Perilaku tercela merupakan segala sikap, ucapan, dan perbuatan buruk yang bertentangan dengan ajaran Islam. Sifat atau perilaku tercela juga merupakan perilaku yang harus kita jauhi agar tetap berada di jalan keimanan yang diridhai Allah SWT. Ada banyak perilaku yang tergolong sifat tercela. Berikut ini di antara sifat tercela yang mesti kita jauhi dan hindari yaitu sifat sombong, dusta, dan berkhianat.
Sombong (Takabbur)
Sombong atau takabbur merupakan salah satu sifat tercela yang dibenci oleh Allah. Sifat ini juga dimiliki oleh syetan sehingga marilah kita berusaha memahami dan menjauhi sifat ini. Orang yang memiliki sifat ini akan senantiasa mengagumi dirinya, membanggakan dirinya, memuji dirinya sendiri, dan membesar-besarkan dirinya di hadapan orang lain. Ia tidak pernah merasa dirinya banyak kekurangan.
Allah sangat membenci orang yang memiliki sifat sombong. Dalam firmanNya disebutkan:
“Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri." (QS. Luqman, 18)
sekedar ilustrasi via depositphotos |
Seseorang yang memiliki sifat sombong atau takabbur tidak akan mengakui dan tidak akan merasakan kebesaran nikmat Allah, sehingga ia senantiasa jauh dari rasa bersyukur. Orang yang memiliki sifat sombong akan beranggapan bahwa kenikmatan atau keberhasilan yang diperolehnya itu adalah semata-semata hasil keringatnya sendiri tanpa bantuan dari yang lain.
Apabila dia memiliki darah keturunan ningrat, maka dijadikanlah itu sebagai kesombongan, apabila dia punya harta berlimpah, dijadikanlah hartanya itu sebagai kesombongan, apabila dia punya pangkat dan kedudukan maka dijadikan pangkat dan kedudukan itu sebagai kesombongan. Yang menjadi sebab kesombongan bisa karena keturunan, bentuk wajah, harta, keilmuan, status sosial, pangkat, kedudukan, dan lain sebagainya.
Padahal jika dipahami, sejatinya yang paling berhak untuk sombong hanyalah Allah semata, karena Dialah yang telah menciptakan langit dan bumi beserta isinya. Hanya Tuhan Allah SWT saja, sedangkan manusia tidak akan sanggup untuk melakukannya. Oleh karenanya tidaklah pantas bagi seorang manusia untuk berperilaku menyombongkan dirinya di antara sesama manusia.
Berdusta (Bohong)
Dusta atau bohong berarti memberitakan sesuatu tidak sesuai dengan kebenaran, baik dengan ucapan lisan secara tegas maupun dengan isyarat. Orang yang memiliki sifat tersebut disebut pendusta atau pembohong. Seorang pendusta akan memberi tahu sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan dan kebenarannya. Ciri utama pendusta adalah mengatakan apa yang tidak terkandung dalam hatinya. Sifat ini merupakan sifat tercela yang perlu kita jauhi.
Pada dasarnya, pendusta itu berdusta kepada berbagai pihak. Dusta kepada dirinya sendiri, dusta kepada sesama manusia, dusta kepada Allah dan Rasulnya. Dusta kepada pihak manapun sangat tercela. Lebih-lebih terhadap Allah dan Rasul-Nya. Akibat orang yang suka berdusta adalah akan kehilangan kepercayaan dari orang lain, makin banyak kedustaannya semakin banyak orang yang tidak percaya kepadanya. Maka jauhilah dusta, karena sifat dusta merugikan diri sendiri dan merugikan orang lain.
Selain daripada itu, sikap suka berbohong atau berdusta juga merupakan salah satu tanda dari sifat orang munafiq. Seorang pendusta atau orang munafik akan terbiasa menipu, suka berpura-pura, padahal hatinya tidak sehat, penuh dengan kebimbangan, dan berat untuk melaksanakan kebaikan. Di akhirat nanti, golongan para pendusta ini akan diberikan siksa oleh Allah dan dijadikan sebagai penghuni neraka paling bawah.
Berkhianat
Khianat berasal dari kata yang sama dalam bahasa Arab "khianat" yang artinya tipu daya, tidak setia dan durhaka. Berkhianat berarti berbuat sesuatu disertai dengan unsur tipu daya. Berkhianat biasa juga diartikan "tidak lagi memiliki kesetiaan". Sifat ini sangat tercela karena selain dapat merugikan dan membahayakan orang lain, juga dapat merugikan dan membahayakan diri sendiri.
Berkhianat juga sering diartikan tidak Amanah. Orang yang suka berkhianat tidak akan dapat dipercaya, karena jika diberi kepercayaan ia akan selalu mengkhianati dan menyalahgunakan kepercayaan itu. Berkhianat termasuk dalam bentuk kedurhakaan yang nyata, dimana tidak ada balasan bagi para pelakunya kecuali siksa yang sangat pedih di dasar Api Neraka.
Jika ingin tetap berada dalam keimanan, maka jangan sekali-kali kita berkhianat. Baik berkhianat terhadap diri sendiri, keluarga, maupun Agama, Bangsa dan Negara. Berkhianat terhadap diri sendiri contohnya menjadi pelajar tapi malas belajar. Berkhianat terhadap keluarga contohnya tidak peduli dengan keluarganya. Berkhianat terhadap Agama contohnya mengaku Islam tapi malas sholat dan mengaji. Berkhianat terhadap bangsa dan Negara contohnya lebih mencintai hasil karya bangsa lain dari pada hasil karya bangsa sendiri.
Labels:
Refleksi
Thanks for reading Marilah Kita Jauhi Berperilaku Sombong, Berdusta, dan Berkhianat. Please share...!
0 Komentar untuk "Marilah Kita Jauhi Berperilaku Sombong, Berdusta, dan Berkhianat"
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Maaf, Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk Tertentu, J*di, P*rn*, Komentar berbau SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.