Perintah Berdoa dan Adabnya agar Lekas dikabulkan Allah SWT


Dalam firmannya (Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Aku perkenankan bagimu), Allah memerintahkan kepada kita agar berdoa kepadaNya dan Dia akan memenuhi permohonan hambaNya. Dalam lanjutan firmannya tersebut Allah juga menyebutkan bahwa hambaNya yang tidak mau berdoa kepadaNya adalah orang sombong yang akan mendapat celaka di akhirat kelak. Allah berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah Aku (dengan berdoa kepadaKu) akan masuk neraka jahannam dalam keadaan yang amat hina". (QS. Al Mu'min, 60)

Maha suci Allah, Dzat yang Maha Agung, yang memiliki kemurahan melimpah dan kedermawanan yang tiada bandinganNya. Betapa Dia menjadikan permohonan hambaNya untuk segala hajat dan keperluannya sebagai ibadah kepadaNya. Allah SWT memerintahkan kepada umat manusia untuk meminta kepadaNya, dan Allah akan mencela orang yang mengabaikan berdoa. Bahkan orang-orang yang seperti itu dikatakan oleh Allah sebagai orang yang sombong. Padahal hanya Allah saja yang berhak sombong. Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW pernah bersabda, "Barang siapa yang tidak mau meminta (memohon) kepada Allah, maka Allah murka terhadapnya". (HR. Tirmidzi)

Adab berdoa

Dalam sebuah syair dikatakan:

Jangan kau meminta kepada Bani Adam suatu keperluan
Mintalah kepada Dzat yang pintunya tak pernah tertutup
Allah kan murka jika kau lalai meminta kepadaNya
Tetapi anak Adam (mungkin) kan marah jika kau minta padanya

Allah SWT berfirman:

"Atau siapakah yang memperkenankan doa orang yang dalam kesulitan bila dia berdoa kepadaNya, dan menghilangkan kesusahan?" (QS. An Naml, 62)

Dan firmanNya pula:

"Dan jika hamba-hambaKu bertanya tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa bila dia memohon kepadaKu". (QS. Al Baqarah, 186)

Dari Nu'man bin Basyir RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Doa adalah ibadah", lantas kemudian Rasulullah membaca ayat "Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Aku perkenankan bagimu... (QS. Al Mu'min, 60)". (HR. Tirmidzi) 

Setiap doa pasti akan dikabulkan oleh Allah, jika doa tersebut benar-benar telah telah memenuhi syarat-syarat doa yang makbul. Hal ini juga dikuatkan oleh nash-nash Al Qur'an dan hadits-hadits Rasulullah SAW. 

Disebutkan dalam hadits dari Salman Al Farisi, yang dikemukakan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi, dan beliau mengatakannya sebagai hadits hasan, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah Yang Maha Hidup dan Maha Pemurah sangat malu bila ada seorang yang mengangkat kedua tangannya, lalu Dia membiarkan keduanya kosong tidak menghsilkan sesuatu pun". Anas bin Malik juga meriwayatkan dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Janganlah kamu enggan berdoa, karena tidak ada seorang pun yang celaka karena berdoa". (HR. Ibnu Hibban, Hakim dan Dhiya'). 

Sedangkan Imam Ahmad, al bazzar, Abu Ya'la dengan sanad-sanad yang shahih, dan Hakim mengatakan bahwa hadits ini shahih isnadnya, dari Abu Sa'id al Khudry berkata, Rasulullah SAW bersabda:

"Tidak seorang muslim pun yang berdoa dengan doa yang di dalamnya tidak berisi dosa dan memutus tali silaturahmi melainkan Allah memberikan kepadanya salah satu dari tiga perkara: Allah akan menyegerakan permohonannya itu, atau menyimpannya untuknya di akhirat kelak, atau Dia memalingkan darinya keburukan yang setimpal dengan doanya itu". 

Umar bin Khattab berkata, "Saya tidak menyangsikan diperkenankannya doa, tetapi saya menyangsikan doanya itu sendiri. Karena barang siapa yang memperoleh ilham untuk berdoa, maka jelas perkenan Allah akan bersamanya". 

Adab Berdoa agar Lekas dikabulkan

Hendaklah dipilih waktu-waktu yang makbul dan paling utama untuk memanjatkan doa, seperti hari Arafah, pada bulan Ramadhan, hari jum'at dan waktu sahur. Atau bisa pula pada kondisi-kondisi yang istimewa bagi Allah, misalnya saat turun hujan, waktu berjihad di jalan Allah di medan pertempuran, dan tatkala bersujud dalam shalat. Terkait hal ini Rasulullah SAW juga bersabda, "Jarak yang paling dekat antara hamba dengan Tuhannya yaitu ketika dia sedang bersujud, maka perbanyaklah doa di dalamnya". (HR. Muslim)

Demikian pula waktu antara adzan dan iqamat, sesuai dengan sabda Nabi, "Doa di antara adzan dan iqamat itu tidak akan ditolak". (HR. Tirmidzi)

Sepatutnyalah kita berkonsentrasi penuh dan khidmat ketika berdoa dan optimis akan terkabulnya doa kita. Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

"Janganlah salah seorang di antara kamu berdoa dengan ucapan, 'Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau mau, Ya Allah, kasihanilah aku jika Engkau berkehendak'. Hendaklah (engkau) bersungguh-sungguh dalam meminta, sesungguhnya bagi Allah tidak pernah merasa terpaksa atau dipaksa (oleh siapa pun)". (Muttafaq 'Alaih).

Etika lainnya dalam berdoa antara lain, berdoa dalam keadaan suci (baik jasmani maupun jiwa), menghadap kiblat dan mengulangi permohonannya itu tiga kali, hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim. Setiap memulai berdoa harus diawali dengan pujian kepada Allah SWT, menyebut asma', sifat-sifat dan karunianya yang telah dilimpahkan kepada kita. Kemudian dilanjutkan dengan membacakan shalawat serta salam kepada Rasulullah SAW, baru kemudian masuk pada inti doa yang dikehendakinya. Terakhir kalinya, doa itu harus ditutup dengan shalawat kepada Nabi SAW, dan memuji Allah SWT dengan bacaan Hamdalah.

Selain persyaratan-persyaratan di atas, yang tidak kalah pentingnya adalah memperhatikan makanan yang kita konsumsi, di mana makanan itu memang halal dan dihalalkan Allah. Dan di larang berdoa yang intinya ingin memutus tali silaturahmi atau doa yang mengandung dosa. Kurang etis bila sekali bermunajat langsung ingin dikabulkanNya, atau mengatakan, "saya sudah berdoa, tetapi belum juga dikabulkan?". Rasulullah SAW sendiri pernah bersabda, "Akan dikabulkan (doa) seorang di antara kamu asalkan dia tidak tergesa-gesa; dia berkata, aku telah berdoa, namun belum dikabulkan". (HR. Bukhari Muslim).

Di dalam hadits ini terdapat adab sopan-santun (etika) berdoa, yaitu seyogyanya orang yang berdoa tetap bersabar dan tidak berputus asa dari apa yang dimintanya sampai dikabulkan oleh Allah SWT. Karena sikap yang demikian itu merupakan proyeksi dari kepasrahan diri, tunduk dan benar-benar mengharapkan pertolongan dari Allah SWT. 
Labels: Horizon

Thanks for reading Perintah Berdoa dan Adabnya agar Lekas dikabulkan Allah SWT. Please share...!

0 Komentar untuk "Perintah Berdoa dan Adabnya agar Lekas dikabulkan Allah SWT"

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Maaf, Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk Tertentu, J*di, P*rn*, Komentar berbau SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.