Dalam firmannya, Allah menyebutkan, "Barang siapa membawa amal baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya" (QS. Al An'am, 160)
Dari ayat di atas, Allah secara tegas menetapkan bahwa orang yang mengerjakan satu kebaikan saja, akan mendapat imbalan (pahala) sepuluh kali lipat dari kebaikannya. Salah satu dari sekian amal baik itu adalah bershalawat kepada Nabi SAW. Berkaitan dengan hal ini, Rasulullah SAW pernah bersabda, "Barang siapa yang bershalawat (mendoakan dapat rahmat) untukku satu kali, maka Allah akan memberinya rahmat sepuluh kali lipat". (HR. Muslim dan lainnya dari Abu Hurairah)
Bershalawat kepada Nabi adalah suatu kebaikan, maka sesuai dengan pernyataan dalam Al Qur'an dan hadits tersebut di atas, Allah juga akan memberikan imbalan sepuluh derajat di surga. Rasulullah SAW juga mengabarkan bahwa Allah akan memberikan sepuluh rahmat (bershalawat) sepuluh kali bagi orang yang bershalawat kepada RasulNya. Hal ini merupakan relevansi dari janji Allah sendiri bahwa, "Dia (Allah) menjadikan pahala orang yang selalu mengingatNya dengan selalu mengingat pula terhadap hambaNya itu" (QS. Al Baqarah, 152), dan pahala bagi orang yang mengingat NabiNya, yaitu dengan mengingat orang itu kembali.
Imam Al Iraqi berkata, "Bahkan tidak hanya sebatas itu saja, tetapi Allah akan menambahkannya dengan menulis sepuluh kebaikan, juga menghapus darinya sepuluh keburukan, dan mengangkatnya sepuluh derajat". Dan ini juga sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits, di antaranya:
Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang ketika namaku disebut di hadapannya, maka hendaklah dia bershalawat kepadaku. Apabila dia bershalawat kepadaku sekali saja, maka Allah akan bershalawat (menurunkan rahmat) kepadanya sepuluh kalinya".
Dalam riwayat yang lain, Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali, menghapus darinya sepuluh kesalahan, dan meninggikannya sepuluh derajat" (HR. An Nasai dan Ibnu Hibban di dalam Shahihnya)
Dalam sabdanya yang lain Rasulullah bersabda, "Barang siapa yang jika diriku disebut dihadapannya, maka bershalawatlah kepadaku". Dari hadits ini, tampaknya seruan Rasul SAW di sini merupakan kewajiban, hal ini juga dengan mengacu pada dalil sabda beliau dalam hadits berikut ini, "Orang yang kikir ialah orang yang jika diriku disebut di hadapannya, tetapi dia tidak bershalawat kepadaku" (HR. An Nasai, Tirmidzi dan Ibnu Hibban)
Dari Ibnu Mas'ud RA dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Sesungguhnya Allah memiliki malaikat-malaikat yang selalu berkeliling untuk menyampaikan salam umatku untukku" (HR. Ahmad dan Nasai). Juga dari Ibnu Mas'ud, mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang paling aku utamakan nanti di hari Kiamat ialah orang yang paling banyak bershalawat kepadaku" (HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya)
Seseorang dianjurkan memperbanyak bershalawat kepada Nabi SAW terutama pada hari yang paling utama, yaitu jum'at, sebagaimana sabda Nabi SAW, "Di antara hari-hari yang utama bagi kalian adalah hari jum'at, pada hari itulah Adam diciptakan dan wafatnya pun pada hari itu, hari ditiupnya sangkakala dan hancurnya alam semesta ini. Maka perbanyaklah bacaan shalawatmu kepadaku di hari itu, karena shalawatmu selalu diperlihatkan kepadaku". Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, bagaimana mungkin shalawat kami diperlihatkan kepadamu tatkala engkau sudah menjadi tulang belulang?" Beliau menjawab, "Sesungguhnya Allah SWT mengharamkan atas bumi untuk menelan jasad (tubuh) para Nabi". (HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah dan lain-lain dari Aus bin Aus RA).
Adapun bentuk shalawat Nabi SAW, maka salah satunya adalah seperti yang tercantum dalam riwayat Imam Muslim dari Abu Mas'ud al Anshari yang berkata, "Rasulullah SAW datang kepada kami, di saat kami berada di majlis Sa'ad bin Ubadah, maka Basyir bin Sa'ad bertanya kepada beliau," Allah SWT memerintahkan kami untuk bershalawat kepada engkau ya Rasulullah, bagaimana cara kami bershalawat kepada engkau?".
Maka Rasulullah SAW pun diam beberapa saat, lalu beliau menyuruh kami mengikuti ucapannya, "Allahumma shalli 'alaa Muhammad wa 'ala Aali Muhammad, kamaa shallaita 'alaa Aali Ibraahiim, wa Baarik 'alaa Muhammad wa 'alaa Aali Muhammad, kamaa Baarakta 'alaa Aali Ibraahim, fil 'Aalamiina innaka Hamiidun Majiid" (Ya Allah, anugerahkanlah rahmat yang besar atas Nabi Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana telah Engkau anugerahkan rahmat atas keluarga Nabi Ibrahim. Berkatilah Nabi Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana telah Engkau berkati keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Tersanjung di semesta alam). Adapun bersalam kepadaku, sebagaimana yang telah kalian ketahui bersama".
Labels:
Horizon
Thanks for reading Keutamaan Bershalawat kepada Nabi SAW. Please share...!
0 Komentar untuk "Keutamaan Bershalawat kepada Nabi SAW"
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Maaf, Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk Tertentu, J*di, P*rn*, Komentar berbau SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.