Tentang Nabi dan Rasul Serta Kewajiban Mengimani Mereka


Salah satu di antara enam rukun iman yang wajib dimiliki oleh seorang Muslim adalah iman akan keberadaan para Utusan Allah. Iman kepada Rasul-Rasul Allah berarti mempercayai bahwa Rasul Allah adalah seseorang yang diutus dan ditugaskan Allah untuk menyampaikan ajaran Allah (wahyu) yang diterimanya kepada umatnya agar dijadikan sebagai pedoman hidup.

Nabi dan Rasul
via bandungcitytoday.com

Para Ulama dan umat Islam berpendapat bahwa setiap Rasul sudah pasti Nabi, tetapi tidak setiap Nabi menjadi Rasul. Rasul adalah Nabi yang ditugaskan untuk menyampaikan wahyu (ajaran Allah) kepada umat manusia. Adapun Nabi yang tidak diberi tugas untuk menyampaikan wahyu kepada umat manusia maka ia bukan Rasul, melainkan hanya seorang Nabi. Dalam konteks syiar, para Nabi hanya akan menunjukkan wahyu yang dimiliki pada kasus-kasus yang dihadapi.

Ulama dan umat Islam yang berpendapat demikian beralasan kepada sebuah hadits sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Zar, bahwa jumlah Nabi ada 124.000 orang, sedangkan Rasul berjumlah 313 orang. Keterangan mengenai hal ini juga termaktub dalam Syarah kitab Riyadhul Badi'ah karya Syeikh Muhammad Nawawi al Jawi. Dijelaskan dalam kitab tersebut bahwa nama 313 Rasul tersebut adalah:

Adam As., Tsits As., Anuwsy As., Qiynaaq As., Mahyaa’iyl As., Akhnuwkh As., Idris As., Mutawatsilakh As., Nuh As., Hud As., Abhaf As., Murdaaziyman As., Tsari’ As., Sholeh As., Arfakhtsyad As., Shofwaan As., Handholah As., Luth As., Ishoon As., Ibrahim As., Isma’il As., Ishaq As., Ya’qub As., Yusuf As., Tsama’il As., Su’aib As., Musa As., Luthoon As., Ya’wa As., Harun As., Kaylun As., Yusya’ As., Daaniyaal As., Bunasy As., Balyaa As., Armiyaa As., Yunus As., Ilyas As., Daud As., Sulaiman As., Ilyasa’ As., Ayub As., Aus As., Dzanin As., Alhami’ As., Tsabits As., Ghobir As., Hamilan As., Dzulkifli As., Uzair As., Azkolan As., Izan As., Alwun As., Zayin As., Aazim As., Harbad As., Syadzun As., Sa’ad As., Gholib As., Syamaas As., Syam’un As., Fiyaadh As., Qidhon As., Saarom As., Ghinadh As., Saanim As., Ardhun As., Babuzir As., Kazkol As., Baasil As., Baasan As., Lakhin As., Ilshots As., Rasugh As., Rusy’in As., Alamun As., Lawqhun As., Barsuwa As., Al-‘Adzim As., Ratsaad As., Syarib As., Habil As., Mublan As., Imron As., Harib As., Jurits As., Tsima’ As., Dhorikh As., Sifaan As., Qubayl As., Dhofdho As., Ishoon As., Ishof As., Shodif As., Barwa’ As., Haashiim As., Hiyaan As., Aashim As., Wijaan As., Mishda’ As., Aaris As., Syarhabil As., Harbiil As., Hazqiil As., Asymu’il As., Imshon As., Kabiir As., Saabath As., Ibaad As., Basylakh As., Rihaan As., Imdan As., Mirqoon As., Hanaan As., Lawhaan As., Walum As., Ba’yul As., Bishosh As., Hibaan As., Afliq As., Qoozim As., Ludhoyr As., Wariisa As., Midh’as As., Hudzamah As., Syarwahil As., Ma’n’il As., Mudrik As., Hariim As., Baarigh As., Harmiil As., Jaabadz As., Dzarqon As., Ushfun As., Barjaaj As., Naawi As., Hazruyiin As., Isybiil As., Ithoof As., Mahiil As., Zanjiil As., Tsamithon As., Alqowm As., Hawbalad As., Solih As., Saanukh As., Raamiil As., Zaamiil As., Qoosim As., Baayil As., Yaazil As., Kablaan As., Baatir As., Haajim As., Jaawih As., Jaamir As., Haajin As., Raasil As., Waasim As., Raadan As., Saadim As., Syu’tsan As., Jaazaan As., Shoohid As., Shohban As., Kalwan As., Shoo’id As., Ghifron As., Ghooyir As., Lahuun As., Baldakh As., Haydaan As., Lawii As., Habro’a As., Naashii As., Haafik As., Khoofikh As., Kaashikh As., Laafats As., Naayim As., Haasyim As., Hajaam As., Miyzad As., Isyamaan As., Rahiilan As., Lathif As., Barthofun As., A’ban As., Awroidh As., Muhmuthshir As., Aaniin As., Namakh As., Hunudwal As., Mibshol As., Mudh’ataam As., Thomil As., Thoobikh As., Muhmam As., Hajrom As., Adawan As., Munbidz As., Baarun As., Raawan As., Mu’biin As., Muzaahiim As., Yaniidz As., Lamii As., Firdaan As., Jaabir As., Saalum As., Asyh As., Harooban As., Jaabuk As., Aabuj As., Miynats As., Qoonukh As., Dirbaan As., Shokhim As., Haaridh As., Haarodh As., Harqiil As., Nu’man As., Azmiil As., Murohhim As., Midaas As., Yanuuh As., Yunus As., Saasaan As., Furyum As., Farbusy As., Shohib As., Ruknu As., Aamir As., Sahnaq As., Zakhun As., Hiinyam As., Iyaab As., Shibah As., Arofun As., Mikhlad As., Marhum As., Shonid As., Gholib As., Abdullah As., Adruzin As., Idasaan As., Zahron As., Bayi’ As., Nudzoyr As., Hawziban As., Kaayiwuasyim As., Fatwan As., Aabun As., Rabakh As., Shoobih As., Musalun As., Hijaan As., Rawbal As., Rabuun As., Mu’iilan As., Saabi’an As., Arjiil As., Bayaghiin As., Mutadhih As., Rahiin As., Mihros As., Saahin As., Hirfaan As., Mahmuun As., Hawdhoon As., Alba’uts As., Wa’id As., Rahbul As., Biyghon As., Batiihun As., Hathobaan As., Aamil As., Zahirom As., Iysaa As., Shobiyh As., Yathbu’ As., Jaarih As., Shohiyb As., Shihats As., Kalamaan As., Bawumii As., Syumyawun As., Arodhun As., Hawkhor As., Yaliyq As., Bari’ As., Aa’iil As., Kan’aan As., Hifdun As., Hismaan As., Yasma’ As., Arifur As., Aromin As., Fadh’an As., Fadhhan As., Shoqhoon As., Syam’un As., Rishosh As., Aqlibuun As., Saakhim As., Khoo’iil As., Ikhyaal As., Hiyaaj As., Zakariyya As., Yahya As., Jurhas As., Isa As., Muhammad SAW.

Ciri-Ciri dan Sifat-Sifat Rasul


Rasul adalah manusia utama pilihan Allah SWT. Allah lah yang dengan hak mutlakNya memilih seseorang menjadi Rasulnya. Ciri-ciri seorang Rasul antara lain seorang laki-laki yang sehat jasmani dan rohaninya, mempunyai akal yang sempurna, berjiwa 'ismah (mampu mengendalikan diri dari berbuat dosa), dan berasal dari keturunan orang baik-baik. Selain itu, para Rasul juga memiliki sifat-sifat mulia yakni Sidiq (benar atau jujur), Amanah (dapat dipercaya), Tabligh (menyampaikan risalah), dan Fathanah (cerdas atau cerdik cendekia).

Mukjizat Para Rasul


Setiap Rasul memperoleh mukjizat sebagai bukti akan kebenaran kerasulannya. Mukjizat adalah suatu kejadian luar biasa yang menyalahi adat kebiasaan dan hukum sebab akibat, yang dikaruniakan Allah kepada RasulNya. 

Contoh mukjizat para Rasul antara lain Nabi Ibrahim tidak hangus ketika dibakar oleh raja Namrud (lihat QS. Al Anbiya, 69), tongkat Nabi Musa As dapat berubah menjadi ular besar yang memakan habis ular-ular ciptaan tukang sihir raja Fir'aun (lihat QS. Taha, 69), Nabi Isa mampu membuat burung dari tanah, menyembuhkan penyakit kusta tanpa pengobatan, dan dapat menghidupkan orang yang telah mati (lihat QS. Al Maidah, 110), dan Nabi Muhammad SAW mukjizatnya yang terbesar adalah Al Qur'an, dimana isi kandungannya serta keindahan bahasanya tidak ada yang mampu menandingi (lihat QS. Al-Isra', 88).

Para Rasul Ulul Azmi


Selain daripada itu, di antara para Nabi dan Rasul itu ada 5 orang yang termasuk ulul azmi, yaitu Nabi Muhammad SAW, Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa As, Nabi Isa As, dan Nabi Nuh As. Ulul Azmi adalah Nabi dan Rasul yang dikenal memiliki kesabaran dan ketabahan luar biasa di dalam menghadapi berbagai penderitaan dan gangguan selama melaksanakan tugas risalahnya. Allah SWT berfirman, "Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari Rasul-Rasul yang telah bersabar (ulul azmi)" (QS. Al Ahqaf, 35).

Jumlah Nabi dan Rasul dalam Al Qur'an


Mengenai jumlah para Rasul dan Nabi dari semenjak Nabi Adam As sampai dengan Nabi terakhir Nabi Muhammad SAW, Al Qur'an memang tidak menjelaskan secara keseluruhan. Akan tetapi Rasul yang dikisahkan Allah dalam Al Qur'an dimana kita wajib mengetahuinya berjumlah 25 orang. Mengenai hal ini Allah berfirman, "Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada juga yang tidak Kami ceritakan kepadamu" (QS. Al Mukmin, 78).

Adapun 25 Nabi dan Rasul yang wajib diketahui bagi seorang muslim yaitu:

1. Nabi Adam A.S
2. Nabi Idris A.S 
3. Nabi Nuh A.S 
4. Nabi Hud A.S 
5. Nabi Sholeh A.S 
6. Nabi Ibrahim A.S 
7. Nabi Luth A.S 
8. Nabi Ismail A.S 
9. Nabi Ishak A.S 
10. Nabi Yaqub A.S 
11. Nabi Yusuf A.S 
12. Nabi Ayub A.S 
13. Nabi Syu’aib A.S 
14. Nabi Musa A.S 
15. Nabi Harun A.S 
16. Nabi Daud A.S 
17. Nabi Sulaiman A.S 
18. Nabi Ilyas A.S 
19. Nabi Ilyasa A.S 
20. Nabi Yunus A.S 
21. Nabi Dzulkifli A.S 
22. Nabi Zakaria A.S 
23. Nabi Yahya A.S 
24. Nabi Isa A.S 
25. Nabi Muhammad S.A.W

Kewajiban Beriman Kepada Para Rasul


Hukum beriman kepada para Rasul, bahwa mereka merupakan utusan-utusan Allah SWT yang ditugaskan untuk menyampaikan risalah (wahyu atau ajaran Allah) yang diterimanya kepada umatnya agar dijadikan pedoman hidup adalah fardhu 'ain. Artinya, jika ada orang mengaku beragama Islam tetapi tidak beriman kepada para Rasul sebagaimana tercantum dalam Al Qur' an tersebut, maka orang tersebut dianggap kafir. Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya orang-orang yang ingkar kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud membeda-bedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan, Kami beriman kepada sebagian dan kami mengingkari sebagian (yang lain), serta bermaksud mengambil jalan tengah (iman atau kafir). Merekalah orang-orang kafir yang sebenarnya. Dan Kami sediakan untuk orang-orang kafir itu azab yang menghinakan." (QS. An-Nisa', 150-151)

Wujud Iman Kepada Para Rasul


Sebagai Muslim, perilaku beriman kepada Rasul-Rasul Allah ini dapat kita wujudkan antara lain dengan:

1. Menaati risalah (ajaran Allah) yang disampaikan Rasulnya. Allah SWT berfirman, "Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya." (QS. Al-Hasyr, 7)

2. Melaksanakan seruan Rasul untuk beribadah hanya kepada Allah SWT, dan menjauhkan diri dari segala sikap serta perilaku syirik.

3. Beperilaku giat dan rajin bekerja untuk mencari rizki halal sesuai dengan keahlian masing-masing. Muslim yang memenuhi kebutuhannya dengan hasil usaha sendiri jauh lebih terhormat daripada mengharap belas kasihan atau pertolongan orang lain. Rasulullah SAW bersabda, "Tidak seorang pun yang makan lebih baik daripada makan hasil usahanya sendiri. Sesungguhnya Nabi Daud As makan dari hasil usahanya sendiri (maksudnya yang terbaik untuk dimakan seseorang ialah makanan yang berasal dari hasil jerih payahnya, sebagaimana dicontohkan Nabi Daud yang makan dari hasil kerjanya)". (HR. Bukhari, Abu Dawud, dan Nasa'i).

4. Menjaga eratnya persaudaraan sesama Umat Islam dengan hidup saling tolong menolong dan menebarkan kebaikan di mana pun berada. 

5. Berusaha meningkatkan kualitas hidupnya ke derajat lebih tinggi, misalnya dengan memelihara kesehatan jasmani dan rohani, meningkatkan iman dan taqwa dengan rajin beramal ibadah, serta mendalami berbagai ilmu pengetahuan yang bermanfaat sebagai bekal dalam beribadah dan usaha mensejahterakan umat manusia. Wallahu A'lam

Labels: Kajian Islam, Mozaik

Thanks for reading Tentang Nabi dan Rasul Serta Kewajiban Mengimani Mereka. Please share...!

0 Komentar untuk "Tentang Nabi dan Rasul Serta Kewajiban Mengimani Mereka"

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Maaf, Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk Tertentu, J*di, P*rn*, Komentar berbau SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.