Menyusuri Goa Petruk, Kebumen

Menyusuri Goa Petruk, Kebumen

Mulut goa petruk

Setelah sebelumnya menjelajahi goa Jatijajar, masih di hari yang sama, ahad 11 Desember 2016 pukul setengah 3 sore, kami lanjutkan perjalanan kami menuju lokasi goa petruk. Sebetulnya, pada awalnya dari goa jatijajar kami hendak ke pantai, namun setelah kami rundingkan akhirnya kami batalkan ke pantai dan memutuskan untuk kembali menjelajahi goa lain, yakni goa petruk. Untuk menuju goa petruk, kami berkendara sekitar 5 km arah selatan dari goa Jatijajar. Tidak sampai setengah jam akhirnya kami sampai di lokasi goa petruk berada.

Jalan kaki menuju goa

Setelah membayar karcis, kami harus berjalan kaki untuk sampai ke mulut goa. Suasana di areal wisata goa petruk ini tidak seramai di goa jatijajar. Di sepanjang jalan menuju mulut goa, kami juga hanya menjumpai sedikit pedagang yang berjualan. Sebuah air terjun yang tidak terlalu tinggi tampak menyapa kami dalam perjalanan menuju goa. Jalanan yang semakin menanjak dan melewati beberapa anak tangga cukup menguras tenaga kami, membuat kaki lumayan pegal dan tubuh berkeringat. Sekitar 15 menit kami berjalan, akhirnya kami sampai di mulut goa petruk yang menganga lebar.

Goa petruk adalah salah satu Goa terindah di Indonesia karena memiliki bentuk sedimen bebatuan yang mengagumkan. Di dalam goa petruk juga dijumpai sejumlah sungai atau sendang dan air terjun. Goa Petruk terletak di Dukuh Mondoyono, Desa Candirenggo, Kecamatan Ayah, kabupaten Kebumen. Nama Petruk berasal dari nama salah satu tokoh Punakawan dalam kisah pewayangan yang memiliki hidung panjang. Menurut sejarahnya, dahulu dalam goa ini terdapat batu yang wujudnya menyerupai seperti hidung petruk, namun karena ulah Belanda yang saat itu melakukan penambangan fosfat, hidung petruk itu akhirnya putus dan kini sudah tidak kelihatan lagi. 

Salah satu ciri khas dari goa petruk ini adalah kealamiannya yang masih sangat terjaga. Berbeda dengan goa jatijajar yang sudah banyak tersentuh pembangunan, goa petruk ini justru dibiarkan tampak alami apa adanya. Sepanjang pengamatan kami, mungkin hanya pagar dan anak tangga bangunan yang ada, itu pun masih dekat dengan mulut goa. Bahkan suasana di dalam goa juga dibiarkan tanpa penerangan alias gelap gulita. Menurut seorang pakar Goa dari luar negeri, Goa Petruk ini merupakan Goa terindah di seantero Nusantara. Untuk itu, pakar Goa ini meminta kepada Pemda Kebumen agar Goa Petruk ini tetap dijaga kealamiannya. Bahkan, untuk diterangi dengan listrik, juga tak diperkenankan. Selain kealamiannya yang masih terjaga, goa petruk dengan kedalaman jelajah mencapai 2 km ini juga merupakan salah satu goa terdalam di dunia.

Masuk goa

Meskipun suasana dalam goa gelap gulita, di goa petruk ini tersedia jasa guide yang siap mengantarkan dan memandu kita menyusuri dalamnya goa. Setiap guide akan menyambut kita di depan mulut goa sambil membawa lampu petromaks untuk penerangan di dalam goa. Saat kami menyusuri goa, kami dipandu oleh seorang ibu sebagai guide kami. Untuk masuk kedalam goa, kami juga disarankan untuk memakai sandal jepit, karena sepanjang perjalanan kami juga akan melintasi lantai goa yang berupa aliran sungai. 

Bagian dalam Goa Petruk ini terdiri atas beberapa bagian. Setelah masuk dari pintu goa, di bagian ini kita akan disambut dengan bau kurang sedap dari kelelawar yang beterbangan di langit-langit goa. Semakin ke dalam, kita akan sampai ke bagian dalam goa yang disebut Goa Semar. Di dalam Goa ini kita akan disuguhi pemandangan indah dari bebatuan yang cukup mempesona. Batuan-batuan stalaktit dan stalagmit juga terlihat menyerupai berbagai bentuk dengan beragam keindahannya.

Indahnya dalam goa

Batuan-batuan di dalam Goa Petruk ini memiliki berbagai bentuk yang diberi nama sesuai bentuknya. Guide pemandu kami dengan sabar menjelaskan satu persatu nama-nama batu yang kami lewati. Ada dinding goa yang bentuknya menyerupai kalimah Allah, ada batu berbentuk buaya, batu usus, batu mayat, batu serigala, batu bapak jenggot, batu pesawat tempur, batu taman gajah, batu semar, dan masih banyak lagi lainnya. Di dalam goa ini juga banyak dijumpai sendang yang airnya konon memiliki khasiat tertentu, bahkan adakalanya dijadikan tempat ritual oleh orang-orang tertentu.

Indah batu

Perjalanan menyusuri goa petruk ini lumayan menantang dan memacu adrenalin. Lantai goa yang licin berbatu dan sesekali melewati aliran sungai membuat kami harus berhati-hati saat melangkah. Air yang selalu menetes dari langit-langit goa juga membuat baju kami basah kuyup. Namun perjuangan kami menjelajahi goa ini terbayarkan sudah dengan keindahan yang tersaji di dalam goa ini.

Kamar seven di goa petruk

Sebetulnya, jika kita hendak menyusuri goa petruk sampai jauh ke dalamnya, maka kita musti menggunakan peralatan susur goa yang lengkap. Karena kami kurang perlengkapan dan hari sudah semakin sore, maka kami tidak menyusuri goa ini sampai bagian ujung atau yang terdalam. Meskipun begitu, kami telah menyusuri cukup dalam dan cukup puas dengan penjelajahan goa petruk ini. Goa yang eksotis dan menakjubkan. 
Selengkapnya
Jelajah Goa Jatijajar, Ayah, Kebumen

Jelajah Goa Jatijajar, Ayah, Kebumen

Goa jatijajar

Membicarakan tempat wisata di Kabupaten Kebumen memang tidak ada habisnya. Wilayah Kebumen dengan bentangan alamnya yang lengkap menyuguhkan berbagai tempat-tempat eksotis yang menjadi tujuan para wisatawan. Di antara tempat-tempat wisata tersebut ada yang sudah dikenal masyarakat luas dan ada juga yang belum begitu populer karena tempatnya yang masih asri dan tersembunyi. Wisata alam seperti perbukitan, pantai, goa, pemandian air panas, air terjun, waduk, atau wisata sejarah seperti situs, benteng, dan tempat-tempat rekreasi lainnya dapat dijumpai di Kebumen.

Sabtu, 10 Desember 2016, teman-teman saya dari Semarang berkunjung ke rumah saya di Kebumen. Mereka adalah Kang Mukhlis, Kang Fakhri, Kang Reza, Kang Alim dan Kang Tohir. Berangkat sekitar setengah 5 sore dari Semarang, mereka sampai di rumah saya ahad pukul 1 dini hari. Meskipun mungkin kurang lumrah berkunjung pada pukul 1 dini hari, tetapi saya sangat mengapresiasi kedatangan teman-teman saya yang rela berjam-jam menempuh perjalanan jauh berkendara malam hari demi mengunjungi sahabatnya untuk bersilaturrahim. Semoga persahabatan dan persaudaraan ini tetap kekal sampai akhir hayat nanti.

Pagi hari setelah sarapan dan berbincang dengan keluarga saya, kami, saya dan teman-teman saya berembug untuk mengunjungi dan menjelajahi wisata di Kebumen. Ada beberapa tempat wisata yang saya tawarkan, namun akhirnya mereka memutuskan memilih goa jatijajar, karena memang lebih populer di telinga mereka. Setelah hujan reda, pukul 10 pagi akhirnya kami berenam meluncur berkendara menuju lokasi goa jatijajar. Dari rumah saya di kecamatan Adimulyo, perjalanan menuju goa jatijajar memang lumayan jauh karena goa ini terletak di wilayah Kebumen bagian barat. Pukul setengah 12 akhirnya kami sampai di lokasi goa jatijajar.

Mulut goa jatijajar

Goa jatijajar adalah sebuah situs geologi yang terbentuk dari proses alami. Lokasi goa jatijajar terletak di desa Jatijajar kecamatan Ayah, sekitar 42 km di arah barat daya pusat kota kebumen. Wisata goa jatijajar masih satu jalur dengan objek wisata lain yaitu goa petruk, pantai logending, dan pantai Ayah. Goa jatijajar yang keseluruhannya terbentuk dari batuan kapur ini memiliki panjang 250 meter, dari pintu masuk sampai keluar, dengan lebar rata-rata 15 meter, dan tinggi rata-rata 12 meter. Lokasi goa ini berada 50 meter di atas permukaan laut.

Menurut sejarah, goa ini ditemukan pada tahun 1802 oleh seorang petani bernama Jayamenawi yang memiliki lahan pertanian di atas goa tersebut. Jayamenawi yang saat itu sedang mencari rumput, kemudian jatuh ke sebuah lubang yang ternyata adalah sebuah ventilasi yang ada di langit-langit goa tersebut. Lubang ini mempunyai garis tengah 4 meter dan tinggi dari tanah yang berada dibawahnya 24 meter.

Setelah Jayamenawi menemukan goa, tak lama kemudian Bupati Ambal, salah satu penguasa Kebumen waktu itu, meninjau lokasi tersebut. Saat mendatangi goa, dia menjumpai dua pohon jati tumbuh berdampingan dan sejajar pada tepi mulut goa. Dari kisah itulah asal-muasal penamaan Goa Jatijajar. Pada mulanya pintu-pintu Gua masih tertutup oleh tanah. Maka setelah tanah yang menutupi dibongkar dan dibuang, ditemukanlah pintu goa yang sekarang menjadi pintu masuk.

Pada tahun 1975 Goa Jatijajar mulai dikembangkan menjadi Objek Wisata. Adapun yang mempunyai ide untuk mengembangkan potensi wisata Goa Jatijajar yaitu Bapak Suparjo Rustam sewaktu menjadi Gubernur Jawa Tengah. Sedang yang menjadi Bupati Kebumen pada waktu itu adalah Bapak Supeno Suryodiprojo. Sebelum Pemda Kebumen melaksanakan pembangunan Goa Jatijajar, terlebih dahulu Pemda Kebumen telah mengganti rugi tanah penduduk yang terkena lokasi pengembangan Objek Wisata Goa Jatijajar Seluas 5, 5 hektare. Setelah Goa Jatijajar selesai dibangun maka pengelolaanya dikelola oleh Pemda Kebumen. Pengembangan dan penambahan fasilitas di goa jatijajar antara lain pemasangan lampu listrik sebagai penerangan, trap-trap beton untuk memberikan kemudahan bagi para wisatawan yang masuk ke dalam Goa Jatijajar serta pemasangan hasil karya seni berupa patung-patung atau diorama.

Sebelum memasuki goa, dari lokasi pembelian karcis kita harus berjalan kaki dan menaiki anak tangga hingga sampai di mulut goa. Goa jatijajar memiliki mulut goa yang cukup lebar dan memiliki langit-langit yang lumayan tinggi. Ketika memasuki goa, biasanya kita akan menjumpai beberapa tukang foto yang menawarkan jasanya untuk mengambil gambar dan langsung cetak jadi. Di dalam goa, sebuah jembatan dibangun untuk mempermudah pengunjung menyusuri goa, sementara lampu penerangan juga banyak ditempatkan di setiap sudut goa sehingga tidak terlalu gelap. Ruangan di dalam goa cukup luas, meski semakin ke dalam kita juga melewati lorong sempit sampai akhirnya keluar di ujung goa. Sebagaimana goa pada umumnya, di dalam goa jatijajar kita juga akan menjumpai Stalagmit, Stalagtit dan juga Pilar atau Tiang Kapur, yaitu pertemuan antara Stalagtit dengan Stalagmit. Kesemuanya ini terbentuk dari endapan tetesan air hujan yang sudah bereaksi dengan batu-batu kapur yang ditembusnya.

Menurut penelitian para ahli, untuk pembentukan Stalagtit itu membutuhkan waktu yang sangat lama. Dalam satu tahun terbentuknya Stalagtit paling tebal hanya setebal 1 cm saja. Oleh sebab itu Goa Jatijajar merupakan goa Kapur yang sudah tua sekali. Karena saking tuanya usia dan keberadaan goa ini, maka sebagai simbol dibangunlah sebuah patung besar berbentuk binatang purba Dinosaurus di muka goa.

Diorama

Selain hasil karya yang terbentuk secara alami, di dalam goa kita juga dapat melihat karya seni buatan manusia berupa patung-patung atau diorama. Diorama yang di pasang dalam Goa Jatijajar ada 8 diorama, dengan patung berjumlah 32 buah. Keseluruhannya mengisahkan legenda dari Raden Kamandaka atau Lutung Kasarung. Adapun kaitannya dengan Goa Jatijajar ialah, dahulu kala Goa Jatijajar pernah digunakan untuk bertapa oleh Raden Kamandaka Putera Mahkota dari Kerajaan Pajajaran, yang bernama asli Banyak Cokro atau Banyak Cakra. Perlu diketahui bahwa zaman dahulu sebagian dari wilayah Kabupaten Kebumen, adalah termasuk wilayah kekuasaan Pajajaran, yang pusat pemerintahannya di Bogor (Batutulis) Jawa Barat. Adapun batasnya yaitu Kali Lukulo dari Kabupaten Kebumen. Sedangkan sebelah Timur Kali Lukulo sudah masuk wilayah Kerajaan Majapahit. Cerita Kamandaka atau Lutung Kasarung ini terjadi di kabupaten Pasir Luhur, yaitu daerah Baturaden atau Purwokerto pada abad ke-14. Namun keseluruhan dioramanya dipasang di dalam Goa Jatijajar.

Sendang mawar

Di dalam Goa Jatijajar juga terdapat 7 sungai atau sendang, meski yang baru dikenal hanya 4, yaitu Sendang Mawar, Sendang Kanthil, Sendang Puser Bumi dan Sendang Jombor. Sendang Mawar dan Sendang Kantil dapat kita akses dengan mudah, namun untuk Sendang Jombor dan Sendang Puser Bumi yang masih alami sulit untuk dijangkau, karena masih belum ada penerangan serta licin. Sendang Mawar konon airnya jika untuk mandi atau mencuci muka, mempunyai khasiat bisa awet muda. Adapun Sendang kanthil jika airnya untuk cuci muka atau mandi, maka niat/ cita-citanya akan mudah tercapai. Aliran air dari kedua sendang yang konon belum pernah kering ini kemudian keluar lewat mulut patung Dinosaurus dan dimanfaatkan oleh penduduk sekitar sebagai pengairan sawah desa Jatijajar dan sekitarnya. Untuk sendang Jombor dan Puser Bumi memang jarang pengunjung yang bisa sampai ke sana. Air dari Sendang Jombor dan Puser Bumi juga konon mempunyai khasiat dapat digunakan untuk segala macam tujuan menurut kepercayaan masing-masing.

Lorong goa jatijajar

Kepopuleran dan keeksotisan goa jatijajar memang telah dikenal masyarakat luas. Maka tidak heran jika tempat wisata ini selalu ramai didatangi pengunjung dari berbagai daerah. Selain bagian dalam goa, areal di luar goa yang sudah dipermak sedemikian rupa juga menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk berjalan-jalan dan menikmati pemandangan serta fasilitas-fasilitas yang tersedia di sekitar goa. Berbagai fasilitas di area sekitar goa jatijajar ini juga terbilang cukup lengkap. Fasilitas-fasilitas yang ada di sana di antaranya masjid, arena bermain anak-anak, taman, kolam renang, pedagang makanan dan pasar seni yang menjual berbagai macam oleh-oleh dan cinderamata.

Setelah puas menjelajahi goa jatijajar, kami shalat dzuhur di masjid areal wisata goa jatijajar ini. Selesai shalat, kami berunding untuk menentukan tujuan berikutnya. Pukul setengah 3 sore perjalanan akhirnya kami lanjutkan menuju lokasi wisata berikutnya yaitu goa petruk.

Pintu keluar goa jatijajar



Baca Selanjutnya: Menyusuri Goa Petruk, Kebumen
Selengkapnya
Kisah Barshisha dan Syaitan Abyadh

Kisah Barshisha dan Syaitan Abyadh

 Ilustrasi digoda syaitan

Syaitan adalah musuh yang nyata bagi manusia. Dengan berbagai cara syaitan menggoda manusia agar tersesat dari jalan kebenaran. Tujuannya adalah agar mereka dapat bersama-sama dengan manusia kelak di neraka. Oleh karenanya wajib bagi kita umat Islam untuk selalu mewaspadai dan membentengi diri kita dengan iman yang kokoh, agar tidak terbujuk oleh rayuan syaitan yang berujung pada kehinaan. 

Perlu kita ketahui bahwa ada beberapa golongan tingkatan syaitan dalam menyesatkan manusia. Syaitan yang menggoda para Ulama, Kiyai, tentunya berbeda dengan syaitan yang bertugas menggoda orang awam atau manusia biasa. Begitu pula syaitan yang menggoda para Nabi, Wali, dan orang-orang Shalih, tentunya juga tidak sembarangan syaitan. Mereka adalah syaitan khusus yang memang tugasnya menggoda manusia-manusia mulia tersebut. Syaitan yang menggoda para Nabi dan Wali disebut juga syaitan abyadh (أبيض/putih). Syaitan abyadh juga pernah mendatangi Nabi Muhammad SAW dalam rupa atau mengaku sebagai Malaikat Jibril yang hendak membawa wahyu. Namun Nabi mengetahuinya dan kemudian Malaikat Jibril membuangnya ke tempat yang jauh. Diriwayatkan dari 'Atha' dan lainnya dari Ibnu 'Abbas RA, beliau menuturkan:

Dahulu ada seorang rahib (pendeta) bernama Barshisha (برصيصا) yang dikenal taat dan ahli ibadah. Ia beribadah di dalam biaranya selama 70 tahun lamanya. Selama itu, ia tidak pernah sekalipun bermaksiat kepada Allah SWT. Sebegitu giatnya ia beribadah sampai-sampai iblis dibuat kepayahan dalam upayanya menyesatkan barshisha. Suatu ketika para syaitan penggoda manusia berkumpul. Syaitan abyadh kemudian berkata kepada iblis: ''Aku yang akan menyelesaikan tugas untuk menyesatkan barshisha.''

Syaitan abyadh kemudian pergi ke tempat barshisha dengan berpenampilan seperti seorang pendeta dan mencukur rambutnya. Setelah sampai di biara milik barshisha, syaitan abyadh kemudian memanggilnya, namun barshisha tidak menjawabnya. Barshisha tidak pernah beristirahat dari shalatnya kecuali setiap 10 hari sekali. Ia juga tidak berbuka puasa kecuali setiap 10 hari sekali. Melihat hal itu, syaitan abyadh kemudian berpura-pura shalat di lantai dasar biara barshisha. Selama 40 hari, barshisha tidak menoleh sekalipun kepada syaitan abyadh yang menyamar sebagai ahli ibadah itu. 

Ketika barshisha melihat kesungguhan syaitan abyadh dalam beribadah, barshisha kemudian menemui syaitan abyadh dan bertanya: ''Apa keperluanmu?''

Syaitan abyadh menjawab,: ''Keperluanku adalah agar kiranya engkau mengizinkanku untuk naik ke atas biara bersamamu.''

Barshisha kemudian mengizinkan syaitan abyadh untuk naik ke atas biaranya. Syaitan abyadh kemudian beribadah selama satu tahun di biara barshisha.

Syaitan abyadh menampakkan kesungguhannya dalam beribadah. Ia tidak berbuka puasa dan juga tidak beristirahat dari shalatnya kecuali setiap 40 hari sekali.  Setelah memasuki masa satu tahun, syaitan abyadh kemudian berkata kepada barshisha: ''Sesungguhnya aku mempunyai beberapa doa yang akan aku ajarkan kepadamu supaya engkau dapat mengamalkannya. Doa ini lebih baik dari apa yang engkau kerjakan. Dengan doa ini Allah akan menyembuhkan orang sakit, orang yang mendapat bala' dan dapat menyembuhkan orang gila.''

Barshisha menjawab,: ''Aku tidak menginginkan derajat seperti itu. Aku khawatir orang-orang akan membuatku sibuk sehingga menjadikanku lalai beribadah kepada Tuhanku.''

Syaitan abyadh tidak henti-hentinya membujuk barshisha sampai akhirnya ia mengajarkan doa-doa itu kepada barshisha. Setelah itu, syaitan abyadh kemudian pergi mendatangi iblis dan berkata: ''Demi Allah! aku telah berhasil merusak lelaki ini.''

Kemudian syaitan abyadh pergi untuk mengganggu seorang lelaki. Ia membuat laki-laki tersebut menjadi gila. Kemudian ia menjelma menjadi seorang tabib lalu berkata kepada keluarganya,: ''Sesungguhnya lelaki ini telah diganggu oleh bangsa jin sehingga menjadi gila. Apakah kalian ingin ia diobati?''

Mereka menjawab,: ''Ya.''

Syaitan abyadh berkata,: ''Sesungguhnya aku tidak mampu mengobati penyakit ini, tetapi akan aku tunjukkan kepada kalian seseorang yang apabila dia berdoa kepada Allah, maka Allah akan menyembuhkan penyakit lelaki ini. Pergilah kalian kepada Barshisha, karena sesungguhnya dia memiliki 'ism' yang jika dia berdoa dengan 'ism' tersebut maka doanya akan dikabulkan.''

Mereka pun pergi kepada Barshisha dan memintanya berdoa untuk kesembuhan lelaki itu. Maka barshisha pun kemudian mendoakannya dan pergilah syaitan yang mengganggu lelaki tersebut.

Sejak saat itu syaitan abyadh terus mengganggu manusia lain dan menyuruh mereka untuk berobat kepada Barshisha. Barshisha pun mendoakan mereka dan semua sembuh berkat doa barshisha. Sampai suatu ketika syaitan abyadh mengganggu seorang putri raja dari Bani Israil yang memiliki tiga saudara laki-laki. Melihat keadaan putrinya, sang raja mengumumkan hal itu kepada kaumnya. Lalu syaitan abyadh kemudian datang kepada keluarga putri tersebut dengan menjelma menjadi seorang tabib. Syaitan abyadh bertanya kepada saudara-saudaranya,: ''Apakah kalian ingin agar saudarimu itu aku obati?''

Mereka menjawab,: ''Ya''

Syaitan abyadh berkata, ''Sesungguhnya syaitan yang mengganggu saudari kalian itu sangat kuat sehingga aku tidak mampu mengobatinya, tetapi aku akan menunjukkan kepada kalian seorang yang dapat dipercaya, yang mana kalian dapat menitipkan saudari kalian kepadanya untuk disembuhkan. Apabila syaitan yang mengganggu saudari kalian itu datang, dia akan berdoa untuk kesembuhan saudari kalian, hingga kalian akan tahu bahwa saudari kalian telah sembuh dan kalian dapat mengambilnya kembali darinya.''

Mereka berkata: ''Siapakah orang itu?'' Syaitan abyadh menjawab: ''dia adalah barshisha.''

Maka pergilah mereka kepada barshisha dan memintanya untuk mendoakan kesembuhan saudari mereka, namun ternyata barshisha menolaknya. Mereka pun kemudian membangun sebuah biara baru yang mereka sambungkan dengan biara milik barshisha. Mereka letakan saudari mereka di biara yang mereka buat itu. Setelah itu mereka berkata kepada barshisha: ''Wahai barshisha, kami tinggalkan saudari kami sebagai amanah bagimu, maka hendaklah engkau obati dia.'' Setelah berkata demikian, mereka kemudian pulang.

Ketika barshisha selesai dari shalatnya, ia mengamati gadis yang begitu cantik itu, sampai timbul perasaan dalam hatinya kepada gadis itu. Kemudian syaitan mendatangi gadis itu dan mencekiknya, hingga tanpa sengaja tubuh gadis itu terbuka dan membuat gadis itu seperti hendak menggoda barshisha. Maka syaitan mendatangi barshisha dan berkata kepadanya: ''Celaka engkau, gaulilah gadis itu, karena engkau tidak akan bisa temui lagi gadis secantik itu, dan setelah itu engkau bisa bertaubat.''

Tidak henti-henti syaitan menggoda barshisha agar menuruti perintahnya, sampai akhirnya barshisha pun menggauli gadis itu berkali-kali hingga hamil dan terlihat kandungannya. Kemudian syaitan berkata kepada barshisha,: ''Celaka engkau wahai barshisha, bila perbuatanmu itu terungkap. Hendaknya engkau membunuhnya dan setelah itu engkau bisa bertaubat?''

Barshisha kemudian membunuh gadis itu dan menguburkannya di lereng gunung pada malam hari. Pada saat barshisha menguburkannya, syaitan datang dan menarik ujung pakaian gadis itu hingga nampak muncul dari permukaan tanah. Kemudian Barshisha pulang ke biaranya dan kembali beribadah. Tiba-tiba ketiga saudara gadis itu datang untuk menjenguk saudari mereka. Ketika mereka tidak menjumpainya, mereka menanyakan hal itu kepada barshisha: “Wahai barshisha, apa yang telah engkau lakukan terhadap saudari kami?”

Barshisha menjawab: ''Syaitan telah datang dan membawa pergi saudari kalian, sedangkan aku tidak mampu melawannya.''

Maka mereka pun percaya kepada jawaban barshisha dan akhirnya pulang. Pada saat malam hari dalam suasana duka, syaitan datang dalam mimpi saudara yang paling besar dan berkata kepadanya tentang kejadian yang menimpa saudarinya. Dalam mimpinya syaitan berkata: ''Sesungguhnya barshisha telah berbuat demikian dan demikian kepada saudarimu, dan ia telah menguburkan saudarimu di tempat ini''.

Saudara paling besar ini tidak mempercayai mimpi itu dan berkata: ''mimpi ini berasal dari perbuatan syaitan.'' Tiga malam berturut-turut syaitan datang dalam mimpi saudara paling besar tadi, namun tidak dihiraukan. Syaitan kemudian mendatangi saudara yang tengah dan memberitahukan seperti yang disampaikan kepada saudara yang paling besar. Saudara yang tengah ini juga hanya diam dan tidak memberitahukan mimpinya kepada siapapun. Melihat hal itu, syaitan kemudian mendatangi saudara yang paling kecil dan kembali memberitahukan sebagaimana yang disampaikan kepada kedua saudaranya sebelumnya. Saudara paling kecil ini kemudian berkata kepada kedua saudaranya,: ''demi Allah, sungguh aku telah bermimpi seperti ini dan seperti ini (menjelaskan mimpinya).''

Saudara yang tengah kemudian menyahut: ''demi Allah, aku juga bermimpi demikian.''

Suadara yang paling besar pun ikut menimpali: ''demi Allah, aku juga bermimpi yang sama.''

Ketiganya kemudian pergi menemui barshisha lagi dan bertanya: ''Apa yang telah engkau perbuat kepada saudari kami?''

Barshisha menjawab,: ''Bukankah aku telah memberitahukan tentang hal itu kepada kalian, mengapa kalian seakan menuduhku?''

Mereka lalu mengatakan,: ''Demi Allah kami tidak menuduhmu,'' Mereka pun merasa malu dan kemudian pergi.

Syaitan kemudian mendatangi mereka lagi dan berkata kepada mereka: "Sesungguhnya saudari kalian telah dikuburkan di sana (dengan menunjukan suatu tempat), dengan ujung pakaiannya kelihatan menyembul di atas permukaan tanah."

Maka pergilah mereka bertiga menuju tempat yang ditunjukkan syaitan dan mendapati saudari mereka persis sebagaimana yang diberitakan dalam mimpi mereka. Kemudian mereka bersama beberapa pemuda dari keluarga mereka mendatangi biara barshisha dengan membawa kapak dan beberapa peralatan. Mereka robohkan biara barshisha dan membawa paksa barshisha turun dari biaranya. Mereka membelenggu barshisha dan membawanya ke hadapan raja.

Akhirnya barshisha pun mengakui apa yang telah diperbuatnya. Sang raja kemudian memerintahkan hukuman mati kepada barshisha dan dipancang di atas kayu salib. Pada saat disalib, syaitan abyadh mendatangi barshisha seraya berkata,: ''Apakah engkau mengenalku?''

Barshisha menjawab: ''Tidak.''

Syaitan abyadh berkata lagi,: ''Akulah temanmu yang telah mengajarkanmu beberapa doa, lalu doa itu dikabulkan bagimu.''

Melihat keadaan barshisha, syaitan tidak henti-hentinya mencela sikap barshisha hingga akhirnya barshisha berucap: ''jadi sekarang bagaimana, apa yang harus aku lakukan''

Syaitan abyadh menjawab,: ''Taat dan tunduklah engkau kepadaku atas satu hal, maka aku akan menyelamatkanmu dari siksa yang engkau alami, dan aku akan bebaskan engkau dari tempat ini.''

Barshisha bertanya: ''Apa perintahmu yang harus aku taati?''

Syaitan abyadh menjawab,: ''Engkau harus sujud kepadaku.''

Barshisha kembali menjawab:, ''Baiklah, aku akan melakukannya.''

Maka barshisha pun menyatakan sujud kepada syaitan abyadh. Kemudian syaitan abyadh berkata,: "Hai Barshisha! Inilah yang aku kehendaki darimu sebagai akhir dari urusanmu, hingga akhirnya engkau kufur dan ingkar kepada Tuhanmu. Sekarang aku berlepas diri darimu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan semesta alam.''

Demikianlah kisah Barshisha atau Barseso, seorang ahli ibadah yang akhir hidupnya mati dalam keadaan su'ul khatimah. Mungkin sebagian dari kita pernah mendengar atau membaca kisah Barshisha ini. Kisah di atas saya nukil dari kitab Tafsir Munir karya Syaikh Muhammad Nawawi al-Jawi dalam menafsiri surat Al-Hasyr ayat 16-17. Kisah ini disebutkan pula dalam kitab tafsir lain seperti dalam kitab tafsir Imam al-Qurtubi dan lainnya. Kisah barshisha ini juga biasa dikutip ketika menjelaskan tentang keutamaan seorang alim atas ahli ibadah.

Itulah gambaran dari tipu daya syaitan dalam menyesatkan umat manusia. Seberapa tinggi derajat kita, syaitan juga punya cara untuk melancarkan godaan dan tipu muslihatnya demi keberhasilan tujuan mereka. Segala cara ditempuh agar manusia dapat terbujuk oleh rayuan mereka dan akhirnya tunduk kepada mereka. Begitu manusia tunduk pada kehendak mereka, mereka pun berlepas diri atas apa yang terjadi selanjutnya. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari kisah di atas.

Allah berfirman: (Bujukan orang-orang munafik itu) seperti halnya (bujukan) syaitan ketika dia berkata kepada manusia: "Kafirlah kamu", maka tatkala manusia itu telah kafir, maka ia berkata: "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta Alam". "Maka adalah kesudahan keduanya, bahwa sesungguhnya keduanya (masuk) ke dalam neraka, mereka kekal di dalamnya. Demikianlah balasan orang-orang yang zalim." (QS. Al-Hasyr: 16-17)

Selengkapnya