Filosofi Akar

Akar

Ada banyak pelajaran yang bisa kita amati dari segala hal yang ada di sekitar kita. Tuhan menciptakan manusia dan seisi jagat raya ini salah satunya agar manusia mau berpikir, memahami dan menghayati segala hal yang telah Tuhan ciptakan. Penghayatan atas hal-hal tersebut juga merupakan pembelajaran bagi manusia dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya. 

Selain manusia dan hewan, tumbuhan adalah salah satu jenis ciptaan Tuhan yang berperan besar terhadap berlangsungnya kehidupan di bumi. Sebagaimana halnya sebuah bangunan, pohon atau tumbuhan dapat tumbuh subur tinggi menjulang karena memiliki pondasi kuat yang menopang di bawahnya. Pondasi tersebut adalah yang disebut akar. Akar merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi. Fungsi akar adalah untuk menyokong dan memperkokoh berdirinya tumbuhan di tempat hidupnya. 

Akar menjadi kontributor utama kehidupan baru sebuah pohon. Seiring berjalannya waktu, akar tumbuh menjadi pondasi yang kuat. Ketika tahun demi tahun berlalu, ia sudah siap menopang batang yang tinggi. Dengan kokohnya akar, pohon yang menjulang tinggi akan gagah dan kokoh berdiri di tempatnya meski diterpa badai dan angin yang bertiup dengan kencangnya. 

Ketika melihat pohon berbuah, kita sering kali dibuat terpesona oleh ranumnya buah, karena memang buah merupakan hasil yang secara langsung yang dapat kita lihat dan kita nikmati dari sebuah pohon. Selain buah, bagian lain yang dapat langsung kita lihat dari pohon adalah rindangnya dedaunan, kemudian ranting, dahan, batang dan pohon yang berdiri kokoh. Namun dari sekian bagian pohon tersebut, sering kali luput dari pengamatan kita atau kita sering kali lupa akan peran dari bagian yang juga sangat penting, yaitu akar.  

Akar merupakan struktur tanaman yang menempati posisi paling penting, strategis dan utama. Akarlah yang menjadikan sebatang pohon dapat hidup dan berdiri tegak. Namun karena seringkali ia tersembunyi di dalam tanah, maka ia tidak terlihat oleh manusia. Ia rela semua mata manusia kagum dan menyukai bagian yang lainnya, entah batang kayunya yang kuat atau buahnya yang lezat. 

Akarlah yang bersusah payah merambat ke segala arah tak kenal lelah, meski kering serta tanah tandus di musim kemarau, ia tetap mencari makanan demi tegak dan hidupnya sang pohon. Ia tidak pernah mengeluh lantaran merasa capek berpuluh-puluh meter mengais saripati tanah. Ia rela terus tersembunyi di dalam tanah asalkan bisa memberikan manfaat yang terbaik bagi yang ada di permukaan tanah. Ia memang tak mungkin berbuat semuanya sendiri, sehingga ia menerima uluran tangan matahari dan banyak berterima kasih kepada hujan yang menyiram suburkan tanah dengan curahan airnya.

Itulah prinsip hidup akar. Ada banyak pelajaran yang dapat kita ambil darinya. Sebagian dari kita mungkin lebih mengutamakan ketenaran, popularitas dan kemasyhuran. Maka tidak jarang nilai kebaikan yang kita lakukan justru seringkali terjerumus riya yang bertujuan mendapat pujian dari orang lain. Akhirnya perbuatan kita pun menjadi sia-sia. Dari filosofi akar, mari kita pahami kembali bahwa setiap usaha dan perbuatan baik hendaknya selalu dilandasi dengan mengedepankan prinsip perjuangan dan pengorbanan yang tulus dan ikhlas. 

Suatu amal perbuatan yang berangkat dari pengorbanan yang tulus dan niat yang ikhlas pasti akan memperoleh hasil yang baik dan memuaskan. Ibarat pohon, mustahil tanpa akar yang menghujam kuat ke bumi akan menghasilkan buah yang berkualitas tinggi, karena badai dan topan akan mudah menumbangkannya sebelum proses pembuahan terjadi. 

Akar juga mengajarkan kepada kita bahwa kita tidak boleh menyerah dalam bertumbuh. Dalam hidup, kita harus berani untuk menjulang tinggi dan berusaha memberi manfaat untuk orang lain. Jika kita mau melalui perjuangan yang keras dan penuh kesabaran untuk membangun pondasi yang kuat, maka kelak kita sudah memiliki dasar yang baik untuk meraih keberhasilan.

Begitulah Tuhan mencontohkan keikhlasan sejati pada manusia melalui salah satu contoh ciptaan-Nya, semoga kita dapat menjadikannya pelajaran sebagai bekal dalam mengayuh bahtera di tengah derasnya ombak samudra kehidupan. Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. (QS. Ibrahim, 24-25)


Labels: Refleksi

Thanks for reading Filosofi Akar. Please share...!

0 Komentar untuk "Filosofi Akar"

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Maaf, Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk Tertentu, J*di, P*rn*, Komentar berbau SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.