Mimpi Umar bin Khattab Tentang Cicitnya, Umar bin Abdul Aziz


Setiap muslim pastinya tahu sosok Umar bin Khattab, salah seorang sahabat Nabi yang utama dan khalifah kedua setelah Abu Bakar Ash Shiddiq. Jika Umar bin Abdul Aziz, apakah anda tahu sosok ini?.

Bagi yang pernah mengkaji sejarah peradaban Islam, pastinya juga tidak asing dengan sosok Umar yang satu ini. Dia adalah khalifah kedelapan dari Dinasti Bani Umayah yang sikapnya hampir sama dengan buyutnya, Umar pertama.

Ya, Umar bin Abdul Aziz adalah cicit dari Umar bin Khattab. Bahkan karena kezuhudan, keadilan dan ketekunannya dalam beribadah, banyak kalangan yang menjulukinya sebagai khalifah kelima setelah empat khalifah (Khulafa' Rasyidin).

Makam Umar bin Abdul Aziz
makam Umar bin Abdul Aziz via wawasansejarah.com

Meski hidup di era yang berbeda, ada satu kisah menarik yang berhubungan dengan kedua Umar ini. Dikisahkan pada suatu hari, Ummu 'Ashim bersama putranya yang masih kecil, Umar bin Abdul Aziz, melakukan perjalanan dari Madinah menuju ke Mesir untuk mengunjungi sang suami dan ayah dari putranya, yaitu Abdul Aziz bin Marwan, yang menjabat sebagai gubernur di Mesir.

Pada mulanya, mereka sekeluarga tinggal di Madinah, namun setelah Abdul Aziz bin Marwan diangkat sebagai gubernur Mesir, Umar dan sang ibu kemudian ikut menyusul ayahnya.

Setibanya di Mesir, Umar yang masih kecil itu sangat senang diajak jalan-jalan. Di Mesir ada satu tempat yang sangat indah, Halwan namanya. Umar sekuarga pun rekreasi ke tempat itu. Di sana, Umar kecil berlarian kesana kemari di tempat yang indah itu. Tiba-tiba ia mendengar suara ringkikan kuda yang sangat nyaring, "Hiiik.... Hiiikkk....".

Umar kecil pun mencari tahu asal suara ringkikan kuda itu, dan akhirnya ia menemukan sebuah kandang kuda. Di dalam kandang kuda itu terdapat banyak kuda yang rata-rata sangat kuat dan kekar.

Sedang asyik-asyiknya melihat-lihat kuda yang ada dalam kandang itu, tiba-tiba seekor kuda jantan mendekati Umar dan kemudian... "Dugg!", Umar ditendang kuda jantan itu hingga terpelanting. Luka yang cukup dalam menganga di wajahnya, dan darah pun mengucur deras. Sang ibu yang melihatnya spontan menjerit memanggil suaminya. 

Dengan tergopoh-gopoh, Abdul Aziz bin Marwan mendekati putranya dan langsung membopongnya. Aneh, wajah gubernur Mesir itu malah berseri-seri dengan senyum tersungging di bibirnya.

Melihat keanehan itu, Ummu Ashim kebingungan. Setelah wajah dan luka Umar dibersihkan dan diobati, dengan mata berkaca-kaca namun wajah tampak bahagia, Abdul Aziz bin Marwan berkata kepada istrinya:

"Berbahagialah wahai Ummu Ashim!". "Apabila ada dari keturunan Bani Umayah memiliki luka yang dalam di wajahnya, maka engkaulah orang yang berbahagia itu", sambung Abdul Aziz bin Marwan mengingatkan. 

Melihat ucapan suaminya itu, Ummu Ashim tak kuasa menahan air mata kebahagiaan. Ia ingat apa maksud dari kata-kata itu. Ya, kata-kata yang pernah diutarakan oleh kakeknya, Umar bin Khattab RA.

Siapakah Ummu Ashim ini?. Ia adalah anak dari gadis penjual susu yang jujur, yang tak mau mencampuri susu dengan air karena takut dan takwanya kepada Allah SWT. Melihat kejujurannya itu, Umar bin Khattab RA yang waktu itu menjabat khalifah kemudian menikahkan gadis itu dengan salah satu anaknya yang bernama Ashim.

Dari keduanya lahirlah Ummu Ashim, yang kemudian menikah dengan Abdul Aziz bin Marwan. Dari keduanya inilah lahir Umar bin Abdul Aziz. Jadi, Umar bin Abdul Aziz adalah cicit dari Umar bin Khattab RA. 

Kembali ke kisah di atas, Ummu Ashim teringat kembali akan peristiwa yang pernah diceritakan kepadanya sejak masih kecil. Peristiwa yang terjadi ketika Umar bin Khattab RA masih menjabat sebagai khalifah.

Suatu ketika, Umar bin Khattab terbangun dari tidurnya karena mimpi yang sangat berkesan di hatinya. Dalam mimpinya itu, Umar RA melihat ada seorang keturunannya yang juga bernama Umar dengan ciri luka di wajahnya. Kelak keturunannya itu akan menjadi seorang pemimpin yang memerintah dengan adil.

Begitu terbangun, Umar bin Khattab kembali memikirkan mimpinya itu, "Siapakah dia? Keturunan Bani Umayyah yang memiliki ciri luka di wajahnya, bernama Umar, bertindak sebagaimana Umar (RA) dan berlaku adil terhadap rakyatnya? ", pikir Umar bin Khattab RA. Mimpi itu telah dikabarkan kepada keluarganya.

Mengingat mimpi yang diceritakan kakeknya itu, Ummu Ashim sangat berharap dan selalu berdoa, anaknya itulah yang dimaksud sebagai pemimpin yang adil itu.

Benar saja, sejarah telah mencatat kebenaran mimpi Umar bin Khattab RA. Ya, Umar bin Abdul Aziz adalah khalifah kedelapan dari Dinasti Bani Umayyah yang telah memimpin rakyatnya dengan adil. Seorang pemimpin yang dicintai rakyatnya, sosok yang zuhud, bersahaja, sederhana, dan tekun beribadah.

Dalam kesederhanaannya itu, ia telah berhasil mengubah masyarakat menjadi lebih religius dan sejahtera. Wallahu A'lam. (dikutip dari The Dream, karya Miftahul Asror) 

Labels: Kisah Hikmah

Thanks for reading Mimpi Umar bin Khattab Tentang Cicitnya, Umar bin Abdul Aziz. Please share...!

0 Komentar untuk "Mimpi Umar bin Khattab Tentang Cicitnya, Umar bin Abdul Aziz"

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Maaf, Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk Tertentu, J*di, P*rn*, Komentar berbau SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.