Mengenal Lanthing, Oleh-oleh Makanan Khas dari Kebumen


Jika anda pernah mengunjungi kota Kebumen, Jawa Tengah, maka anda pasti mengenal, pernah mendengar atau bahkan pernah mencicipi cemilan makanan yang menjadi ciri khas dari kota ini. Lanthing (lanting), itulah nama cemilan ini. Camilan ini merupakan salah satu oleh-oleh yang wajib dibeli manakala berkunjung ke Kabupaten Kebumen. 

Rasanya yang gurih ditambah harganya yang murah menjadikan banyak orang ketagihan. Lanthing merupakan makanan ringan sejenis kerupuk yang terbuat dari singkong berbentuk angka delapan atau lingkaran kecil seperti cincin. Pada mulanya, cemilan ini hanya dibuat dengan rasa gurih dan asin, tetapi pada masa kini, cemilan ini telah dimodifikasi dengan berbagai rasa, ada rasa asin pedas, rasa keju, rasa jagung bakar dan rasa lainnya. Lanting berkembang di wilayah Jawa Tengah bagian selatan terutama di Kabupaten Kebumen.

Lanthing merah putih
lanthing, via klikhotel.com

Sejarah Asal Usul Lanthing


Memang tidak ada catatan pasti mengenai sejarah awal mula makanan ini. Namun menurut kabar yang beredar di masyarakat, sejarah lanthing berasal dari suatu daerah di wilayah Kecamatan Kuwarasan, tepatnya yaitu desa Lemah Duwur. Desa inilah yang konon paling awal mengenalkan lanting. 

Desa yang merupakan sentra pengrajin lanting ini telah memproduksi lanthing sejak zaman nenek moyang, dan berlanjut secara turun-temurun sampai sekarang. Meski awalnya dari desa ini, saat ini industri kecil lanthing terus berkembang dan tersebar di sejumlah kecamatan. Setidaknya ada 12 kecamatan di Kebumen yang memiliki industri pembuatan lanthing. Industri kecil lanting ini juga telah menjadi sumber perekonomian bagi masyarakat sekitar.

Mungkin dari sanalah awal mula terciptanya makanan lanting ini. Tapi jika ditelusuri dari segi namanya, tampaknya belum ketemu dari mana asal nama lanting ini. Ada sebuah cerita 'ngawur' yang mencoba menjelaskan asal usul nama lanting ini. Cerita yang kabarnya dikarang oleh Setiyo Bardono dari Butuh, Purworejo (timur Kebumen) ini mengatakan bahwa konon pada zaman dulu kala, ada orang bule yang terkagum-kagum dengan kepandaian orang-orang Purworejo. Maka ia menamakan Purworejo sebagai Land Think, yang artinya tanah tempat orang-orang yang suka berfikir. 

Kisahnya yaitu ketika orang bule itu disuguhi makanan olahan dari singkong yang berbentuk bulat dan angka 8, bule itu sangat terkesan. Tak habis-habisnya dia memuji kelezatan makanan itu sambil berkata: "land think… land think…". Orang-orang yang ada disekitarnya pun kemudian manggut-manggut sambil berkata: "Oh… Lanting". Maka sejak saat itulah makanan tersebut terkenal dengan nama lanting. 

Selain cerita 'ngawur' tersebut, ada juga cerita lain yang tampaknya lebih berdasar ketika menjelaskan mengenai asal usul nama lanting ini. Meski belum bisa dibuktikan kebenarannya, konon pada zaman dahulu para penduduk desa biasa membuat roti kering dari singkong yang berbentuk seperti angka delapan dan berwarna putih. Roti-roti itu dititipkan pada toko-toko milik peranakan China di kota, khususnya kota Gombong dan Karanganyar (Kebumen). Pada masa itu makanan roti yang bentuknya angka 8 ini belum ada namanya.

Meski dikenal buatan asli pribumi, asal mula makanan dari bahan singkong ini ternyata dibuat oleh para keturunan Tionghoa. Fakta ini diungkap dari sejarah kota Kebumen era abad 19 an. Sumber sejarah ini didapat dari keturunan anak cucu Trah Hoyan Djamue. Lanting berasal dari Bahasa Tionghoa terutama Logat Hokkian, 鏈 Liam artinya Rantai dan 餅 Ting adalah Kue Kecil. Jadi lanting dalam bahasa Indonesia artinya "kue rantai", karena lanting berbentuk angka delapan ini kalau dijejer maka bentuknya menjadi seperti rantai. 

Pada awalnya, lanting hanya berwarna putih, tetapi saat Indonesia merdeka tahun 1945, lanting mulai dibuat warna merah. Warna merah ini sebagai pertanda semangat perjuangan bangsa Indonesia. Selain itu, bentuk angka 8 lanting yang seperti rantai juga sebagai pertanda persatuan dan kesatuan bangsa. Begitulah asal mula nama dan sejarah lanting menurut cerita ini.

Terlepas dari mana kebenaran mengenai sejarah asal usul nama lanting ini, yang jelas lanting telah menjadi bagian dari ciri khas kekayaan kuliner lokal masyarakat Kebumen pada umumnya. Dan tentunya keberadaan makanan lanting ini mesti dilestarikan agar tidak kalah dari cemilan-cemilan dan jajanan masa kini. 

Lanthing aneka rasa
lanting aneka rasa, via jejakpiknik.com

Cara Pembuatan Lanting


Lanting merupakan jajanan gorengan yang terbuat dari bahan singkong dengan bumbu-bumbu seperti bawang putih, ketumbar, garam, dan pewarna makanan. Adapun cara membuat lanting yaitu:

1. Kupas bagian kulit singkong dan kemudian potong singkong menjadi beberapa bagian. Setelah itu, potongan singkong dicuci sampai bersih.

2. Selanjutnya singkong direndam selama sekitar 60 menit. Setelahnya angkat dan kemudian tiriskan. 

3. Masukkan potongan singkong ke dalam pengukusan dan biarkan matang hingga teksturnya berasa empuk. Setelah empuk, angkat singkong dari pengukusan dan kemudian tumbuk halus.

4. Campurkan singkong yang sudah ditumbuk halus dengan garam, ketumbar dan bawang putih halus. Aduk hingga merata. 

5. Pisahkan adonan singkong menjadi dua, dan campurkan salah satunya dengan pewarna makanan (biasanya warna merah). Sedangkan untuk adonan singkong yang satunya lagi biarkan tanpa campuran pewarna makanan.

6. Selanjutnya, adonan singkong dipilin secukupnya hingga membentuk tali. Untuk lebih praktis, gunakan mesin penggiling.

7. Setelah itu, potong kembali adonan yang telah dipilin tadi hingga ukurannya lebih pendek, lalu bentuk melingkar atau serupa angka 8. Begitu seterusnya sampai adonan singkong habis tak tersisa.

8. Letakan adonan singkong yang sudah dibentuk tadi pada tampah dan keringkan dengan dijemur dibawah panas matahari langsung. Lamanya proses pengeringan bergantung pada cuaca.

9. Setelah adonan lanting kering, langkah berikutnya yaitu menggoreng lanting hingga matang dan garing supaya teksturnya renyah. Setelah matang, angkat dan tiriskan.

10. Jika ingin memberi rasa, setelah digoreng lanting bisa dibumbui rasa pedas manis, balado, jagung bakar atau rasa lainnya sesuai selera. 

11. Simpan lanting dalam wadah kedap udara dan lanting siap untuk dinikmati.

Baca juga: Gembus, Jajanan Tontonan dari Kebumen

Demikianlah pembahasan mengenai lanting. Lanting yang dulunya hanya sebagai makanan harian keluarga, kini telah semakin dikenal. Banyak masyarakat luar kota, bahkan luar daerah, yang ketika mudik atau berkunjung ke Kebumen pasti akan membeli atau membawa jajanan lanting ini sebagai oleh-oleh. Oleh karenanya, sebagai warisan kuliner lokal, kita mesti ikut berkontribusi dalam melestarikan makanan-makanan khas daerah seperti camilan lanting ini, yaitu dengan cara membelinya atau bahkan membantu mengenalkannya ke luar negeri. Sekian.

Sumber:
wikipedia.org/wiki/Lanthing
lantingrasa.wordpress.com/tag/sejarah-lanting/
tigongdoso.com/2018/12/sejarah-lanting-sing-marekna-rika-pada.html
budaya-indonesia.org/Lanting-Camilan-Khas-Kebumen

Labels: Kebumen, Mozaik

Thanks for reading Mengenal Lanthing, Oleh-oleh Makanan Khas dari Kebumen. Please share...!

0 Komentar untuk "Mengenal Lanthing, Oleh-oleh Makanan Khas dari Kebumen"

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Maaf, Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk Tertentu, J*di, P*rn*, Komentar berbau SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.