Perbanyaklah Istighfar Sesungguhnya Allah Maha Pengampun


Banyak istighfar

Hakikat istighfar adalah untuk memohon ampunan (maghfirah) kepada Allah, sedangkan batasan maghfirah yaitu penjagaan dari segala keburukan yang diakibatkan oleh dosa-dosa. Allah banyak menyinggung berkaitan dengan istighfar dalam firman-firmanNya. Adakalanya sebagai perintah sebagaimana dalam firmanNya, "Dan mintalah engkau ampunan kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al Muzammil, 20)

Sementara dalam firmanNya yang lain, Allah memberi pujian kepada orang-orang yang senantiasa beristighfar, Allah berfirman, ".. Dan orang-orang yang suka meminta ampunan pada waktu sahur (akhir malam, sebelum fajar)". 

Sedangkan dalam firmanNya yang lain lagi, Allah menyebutkan bahwa Dia berkenan memberi ampunan terhadap hamba-hambaNya yang mau memohon ampun kepadaNya, Allah berfirman, "Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian dia mohon ampun kepada Allah, niscaya dia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. AnNisa, 10).

Seringkali penyebutan kata istighfar selalu disertai dengan penyampaian tobat. Jika demikian keadaannya, maka kata istighfar memiliki makna memohon ampunan dengan lisan, sedangkan tobat bermakna menarik diri dari dosa-dosa yang pernah dilakukan, baik dengan hati atau perilaku kesehariannya. 

Eksistensi istighfar adalah seidentik dengan berdoa (bermunajat). Artinya, jika Allah berkehendak, maka Dia akan menerima dan mengampuni dosa-dosa kita. Terlebih jika istighfar itu keluar dari hati nurani yang tulus dan benar-benar menyesali dosa-dosanya itu, atau mungkin juga istighfar diucapkan bersamaan dengan waktu-waktu yang mustajab, seperti waktu sahur di akhir malam dan setelah melaksanakan shalat. 

Diriwayatkan bahwa Luqman Al Hakim berkata kepada anaknya, "Wahai putraku, biasakanlah lisanmu untuk mengucap, 'Ya Allah, ampunilah aku', sesungguhnya bagi Allah itu ada beberapa saat yang di dalamnya Dia tidak akan menolak siapa saja yang bermunajat kepadaNya". 

Hasan Al Bashri juga pernah berkata, "Perbanyaklah istighfar di rumahmu, baik ketika di ruang makan, di tengah perjalanan, di pasar, tempat kerja, di pertemuan-pertemuan dan di mana pun dirimu berada saat itu, sebab engkau tidak akan tahu di tempat manakah turunnya maghfirah Tuhanmu!".

Hendaknya memang pantaslah jikalau pribadi Rasulullah Muhammad SAW selalu kita jadikan panutan dalam segala hal, termasuk dalam hal membiasakan mengucap istighfar. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

"Demi Allah, sesungguhnya aku selalu mohon ampun kepada Allah sehari semalam lebih dari tujuh puluh kali". (HR. Bukhari)

Berkaitan dengan perilaku istighfar dan ampunan dari Allah, dalam dua kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim disebutkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya ada seorang hamba yang berbuat dosa lalu dia berdoa, 'Ya Tuhanku, aku telah berbuat dosa, maka ampunilah aku'. Maka Tuhannya berkata, 'HambaKu tahu bahwa dia memiliki Tuhan yang mau mengampuni dosa atau memperkarakannya, maka Aku mengampuni hambaKu ini'. Kemudian dia tidak melakukan perbuatan dosa beberapa waktu, lalu dia melakukan dosa lagi, maka ia berkata, 'Ya Tuhanku, aku berdosa lagi, maka ampunilah dosaku ini'. Maka Allah berkata, 'HambaKu ini tahu bahwa dia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa atau memperkarakannya, maka Aku mengampuninya'. Setelah itu dia tidak berbuat dosa, namun selang beberapa waktu dia mengulangi perbuatan dosa lagi, lalu dia pun berkata, 'Ya Tuhanku, aku telah berbuat dosa lagi, maka ampunilah aku'. Maka Allah berkata, "HambaKu tahu bahwa dia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa atau memperkarakannya, sesungguhnya Aku telah mengampuni hambaKu'. Begitulah dia telah menyatakan tobatnya hingga tiga kali. Maka silahkan melakukan apa yang engkau kehendaki". (HR. Bukhari)

Dari hadits di atas dapat dipahami bahwa selama seorang hamba mau memohon ampun setelah melakukan perbuatan dosa, maka insya Allah akan dikabulkan oleh Allah SWT, dengan catatan bahwa setelah itu dia tidak melakukan lagi perbuatan dosa secara sengaja.

Sayyidah Aisyah RA pernah berkata, "Beruntunglah seseorang yang mendapatkan dalam buku catatan amal perbuatannya memuat istighfar yang banyak". Imam Qatadah juga pernah berkata, "Sesungguhnya Al Qur'an ini memberi petunjuk kepadamu tentang penyakitmu dan obat penangkalnya. Adapun penyakitmu adalah dosa-dosa, sedangkan obatnya adalah istighfar". Sayyidina Ali RA berkata, "Allah tidak memberikan ilham kepada seorang hambaNya untuk memohon ampunan, sedangkan Dia hendak memberikan azab baginya". Oleh karenanya, agar kita terhindar dari azabNya, maka perbanyaklah istighfar, sesungguhnya Allah Maha Pengampun. 
Labels: Refleksi

Thanks for reading Perbanyaklah Istighfar Sesungguhnya Allah Maha Pengampun. Please share...!

0 Komentar untuk "Perbanyaklah Istighfar Sesungguhnya Allah Maha Pengampun"

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Maaf, Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk Tertentu, J*di, P*rn*, Komentar berbau SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.