Nafsu dan Macam-macamnya

Ilustrasi nafsu

Bagi manusia, nafsu dapat membawa kebahagiaan hidup pemiliknya, namun juga berpotensi membawa celaka atau dapat menghancurkan kehidupan pemiliknya. Menurut Imam Al Ghazali, nafsu adalah organ lembut dalam tubuh manusia yang menjadi tempat berkumpulnya kekuatan amarah dan berbagai macam syahwat. Namun dalam pengertian lain, nafsu bisa mempunyai sifat yang berbeda-beda, sesuai dengan perbedaan keadaan yang sedang dihadapi seseorang. Berdasarkan perbedaan-perbedaan itu, maka nafsu dibagi menjadi 3 macam, yaitu:

1. Nafsu Ammarah bissuu


Ketika seseorang bertindak menyeleweng dari aturan-aturan kebenaran, berbuat zalim, marah dan perbuatan-perbuatan lain sejenis itu, maka ia sedang dikuasai nafsu ammarah bissuu. Singkatnya, nafsu ammarah bissuu adalah nafsu yang selalu mendorong manusia untuk melakukan perbuatan buruk. Sifat nafsu jenis ini juga digambarkan dalam Surat Yusuf ayat 53:

"Dan aku tidak membiarkan diriku (dari melakukan kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku"

Secara umum, karakteristik atau ciri-ciri nafsu ammarah bissuu dapat dikenali antara lain:

a. Tidak akan pernah mau berhenti pada suatu titik keadaan, tidak pernah merasa puas, dan selalu merasa kurang. 

b. Tidak akan pernah mau mengalah dan tidak mau bersabar. 

c. Tidak pernah sesuai dengan akal, hati, bashirah. 

d. Selalu menolak kebenaran Ilahiyah maupun Insaniyah. 

e. Menghendaki sesuatu yang diinginkan harus tercapai atau diperoleh dengan segera. 

f. Mendorong ke arah pemikiran, sikap perilaku yang menyesatkan. 

g. Mendorong pada pengejaran kenikmatan duniawi.


Para Ulama merinci lebih spesifik nafsu ammarah bissuu dan membaginya dalam 4 macam:

1. Nafsu Rububiyyah, yaitu nafsu yang ingin menyamai sifat-sifat yang hanya dimiliki Tuhan, seperti sombong. 

2. Nafsu Bahimiyyah, yaitu nafsu yang ingin menyamai sifat-sifat yang hanya dimiliki binatang, seperti malas, memuaskan kebutuhan biologis dll. 

3. Nafsu Sabu'iyyah, yaitu nafsu yang ingin menyamai sifat-sifat yang hanya dimiliki binatang buas, seperti sifat rakus, suka memakan/merampas milik orang lain. 

4. Nafsu Syaithaniyyah, yaitu nafsu yang ingin menyamai sifat-sifat yang hanya dimiliki syetan, seperti menghasut, iri, dengki dan lainnya. 


2. Nafsu Lawwaamah


Ketika seseorang tidak menyukai atau mencela perbuatan buruk, tapi ia baru menyesal setelah melakukannya, maka ia sedang dalam penguasaan nafsu lawwaamah. Dalam surat Al Qiyamah ayat 2, Allah menyebutkan:

"Dan aku bersumpah dengan jiwa/nafsu yang amat menyesali (dirinya sendiri)".

Singkatnya, nafsu lawwaamah ini tidak sejahat nafsu jenis yang pertama. Seseorang yang dikuasai nafsu lawwaamah, ia menolak dan menentang syahwat, namun kurang sempurna kematangannya, sehingga ia tidak bisa menghindarinya. Nafsu ini selalu mencela keteledoran dan kelalaian pemiliknya dalam mengabdi kepada Allah SWT. 


3. Nafsu Muthmainnah


Ketika seseorang merasa tenang dan senang jiwanya. Ia selalu ingat kepada Allah, tumbuh motivasi ibadahnya, selalu berkeinginan melakukan kebaikan-kebaikan, maka orang tersebut dinaungi nafsu muthmainnah. 

Dengan nafsu muthmainnah, manusia dapat menyempurnakan imannya, meningkatkan ketaqwaan kepada Allah dan mendorongnya sampai pada fitrah aslinya, sehingga ia memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan kelak di akhirat. Dalam Surat Al Fajr ayat 27 disebutkan:

"Hai jiwa/nafsu yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rela dan puas lagi diridhaiNya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hambaKu, dan masuklah ke dalam surgaKu" 


Memahami adanya bermacam nafsu seperti halnya yang disebutkan di atas, seyogyanya kita dapat mengambil hikmah bahwa Allah melengkapi manusia dengan nafsu agar dapat diberdayakan sebaik-baiknya. Dengan potensi nafsu itu, manusia diberi kemampuan untuk memakmurkan kehidupan di dunia, melanjutkan keturunan dan menunaikan fungsi-fungsi kekhalifahanya di muka bumi ini, sebagaimana diamanatkan oleh Allah SWT. Nafsu merupakan instrumen penyaluran keinginan-keinginan, kesenangan, dan kebutuhan hidup manusia. Oleh karena itulah, nafsu mesti selalu dibimbing agar selalu berjalan pada jalan yang diridhai Allah SWT. Allah SWT berfirman:

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَآءِ وَالْبَـنِيْنَ وَالْقَنَاطِيْرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَـيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْاَنْعَامِ وَالْحَـرْثِ ۗ  ذٰ لِكَ مَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۚ  وَاللّٰهُ عِنْدَهٗ حُسْنُ الْمَاٰبِ

"Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik." (QS. Ali Imran, 14)


Labels: Horizon

Thanks for reading Nafsu dan Macam-macamnya. Please share...!

0 Komentar untuk "Nafsu dan Macam-macamnya"

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Maaf, Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk Tertentu, J*di, P*rn*, Komentar berbau SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.