Ibrahim Al Wasithi adalah seorang Ulama sufi yang hidup pada abad keempat Hijriah. Suatu ketika, saat sedang berdiri wuquf di padang Arafah, ia menemukan seonggok batu kerikil yang biasa digunakan untuk melempar jumrah. Ibrahim Al Wasithi pun mengambil tujuh butir kerikil ke dalam genggamannya. Ia memandang kepada ketujuh kerikil tersebut seraya berkata, "Saksikanlah olehmu bahwa aku berikrar Asyhadu An Laa Ilaaha Illallaah wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasuulullaah.".
ilustrasi via labbaik.id |
Setelah melakukan itu, ia menjalankan aktivitas lainnya hingga akhirnya ia tertidur. Dalam tidurnya, ia bermimpi seolah-olah telah terjadi hari kiamat. Ia pun dihitung amalannya dan diputuskan masuk neraka. Para malaikat pun datang menyeretnya.
Ketika para malaikat menyeretnya sampai di depan pintu neraka, tiba-tiba sebuah batu terjatuh di depan pintu neraka. Para malaikat berusaha untuk mengangkat dan menyingkirkannya, namun mereka tak mampu untuk mengangkatnya.
Maka, para malaikat segera menggiring Ibrahim Al Wasithi melewati pintu neraka lainnya. Pada saat hendak memasuki pintu, jatuh lagi sebuah batu yang menghalangi mereka masuk. Para malaikat pun berusaha untuk mengangkatnya lagi, namun mereka tidak mampu juga.
Maka, Ibrahim Al Wasithi dipindahkan melalui pintu neraka yang lainnya lagi, namun kejadian yang sama terulang lagi, tiba-tiba ada batu yang jatuh menghalangi jalan mereka. Begitu terus menerus sampai tujuh pintu neraka tertutupi oleh tujuh batu (kerikil) kesaksian tersebut.
Akhirnya, para malaikat membawa Ibrahim Al Wasithi sampai di bawah 'Arasy. Para malaikat mengadu, "Ya Ilahi, Engkau Maha Mengetahui perkara hambaMu ini. Sesungguhnya kami tak dapat menemukan sebuah jalan ke neraka bagi laki-laki ini".
Allah SWT berfirman, "Wahai hambaku!, kerikil-kerikil itu telah menjadi saksi bagimu. Kerikil-kerikil itu tidak akan menghilangkan apa yang menjadi hakmu, lalu bagaimana Aku akan dapat menghilangkan hak-hakmu sedangkan Aku adalah Zat Yang Maha Menyaksikan para saksi-saksimu. Masuklah kau ke dalam surga!".
Ketika Ibrahim Al Wasithi dekat gerbang surga, mendadak pintu surga terkunci. Maka datanglah persaksian kalimat Laa Ilaaha Illallaah sehingga pintu-pintu surga terbuka lebar, dan Ibrahim Al Wasithi pun masuk ke dalam surga. Demikianlah kisah dalam mimpi Ibrahim Al Wasithi dan kerikil-kerikil yang menjadi saksi baginya hingga ia selamat dari neraka dan masuk ke dalam surga. Wallahu A'lam
Labels:
Kisah Hikmah
Thanks for reading Kisah Ibrahim Al Wasithi dan Kerikil Yang Menjadi Saksi. Please share...!
0 Komentar untuk "Kisah Ibrahim Al Wasithi dan Kerikil Yang Menjadi Saksi"
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Maaf, Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk Tertentu, J*di, P*rn*, Komentar berbau SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.