Amalan Imam Asy Syibli


Asy Syibli atau yang bernama lengkap Abu Bakar Dalaf bin Jahdar Asy Syibli adalah seorang arif (ahli makrifat) yang agung. Beliau lahir dan hidup di Baghdad. Semasa hidupnya, beliau menjadi sahabat bagi Imam al Junaid dan Ulama lain yang semasa dengannya. Dalam bermadzhab, Asy Syibli mengikuti madzhab dari Imam Maliki. Beliau hidup selama 87 tahun, dan wafat pada tahun 334 H. Makam beliau berada di Baghdad, Irak. 

Dalam munajatnya, Imam Abu Bakar Asy Syibli berkata:

"Wahai Tuhanku, sungguh aku senang menghaturkan seluruh kebajikanku berikut kemelaratan dan kelemahanku kepadaMu. Maka bagaimana lagi Engkau tidak suka wahai Tuhanku untuk menganugerahkan kepadaku seluruh kejelekanku dengan keMahakayaanMu untuk tidak menyiksaku".

Kemelaratan disini maksudnya adalah kebutuhan memperoleh kebajikan. Sedangkan kelemahan maksudnya adalah kelemahan untuk memperbanyak ibadah. Adapun permohonan agar tidak disiksa maksudnya yaitu bahwa karena sesungguhnya kejelekan seorang hamba itu tidak akan merugikan Allah sebagaimana kebajikan juga tidak menguntungkanNya.

Imam Asy Syibli berkata, "Segolongan orang-orang utama telah memberiku sebuah ijazah untuk dibaca sebanyak 7 kali setelah shalat Jum'at. Ijazah yang terdiri dari tiga bait syi'ir dalam Bahar Wafir itu adalah sebagai berikut:

إلهي لست للفرد وس أهلا
ولا أقوى على النار الجحيم
فهب لى توبة واغفر ذنوبي
فإنك غافر الذنب العظيم
وعاملنى مُعامَلَة الكريم
وثبتنى على النهج القويم

"Wahai Tuhanku
Tak pantas daku menjadi ahli firdaus
Namun aku (juga) tak kuasa didera api (neraka) jahim

Maka maafkanlah ketergelinciranku
Dan ampuni dosa-dosaku
Sebab Engkaulah Dzat Yang Maha Mengampuni dosa yang agung

Perlakukanlah daku 
Dengan perlakuan orang yang mulia
Dan teguhkanlah kakiku
Dalam meniti jalan yang lurus"

Amalan doa setelah jum'atan
ilustrasi via republika.co.id

Dikisahkan bahwa suatu ketika Imam Asy Syibli pergi menemui Ibnu Mujahid. Begitu melihat kedatangan Imam Asy Syibli, Ibnu Mujahid segera menghampiri beliau seraya memeluknya. Ia juga kemudian mencium kening di antara kedua mata Imam Asy Syibli. Ketika ditanyakan tentang perlakuannya tersebut, Ibnu Mujahid memberi keterangan sebagai berikut:

Aku telah bermimpi bertemu dengan Rasulullah SAW. Dalam mimpi itu aku melihat Asy Syibli menghampiri beliau dan beliau kemudian menyambut Asy Syibli seraya mencium kening di antara kedua matanya. Aku pun kemudian bertanya kepada beliau, "Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan hal itu kepada Asy Syibli?". Beliau menjawab, "Ya, sebab setiap kali usai shalat fardhu, Asy Syibli selalu melanjutkan dengan membaca dua ayat yang terakhir pada surat At Taubah:

لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ

فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِىَ اللَّهُ لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ  ۖ  عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ  ۖ  وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ

"Sungguh, telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman."

"Maka jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah (Muhammad), Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy (singgasana) yang agung." (QS. At-Taubah, 128 - 129)

Dan kemudian dilanjutkan pula dengan membaca:

صَلَّى اللهُ عَلَيْكَ يَا مُحَمَّدُ

"Semoga rahmat Allah senantiasa terlimpah atasmu, wahai Muhammad".

Selanjutnya Ibnu Mujahid menyatakan bahwa ia kemudian bertanya kepada Asy Syibli tentang bacaan yang ia amalkan setelah shalat fardhu, dan ternyata Asy Syibli menjawab seperti halnya yang disebutkan oleh Nabi dalam mimpi tersebut.

Diriwayatkan bahwa setelah Asy Syibli wafat, pernah seseorang bertemu beliau dalam mimpi dan kemudian ditanyakan kepadanya atas nasibnya. Asy Syibli kemudian menjelaskan, "Allah telah menanyaiku dengan firmanNya, "Wahai Abu Bakar, sebab apa Aku mengampunimu?". Aku pun menjawab, "Karena amal salehku". Allah berfirman, "Tidak!". Aku kembali berkata, "Karena keikhlasan ibadahku". Allah berfirman, "Tidak juga!". Aku kembali berkata, "Karena haji, puasa, dan shalatku". Allah berfirman, "Juga tidak". Aku lagi-lagi berkata, "Karena kepindahanku menuju orang-orang saleh dan menuntut ilmu". Allah berfirman lagi, "Tidak". Kemudian aku pun bertanya, "wahai Tuhanku, lalu sebab apa kiranya Engkau mengampuniku?". Allah berfirman:

"Ingatkah kamu saat tengah berjalan menelusuri kota Baghdad, lalu engkau mendapati seekor anak kucing yang tidak berdaya lantaran menggigil kedinginan, kemudian karena kasihan engkau pun memungutnya dan kau selamatkan dia dalam kehangatan jubah tebalmu?". Aku menjawab, "ya, aku ingat.". Allah pun berfirman lagi, "Karena kasih sayangmu terhadap kucing itulah maka Aku pun kasihan kepadamu".

"Apabila engkau ingin kerasan bersama Allah, maka patahkan kecintaanmu terhadap dirimu sendiri". (Imam Asy Syibli Rahimahullah)

Dinukil dari kitab Nashaih al 'Ibad karya Syaikh Nawawi al Bantani.

Labels: Kisah Hikmah

Thanks for reading Amalan Imam Asy Syibli. Please share...!

0 Komentar untuk "Amalan Imam Asy Syibli"

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Maaf, Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk Tertentu, J*di, P*rn*, Komentar berbau SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.