Bukan hanya tentang beribadah atau bekerja, hidup memang sesekali perlu hiburan untuk membuat pikiran tetap adem dan bisa bekerja dengan maksimal. Hiburan bisa dengan jalan-jalan dan rekreasi, atau bisa juga dengan menonton film, baik itu di bioskop maupun di televisi atau laptop. Berkaitan dengan menonton film, sedikit bercerita bahwa sewaktu saya masih di Semarang, saya berteman dan satu asrama dengan seorang kawan dari Kudus yang begitu menyukai film (Sufi). Hampir tiap hari kalau tidak ada kesibukan yang menumpuk, kami jadwalkan menonton film dari laptopnya untuk menghilangkan kesuntukan. Bahkan seminggu sekali biasanya kami berburu film di warnet-warnet di sekitar Semarang, atau bahkan sampai Kaliwungu, Kendal. Jadi, aktivitas nonton film ini memang salah satu alternatif bagi kami untuk merefresh pikiran kala sedang suntuk.
Ilustrasi via google |
Meski begitu, film-film yang kami tonton bukan sembarang film. Selain memantau film-film terbaru yang muncul atau sedang hits, kami juga menonton film agak lama atau bahkan film-film klasik yang tidak kalah kualitasnya dengan film-film baru. Salah satu yang jadi pertimbangan kami saat hendak menonton suatu film adalah kualitas rating film tersebut. Biasanya yang kami jadikan acuan adalah dari situs IMDB. Bahkan pernah kami menemukan sebuah film lawas buatan tahun 50 an yang memiliki nilai rating cukup tinggi. Saya lupa judul filmnya, tapi film ini berdurasi tidak begitu lama, bahkan sebagian besar adegan diisi adegan dialog dan bersetting pada satu tempat yakni di suatu persidangan.
Filmnya memang sangat sederhana, yakni menceritakan tentang sidang untuk memutuskan suatu perkara dalam sebuah ruang pengadilan. Namun entah mengapa dialog dan isi dalam film tersebut sangat berkesan dan benar-benar berkualitas bagi saya. Terlebih saat itu saya sendiri masih belajar di bidang hukum, baik hukum Islam maupun hukum umum seperti acara dalam persidangan, sehingga banyak juga pengetahuan yang saya dapat dari film tersebut. Selain film ini, beragam jenis film lainnya juga telah kami tonton, dari genre action, drama, fiksi ilmiah dan lainnya semua kami tonton.
Terkait patokan rating film yang diulas situs-situs pemberi rating seperti Imdb dan lainnya, memang bagi saya sendiri tinggi rendahnya rating suatu film tidak menjamin kita suka akan film tersebut. Hal ini karena selera masing-masing dari kita juga memang berbeda-beda. Namun paling tidak dengan adanya informasi dari situs pemberi rating seperti Imdb kita jadi tahu gambaran kualitas film dan semakin yakin untuk menonton suatu film yang telah dinilai bagus. Meski pada kenyataannya banyak juga yang karena melihat rating bagus ternyata setelah ditonton justru mengecewakan bagi kita.
Ya, kembali tentang rasa dan selera. Film adalah termasuk karya seni, sehingga untuk menikmatinya pun bisa berbeda-beda. Film juga ada beragam jenis genrenya. Ada genre horor, komedi, aksi, drama, dan sebagainya. Bisa jadi kita dipaksa menonton film drama yang kata sebagian orang filmnya bagus. Namun karena kita tidak begitu menyukai genre film tersebut, maka rasanya pun berbeda, bahkan penilaian selera kita bisa jadi menilainya sebagai film yang buruk. Atau bisa jadi kita menemui sebuah film yang nilai ratingnya tinggi, namun setelah ditonton rasanya biasa-biasa saja. Bahkan kadang kala membuat jenuh karena sulit dipahami alur ceritanya oleh kita. Jadi menurut saya sendiri boleh saja kita melihat rating suatu film, namun jangan terlalu berpatokan pada rating tersebut. Jadikan ia sebagai salah satu referensi di antara referensi-referensi yang lain saat hendak menonton film.
Kini saya telah kembali ke kampung halaman. Menjadi orang biasa yang hidup di desa dan menjalani kehidupan yang serba rumit dengan stress yang melanda bertubi-tubi. Untuk sedikit menghilangkan kekalutan, saya memang sesekali masih menonton film, meski hanya menggunakan hape. Meski tidak seintens seperti waktu saya masih di Semarang, paling tidak seminggu sekali jika menemukan film yang dirasa bagus saya sempatkan untuk download dan menonton film saat selesai dari aktivitas harian saya. Sebenarnya saya bingung ini artikel mau dibawa kemana, saya hanya menuruti otak untuk menulis apa yang ada di pikiran saya saat ini. Tapi intinya bahwa bagi saya, aktivitas menonton film memang cukup membantu dalam menghilangkan rasa stress yang melanda.
Saya menulis artikel ini pun sebenarnya setelah menonton film Jepang buatan tahun ini (2019) yang berjudul Kingdom. Film yang diangkat dari serial manga dan dibintangi artis beken Jepang Kento Yamazaki ini menurut saya cukup bagus. Film ini bercerita tentang sejarah Dinasti Qin di China dan perjuangan seorang pemuda bernama Xin yang bertekad untuk menjadi seorang Jendral Besar di bawah langit. Film bergenre sejarah dan action ini banyak berisi adegan duel pedang dan peperangan, sehingga pastinya cukup menegangkan dan benar-benar tidak kecewa telah menontonnya. Didukung bintang-bintang papan atas Jepang lainnya, film Kingdom ini terasa semakin wah dan pastinya tambah menarik untuk ditonton. Menurut saya, kualitas film Kingdom ini memang bagus. Demikianlah artikel saya kali ini. Bagaimana dengan anda?
Labels:
Horizon
Thanks for reading Menonton Film Sebagai Alternatif Penghilang Stress, Tentang Rating, dan Sekilas tentang Film Jepang berjudul Kingdom . Please share...!
0 Komentar untuk "Menonton Film Sebagai Alternatif Penghilang Stress, Tentang Rating, dan Sekilas tentang Film Jepang berjudul Kingdom "
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Maaf, Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk Tertentu, J*di, P*rn*, Komentar berbau SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.