Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya dan teman-teman saat mengunjungi wisata air terjun yang masih berada di sekitar kota Semarang. Pada sabtu 25 april 2015 tahun lalu, saya dan beberapa teman saya yaitu Fakhri, Deni, Ulil, Akhis dan Thohir berangkat dari Ngaliyan Semarang dengan bersepeda motor menuju wisata air terjun yang kami cari.
Berjarak 12 km dari kota Semarang atau 7 km dari kota Ungaran, tepatnya di desa Kalisidi, Kec. Ungaran Barat, Kab. Semarang, terdapat dua wisata air terjun yang letaknya berdekatan, yaitu curug lawe dan curug benowo. Pada awalnya kami tidak mengetahui bahwa ada dua air terjun, yang kami tahu dari informasi teman hanya curug lawe, tetapi begitu sampai di lokasi ternyata ada dua yakni curug lawe dan benowo. Jalur masuk menuju kedua curug ini termasuk dalam kawasan perkebunan cengkeh milik PT Cengkeh Zanzibar.
Penamaan Curug Lawe konon dikarenakan air yang jatuh dari tebing yang curam terlihat bagai benang-benang putih, yang dalam bahasa jawa disebut lawe. Versi lain juga mengatakan bahwa dinamakan Curug Lawe karena konon jumlah air terjun yang ada, baik dari yang besar hingga yang terkecil berjumlah 25 buah yang dalam bahasa jawa disebut Selawe.
Pesona alam yang ditawarkan kedua curug ini memang sangat indah dengan kondisi alam yang hijau asri dengan panorama pegunungan kaki gunung Ungaran. Air yang mengalir dari kedua air terjun ini juga menjadi sumber kehidupan bagi apapun yang dilaluinya karena debit airnya tidak berkurang walau di musim kemarau.
Sebelum mulai menjelajah, kami membayar tiket masuk 4000 perorang dan biaya parkir 2000 untuk setiap sepeda motor. Awal perjalanan kondisi jalan setapak relatif datar dengan sedikit tanjakan. Di beberapa lokasi juga terdapat tempat untuk melihat satwa liar seperti lutung yang biasa muncul bergelantungan di pohon.
Sepanjang perjalanan kami berjalan menyusuri parit saluran irigasi yang tidak terlalu besar, namun air mengalir begitu derasnya, sementara disisi kami yang lain adalah jurang dan tebing yang tinggi. Jalan yang curam dan licin serta medan yang sempit membuat kami harus ekstra hati-hati. Bahkan di beberapa sudut jalan juga terpasang tanda peringatan agar pengunjung berhati-hati dan berjalan bergantian karena licin dan sempitnya medan.
Meskipun begitu, pemandangan alam yang indah dan suara kicauan burung sedikit mengurangi ketegangan kami. Dalam perjalanan, kami juga melewati sebuah jembatan kayu yang masih cukup kuat dan bagian bawahnya berfungsi sebagai saluran air. Di bagian bawah jembatan berdiri tiang pancang dari besi yang menyangganya.
Sepanjang perjalanan kami berjalan menyusuri parit saluran irigasi yang tidak terlalu besar, namun air mengalir begitu derasnya, sementara disisi kami yang lain adalah jurang dan tebing yang tinggi. Jalan yang curam dan licin serta medan yang sempit membuat kami harus ekstra hati-hati. Bahkan di beberapa sudut jalan juga terpasang tanda peringatan agar pengunjung berhati-hati dan berjalan bergantian karena licin dan sempitnya medan.
Meskipun begitu, pemandangan alam yang indah dan suara kicauan burung sedikit mengurangi ketegangan kami. Dalam perjalanan, kami juga melewati sebuah jembatan kayu yang masih cukup kuat dan bagian bawahnya berfungsi sebagai saluran air. Di bagian bawah jembatan berdiri tiang pancang dari besi yang menyangganya.
Setelah melewati jembatan, kami sampai di bendungan irigasi, dari sini kami menemui dua jalur bercabang yang masing-masing menuju curug lawe dan curug benowo. Waktu itu kami sepakat menuju curug lawe terlebih dahulu.
Dengan berjalan menanjak dan sedikit menurun, beberapa menit kemudian akhirnya sampailah kami di lokasi curug lawe berada. Curug lawe berada tersembunyi di lengkungan tebing yang diselimuti air dan membentuk lingkaran dengan ketinggian lebih dari 40 meter.
Derasnya aliran air yang jatuh dari atas tebing menghantam batuan di bawahnya menimbulkan cipratan air tipis seperti embun yang ketika terkena sinar matahari akan membentuk pelangi yang indah. Keindahan dan kesejukan yang di suguhkan air terjun Curug Lawe ini juga membuat rasa lelah menjadi hilang.
Dengan berjalan menanjak dan sedikit menurun, beberapa menit kemudian akhirnya sampailah kami di lokasi curug lawe berada. Curug lawe berada tersembunyi di lengkungan tebing yang diselimuti air dan membentuk lingkaran dengan ketinggian lebih dari 40 meter.
Derasnya aliran air yang jatuh dari atas tebing menghantam batuan di bawahnya menimbulkan cipratan air tipis seperti embun yang ketika terkena sinar matahari akan membentuk pelangi yang indah. Keindahan dan kesejukan yang di suguhkan air terjun Curug Lawe ini juga membuat rasa lelah menjadi hilang.
Setelah puas menikmati keindahan curug lawe, kami meneruskan perjalanan menuju curug benowo. Dengan mengambil jalur putar balik, kami sampai di percabangan jalur menuju lokasi curug benowo berada. Letak curug benowo sedikit berada di atas dari lokasi curug lawe. Berbeda dengan curug lawe yang letaknya agak gelap tersembunyi, curug benowo berada di tempat yang terbuka. Curug benowo juga terlihat berbentuk air terjun tunggal yang cukup tinggi.
Puas rasanya menikmati keindahan dua curug ini. Harapan kami semoga peran pemerintah dan masyarakat dapat lebih memperhatikan pengelolaan kawasan wisata alami ini, sehingga kedepannya curug lawe dan benowo dengan pesona alamnya tetap terjaga keasrianya, kebersihannya, dan keindahannya. Baca juga: Goa Kreo dan Waduk Jatibarang, Wisata Alam Kota Semarang
Labels:
Jelajah
Thanks for reading Curug Lawe dan Curug Benowo, 'Surga' Tersembunyi di Kaki Gunung Ungaran. Please share...!
0 Komentar untuk "Curug Lawe dan Curug Benowo, 'Surga' Tersembunyi di Kaki Gunung Ungaran"
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Maaf, Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk Tertentu, J*di, P*rn*, Komentar berbau SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.