Mengenal 7 Jenis Varietas Ayam Lokal di Indonesia

Ayam adalah unggas yang biasa dipelihara oleh manusia untuk diambil manfaatnya. Bagi kebutuhan hidup manusia, ayam memasok dua sumber protein dalam pangan yaitu daging dan telurnya. Di Indonesia, ayam lokal asli Indonesia ada beragam jenisnya. Ayam-ayam tersebut biasanya dibedakan menurut daerah asalnya atau karakteristik dari masing-masing jenis ayam tersebut. 

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini kami perkenalkan 7 jenis ayam lokal di Indonesia. 

1. Ayam Kampung


Ayam kampung banyak dipelihara oleh masyarakat desa secara tradisional. Ayam lokal jenis ini biasanya dilepas (umbaran) di sekitar rumah sehingga jauh lebih lincah dan aktif bergerak dibanding jenis ayam lainnya. Ciri fisik ayam jenis ini bisa dilihat dari corak dan warna bulunya yang cukup beragam. Memang bobot ayam kampung lebih kecil karena pertumbuhannya relatif lambat. Selain itu, produktivitas telurnya pun sangat rendah dibanding ayam jenis lainnya. 

ayam kampung
via bandungkab.go.id

Meski begitu, ayam kampung memiliki kualitas daging yang unggulan dan sangat digemari oleh banyak orang. Dagingnya memiliki tekstur kenyal dengan cita rasa gurih dan enak saat diolah menjadi masakan. Beberapa kalangan juga beranggapan telur ayam kampung memiliki kandungan gizi dan khasiat yang lebih banyak sehingga harganya juga lebih mahal dibandingkan telur ayam ras pedaging (broiler). 

2. Ayam Pelung


Ayam jenis ini memiliki ciri suara kokokannya yang khas sehingga sering kali dijadikan ajang kontes dalam perlombaan. Ayam pelung adalah jenis ayam lokal yang berasal dari daerah Cianjur, Jawa Barat. Ayam ini memiliki ukuran cukup besar karena pertumbuhannya yang relatif cepat. Selain itu, kaki ayam pelung juga cukup panjang dengan warna bulu yang cukup beragam. 

ayam pelung
via ayampelungcianjur.co.id

Untuk beratnya, bobot ayam pelung jantan dewasa per ekornya mampu mencapai 5-6 kg, sedangkan betinanya mencapai 3,5 kg. Ayam ini memang banyak dipelihara dengan tujuan hobi. Suara kokokannya yang tinggi, panjang dan berirama sangat disukai oleh banyak orang. Tidak heran jika ayam pelung ini juga dihargai cukup mahal di kalangan para pecinta ayam. 

3. Ayam Kedu


Seperti terlihat dari namanya, ayam kedu adalah jenis ayam lokal yang berasal dari Karesidenan Kedu di Jawa Tengah. Kabarnya ayam jenis ini telah dikembangkan sejak zaman kolonial Belanda. Beberapa kalangan juga berpendapat kalau ayam ini merupakan hasil persilangan antara ayam "dorking" yang dibawa oleh Gubernur Jenderal Raffless dengan ayam lokal dari wilayah Dieng. 

ayam kedu
via jagadtani.id

Ayam Kedu dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis yaitu kedu hitam, kedu putih dan kedu campuran. Ayam cemani yang seluruh bagian tubuhnya berwarna hitam juga merupakan salah satu jenis ayam kedu. Bobot ayam kedu jantan dewasa mampu mencapai 4 kg, sedangkan untuk betinanya 3 kg. Biasanya ayam kedu dipelihara untuk diambil daging dan telurnya. Namun untuk jenis tertentu seperti kedu hitam dan cemani juga biasa dijadikan sebagai hobi.

4. Ayam Ketawa


Ayam bernama unik ini merupakan ayam lokal asal Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan. Dinamakan ayam ketawa karena memang suara kokokannya mirip dengan suara orang ketawa. Padahal di daerah asalnya ayam ini biasa disebut Ma'nu ga'ga yang artinya gagap. Mungkin suara gagapnya ini mirip orang tertawa sehingga kemudian disebut juga ayam ketawa. Kabarnya jenis ayam ini dulunya adalah peliharaan raja-raja di Sidenreng dan Rappang. 

ayam ketawa
via wikipedia.org

Ayam ketawa memiliki ciri-ciri hampir mirip dengan ayam kampung biasa. Jengger ayam ini umumnya berpial tunggal (single comb) dengan warna bulu yang sangat bervariasi meliputi warna kuning, hitam, putih, dan hijau. Sedangkan ukuran tubuh ayam ketawa dewasa memliki berat badan antara 4 hingga 6 kg.

5. Ayam Sentul


Ayam sentul jenis ayam lokal lainnya yang banyak dijumpai di wilayah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Pada mulanya ayam ini sering dijadikan sebagai ayam aduan, namun saat ini juga sudah banyak yang menjadikan ayam jenis ini untuk diambil daging dan telurnya. Berdasarkan warna bulunya, ayam sentul dikelompokkan lagi menjadi lima varietas yaitu sentul emas, sentul debu, sentul jambe, sentul batu, dan sentul kelabu. 

ayam sentul
via harapanrakyat.com

Ayam Sentul memiliki fisik yang mirip dengan ayam bangkok, dengan jengger dan pial yang cukup besar dan lebar. Produksi bertelur ayam jenis ini memiliki kisaran 10 hingga 18 butir per periode dengan bobot setiap telur sekitar 43 gram. Fertilitas telur ayam sentul juga cukup tinggi, mencapai 80,4% dengan daya tetas hingga 78,2%.

6. Ayam Merawang


Ayam Merawang merupakan ayam lokal yang berasal dari Kecamatan Merawang di Pulau Bangka, Propinsi Bangka Belitung. Meski awalnya berasal dari negeri China, ayam merawang sudah dari dulu dipelihara oleh masyarakat Bangka Belitung sehingga telah menjadi aset unggas lokal kualitas unggulan di daerah Bangka Belitung yang mesti dipertahankan keberadaannya. 

ayam merawang
via bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id

Ayam merawang memiliki ciri fisik mirip ayam ras petelur Rhode Island Red dengan warna bulu seragam yaitu cokelat kemerahan hingga keemasan. Warna matanya kuning, sedangkan kulit paruh dan ceker (shank) berwarna putih atau kekuningan. Selain dimanfaatkan dagingnya, ayam ini juga potensial sebagai ayam petelur, dengan daya tetas telurnya mencapai 86,4%.

7. Ayam Nunukan


Ayam Nunukan merupakan varietas ayam asal Kalimantan Timur yang banyak ditemukan di daerah Nunukan dan Tarakan. Ciri khas ayam jantan Nunukan memiliki perawakan tubuh yang cukup besar dengan bobot mencapai 4 kg saat dewasa. Namun biasanya sang pejantan ini memiliki bulu ekor yang sangat pendek sehingga tampak seperti telah dipotong. 

ayam nunukan
via nusadaily.com

Sedangkan ayam betina dari jenis ini, terutama yang berekor panjang, merupakan ayam buras yang potensial sebagai ayam petelur dengan produktivitas bertelur mencapai 130 butir per tahunnya. Selain disebut ayam nunukan, beberapa kalangan juga menyebut ayam ini dengan sebutan ayam cina karena konon dahulunya ayam ini berasal dari daratan Cina bagian selatan. 

Selain yang tersebut di atas, sebenarnya masih ada beberapa jenis ayam lokal lainnya seperti ayam kalosi dari Sulawesi Selatan, ayam Sumatra, ayam Gaok (Madura), dan lain sebagainya. Demikianlah informasi tentang 7 jenis ayam lokal di Indonesia. Semoga bermanfaat.

Labels: Info & Sains

Thanks for reading Mengenal 7 Jenis Varietas Ayam Lokal di Indonesia. Please share...!