Nasi Oyek dari Kebumen, Makanan Rakyat Yang Kini Naik Tingkat

Pada saat negeri ini masih dijajah, makanan ini merupakan sumber pangan alternatif pengganti nasi (beras), yang mana pada saat itu (beras) terbilang mahal dan sulit didapat. Jika di daerah lain ada yang disebut thiwul, maka di daerah Kebumen makanan yang masih sejenis ini disebut dengan nama Oyek. 

Sebenarnya saya agak ragu apakah thiwul dan oyek ini makanan yang sama, karena meski bahan utama yang digunakan sama yakni singkong, namun kabarnya proses pembuatan dan bentuk kedua makanan ini sedikit berbeda. Selain itu, rasanya pun juga sedikit berbeda. Selain di Kebumen, oyek ini juga bisa ditemui di daerah lain di sekitar Kebumen seperti Banyumas dan Cilacap.

Nasi oyek Kebumen
gambar via kompasiana.com

Saat saya masih kecil, dulu saya biasa menyebut makanan ini dengan sebutan inthil. Oyek atau inthil memang makanan yang sangat tidak asing bagi keluarga saya. Orang tua saya memang dulu biasa membeli oyek untuk variasi makanan atau untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu. 

Dimakan selagi masih hangat dengan campuran parutan kelapa dan tambahan sedikit garam, begitu nikmatnya sarapan nasi oyek. Meski sekarang sudah jarang saya makan nasi oyek, namun bapak saya sampai sekarang masih rutin untuk mengkonsumsinya setiap memasuki bulan Syuro (Muharam).

Pada masa lalu, makanan ini memang identik dengan orang miskin. Pada masa penjajahan, begitu sulit bagi orang miskin untuk bisa makan nasi. Hanya orang-orang kaya yang mampu membeli beras dan mengkonsumsi nasi setiap harinya. Sedangkan bagi orang miskin, tidak setiap hari mereka bisa makan nasi. 

Oleh karenanya, mereka pun mengolah makanan lain dari bahan singkong yang mereka tanam hingga jadilah nasi oyek sebagai pengganti nasi dari beras. Selain karena zaman yang masih serba sulit, makanan oyek juga biasa dikonsumsi kala terjadi musim paceklik atau kekeringan panjang yang menjadikan gagal panen. Masyarakat pun kemudian juga beralih mengkonsumsi nasi oyek.

Seiring bergantinya zaman yang semakin maju, makanan oyek kini semakin langka dan jarang ditemui. Berbeda dengan zaman dahulu dimana oyek identik dengan makanan orang miskin, makanan oyek pada masa sekarang justru telah naik kelasnya, bahkan kadang kala harganya justru lebih mahal daripada beras. Mahalnya harga oyek ini mungkin dikarenakan sudah jarang orang yang membuatnya. 

Selain itu, proses pembuatannya pun begitu rumit dan lumayan lama. Meski begitu, bagi anda warga Kebumen yang kangen ingin mengkonsumsi nasi oyek, anda bisa membeli beras oyek siap olah di pasar-pasar tradisional di sekitar Kebumen. Selain itu, nasi oyek juga kadang bisa ditemui di beberapa warung makan di Kebumen.

Cara Membuat Nasi Oyek


Dari bahan baku singkong hingga menjadi nasi oyek, proses pembuatan Oyek melalui beberapa tahap, yaitu:

1. Singkong dikupas, dibelah, dicuci, dan kemudian dijemur sampai kering. Singkong yang telah dijemur sampai kering ini biasa disebut gaplek atau ada juga yang menyebutnya krekel. 

2. Singkong kering atau gaplek ini kemudian direndam selama kurang lebih 3 hari. Secara rutin, gaplek yang direndam ini mesti dicuci dan diganti airnya agar tidak bau. Setelahnya kemudian gaplek dijemur lagi hingga kering. 

3. Setelah kering, gaplek ditumbuk hingga menjadi seperti tepung. Hasil dari tumbukan ini sebetulnya bisa dijadikan makanan lain. Jika tumbukan kasar dan sebesar ibu jari maka bisa dijadikan jajanan pasar yang namanya "gatot" . Gatot ini biasa direbus dengan dicampur gula merah lalu ditaburi parutan kelapa. 

4. Jika ingin dibuat oyek, maka tepung gaplek tadi diberi sedikit air sambil dipelintir-pelintir sebesar butiran beras, kemudian dijemur hingga kering. Hasil jemuran terakhir inilah yang disebut beras Oyek. 

5. Untuk memasaknya menjadi nasi oyek, maka beras oyek terlebih dulu dicuci hingga bersih. Untuk hasil nasi oyek yang lebih enak, setelah beras oyek dicuci bisa direndam lagi sebentar lalu ditiriskan agak lama biar kering. Beras oyek yang kering ini akan membuat nasi oyek menjadi pulen nantinya. 

6. Beras oyek kemudian dikukus hingga matang dan jadilah nasi oyek. 

Berbeda dengan thiwul yang rasanya sedikit manis, nasi oyek dengan aroma khasnya memiliki rasa layaknya nasi, sehingga untuk menikmati oyek bisa dipadukan dengan lauk pauk atau sayuran sebagai pelengkapnya. Selain itu, nasi oyek juga enak dinikmati kala masih hangat cukup dengan campuran parutan kelapa dan sedikit garam. 

Karena berbahan singkong, nasi oyek juga cocok dijadikan sebagai alternatif makanan pokok pengganti beras, khususnya bagi para pengidap diabetes. Kandungan kalorinya memang lebih rendah daripada beras, namun cukup untuk memenuhi sebagai bahan makanan pengganti beras. Selain itu, mengonsumsi oyek juga dipercaya dapat mencegah penyakit maag, perut keroncongan, dan lain sebagainya. (diolah dari berbagai sumber). 

Labels: Kebumen, Mozaik

Thanks for reading Nasi Oyek dari Kebumen, Makanan Rakyat Yang Kini Naik Tingkat. Please share...!

0 Komentar untuk "Nasi Oyek dari Kebumen, Makanan Rakyat Yang Kini Naik Tingkat"

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Maaf, Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk Tertentu, J*di, P*rn*, Komentar berbau SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.