Asal Usul Sejarah Kacamata dan Perkembangannya


Mungkin tidak banyak orang tahu apa itu tesmak, namun pastinya tahu dengan yang namanya kacamata. Tesmak, kaca peningal atau kacamata adalah istilah untuk menyebut sebuah benda yang sama. Bagi pemakainya, benda ini berfungsi sebagai alat bantu untuk melihat agar penglihatan menjadi lebih jelas. 

Biasanya hal ini dikarenakan orang tersebut memiliki gangguan penglihatan, seperti mata minus, sehingga ia pun butuh menggunakan kacamata sebagai solusi untuk membantu penglihatannya. 

Sejarah kacamata
via pixabay

Dilansir dari wikipedia, kacamata adalah lensa tipis untuk mata guna menormalkan dan mempertajam penglihatan. Selain sebagai alat bantu, pada masa kini fungsi kacamata juga semakin berkembang menjadi kebutuhan fashion atau aksesori bagi beberapa orang yang menyukai style berkacamata.

Ada pula jenis kacamata khusus tiga dimensi yang fungsinya sebagai hiburan untuk menikmati tayangan film dan berbagai pertunjukan tiga dimensi. 

Sejarah Perkembangan

Sulit membuktikan siapa pencipta kacamata untuk pertama kalinya. Meski banyak yang mengatakan kalau Benjamin Franklin adalah penemu dari kacamata, namun evolusinya sudah terjadi sejak dahulu kala.

Pada masa kekaisaran Roma, yakni pada tahun 54 sampai 68 masehi, Kaisar Nero pernah menggunakan benda serupa kacamata untuk menyaksikan pertandingan gladiator. Selain untuk menonton pertunjukan, benda yang terbuat dari batu zamrud cekung tersebut juga biasa ia gunakan saat sedang membaca. 

Memang tidak diketahui secara pasti apakah sang kaisar memiliki masalah penglihatan sehingga menggunakan benda alat bantu tersebut, namun dari sini diketahui bahwa sejarah kacamata sudah dimulai sejak awal peradaban masehi.

Sementara itu, sumber lain juga mengatakan bahwa kacamata berbahan batu kristal juga pernah ditemukan sekitar 3000 tahun yang lalu oleh bangsa di kota tua Niniwe, dimana pada waktu itu fungsinya adalah sebagai kaca pembesar. 

Peran Ilmuwan Muslim

Berkaitan dengan bidang optik, kita tidak bisa mengesampingkan peran dari seorang ilmuwan Muslim yang bernama Ibnu al Haytsam atau yang dikenal di Eropa dengan nama Alhazen.

Ibnu al Haytsam memilki pengaruh yang besar terhadap sains di Eropa terutama dalam bidang optik. Bahkan karya fenomenalnya "Al-Manazhir" atau dalam bahasa Latin dikenal dengan Opticae Theasaurus juga dijadikan sebagai rujukan ilmu Optic di Eropa. Beragam teori tentang ilmu optik telah dilahirkan dan dicetuskannya. 

Pada abad ke 9, Teori-teori Ibnu Al-Haitsam mengenai optik selanjutnya dikembangkan oleh ilmuwan Muslim lainnya yaitu Abbas ibnu Firnas dengan membuat kacamata. Ibn Firnas telah menggunakan lensa di dalam mengoreksi penglihatan. Abbas Ibn Firnas telah menemukan cara untuk bisa membuat lensa yang amat jernih. Lensa ini diasah dan dibentuk menjadi seperti batu bulat dan dapat dimanfaatkan untuk membaca. Hal ini membuat lensa tersebut kemudian mendapat julukan sebagai batu membaca.

Penemuan Bangsa China

Menurut temuan ilmuwan Inggris bernama Sir Joseph Needham, kacamata telah ditemukan 1000 tahun yang lalu di Cina dan tersebar ke seluruh dunia pada zaman kedatangan Marco Polo yaitu pada tahun 1270. Kacamata tersebut terbuat dari lensa yang berbentuk oval sangat besar dan terbuat dari kristal batu serta bingkai dari tempurung kura-kura.

Agar dapat dipegang kacanya, mereka menggunakan dua kawat yang diberi pemberat serta dikaitkan ke telinga mereka atau lensanya diikatkan ke topi atau menggunakan kait yang dicantolkan ke pelipis mereka. 

Kacamata buatan bangsa China ini mungkin yang pertama kali memiliki bentuk mendekati seperti kacamata yang lazim digunakan pada masa kini. Meski begitu, bangsa China pada masa itu justru biasa menggunakannya sebagai jimat keberuntungan atau alat untuk membuat mereka terlihat lebih keren dan berwibawa sehingga kadang mereka hanya mengenakan bingkai kacamatanya saja tanpa menggunakan lensa.

Berawal dari bangsa China inilah kacamata pun akhirnya menyebar ke negeri-negeri di Eropa.

Digunakan Bangsa Eropa

Kacamata mulai dikenal di Eropa pada abad ke-13. Kacamata yang mereka gunakan untuk membantu penglihatan masih menyerupai buatan bangsa cina, yakni terbuat dari batu kristal maupun batu transparan lainnya.

Pada awalnya, kacamata pertama bangsa eropa memiliki bentuk seperti kaca pembesar yang dipegang dengan satu tangan. Dalam perkembangannya, digunakanlah lensa kaca ganda pada kacamata yang diberi gagang untuk dikaitkan pada telinga. Pada perkembangan berikutnya, gagang kacamata kemudian diganti dengan pita atau tali agar bisa diikatkan pada kepala.

Penyempurnaan

Pada tahun 1784, Benjamin Franklin, seorang ilmuwan Amerika, berhasil menemukan kacamata bifokal yang memiliki lensa cembung dan lensa cekung dalam satu bingkai. Kacamata ini dapat dipergunakan untuk melihat baik untuk jarak jauh maupun jarak dekat. Bagian atas untuk melihat jarak jauh, sedangkan bagian bawah untuk membaca.

Seiring perkembangan zaman, pada tahun 1908 dan 1910 barulah dikenal lensa cembung cekung yang benar-benar menyatu dalam satu lensa. Pada tahun 1980-an, muncul pula inovasi kacamata menggunakan lensa plastik berkualitas tinggi. Bahan plastik sendiri dianggap lebih ringan dan lebih aman untuk dipakai dibanding kaca.

Macam kacamata
via pixabay

Jenis-Jenis Kacamata

Ada beberapa jenis kacamata yang digunakan oleh orang-orang pada umumnya, di antaranya yaitu:

1. Kacamata Hitam

Kacamata ini mempunyai lensa gelap, atau biasanya berwarna hitam. Tujuannya adalah untuk melindungi mata dari cahaya silau hingga cahaya ultraviolet (UV).

Selain untuk melindungi mata dari cahaya, kacamata hitam juga biasa digunakan untuk bergaya agar terlihat keren dan gagah. Bagi para tuna netra, mereka menggunakan kacamata hitam dengan alasan estetika agar orang-orang tidak perlu melihat mata mereka.

2. Kacamata Baca

Kacamata ini digunakan untuk membantu mata agar bisa membaca dengan lebih jelas. Kacamata jenis ini biasanya diperuntukkan bagi orang-orang yang mengalami masalah gangguan kelainan pada mata seperti rabun jauh, rabun dekat atau rabun tua.

Kacamata baca bagi masing-masing penderita kelainan mata tersebut disesuaikan dengan jenis kelainan yang dialami, sehingga dikenal adanya istilah kacamata minus, plus, atau bifokal. 

3. Kacamata 3 D

Kacamata 3D digunakan untuk hiburan, seperti saat menonton film tiga dimensi agar bisa mendapatkan sensasi tiga dimensi yang diinginkan. Kacamata ini biasanya memiliki satu lensa yang berwarna merah dan satu lensa yang berwarna biru atau cyan.

4. Kacamata Masa Kini

Kacamata pada masa kini banyak yang menggunakan lensa plastik. Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, lensa kacamata plastik pun diusahakan supaya tidak mengalami pecah berkeping-keping sehingga tidak membahayakan mata penggunanya.

Selain sebagai alat bantu, seiring dengan zaman yang serba modern, bentuk kacamata pun menjadi semakin beragam sesuai dengan tujuannya. Salah satunya yaitu sebagai aksesoris fashion untuk menunjang gaya agar tampil maksimal. Selain itu, muncul pula inovasi terbaru yakni keberadaan lensa kontak sebagai alternatif alat bantu penglihatan yang lebih simpel dan dinamis. 

Labels: Mozaik

Thanks for reading Asal Usul Sejarah Kacamata dan Perkembangannya. Please share...!

0 Komentar untuk "Asal Usul Sejarah Kacamata dan Perkembangannya"

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Maaf, Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk Tertentu, J*di, P*rn*, Komentar berbau SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.