1. Taman Laut Raja Ampat
via shutterstock |
2. Taman Laut Banda
via tagar.id |
3. Taman Laut Kepulauan Derawan
via kompas.com |
4. Taman Laut Takabonerate
via travelingyuk.com |
5. Taman Laut Pulau Menjangan
via kintamani.id |
6. Taman Laut Pulau Rubiah
via dolandolen.com |
7. Taman Laut Selat Pantar
via shutterstock |
7 Taman Laut Eksotis dan Menakjubkan di Indonesia
1. Taman Laut Raja Ampat
via shutterstock |
2. Taman Laut Banda
via tagar.id |
3. Taman Laut Kepulauan Derawan
via kompas.com |
4. Taman Laut Takabonerate
via travelingyuk.com |
5. Taman Laut Pulau Menjangan
via kintamani.id |
6. Taman Laut Pulau Rubiah
via dolandolen.com |
7. Taman Laut Selat Pantar
via shutterstock |
Anda pernah mendengar kisah Ashabul Kahfi (para penghuni gua)?. Ashabul Kahfi ( اصحاب الکهف ) merupakan kisah tentang para pemuda shaleh yang tertidur lelap di dalam gua selama ratusan tahun. Kisah yang termaktub dalam agama Abrahamik (Samawi) ini diperkirakan terjadi jauh sebelum masa Nabi Muhammad SAW. Dalam versi Kristen, kisah ini dikenal dengan nama The Seven Sleepers dan digolongkan ke dalam legenda mitologi Kristen.
"(Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, Ya Tuhan Kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami." (QS. Al-Kahf: 10)
"Maka Kami tutup telinga mereka di dalam gua itu selama beberapa tahun," (QS. Al-Kahf: 11)
"kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara kedua golongan itu yang lebih tepat dalam menghitung berapa lamanya mereka tinggal (dalam gua itu)." (QS. Al-Kahf: 12)
"Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka," (QS. Al-Kahf: 13)
"dan Kami teguhkan hati mereka ketika mereka berdiri lalu mereka berkata, Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami tidak menyeru Tuhan selain Dia. Sungguh, kalau kami berbuat demikian, tentu kami telah mengucapkan perkataan yang sangat jauh dari kebenaran." (QS. Al-Kahf: 14)
"Mereka itu kaum kami yang telah menjadikan tuhan-tuhan (untuk disembah) selain Dia. Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang jelas (tentang kepercayaan mereka)? Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?" (QS. Al-Kahf: 15)
"Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu, niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusanmu." (QS. Al-Kahf: 16)
"Dan engkau akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan apabila matahari itu terbenam, menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas di dalam (gua) itu. Itulah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barang siapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barang siapa disesatkan-Nya, maka engkau tidak akan mendapatkan seorang penolong yang dapat memberi petunjuk kepadanya." (QS. Al-Kahf: 17)
"Dan engkau mengira mereka itu tidak tidur, padahal mereka tidur; dan Kami bolak-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka membentangkan kedua lengannya di depan pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka, tentu kamu akan berpaling melarikan (diri) dari mereka dan pasti kamu akan dipenuhi rasa takut terhadap mereka." (QS. Al-Kahf: 18)
"Dan demikianlah Kami bangunkan mereka, agar di antara mereka saling bertanya. Salah seorang di antara mereka berkata, Sudah berapa lama kamu berada (di sini)? Mereka menjawab, Kita berada (di sini) sehari atau setengah hari. Berkata (yang lain lagi), Tuhanmu lebih mengetahui berapa lama kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, dan bawalah sebagian makanan itu untukmu, dan hendaklah dia berlaku lemah lembut dan jangan sekali-kali menceritakan halmu kepada siapa pun." (QS. Al-Kahf: 19)
"Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui tempatmu, niscaya mereka akan melempari kamu dengan batu, atau memaksamu kembali kepada agama mereka, dan jika demikian niscaya kamu tidak akan beruntung selama-lamanya." (QS. Al-Kahf: 20)
"Nanti (ada orang yang akan) mengatakan, (Jumlah mereka) tiga (orang), yang keempat adalah anjingnya, dan (yang lain) mengatakan, (Jumlah mereka) lima (orang), yang keenam adalah anjingnya, sebagai terkaan terhadap yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan, (Jumlah mereka) tujuh (orang), yang kedelapan adalah anjingnya. Katakanlah (Muhammad), Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit. Karena itu janganlah engkau (Muhammad) berbantah tentang hal mereka, kecuali perbantahan lahir saja dan jangan engkau menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada siapa pun." (QS. Al-Kahf: 22)
"Dan jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, Aku pasti melakukan itu besok pagi," (QS. Al-Kahf: 23)
"kecuali (dengan mengatakan), Insya Allah. Dan ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa dan katakanlah, Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepadaku agar aku yang lebih dekat (kebenarannya) daripada ini." (QS. Al-Kahf: 24)
"Dan mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun." (QS. Al-Kahf: 25)
"Katakanlah, Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua); milik-Nya semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tidak ada seorang pelindung pun bagi mereka selain Dia, dan Dia tidak mengambil seorang pun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan." (QS. Al-Kahf: 26)
Siapa Para Pemuda "Ashabul Kahfi" Ini?
via stringfixer.com |
Bukti Nyata Peninggalan Ashabul Kahfi
via republika.co.id |
1. Bukti Historis
2. Bukti Arkeologis
via okezone.com |
Kisah Ashabul Kahfi dan Bukti Nyata Keberadaan Mereka
Anda pernah mendengar kisah Ashabul Kahfi (para penghuni gua)?. Ashabul Kahfi ( اصحاب الکهف ) merupakan kisah tentang para pemuda shaleh yang tertidur lelap di dalam gua selama ratusan tahun. Kisah yang termaktub dalam agama Abrahamik (Samawi) ini diperkirakan terjadi jauh sebelum masa Nabi Muhammad SAW. Dalam versi Kristen, kisah ini dikenal dengan nama The Seven Sleepers dan digolongkan ke dalam legenda mitologi Kristen.
"(Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, Ya Tuhan Kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami." (QS. Al-Kahf: 10)
"Maka Kami tutup telinga mereka di dalam gua itu selama beberapa tahun," (QS. Al-Kahf: 11)
"kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara kedua golongan itu yang lebih tepat dalam menghitung berapa lamanya mereka tinggal (dalam gua itu)." (QS. Al-Kahf: 12)
"Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka," (QS. Al-Kahf: 13)
"dan Kami teguhkan hati mereka ketika mereka berdiri lalu mereka berkata, Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami tidak menyeru Tuhan selain Dia. Sungguh, kalau kami berbuat demikian, tentu kami telah mengucapkan perkataan yang sangat jauh dari kebenaran." (QS. Al-Kahf: 14)
"Mereka itu kaum kami yang telah menjadikan tuhan-tuhan (untuk disembah) selain Dia. Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang jelas (tentang kepercayaan mereka)? Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?" (QS. Al-Kahf: 15)
"Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu, niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusanmu." (QS. Al-Kahf: 16)
"Dan engkau akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan apabila matahari itu terbenam, menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas di dalam (gua) itu. Itulah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barang siapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barang siapa disesatkan-Nya, maka engkau tidak akan mendapatkan seorang penolong yang dapat memberi petunjuk kepadanya." (QS. Al-Kahf: 17)
"Dan engkau mengira mereka itu tidak tidur, padahal mereka tidur; dan Kami bolak-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka membentangkan kedua lengannya di depan pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka, tentu kamu akan berpaling melarikan (diri) dari mereka dan pasti kamu akan dipenuhi rasa takut terhadap mereka." (QS. Al-Kahf: 18)
"Dan demikianlah Kami bangunkan mereka, agar di antara mereka saling bertanya. Salah seorang di antara mereka berkata, Sudah berapa lama kamu berada (di sini)? Mereka menjawab, Kita berada (di sini) sehari atau setengah hari. Berkata (yang lain lagi), Tuhanmu lebih mengetahui berapa lama kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, dan bawalah sebagian makanan itu untukmu, dan hendaklah dia berlaku lemah lembut dan jangan sekali-kali menceritakan halmu kepada siapa pun." (QS. Al-Kahf: 19)
"Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui tempatmu, niscaya mereka akan melempari kamu dengan batu, atau memaksamu kembali kepada agama mereka, dan jika demikian niscaya kamu tidak akan beruntung selama-lamanya." (QS. Al-Kahf: 20)
"Nanti (ada orang yang akan) mengatakan, (Jumlah mereka) tiga (orang), yang keempat adalah anjingnya, dan (yang lain) mengatakan, (Jumlah mereka) lima (orang), yang keenam adalah anjingnya, sebagai terkaan terhadap yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan, (Jumlah mereka) tujuh (orang), yang kedelapan adalah anjingnya. Katakanlah (Muhammad), Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit. Karena itu janganlah engkau (Muhammad) berbantah tentang hal mereka, kecuali perbantahan lahir saja dan jangan engkau menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada siapa pun." (QS. Al-Kahf: 22)
"Dan jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, Aku pasti melakukan itu besok pagi," (QS. Al-Kahf: 23)
"kecuali (dengan mengatakan), Insya Allah. Dan ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa dan katakanlah, Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepadaku agar aku yang lebih dekat (kebenarannya) daripada ini." (QS. Al-Kahf: 24)
"Dan mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun." (QS. Al-Kahf: 25)
"Katakanlah, Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua); milik-Nya semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tidak ada seorang pelindung pun bagi mereka selain Dia, dan Dia tidak mengambil seorang pun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan." (QS. Al-Kahf: 26)
Siapa Para Pemuda "Ashabul Kahfi" Ini?
via stringfixer.com |
Bukti Nyata Peninggalan Ashabul Kahfi
via republika.co.id |
1. Bukti Historis
2. Bukti Arkeologis
via okezone.com |
Baca juga: 7 Amalan Sunnah Pada Hari Raya Idul Fitri
Makna Idul Fitri dan Penjelasannya
Baca juga: 7 Amalan Sunnah Pada Hari Raya Idul Fitri
gambar via instazu.com. |
Asal Usul Kolak
Makna Filosofis Kolak
Hingga kini, kudapan manis bersantan ini begitu populer terutama saat di bulan Ramadhan. Bahkan kini sajian kolak bukan hanya menjadi tradisi orang Jawa, beberapa daerah di nusantara bahkan beberapa negara di Asia Tenggara pun memiliki hidangan yang berjenis hampir sama dengan kolak. Dan setiap bulan Ramadhan, kolak menjadi sajian yang begitu dicari sebagai hidangan takjil untuk berbuka puasa.
Asal Usul Kolak dan Makna Filosofisnya
gambar via instazu.com. |
Asal Usul Kolak
Makna Filosofis Kolak
Hingga kini, kudapan manis bersantan ini begitu populer terutama saat di bulan Ramadhan. Bahkan kini sajian kolak bukan hanya menjadi tradisi orang Jawa, beberapa daerah di nusantara bahkan beberapa negara di Asia Tenggara pun memiliki hidangan yang berjenis hampir sama dengan kolak. Dan setiap bulan Ramadhan, kolak menjadi sajian yang begitu dicari sebagai hidangan takjil untuk berbuka puasa.