Setelah berziarah di makam Mbah Panjalu di Ciamis, sebelum pulang ke Kebumen, saya dan paman saya bertolak terlebih dahulu ke Purbalingga. Di Purbalingga kami bersilaturahim ke rumah saudara di sana. Karena hari menjelang malam, kami menginap di rumah saudara tersebut. Pagi harinya, sebelum pulang ke Kebumen, saya sempat berdiskusi dengan paman dan saudara di sana mengenai tempat ziarah Wali atau tokoh di sekitar Purbalingga yang bisa kami ziarahi sebelum pulang ke Kebumen.
Dari beberapa lokasi yang diusulkan, akhirnya kami putuskan untuk berziarah ke makam tokoh penting dalam sejarah kabupaten Purbalingga yang bernama Adipati Wirasaba.
Lokasi Makam Adipati Wirasaba
Menurut informasi yang kami dapat, lokasi makam Adipati Wirasaba berada di pinggiran sungai Serayu di Desa Wirasaba, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga. Untuk menuju ke sana, saya menggunakan aplikasi google maps sebagai petunjuk. Ketika kami sampai di daerah sekitar lokasi makam, kami sempat kesulitan mencari keberadaan makam Adipati Wirasaba ini. Saat kami bertanya pada seorang warga pun kebetulan juga kurang begitu faham. Setelah beberapa kali muter-muter di desa dan bertanya pada warga, akhirnya kami pun berhasil menemukan dan sampai di lokasi makam Adipati Wirasaba berada.
Ketika kami sampai di lokasi, suasana di sekitar makam Adipati Wirasaba begitu teduh, tenang, dan sunyi. Padahal kabarnya tempat ini biasanya ramai dikunjungi oleh peziarah, terlebih saat malam jum'at kliwon, maka akan lebih ramai lagi. Mungkin saat itu kami berziarah terlalu pagi, atau mungkin bukan waktu ramai berziarah, sehingga saat kami tiba di sana masih sepi. Lokasi makam Adipati Wirasaba ditandai dengan sebuah bangunan sebagai makam utama. Sementara tidak jauh dari bangunan utama juga terdapat sebuah bangunan paseban yang biasa dipergunakan untuk acara-acara selamatan.
Sebelum mulai berziarah, kami bertanya terlebih dahulu kepada warga yang rumahnya dekat makam untuk minta izin berziarah. Kami diminta untuk menunggu juru kunci makam jika hendak masuk ke dalam bangunan tempat pusara makam Adipati Wirasaba. Karena juru kunci makam tidak kunjung datang dan hari semakin beranjak siang, akhirnya kami pun memutuskan untuk memulai ibadah ziarah di depan pintu makam. Menurut papan informasi yang tertera di luar makam, di dalam bangunan utama ini ada enam buah makam, yaitu makam Adipati Wirasaba I beserta permaisuri, Adipati Wirasaba II, Adipati Wirasaba III, Adipati Wirasaba IV dan Adipati Wirasaba ke V.
Profil Adipati Wirasaba
Adipati Wirasaba I adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah berdirinya Kabupaten Purbalingga, Banyumas dan sekitarnya. Beliau adalah penguasa Kadipaten Wirasaba yang bertahta dari tahun 1454 hingga 1468. Beliau adalah Raden Paguwon atau Sayid Abu Ismanapi yang bergelar Kyai Raden Adipati Wirohudoyo atau Adipati Wirasaba I. Konon beliau adalah putra dari Sayid Ismanapi Attas bin Djamnga yang merupakan keturunan dari Syeh Maulana Djumadil Kubro. Tidak banyak informasi yang didapat dari sejarah hidup Adipati Wirasaba I ini.
Ketika Adipati Wirasaba I telah lanjut usia, pucuk pimpinan kadipaten Wirasaba dilanjutkan oleh anak angkat beliau yang bernama Raden Jaka Katuhu, yang bergelar Adipati Wirasaba II (Wirahutama I). Raden Jaka Katuhu (Wirasaba II) bukanlah keturunan dari Adipati Wirasaba I, karena diceritakan bahwa Adipati Wirasaba I tidak mempunyai keturunan. Raden Jaka Katuhu sendiri adalah putra dari Harya Baribin Pandhita Putra, saudara Raja Brawijaya V yang melarikan diri ke wilayah kekuasaan Prabu Niskala Wastu Kancana. Raden Harya Baribin kemudian dijodohkan dengan putri Prabu Niskala Westu yang bernama Dyah Ayu Ratu Pamekas yang kebetulan adik dari Raden Banyakcatra (Kamandaka) dari pernikahan dengan Kumudaningsih yang bertempat tinggal di pasirluhur. Dari hasil pernikahannya, Raden Harya Baribin dianugrahi anak yang bernama Raden Jaka Ketuhu, Raden Banyaksasra, Raden Banyakkusuma, dan Raden Ratu Ngaisah.
Pada suatu ketika, Raden Harya Baribin memerintahkan salah satu putranya, yakni Raden Jaka Katuhu, untuk mengabdikan diri kepada seseorang di bagian wilayah timur. Menuruti perintah sang ayah, Raden Jaka Katuhu akhirnya tiba di wilayah Kadipaten Wirasaba yang saat itu dipimpin oleh Raden Paguwon atau Sayid Abu Ismanapi yang bergelar Kyai Raden Adipati Wirohudoyo atau Adipati Wirasaba I. Di wilayah Wirasaba, Raden Jaka Katuhu juga sempat bertemu dan mengabdi kepada Raden Buwaran, saudara dari Adipati Wirohudoyo. Karena sikapnya yang rajin, ulet, pandai dan mempunyai sifat yeng terpuji, Raden Jaka Katuhu akhirnya diangkat menjadi anak oleh Raden Wirahudoyo atau Adipati Wirasaba I.
Raden Jaka Katuhu yang kemudian melanjutkan kekuasaan di kadipaten Wirasaba (menggantikan Adipati Wirasaba) mendapat julukan Raden Wirahutama I atau Adipati Wirasaba II. Pada masa pemerintahannya, yaitu dari tahun 1468 hingga 1478, wilayah kekuasaan Kadipaten Wirasaba mencapai Lereng gunung Sindoro dan Sumbing di bagian barat wilayah Kedu. Raden Jaka Katuhu mempunyai dua anak, yaitu Raden Djoko Lambang (meninggal waktu kecil) dan Raden Djoko Hurang atau Raden Djoko Kuro. Sepeninggal Raden Jaka Katuhu (Adipati Wirahutama I/ Wirasaba II), putranya, Raden Djoko Hurang menggantikan ayahnya sebagai penguasa Kadipaten Wirasaba dengan gelar Kyai Raden Adipati Wirahutama II atau Adipati Wirasaba III. Dari keturunan Raden Jaka Hurang (Adipati Wirahutama/ Wirasaba III) inilah yang kemudian melanjutkan kekuasaan di kadipaten Wirasaba.
Menurut sejarahnya, kadipaten Wirasaba pernah berada di bawah kekuasaan kerajaan Majapahit, Demak dan Pajang. Setelah berkuasanya Adipati Wirasaba ke VI, wilayah Kadipaten Wirasaba akhirnya dibagi menjadi 4 bagian. Empat wilayah tersebut adalah wilayah Banjarnegara, Merden, Wirasaba atau Purbalingga, dan Kedjawar atau Banyumas.
Diolah dari berbagai sumber
Labels:
Jelajah,
Profil Tokoh
Thanks for reading Berziarah ke Makam Adipati Wirasaba, Purbalingga, Jawa Tengah. Please share...!
0 Komentar untuk "Berziarah ke Makam Adipati Wirasaba, Purbalingga, Jawa Tengah"
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Maaf, Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk Tertentu, J*di, P*rn*, Komentar berbau SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.