Home
» Info & Sains
» Unik, 10 Spesies Burung Tidak Bisa Terbang
Pada umumnya, bangsa burung (aves) memiliki sepasang sayap yang berguna untuk terbang. Namun ternyata, ada beberapa spesies burung yang justru tidak bisa terbang meski memiliki sayap. Walaupun demikian, Sang Pencipta ternyata membekali burung-burung ini dengan kemampuan-kemampuan khusus sehingga mampu bertahan hidup dalam menghadapi kerasnya dunia.
Penasaran burung-burung apa sajakah itu?. Berikut ini beberapa informasinya untuk anda.
1. Kiwi
via re-tawon.com
Kiwi merupakan hewan endemik Selandia Baru dari genus Apteryx. Burung mungil tidak bisa terbang ini biasa ditemukan di semak-semak sedang berjalan sambil mengendus tanah dengan hidungnya yang terletak di ujung paruh. Kiwi adalah spesies burung terancam punah sehingga banyak upaya pelestarian untuk menjaga keberlangsungan spesies ini. Saking istimewanya, burung ini juga dijadikan sebagai simbol nasional negara New Zealand.
2. Burung Unta
via pixabay
Burung unta (Ostrich) merupakan spesies burung terbesar di dunia yang bisa tumbuh hingga ukuran 9 kaki dan memiliki berat hingga 300 pon. Karena ukurannya yang super besar, burung asal Afrika ini juga sering disebut sebagai raja dari segala burung. Meskipun begitu, burung ini memiliki kaki yang kuat dan mampu berlari dengan kecepatan hingga 45 mil per jam. Di beberapa negara, burung ini juga biasa diperlombakan.
3. Emu
via pixabay
Emu adalah jenis burung terbesar kedua di dunia setelah burung unta dan burung paling besar yang ada di Australia. Ada 3 subspesies burung emu yang bisa ditemukan di daratan Australia. Makanan mereka adalah serangga dan juga tanaman. Emu merupakan burung penasaran sehingga akan mengikuti hal-hal yang membuat mereka penasaran. Sama halnya dengan burung unta, burung ini juga memiliki kemampuan lari yang sangat cepat.
4. Kasuari
via pixabay
Kasuari adalah jenis burung terbesar di dunia setelah burung unta dan emu. Habitat burung kasuari dapat ditemukan di wilayah utara Australia, Papua Nugini, hingga kepulauan Maluku. Meski tergolong hewan pemalu, kasuari memiliki cakar yang sangat tajam sehingga termasuk salah satu burung paling berbahaya di bumi. Kini, tersisa 3 jenis spesies burung kasuari yang terancam punah dan dilindungi keberadaannya.
5. Penguin
via pixabay
Siapa yang tidak tahu hewan lucu dan menggemaskan ini. Penguin merupakan jenis spesies burung tidak bisa terbang yang banyak ditemukan di wilayah dingin seperti kutub selatan. Penguin mudah dikenali dari bulu berwarna gelap dan putih dengan sayap yang berguna sebagai sirip untuk berenang. Ada sekitar 18 spesies penguin di dunia dan tidak ada satu pun yang bisa terbang. Meski begitu, penguin sangat handal dalam berenang dan menyelam untuk menyesuaikan habitat hidupnya.
6. Takahe
via pixabay
Takahe (Porphyrio hochstetteri) merupakan spesies hewan endemik Selandia Baru dari keluarga Rallidae. Burung ini sempat dinyatakan punah pada tahun 1851 namun ditemukan kembali pada tahun 1948 oleh Geoffery Orbell saat memimpin ekspedisi di Pegunungan Murchison, Fiordland. Ciri burung ini yaitu bulu berwarna ungu dan hijau gelap. Burung ini suka bersembunyi di semak-semak sehingga sulit untuk ditemukan. Burung ini juga termasuk spesies langka yang dilindungi keberadaannya.
7. Bebek Steamer
via istockphoto
Beberapa jenis bebek memang ada yang bisa terbang. Namun ketimbang terbang, bebek satu ini lebih memilih menggunakan sayapnya untuk berenang melintasi air. Bebek steamer adalah genus bebek dalam keluarga Anatidae. Tiga dari empat spesies bebek steamer ini tidak bisa terbang. Meski adakalanya beberapa dari spesies ini bisa terbang, mereka tidak bisa terbang dalam waktu lama karena terlalu berat. Spesies bebek steamer ini biasa ditemui di wilayah Amerika Selatan.
8. Kakapo
via istockphoto
Kakapo (bayan malam) atau juga biasa disebut betet burung hantu adalah jenis burung dalam spesies nuri (bayan) yang berasal dari Selandia baru. Kakapo merupakan burung nokturnal alias beraktivitas di kala malam tiba. Hewan herbivora ini menghabiskan waktu hidupnya di daratan karena memang tidak bisa terbang. Ukurannya cukup besar di banding jenis burung nuri lainnya. Burung berbulu hijau-kuning termasuk spesies burung langka yang keberadaannya terancam punah.
9. Weka
via pxhere.com
Masih dari hewan endemik Selandia Baru, kita kembali menjumpai burung tidak bisa terbang lainnya yang disebut weka. Burung ini sekilas tampak seperti ayam dengan bulu berwarna coklat gelap. Meski sayapnya tidak bisa untuk terbang, burung weka dikenal sebagai pencuri ulung yang suka mengambil makanan dan benda-benda kecil di sekitarnya. Selain itu, mereka juga terampil dalam berenang. Sayangnya, populasi burung ini kini semakin menurun.
10. Rhea
via pixabay
Rhea adalah burung asal Amerika Selatan yang menyerupai burung unta. Burung ini juga memiliki ukuran tubuh besar dengan leher dan kaki yang panjang. Ada 2 spesies yang belum punah, yakni Greater Rhea atau Amerian Rhea dan Lesser Rhea atau Darwin's Rhea. Di habitatnya, Greater Rhea lebih menyukai alam terbuka dan lapang seperti padang rumput dan dekat perairan. Sedangkan Lesser Rhea lebih sering ditemukan di kawasan semak-semak, padang rumput atau bahkan gurun.
Santos el SalamJanuari 14, 2021AdminBandung Indonesia
Unik, 10 Spesies Burung Tidak Bisa Terbang
Santos el Salam
14 Januari 2021
Pada umumnya, bangsa burung (aves) memiliki sepasang sayap yang berguna untuk terbang. Namun ternyata, ada beberapa spesies burung yang justru tidak bisa terbang meski memiliki sayap. Walaupun demikian, Sang Pencipta ternyata membekali burung-burung ini dengan kemampuan-kemampuan khusus sehingga mampu bertahan hidup dalam menghadapi kerasnya dunia.
Penasaran burung-burung apa sajakah itu?. Berikut ini beberapa informasinya untuk anda.
1. Kiwi
via re-tawon.com
Kiwi merupakan hewan endemik Selandia Baru dari genus Apteryx. Burung mungil tidak bisa terbang ini biasa ditemukan di semak-semak sedang berjalan sambil mengendus tanah dengan hidungnya yang terletak di ujung paruh. Kiwi adalah spesies burung terancam punah sehingga banyak upaya pelestarian untuk menjaga keberlangsungan spesies ini. Saking istimewanya, burung ini juga dijadikan sebagai simbol nasional negara New Zealand.
2. Burung Unta
via pixabay
Burung unta (Ostrich) merupakan spesies burung terbesar di dunia yang bisa tumbuh hingga ukuran 9 kaki dan memiliki berat hingga 300 pon. Karena ukurannya yang super besar, burung asal Afrika ini juga sering disebut sebagai raja dari segala burung. Meskipun begitu, burung ini memiliki kaki yang kuat dan mampu berlari dengan kecepatan hingga 45 mil per jam. Di beberapa negara, burung ini juga biasa diperlombakan.
3. Emu
via pixabay
Emu adalah jenis burung terbesar kedua di dunia setelah burung unta dan burung paling besar yang ada di Australia. Ada 3 subspesies burung emu yang bisa ditemukan di daratan Australia. Makanan mereka adalah serangga dan juga tanaman. Emu merupakan burung penasaran sehingga akan mengikuti hal-hal yang membuat mereka penasaran. Sama halnya dengan burung unta, burung ini juga memiliki kemampuan lari yang sangat cepat.
4. Kasuari
via pixabay
Kasuari adalah jenis burung terbesar di dunia setelah burung unta dan emu. Habitat burung kasuari dapat ditemukan di wilayah utara Australia, Papua Nugini, hingga kepulauan Maluku. Meski tergolong hewan pemalu, kasuari memiliki cakar yang sangat tajam sehingga termasuk salah satu burung paling berbahaya di bumi. Kini, tersisa 3 jenis spesies burung kasuari yang terancam punah dan dilindungi keberadaannya.
5. Penguin
via pixabay
Siapa yang tidak tahu hewan lucu dan menggemaskan ini. Penguin merupakan jenis spesies burung tidak bisa terbang yang banyak ditemukan di wilayah dingin seperti kutub selatan. Penguin mudah dikenali dari bulu berwarna gelap dan putih dengan sayap yang berguna sebagai sirip untuk berenang. Ada sekitar 18 spesies penguin di dunia dan tidak ada satu pun yang bisa terbang. Meski begitu, penguin sangat handal dalam berenang dan menyelam untuk menyesuaikan habitat hidupnya.
6. Takahe
via pixabay
Takahe (Porphyrio hochstetteri) merupakan spesies hewan endemik Selandia Baru dari keluarga Rallidae. Burung ini sempat dinyatakan punah pada tahun 1851 namun ditemukan kembali pada tahun 1948 oleh Geoffery Orbell saat memimpin ekspedisi di Pegunungan Murchison, Fiordland. Ciri burung ini yaitu bulu berwarna ungu dan hijau gelap. Burung ini suka bersembunyi di semak-semak sehingga sulit untuk ditemukan. Burung ini juga termasuk spesies langka yang dilindungi keberadaannya.
7. Bebek Steamer
via istockphoto
Beberapa jenis bebek memang ada yang bisa terbang. Namun ketimbang terbang, bebek satu ini lebih memilih menggunakan sayapnya untuk berenang melintasi air. Bebek steamer adalah genus bebek dalam keluarga Anatidae. Tiga dari empat spesies bebek steamer ini tidak bisa terbang. Meski adakalanya beberapa dari spesies ini bisa terbang, mereka tidak bisa terbang dalam waktu lama karena terlalu berat. Spesies bebek steamer ini biasa ditemui di wilayah Amerika Selatan.
8. Kakapo
via istockphoto
Kakapo (bayan malam) atau juga biasa disebut betet burung hantu adalah jenis burung dalam spesies nuri (bayan) yang berasal dari Selandia baru. Kakapo merupakan burung nokturnal alias beraktivitas di kala malam tiba. Hewan herbivora ini menghabiskan waktu hidupnya di daratan karena memang tidak bisa terbang. Ukurannya cukup besar di banding jenis burung nuri lainnya. Burung berbulu hijau-kuning termasuk spesies burung langka yang keberadaannya terancam punah.
9. Weka
via pxhere.com
Masih dari hewan endemik Selandia Baru, kita kembali menjumpai burung tidak bisa terbang lainnya yang disebut weka. Burung ini sekilas tampak seperti ayam dengan bulu berwarna coklat gelap. Meski sayapnya tidak bisa untuk terbang, burung weka dikenal sebagai pencuri ulung yang suka mengambil makanan dan benda-benda kecil di sekitarnya. Selain itu, mereka juga terampil dalam berenang. Sayangnya, populasi burung ini kini semakin menurun.
10. Rhea
via pixabay
Rhea adalah burung asal Amerika Selatan yang menyerupai burung unta. Burung ini juga memiliki ukuran tubuh besar dengan leher dan kaki yang panjang. Ada 2 spesies yang belum punah, yakni Greater Rhea atau Amerian Rhea dan Lesser Rhea atau Darwin's Rhea. Di habitatnya, Greater Rhea lebih menyukai alam terbuka dan lapang seperti padang rumput dan dekat perairan. Sedangkan Lesser Rhea lebih sering ditemukan di kawasan semak-semak, padang rumput atau bahkan gurun.