Ketergesa-gesaan Manusia

Tergesa-gesa di jalan agar buru-buru sampai

Sikap tergesa-gesa (arab: al-'ajalah/ jawa: kesusu) adalah salah satu tabiat yang sering melekat pada manusia. Kita sering menjumpai atau bahkan merasakan sendiri bagaimana tabiat tergesa-gesa ini kerap kali muncul dalam setiap fenomena kehidupan manusia. Sikap terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu hal memang tidaklah baik, karena yang demikian tidak membawa kebaikan dan justru merugikan. Tergesa-gesa dalam bertindak tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi juga orang lain. Pekerjaan yang dilakukan dengan tergesa-gesa tentu hasilnya tidak akan dapat maksimal.

Tabiat tergesa-gesa dalam kehidupan manusia biasanya dapat kita amati dari fenomena-fenomena berikut ini:

1. Manusia cenderung mencari keuntungan yang sesaat, tanpa berpikir untuk hari esok. Dalam kehidupan sehari-hari, sebagian dari kita yang berprofesi pedagang ada yang bertindak curang demi meraih banyak keuntungan. Mereka tergesa-gesa ingin mengeruk keuntungan, sehingga berbagai cara mereka lakukan. Konsumen ditipu dengan berbagai rekayasa. Sebagai contoh, menjual makanan kadaluarsa, menutup-nutupi barangnya yang cacat, mencurangi timbangan dan ukuran, dan perbuatan curang lainnya. Perbuatan-perbuatan demikian memang dapat memberikan keuntungan segera, namun tanpa disadari justru akan menghancurkan masa depan usaha perdagangannya. 

Hendaknya kita tidak mudah terbujuk iming-iming duniawi, karena hal yang demikian justru dapat menjerumuskan kita ke dalam jurang kehancuran. Hendaknya kita berpandangan jauh ke depan, dan tidak tergoda untuk tergesa-gesa memperoleh keuntungan dengan mengorbankan masa depan, terlebih masa depan kehidupan di akhirat. 

2. Manusia cenderung ingin cepat-cepat memperoleh harta yang banyak, status sosial yang tinggi, karir yang menanjak, usaha yang maju pesat, dan sejenisnya. Kecenderungan itu membuat mereka sering melakukan hal-hal yang tidak masuk akal, terperdaya oleh takhayul, melakukan spekulasi tanpa perhitungan, melakukan manipulasi, pemalsuan, penyuapan, penipuan, dan bentuk-bentuk kebohongan lainnya. 

Bahkan karena ingin cepat kaya, tidak jarang ada yang lebih percaya untuk mempercayakan nasibnya kepada para dukun, dibanding harus bekerja keras membanting tulang. Mereka dengan mudah menyerahkan uangnya kepada dukun yang konon bisa digandakan menjadi milyaran rupiah. Bagi yang ingin cepat mendapat pekerjaan, naik pangkat atau jabatan, tidak jarang ada yang melakukan penyuapan. Mereka yang ingin usahanya cepat maju pesat, diambilnya kredit bank dalam jumlah yang sangat besar hingga pada akhirnya, karena kurangnya perencanaan, justru mengalami kebangkrutan. Bahkan karena ingin cepat memiliki barang-barang mewah, diambilnya secara kredit sampai cicilannya justru memotong habis penghasilannya. Ironis sekali.

3. Banyak dari kita yang tidak sabar dalam berdoa, menginginkan agar apa yang dimintanya dalam waktu sekejap dikabulkan oleh Allah. Padahal Allah Maha Tahu kapan waktu yang paling tepat untuk mengabulkan permintaan hambaNya. Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah pernah bersabda: ''Doa setiap orang akan dikabulkan, kecuali yang tergesa-gesa (ingin cepat dikabulkan) sampai dia berkata, ''aku sudah berdoa tapi kok tidak dikabulkan''. (HR. Bukhari & Muslim).

Kita memang diperintahkan untuk selalu meminta kepadaNya, tetapi kita tidak boleh memaksa Tuhan agar secepatnya mengabulkan permintaan kita. Berdoalah selalu kepada Allah dan serahkan kepadaNya bagaimana Dia akan menjawab doa kita.

4. Sering kali kita terlalu tergesa-gesa dalam menilai seseorang atau menerima kebenaran suatu berita. Padahal Allah SWT telah mengingatkan agar kita berhati-hati dalam menerima berita dan tidak segan-segan melakukan klarifikasi atau tabayyun (QS. Al-Hujurat: 6). Kita selidiki terlebih dahulu kebenaran berita tersebut, apalagi kalau berita itu bersifat negatif mengenai seseorang atau suatu kelompok. 

Sering kita tergesa-gesa memberikan penilaian terhadap seseorang atau suatu kelompok hanya berdasarkan berita-berita yang tidak jelas sumbernya, tidak jelas konteksnya, tidak lengkap, atau bahkan berita fitnah. Bila demikian, maka kita telah berlaku zhalim karena dengan tergesa-gesa kita telah menempatkan seseorang dalam kesalahan tanpa mencari tahu kebenarannya. 

Demikianlah antara lain wujud dari ketergesa-gesaan yang biasa dilakukan manusia dan akibat yang bisa ditimbulkannya. Hendaknya setiap kegiatan harus selalu disertai dengan perencanaan yang matang, agar hasilnya dapat maksimal. Semoga kita bisa semakin bijak dalam menghadapi berbagai fenomena-fenomena yang kita temui dalam kehidupan ini. Mari kita perjuangkan hidup kita di dunia ini untuk orientasi masa depan kita, yaitu di akhirat kelak.

"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hasyr: 18).



Penyejuk hati Penjernih Pikiran.
Labels: Refleksi

Thanks for reading Ketergesa-gesaan Manusia. Please share...!

0 Komentar untuk "Ketergesa-gesaan Manusia"

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Maaf, Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk Tertentu, J*di, P*rn*, Komentar berbau SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.