Selain lanthing, Kebumen juga punya cemilan makanan lain yang bentuk dan bahan yang digunakan mirip dengan lanthing, tetapi beda pembuatan dan tentunya beda juga namanya. Cemilan ini di daerah saya biasa disebut gembus. Cemilan gembus ini biasa ditemui saat ada tontonan (pertunjukan) wayang, ketoprak, atau semacamnya, yang ditanggap oleh warga yang punya hajatan. Penjual gembus ini biasanya berjualan di sudut-sudut jalan menuju tempat pertunjukan. Karena hanya berjualan saat ada tanggapan (pertunjukan), maka kadang kala memang susah untuk mencari jajanan ini pada hari-hari biasa.
jajanan gembus, via kangamir.com |
Kuliner Khas Kebumen dan Sekitarnya
Sejatinya Gembus adalah jajanan khas dari Karanganyar, Kebumen, Gombong, Cilacap, Banyumas dan sekitarnya. Beberapa tempat juga punya sebutan lain untuk gembus, seperti donat jawa atau ada juga yang menyebutnya enggeng. Sejauh penelusuran yang saya cari, belum ketemu mengenai sejarah awal mula makanan gembus ini. Atau mungkin bisa jadi ada hubungannya dengan makanan lanthing yang sama-sama berbahan dasar budin alias singkong. Entahlah, yang jelas gembus ini sudah dari dulu menjadi bagian dari kuliner lokal masyarakat selatan jawa seperti Kebumen, Banyumas, Cilacap dan sekitarnya.
Gembus adalah makanan ringan yang bahan dasarnya dari singkong. Singkong untuk membuat gembus mesti dipilih yang mempur alias empuk. Cara pembuatannya yaitu pertama singkong di kupas kulitnya, kemudian di cuci dan langsung didang (dikukus). Setelahnya singkong ditumbuk halus seperti akan membuat gethuk. Kalau adonan sudah halus, kemudian adonan dibuat menyerupai donat kecil-kecil, melingkar seperti cincin, atau bentuk angka 8 seperti lanthing. Setelahnya kemudian adonan yang sudah jadi diangin-anginkan agar agak kisat.
Selain cara tersebut, gembus juga bisa dibuat dengan menggunakan mesin parutan. Caranya yaitu setelah dicuci, singkong kemudian diparut dengan mesin parutan. Setelahnya parutan singkong diberi bumbu dan dikukus untuk dijadikan adonan. Dengan ditambah sedikit tepung, maka adonan ini kemudian dibentuk menjadi panjang dan melingkar seperti cincin, donat kecil, atau angka delapan. Setelah adonan sudah siap, gembus-gembus ini siap untuk digoreng.
Biasanya kalau di tontonan-tontonan, gembus sudah disiapkan oleh penjualnya dalam bentuk siap goreng, meski kadang ada juga yang sudah digoreng. Ketika ada pembeli, gembus akan digoreng setengah matang atau garing tergantung permintaan dari pembeli. Gembus digoreng dalam minyak yang cukup panas, sehingga diperoleh gembus matang dan tidak keras. Oleh karenanya gembus ini memang enak jika dimakan selagi masih hangat. Ciri khas dari penyajian gembus sebelum dibawa pulang pembeli ini gembus akan dikantheti menggunakan welad (tali dari bambu). Satu kanthet isinya bisa sampai sepuluh biji. Gembus juga bisa tahan sampai 3 atau 4 hari, namun kalau kelamaan kemungkinan gembus akan basi karena tidak ada bahan pengawetnya.
kanthetan gembus, via wisatakebumenkab.blogspot.com |
Jajanan Saat Ada Tontonan
Pada masa lalu, kalau ingin makan gembus mesti menunggu kalau ada tontonan dulu. Zaman dulu ketika ada tontonan wayang, ketoprak, atau layar tancep, maka biasanya akan dijumpai bakul gembus. Bakul gembus ini biasa mangkal sampai tontonan selesai, sampai shubuh, atau sampai dagangannya habis baru dia pulang. Penjual (bakul) gembus zaman dulu biasanya memakai pawon (kompor) yang terbuat dari tanah liat dengan bahan bakar arang. Keunikan lain dari penjual gembus ini yaitu membawa lampu senthir sebagai penerangan. Lampu ini terbuat dari kaleng bekas berbahan bakar minyak tanah dan menggunakan sumbu kecil untuk penerangnya. Setiap warga yang menonton wayang atau semacamnya, biasanya sebelum pulang pasti akan membeli gembus sebagai oleh-oleh untuk keluarga di rumah.
Demikianlah, selain memiliki destinasi tempat-tempat wisata yang menarik, Kebumen juga kaya akan ragam kulinernya, salah satunya gembus ini. Gembus telah menjadi jajanan yang identik dengan hiburan malam bagi rakyat pedesaan di Kebumen dan sekitarnya. Gembus juga merupakan karya kuliner lokal yang mesti dilestarikan keberadaannya. Semoga penjual-penjual gembus ini tetap ada untuk menjajakan dagangannya, sehingga gembus tetap bisa dinikmati oleh anak cucu keturunan kita sampai akhir masa nanti. Sekian. Semoga bermanfaat.
0 Komentar untuk "Gembus, Jajanan Tontonan Khas dari Kebumen"
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Maaf, Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk Tertentu, J*di, P*rn*, Komentar berbau SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.