Home
» Info & Sains
» Budidaya Ikan Sidat dan Keuntungan Yang Melimpah
Ikan sidat atau glass eel adalah salah satu jenis ikan yang bentuknya mirip belut. Bedanya, ikan sidat hidup di air bukan di lumpur. Selain itu, ikan sidat mempunyai sirip di dekat kepalanya. Sidat menjadi salah satu jenis ikan yang cukup digemari untuk dikonsumsi. Selain itu, ikan sidat juga merupakan jenis ikan yang tidak terlalu rumit untuk dibudidayakan. Hanya saja, memang diperlukan pengetahuan khusus bagi peternak yang ingin membudidayakan jenis ikan ini agar memperoleh keuntungan yang melimpah.
via tradenetwork-af.com
Setiap jenis ikan memiliki sifat dan karakter yang berbeda, begitu pula dengan ikan sidat ini. Ikan sidat memiliki karakter yang tidak terlalu rumit untuk dibudidayakan karena ikan ini memiliki ketahanan untuk hidup cenderung lebih lama dan kuat daripada jenis ikan lainnya. Oleh karena itulah mengapa ikan sidat ini menjadi salah satu jenis ikan yang mudah untuk diternakkan, tentunya jika anda tahu teknik beternak dan cara membudidayakannya secara efektif dan efisien.
Sidat merupakan jenis ikan yang menjadi favorit warga negara Jepang dan Korea. Ikan sidat mengandung gizi yang sangat tinggi selain tentunya nikmat dan enak disajikan. Masih sedikit orang yang tahu apa itu sidat. Di beberapa daerah, sebutan untuk nama ikan ini memang berbeda-beda. Ada yang menyebutnya ikan masapi (Bugis), ikan moa (Betawi), ikan lubang (Sunda), ikan pelus (Lampung), dan lainnya.
Ada 7 dari 18 jenis sidat di dunia yang terdapat di Indonesia. Namun diantara 7 jenis itu, hanya 2 jenis yang paling populer dan memiliki potensi besar untuk dibudidayakan. Bicolor adalah salah satu jenis sidat yang sumber bibitnya berasal dari Jawa (Sukabumi, Cilacap, Jember) dan bibit terbaik banyak ditemukan di sekitar Pelabuhan Ratu, sukabumi, Jawa Barat. Sidat yang memiliki warna hitam kecoklatan polos ini juga sering disebut dengan sidat anjing dimana ikan ini sangat diminati oleh orang Jepang.
Sementara itu, jenis sidat lain yang yang tidak kalah populer adalah dari jenis marmorata. Sidat jenis ini berwarna hitam kecoklatan dengan corak seperti batik, sering juga disebut dengan sidat kembang. Sumber bibit umumnya diluar pulau Jawa seperti Sulawesi dan Kalimantan. Namun bibit terbaik banyak ditemukan di Poso. Menariknya, harga jual Marmorata 2-3 kali lebih mahal dari jenis bicolor dan lebih disukai orang Indonesia, Korea dan Taiwan.
Sidat yang memiliki siklus hidup di laut akan memijah dan akan berpindah ke muara dan hidup di sungai sejak menetas hingga dewasa. Saat migrasi inilah bibit sidat di tangkap di genangan air payau hingga sungai untuk kemudian dibesarkan di kolam pembesaran. Untuk bibit sendiri hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu mengembangbiakan ikan sidat, sehingga harus menunggu proses alami dari ikan sidat itu sendiri. Biasanya bibit ikan sidat dapat diperoleh dari agen ikan sidat dengan harga 500 hingga 1000 rupiah per ekor atau Rp. 350.000 per kg dengan isi bibit 30-40 ekor (30gr/ekor).
Komoditas Unggulan
Meski bukan komoditas baru di bidang perikanan, namun karena belum banyak dibudidayakan, maka popularitas jenis ikan ini masih kalah dengan ikan konsumsi lainnya. Padahal di negara lain seperti Jepang dan Korea, ikan sidat ini menjadi lauk favorit di restoran dimana mereka biasa menyebutnya sebagai unagi. Biasanya, sidat menjadi menu favorit yang disajikan dengan berbagai olahan seperti Kaboyaki, Pilet, Sidat Asap, hingga nuget.
via nusadaily.com
Sidat memiliki kandungan vitamin A 45 kali lebih tinggi dari susu sapi. Begitu juga dengan DHA sidat mencapai 1373 mg/100 gram, sementara ikan salmon saja hanya 748 mg/100 gram, serta dipercaya dapat meningkatkan vitalitas pria dewasa. Di Indonesia, sidat juga bisa ditemukan di supermarket kelas menengah atas dengan harga Rp.86 ribu (sekitar 25-40 gram). Selain itu, banyak juga restoran Jepang dan Korea yang banyak menyajikan menu makanan olahan ikan sidat.
Harga Jual Tinggi
Keuntungan dari budidaya ikan sidat memang terbilang sangat besar. Pasarnya juga lebih luas karena tidak hanya diminati oleh orang Indonesia, tetapi ikan sidat juga sangat diminati oleh masyarakat luar negeri. Permintaan ikan sidat datang dari Hongkong, Jepang, dan yang lainnya. Permintaannya sangat baik, bahkan hingga ratusan ribu ton per tahun. Harga per kilogramnya juga sangat besar. Untuk pasar lokal, 1 kg ikan sidat bisa dihargai hingga 1.7 juta rupiah. Sedangkan untuk ikan sidat dengan kualitas pasar luar negeri bisa mencapai harga 70 juta rupiah.
Bagi anda yang tertarik untuk mencoba budidaya ikan sidat ini, anda dapat memanfaatkan area halaman rumah yang tersedia. Untuk kolamnya, anda dapat dengan mudah menggunakan kolam terpal. Selain tidak serumit dan semahal membuat kolam permanen, kolam terpal juga memiliki banyak keunggulan. Silahkan pelajari cara membuat kolam dan seluk beluknya lewat sumber-sumber terpercaya. Tidak kalah penting juga, pelajari cara dan teknik budidayanya agar usaha anda dapat berjalan lancar dan memperoleh keuntungan melimpah.
Santos el SalamDesember 13, 2020AdminBandung Indonesia
Budidaya Ikan Sidat dan Keuntungan Yang Melimpah
Santos el Salam
13 Desember 2020
Ikan sidat atau glass eel adalah salah satu jenis ikan yang bentuknya mirip belut. Bedanya, ikan sidat hidup di air bukan di lumpur. Selain itu, ikan sidat mempunyai sirip di dekat kepalanya. Sidat menjadi salah satu jenis ikan yang cukup digemari untuk dikonsumsi. Selain itu, ikan sidat juga merupakan jenis ikan yang tidak terlalu rumit untuk dibudidayakan. Hanya saja, memang diperlukan pengetahuan khusus bagi peternak yang ingin membudidayakan jenis ikan ini agar memperoleh keuntungan yang melimpah.
via tradenetwork-af.com
Setiap jenis ikan memiliki sifat dan karakter yang berbeda, begitu pula dengan ikan sidat ini. Ikan sidat memiliki karakter yang tidak terlalu rumit untuk dibudidayakan karena ikan ini memiliki ketahanan untuk hidup cenderung lebih lama dan kuat daripada jenis ikan lainnya. Oleh karena itulah mengapa ikan sidat ini menjadi salah satu jenis ikan yang mudah untuk diternakkan, tentunya jika anda tahu teknik beternak dan cara membudidayakannya secara efektif dan efisien.
Sidat merupakan jenis ikan yang menjadi favorit warga negara Jepang dan Korea. Ikan sidat mengandung gizi yang sangat tinggi selain tentunya nikmat dan enak disajikan. Masih sedikit orang yang tahu apa itu sidat. Di beberapa daerah, sebutan untuk nama ikan ini memang berbeda-beda. Ada yang menyebutnya ikan masapi (Bugis), ikan moa (Betawi), ikan lubang (Sunda), ikan pelus (Lampung), dan lainnya.
Ada 7 dari 18 jenis sidat di dunia yang terdapat di Indonesia. Namun diantara 7 jenis itu, hanya 2 jenis yang paling populer dan memiliki potensi besar untuk dibudidayakan. Bicolor adalah salah satu jenis sidat yang sumber bibitnya berasal dari Jawa (Sukabumi, Cilacap, Jember) dan bibit terbaik banyak ditemukan di sekitar Pelabuhan Ratu, sukabumi, Jawa Barat. Sidat yang memiliki warna hitam kecoklatan polos ini juga sering disebut dengan sidat anjing dimana ikan ini sangat diminati oleh orang Jepang.
Sementara itu, jenis sidat lain yang yang tidak kalah populer adalah dari jenis marmorata. Sidat jenis ini berwarna hitam kecoklatan dengan corak seperti batik, sering juga disebut dengan sidat kembang. Sumber bibit umumnya diluar pulau Jawa seperti Sulawesi dan Kalimantan. Namun bibit terbaik banyak ditemukan di Poso. Menariknya, harga jual Marmorata 2-3 kali lebih mahal dari jenis bicolor dan lebih disukai orang Indonesia, Korea dan Taiwan.
Sidat yang memiliki siklus hidup di laut akan memijah dan akan berpindah ke muara dan hidup di sungai sejak menetas hingga dewasa. Saat migrasi inilah bibit sidat di tangkap di genangan air payau hingga sungai untuk kemudian dibesarkan di kolam pembesaran. Untuk bibit sendiri hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu mengembangbiakan ikan sidat, sehingga harus menunggu proses alami dari ikan sidat itu sendiri. Biasanya bibit ikan sidat dapat diperoleh dari agen ikan sidat dengan harga 500 hingga 1000 rupiah per ekor atau Rp. 350.000 per kg dengan isi bibit 30-40 ekor (30gr/ekor).
Komoditas Unggulan
Meski bukan komoditas baru di bidang perikanan, namun karena belum banyak dibudidayakan, maka popularitas jenis ikan ini masih kalah dengan ikan konsumsi lainnya. Padahal di negara lain seperti Jepang dan Korea, ikan sidat ini menjadi lauk favorit di restoran dimana mereka biasa menyebutnya sebagai unagi. Biasanya, sidat menjadi menu favorit yang disajikan dengan berbagai olahan seperti Kaboyaki, Pilet, Sidat Asap, hingga nuget.
via nusadaily.com
Sidat memiliki kandungan vitamin A 45 kali lebih tinggi dari susu sapi. Begitu juga dengan DHA sidat mencapai 1373 mg/100 gram, sementara ikan salmon saja hanya 748 mg/100 gram, serta dipercaya dapat meningkatkan vitalitas pria dewasa. Di Indonesia, sidat juga bisa ditemukan di supermarket kelas menengah atas dengan harga Rp.86 ribu (sekitar 25-40 gram). Selain itu, banyak juga restoran Jepang dan Korea yang banyak menyajikan menu makanan olahan ikan sidat.
Harga Jual Tinggi
Keuntungan dari budidaya ikan sidat memang terbilang sangat besar. Pasarnya juga lebih luas karena tidak hanya diminati oleh orang Indonesia, tetapi ikan sidat juga sangat diminati oleh masyarakat luar negeri. Permintaan ikan sidat datang dari Hongkong, Jepang, dan yang lainnya. Permintaannya sangat baik, bahkan hingga ratusan ribu ton per tahun. Harga per kilogramnya juga sangat besar. Untuk pasar lokal, 1 kg ikan sidat bisa dihargai hingga 1.7 juta rupiah. Sedangkan untuk ikan sidat dengan kualitas pasar luar negeri bisa mencapai harga 70 juta rupiah.
Bagi anda yang tertarik untuk mencoba budidaya ikan sidat ini, anda dapat memanfaatkan area halaman rumah yang tersedia. Untuk kolamnya, anda dapat dengan mudah menggunakan kolam terpal. Selain tidak serumit dan semahal membuat kolam permanen, kolam terpal juga memiliki banyak keunggulan. Silahkan pelajari cara membuat kolam dan seluk beluknya lewat sumber-sumber terpercaya. Tidak kalah penting juga, pelajari cara dan teknik budidayanya agar usaha anda dapat berjalan lancar dan memperoleh keuntungan melimpah.