Kesombongan yang Menjerumuskan Manusia

Kesombongan yang Menjerumuskan Manusia

Memang manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang sempurna dibanding ciptaan Allah yang lain. Bahkan Allah memuliakan manusia sebagaimana dalam kisah disebutkan bahwa para Malaikat pernah disuruh oleh Allah untuk bersujud hormat kepada Nabi Adam As. Namun, kelebihan yang Allah berikan kepada manusia justru seringkali membuat manusia mudah sekali dihinggapi sifat sombong. Bahkan sudah menjadi tabiat manusia yaitu suka bersikap sombong dengan kelebihan-kelebihan yang dimilikinya.

Betapa banyak kesombongan yang dilakukan manusia. Kita seringkali mudah bersikap sombong ketika kita mendapatkan banyak nikmat dari Allah. Yang kaya sombong dengan kekayaannya, yang berpangkat sombong dengan kedudukan pangkatnya, yang cerdas sombong dengan kecerdasannya, yang cantik sombong dengan kecantikannya, bahkan yang ahli ibadah sombong dengan ibadahnya. Begitu seterusnya. 

Kita lupa bahwa bahwa nikmat itu semua adalah berasal dari Allah, Dialah yang memberi dan Dia juga yang berhak untuk mengambilnya kembali dari kita. Namun adakalanya kita justru mudah terjebak dalam bujukan syetan. Bujukan yang dapat menjerumuskan kita jatuh ke dalam jurang kehinaan. Apakah kita lupa bahwa iblis dihinakan oleh Allah karena kesombongannya. Mengapa kita justru mudah terpedaya tipu muslihat syaitan, keturunan iblis, untuk menjadi makhluk yang sombong seperti mereka. Apakah kita ingin seperti mereka yaitu dihinakan oleh Allah? Na'udzubillah min dzaalik. 

Sikap sombong akan membuat kita jauh dari rasa bersyukur, karena ketika rasa sombong ada pada diri kita, maka kita akan merasa bahwa semua yang kita miliki adalah dari usaha sendiri, bukan anugrah dari Allah SWT. Ketika hal ini terjadi, maka kita akan semakin jauh dari Allah. Kesombongan akan kelebihan-kelebihan yang kita miliki membuat kita mudah untuk menghiraukan perintah-perintah Allah, bahkan untuk menentang Allah. Kita lupa bahwa semua itu adalah berasal dari Allah.

Seringkali kita merasa hebat dengan kepandaian yang kita miliki, sehingga merasa tidak perlu kepada tuntunan Allah dan Rasulnya. Kita seringkali memaksakan kehendak kita untuk hanya mau menerima ayat atau hadits yang sesuai dengan kemauan kita, atau bahkan kita merasa pandai sehingga boleh dan mampu untuk melakukan interpretasi sendiri terhadap ayat atau hadits agar sejalan dengan pemikiran kita. Padahal untuk mengetahui semua itu, kita mestilah mempelajari ilmunya terlebih dahulu, ada ilmu tafsir, ushul fiqh, mushthalah hadits dan sebagainya. 

Wujud kesombongan lain yang bisa kita temukan adalah tidak mau berdoa dan beribadah kepada Allah. Kadangkala kita terlalu yakin dengan kemampuan kita dalam menyelesaikan segala persoalan dalam hidup ini. Kita juga yakin bahwa semua yang telah kita gapai dan kita peroleh dalam hidup ini adalah atas hasil kerja keras keringat kita sendiri, bukan campur tangan dari Allah. Oleh karena itu, kita tidak merasa perlu meminta dengan berdoa dan beribadah kepada Allah, karena semua yang kita inginkan bisa kita dapatkan dengan usaha kita sendiri. Mungkin kita bisa terlena karena kelebihan yang kita anggap dari hasil usaha kita sendiri, tetapi apakah yang kita rasakan ketika Allah sewaktu-waktu mengambil nikmat dan kelebihan-kelebihan itu? Mungkin saat itulah baru kita akan sadar bahwa itu semua dari Allah.

Kesombongan juga sering kita tampakkan dalam hubungannya dengan sesama manusia dan dengan makhluk Allah yang lainnya. Yang kaya merendahkan yang miskin, yang kuat merendahkan yang lemah, dan yang berpangkat pejabat haus akan kehormatan sehingga meminta untuk dihormati oleh rakyatnya. Begitu seterusnya. 

Sebagai seorang muslim, hendaklah kita tahu diri, merenung dan introspeksi. Kita sadari bahwa bersikap sombong pada dasarnya adalah menyaingi kebesaran dan keagungan Allah. Kita mesti sadar bahwa sifat Sombong hanyalah pantas disandang oleh Dzat Yang Agung, yaitu Allah SWT. Sedangkan kita sebagai hambaNya, sudah seharusnya untuk selalu tunduk, khusyu', dan tawadhu' dihadapan Allah dan bersikap rendah hati dengan sesama manusia. Kita syukuri bahwa semua nikmat yang kita miliki adalah anugrah dari Allah. Oleh karenanya, sudah seharusnya bagi kita sebagai hambaNya untuk selalu beribadah dan meminta kepadaNya. Kita tanamkan pada diri kita bahwa hanya Allah yang Maha Besar, dan betapa kecil dan lemahnya kita manusia dihadapan Sang Pencipta.
Labels: Refleksi

Thanks for reading Kesombongan yang Menjerumuskan Manusia. Please share...!

0 Komentar untuk "Kesombongan yang Menjerumuskan Manusia"

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Maaf, Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk Tertentu, J*di, P*rn*, Komentar berbau SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.