak kaki ketika sujud dapat mengurangi stres pada otak. Hasil ini sama persis dengan hasil yang diperoleh lewat pijat refleksi pada jari-jari telapak kaki, sehingga dapat sama-sama membuat rileks dan tenang.
> Sujud yang lama bisa menormalkan tekanan darah pada tubuh secara keseluruhan dan membuatnya mengalir lancar ke seluruh tubuh.
Labels:
Kesehatan
Thanks for reading Manfaat Shalat, ditinjau dari Sudut Pandang Medis. Please share...!
0 Komentar untuk "Manfaat Shalat, ditinjau dari Sudut Pandang Medis"
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Maaf, Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk Tertentu, J*di, P*rn*, Komentar berbau SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.