Perintah Bekerja dalam Islam dan Etikanya


Dalam pemahaman secara umum, setiap orang mesti bekerja atau berkarya agar dapat mandiri dan mampu untuk mencukupi kebutuhan diri dan keluarganya dalam mengarungi kehidupan di dunia ini. Dalam Islam, Allah SWT dan Rasulullah SAW juga memerintahkan kepada umatNya agar selain beribadah, mereka juga mesti rajin bekerja untuk memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. Allah SWT berfirman:

"Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan." (QS. Al-Qasas, 77)

Selain itu, bekerja untuk mencari rezeki yang halal guna memelihara kelangsungan hidup dan meningkatkan taraf hidup ke arah lebih baik hukumnya adalah wajib. Rasulullah SAW bersabda:

"Bekerja mencari rezeki yang halal itu wajib bagi setiap Muslim". (HR. Tabrani) 

Dalam hadits lain Rasulullah SAW juga pernah bersabda:

"Tidaklah seseorang menyantap makanan yang lebih baik daripada makanan yang dihasilkan dari hasil kerjanya sendiri." (HR. Bukhari)

Dari dalil-dalil di atas dapat dipahami bahwa Islam mencintai umatnya yang giat bekerja, mandiri, terlebih juga rajin memberi. Sebaliknya, Islam membenci mereka yang pemalas, suka berpangku tangan dan hanya menjadi beban bagi orang lain. 

Orang rajin bekerja pandai besi
ilustrasi pekerja

Di dalam berkarya atau bekerja, setiap Muslim juga hendaknya bekerja sesuai dengan etika Islam untuk meraih tujuan filosofis kegiatan kerja yang Islami. Di antara tujuan filosofis bekerja adalah untuk memperoleh ridha Allah, memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarga, serta sebagai bekal dalam beribadah. 

Adapun beberapa etika bagi setiap Muslim dalam bekerja yang perlu diperhatikan di antaranya yaitu:

1. Melandasi setiap kegiatan bekerja dengan niat semata-mata ikhlas karena Allah untuk memperoleh ridhaNya. Suatu pekerjaan jika dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah SWT tentu akan memperoleh pahala ibadah. Rasulullah SAW bersabda, "Allah SWT tidak akan menerima amalan melainkan amalan yang ikhlas untuk memperoleh keridhaanNya". (HR. Ibnu Majah)

2. Mencintai pekerjaannya, karena pekerja yang mencintai pekerjaannya, biasanya akan melaksanakan kegiatan kerjanya dengan semangat, antusiasme tinggi, dan suka hati sehingga akan meraih hasil kerja yang optimal.

3. Mengawali setiap kegiatan kerja dengan ucapan basmalah. Rasulullah SAW bersabda, "Setiap urusan yang baik (bermanfaat) yang tidak dimulai dengan ucapan basmalah (bismillaahirrahmaanirrahiim) maka terputus berkahnya". (HR. Abdul Qahir dari Abu Hurairah). 

4. Giat dalam bekerja agar dapat memenuhi kebutuhan keluarga yang menjadi tanggungannya, karena hal itu juga merupakan kewajiban bagi seorang muslim. Rasulullah SAW bersabda, "Cukuplah seseorang dianggap berdosa jika ia menelantarkan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya". (HR. Ahmad, Abu Daud dan al-Hakim).

5. Melaksanakan kegiatan kerja dengan cara yang halal. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah adalah Dzat yang baik, mencintai yang baik (halal) dan tidak menerima (sesuatu) kecuali yang baik dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada orang-orang mukmin sesuatu yang diperintahkan kepada para utusanNya". (HR. Muslim dan Tirmizi). 

6. Tidak melakukan kegiatan kerja yang bersifat mendurhakai Allah dan hukumnya haram. Misalnya bekerja sebagai germo, pencatat riba (rentenir), dan semacamnya. Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada ketaatan terhadap makhluk untuk mendurhakai Sang Pencipta". (HR. Ahmad bin Hambal). 

7. Tidak membebani diri, alat-alat produksi, dan hewan pekerja dengan pekerjaan-pekerjaan di luar batas kemampuannya. 

8. Memiliki sifat-sifat terpuji seperti jujur, dapat dipercaya, gemar tolong menolong dalam kebaikan, dan profesional dalam bekerja. 

9. Bersabar apabila menghadapi hambatan-hambatan dalam bekerja dan bersyukur apabila mendapat kemudahan dan memperoleh keberhasilan.

10. Menjaga keseimbangan antara kerja yang manfaatnya untuk kehidupan di dunia dan ibadah/kerja yang manfaatnya untuk kehidupan di akhirat. Seseorang yang sibuk bekerja hingga meninggalkan shalat lima waktu maka itu tidak sesuai dengan etika Islam. Rasulullah SAW bersabda, "Bekerjalah untuk kepentingan duniamu seolah-olah kamu akan hidup selama-lamanya, dan bekerjalah untuk kepentingan akhiratmu seakan-akan kamu akan mati esok". (HR. Ibnu Asakir) 

Demikianlah sekilas tentang perintah bekerja dan etikanya bagi setiap Muslim. Insya Allah seorang manusia akan meraih kesuksesan dan meningkat taraf hidupnya apabila ia berusaha dalam bekerja dengan sungguh-sungguh. Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum (kecuali) bila mereka sendiri mengubah keadaannya". (QS. Ar Ra'du, 11).

Labels: Horizon

Thanks for reading Perintah Bekerja dalam Islam dan Etikanya . Please share...!

0 Komentar untuk "Perintah Bekerja dalam Islam dan Etikanya "

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Maaf, Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk Tertentu, J*di, P*rn*, Komentar berbau SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.