Kisah Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang 'Paling Panjang Tangannya'


Para istri Rasulullah SAW adalah wanita-wanita yang mulia di dunia dan di akhirat. Mereka juga merupakan ibu dari kaum Mukmin (Ummul Mukminin) karena kedudukannya sebagai istri Rasul yang akan tetap mendampingi Nabi SAW hingga di surga kelak. Salah satu di antara para istri Rasul ini tersebutlah nama Zainab binti Jahsy, seorang wanita dari kalangan bangsawan Quraisy yang masih sepupu dari Rasul dan saudara perempuan dari Abdullah bin Jahsy, salah seorang sahabat Nabi yang pertama-tama memeluk Islam dan syuhada di Perang Uhud.

Terkait pernikahannya dengan Rasulullah SAW, Zainab binti Jahsy pernah mengatakan di depan istri-istri Nabi yang lain, "Kalian dinikahkan oleh bapak-bapak kalian. Sedangkan aku langsung dinikahkan oleh Allah dari atas langit ketujuh" (HR. Bukhari). 

ilustrasi
ilustrasi

Diriwayatkan dari Aisyah RA, salah seorang istri Rasulullah, beliau menceritakan bahwa sepeninggal Rasul wafat, para istri Rasul biasa berkumpul bersama sambil mengukur panjang tangan-tangan mereka di dinding. Hal ini mereka lakukan karena dulu sebelum Rasulullah SAW wafat, Rasulullah SAW pernah bersabda mengenai siapa di antara istri-istri beliau yang paling cepat dalam menyusul kepergian Rasul (wafat). Rasulullah SAW bersabda, "Yang lebih dahulu menyusulku adalah yang paling 'panjang tangannya' diantara kalian" (HR. Muslim).

Karena inilah, para istri Rasul selalu mengukur panjang tangan mereka berharap menjadi yang tercepat dalam menyusul Rasul. Kegiatan mengukur panjangnya tangan ini selalu mereka lakukan hingga akhirnya Zainab binti Jahsy wafat. Padahal saat mereka mengukur tangan masing-masing, bukanlah tangan Zainab yang terpanjang, melainkan tangan dari Saudah, salah seorang istri Rasul yang lain.

Ternyata setelah ditelusuri, maksud dari ucapan Nabi yang 'paling panjang tangannya' ini bukanlah dalam artian fisiknya, melainkan aktivitas mudah mengulurkan tangan untuk bersedekah sebagaimana yang biasa dilakukan oleh Zainab binti Jahsy. Jadi karena inilah Zainab menjadi yang paling cepat atau lebih dulu menyusul Rasulullah SAW wafat di antara istri-istri Rasul yang lain, karena Zainab memang sangat gemar bersedekah.

Zainab binti Jahsy adalah seorang wanita Quraisy yang terampil. Beliau memiliki keahlian menyamak, menjahit atau menenun pakaian, dan membuat pernak-pernik. Hasil keterampilannya ini kemudian beliau jual dan uangnya disedekahkan di jalan Allah. Kegiatan ini juga beliau lakukan tanpa melalaikan tugasnya sebagai istri Rasulullah SAW.

Selain itu, beliau juga senantiasa menyedekahkan apa saja yang bisa beliau sedekahkan kepada orang-orang yang membutuhkan. Karena inilah beliau juga menjadi tempat bernaung bagi orang-orang miskin.

Hingga meninggal, Zainab binti Jahsy tidak meninggalkan dirham ataupun dinar. Namun saat menjelang wafatnya, beliau berpesan bahwa beliau telah menyiapkan kain kafan untuk dirinya sendiri. Sedangkan bila Khalifah Umar telah menyiapkan kain kafan untuknya, maka hendaknya disedekahkan saja untuk orang lain.

Sebagai salah seorang istri Nabi, Zainab memang memiliki keistimewaan tersendiri. Selain terkenal akan kedermawanannya, Zainab binti Jahsy juga terkenal akan sifat zuhudnya terhadap dunia. Beliau tidak mudah terpedaya oleh gemerlapnya harta meski sebanyak apapun jumlahnya.

Mengenai hal ini, sayyidah Aisyah juga pernah mengatakan, "Zainab adalah wanita yang menyamaiku dibanding istri-istri Nabi yang lain. Aku tak pernah melihat seorang wanita pun yang lebih baik agamanya, lebih bertakwa, lebih jujur ucapannya, lebih menyambung silaturahim, lebih besar sedekahnya, lebih semangat mengkhidmatkan diri dalam beramal dan mendekatkan diri kepada Allah dibanding dirinya. Hanya saja (kekurangannya), ia agak keras dan cepat marah. Namun ia cepat kembali.” (HR. Muslim). 

Rasulullah SAW juga pernah memuji Zainab binti Jahsy dengan menyifatinya sebagai seorang wanita yang awwahah. Ada salah seorang sahabat yang bertanya, "Wahai Rasulullah, apa itu awwah?". Rasulullah SAW kemudian menjawab, "yakni seorang yang khusyuk dan tunduk". Sesungguhnya Ibrahim itu benar-benar seorang yang penyantun lagi awwah (penghiba) dan suka kembali kepada Allah. 

Zainab binti Jahsy wafat dalam usia 53 tahun pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab RA (tahun 20 Hijriyah). Makamnya berada di pemakaman Baqi, Madinah. 

Demikianlah sekelumit kisah tentang Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy Radhiyallahu 'Anha, seorang wanita yang paling panjang tangannya diantara istri-istri Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wasallam. Wallahu A'lam. (diolah dari berbagai sumber) 

Labels: Kisah Hikmah

Thanks for reading Kisah Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang 'Paling Panjang Tangannya' . Please share...!

0 Komentar untuk "Kisah Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang 'Paling Panjang Tangannya' "

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Maaf, Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk Tertentu, J*di, P*rn*, Komentar berbau SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.