Memahami Unsur-Unsur Penting dalam Drama

pentas drama
ilustrasi pertunjukan drama 

Drama merupakan karya sastra yang bertujuan menggambarkan kehidupan dengan menyampaikan pertikaian dan emosi melalui lakuan dan dialog. Lakuan dan dialog dalam drama tidak jauh berbeda layaknya lakuan serta dialog yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pula dengan isi ceritanya, drama merupakan penciptaan kembali kehidupan nyata, atau menurut istilah Aristoteles, drama merupakan peniruan gerak yang memanfaatkan unsur-unsur aktivitas nyata.

Secara umum, suatu drama biasanya meliputi unsur-unsur sebagai berikut:

Tema

 
Pengertian tema dalam drama merupakan ide pokok atau gagasan utama sebuah cerita drama. Sebagai salah satu unsur intrinsik drama, tema juga bisa dikatakan sebagai gagasan pokok dari keseluruhan isi cerita dalam drama. Tema akan menuntun jalan cerita dari awal sampai akhir sehingga penonton dapat menangkap maksud dari cerita drama tersebut.

Alur atau Plot


Seperti juga bentuk-bentuk sastra lainnya, sebuah cerita drama harus bergerak dari suatu permulaan, melalui suatu bagian tengah, menuju bagian akhir. Dalam drama, bagian-bagian alur ini dikenal sebagai eksposisi, komplikasi, dan resolusi (denouement).

1. Eksposisi suatu cerita menentukan aksi dalam waktu dan tempat, memperkenalkan para tokoh, menyatakan situasi suatu cerita, mengajukan konflik yang akan dikembangkan dalam bagian utama cerita tersebut, dan adakalanya membayangkan resolusi yang akan dibuat dalam cerita itu.

2. Komplikasi atau bagian tengah cerita, mengembangkan konflik. Sang pahlawan atau pelaku utama menemukan rintangan-rintangan antara dia dan tujuannya, atau dia mengalami aneka kesalahpahaman dalam perjuangan untuk menanggulangi rintangan-rintangan tersebut.

3. Resolusi atau denouement hendaklah muncul secara logis dari apa-apa yang telah mendahuluinya di dalam komplikasi. Titik batas yang memisahkan komplikasi dan resolusi biasanya disebut klimaks (turning point). Pada klimaks inilah terjadi perubahan penting mengenai nasib sang tokoh. Kepuasan para penonton terhadap suatu cerita tergantung pada sesuai-tidaknya perubahan itu dengan yang mereka harapkan. 

Baca juga: Membuat Naskah untuk Pementasan Drama atau Sandiwara

Penokohan


Dalam suatu pementasan drama, para tokoh atau pelaku drama biasanya terdiri dari tokoh utama dan tokoh pembantu atau figuran. Pada intinya, tokoh-tokoh dalam drama dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
  1. Tokoh idaman (the type character). Tokoh ini berperan sebagai pahlawan dengan karakternya yang gagah, berkeadilan, atau berwatak baik (terpuji).
  2. Tokoh gagal atau tokoh badut (the foil). Tokoh ini mempunyai pendirian yang bertentangan dengan tokoh lain. Kehadiran tokoh ini juga berfungsi untuk menegaskan tokoh lain itu.
  3. Tokoh statis (the static character), tokoh ini memiliki peran yang tetap sama, tanpa perubahan, mulai dari awal hingga akhir cerita.
  4. Tokoh yang berkembang, tokoh ini mengalami perkembangan selama cerita itu berlangsung. Misalnya, tokoh A yang pada awal cerita sangat setia, secara cepat berkembang dan berubah menjadi tidak setia atau menjadi orang yang berkhianat pada akhir cerita.

Latar


Latar adalah keterangan mengenai ruang dan waktu. Penjelasan latar dalam drama dapat disisipkan pengarang pada pertunjukan. Petunjuk tersebut lazim disebut dengan kramagung. Dalam pementasannya, latar dapat dinyatakan dalam tata panggung ataupun tata cahaya. Selain itu, latar juga dapat dinyatakan melalui percakapan para tokoh di dalamnya.

Bahasa


Bahasa tidak hanya media komunikasi antartokoh. Dalam drama, bahasa juga bisa menggambarkan karakter tokoh, latar, ataupun peristiwa yang sedang terjadi. Bahasa digunakan melalui kata-kata yang diucapkan para tokoh dalam percakapan cerita drama.

Amanat Drama


Sebagai sebuah karya sastra, suatu drama juga hendaknya mengandung pesan yang disampaikan pengarang kepada penonton. Pesan inilah yang biasa disebut dengan amanat drama. Amanat drama atau pesan tersebut dapat disampaikan melalui peran para tokoh dalam cerita drama.

Perlengkapan


Pertunjukan drama pastinya membutuhkan segala persiapan dan kelengkapan untuk mendukung terselenggaranya drama agar dapat berjalan dengan baik. Apabila drama itu dipentaskan, sejumlah fasilitas diperlukan sebagai pelengkap cerita. Beberapa di antaranya yaitu seperti fasilitas panggung, kostum, pencahayaan, sistem akustik, dan sebagainya.

Labels: Info & Sains, Seni Budaya

Thanks for reading Memahami Unsur-Unsur Penting dalam Drama. Please share...!