Bagi anda warga asli Kebumen atau pernah tinggal di Kebumen, pasti mengenal kecap yang satu ini. Ya, kecap cap Kentjana. Kecap merek ini memang telah identik dengan kuliner warga Kebumen sedari dulu hingga sekarang. Kualitasnya yang tetap terjaga juga menjadikan kecap ini semakin dikenal luas tidak hanya oleh warga Kebumen.
Di banding dengan produk-produk kecap produksi skala nasional yang ada, kecap cap Kentjana memang tidak kalah peminatnya. Bahkan sering kali saya mendengar bahwa kecap cap Kentjana ini memang lebih memberikan rasa nikmat dan lezat pada makanan, sehingga tidak heran keberadaannya selalu dicari-cari oleh para peminatnya.
via lazada.co.id |
Kecap Cap Kentjana memang sebuah merek kecap, namun keberadaannya seakan sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari keseharian makanan atau kuliner masyarakat Kebumen. Semua warga Kebumen sudah pasti mengenalnya. Kualitasnya yang mampu bersaing dengan produk-produk kecap lainnya juga menjadikan kecap ini begitu dicintai khususnya oleh warga Kebumen.
Bahkan bagi mereka yang sudah fanatik akan kecap ini, mereka lebih memilih kecap cap Kentjana ini dibanding menggunakan kecap-kecap merek lain yang justru lebih dikenal luas. Sebagai warga Kebumen, saya memang sudah sejak lama penasaran dengan sejarah kecap ikon asli kebanggaan masyarakat Kebumen ini.
Sejarah Kecap Cap Kentjana
Dikutip dari ondosupriyanto.blogspot.com dan suaramerdeka.com, keberadaan kecap cap Kentjana telah menorehkan sejarah yang panjang bagi masakan kuliner masyarakat Kebumen. Menurut sejarahnya, pada mulanya kecap Kentjana diproduksi oleh sebuah pabrik kecil bernama Perusahaan Kecap Kentjana yang didirikan oleh mendiang Cu Tian Kid pada tahun 1960.
Pada saat itu, perusahaan ini menempati sebuah rumah kontrakan di kampung Wonoyoso, Kebumen. Seiring waktu berjalan, pemimpin perusahaan kemudian dilanjutkan oleh putranya Iwan Setiawan, pada tahun 1970. Pada tahun 1980, perusahaan ini kemudian pindah ke Jalan HM Sarbini No 88C hingga saat ini. Regenerasi kepemimpinan juga terus berlanjut. Saat ini, Iwan Setiawan mulai menyerahkan kepemimpinan perusahaan kepada ketiga putrinya.
Sejak berdiri tahun 1960 hingga sekarang, kecap Kentjana masih konsisten menjaga kualitas rasa, sehingga tampaknya tagline "sekali dirasa tetap disuka" memang tak sekadar isapan jempol belaka. Buktinya sampai sekarang kecap Kentjana masih tetap disukai konsumennya secara turun temurun. Selain menjaga kualitas rasa, pihak perusahaaan juga terus meningkatkan kualitas, baik dari sisi mutu produk maupun proses produksi.
Produk Unggulan
Meski kini telah sukses, sejarah perjuangan yang telah dilalui oleh perusahaan agar hasil produksinya tetap bisa bertahan ternyata tidaklah mudah. Selain harus bersaing dengan industri besar, perusahaan juga harus menghadapi harga bahan baku yang tidak murah seperti kedelai dan gula jawa.
Pada masa lalu, produksi juga dilakukan secara manual, bahkan pada awalnya karyawan baru delapan orang, namun seiring waktu saat ini sudah menggunakan mesin dan telah mempekerjakan ratusan karyawan. Sedang dari sisi organisasi, pada awalnya perusahaan adalah perseorangan, namun mulai 15 September 2015 berubah menjadi sebuah badan usaha dengan nama CV Srikandi Makmur Sejahtera dengan logo perusahaan yang sudah dipatenkan.
Terkait kesuksesannya, Direktur CV Srikandi Makmur Sejahtera Iwan Setiawan menjelaskan bahwa untuk mengatasi persaingan pasar, kualitas produk memang menjadi hal yang utama. Salah satunya yaitu menggunakan bahan baku yang alami. Pihaknya menggunakan bahan baku utama yakni gula dan kedelai dari masyarakat lokal Kebumen. Iwan Setiawan juga mengatakan bahwa untuk bahan baku gula jawa terbaik diambil dari wilayah Petanahan dan Klirong.
Selain itu, pihaknya juga selalu berupaya untuk menghadirkan produk yang berkualitas, selalu menjaga higienis, halal dan bahan baku yang alami, serta konsisten menghasilkan produk dengan kualitas prima. Penggunaan bahan baku yang alami mulai dari gula, kedelai dan rempah-rempah tanpa menggunakan bahan pengawet ini juga menjadikan kecap Kentjana memiliki rasa dan aroma yang khas, sehingga membedakannya dengan kecap-kecap yang lain.
Manajemen Perusahaan
Selain itu, kunci sukses kecap Kentjana juga bisa dilihat dari manajemen perusahaan. Hubungan para pekerja dengan perusahaan di pabriknya ternyata tidak sekedar hubungan industrial tetapi lebih pada hubungan kekeluargaan. Hal inilah yang membuat hubungan antara karyawan dengan perusahaan tetap berjalan dengan harmonis, sehingga proses produksi pun berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.
Dengan demikian, para karyawan juga menjadi punya rasa memiliki terhadap perusahaan, sehingga ikut merasa bertanggung jawab dalam membesarkan perusahaan. Selain itu, kunci sukses juga ditopang dengan adanya perbaikan berkelanjutan dalam pelaksanaan sistem dan menjamin kesesuaiannya dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Sederet Prestasi
Terkait prestasi, sejumlah prestasi juga pernah berhasil diraih oleh Kecap Kentjana. Di antaranya yaitu sebagai Perusahan Menengah Terbaik I pada ajang Kebumen Bisnis Forum. Prestasi lain yaitu penghargaan Organisation With Outstanding Performance dari PT Total Quality Indonesia pada acara Quality Managemen System. Selain itu, Kecap Kentjana juga meraih status jaminan halal A dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Sampai saat ini, pemasaran terbesar kecap Kentjana adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen di wilayah Kebumen, Kedu Selatan, Banjarnegara, Wonosobo, Magelang hingga Yogyakarta. Sejumlah inovasi juga terus dilakukan oleh pihak perusahaan, termasuk dari sisi kemasan sehingga menyesuaikan dengan perkembangan pasar. Memang terbukti, lebih dari setengah abad hingga sekarang, Kecap Cap Kentjana masih eksis untuk melezatkan masakan masyarakat Kebumen dan sekitarnya.
0 Komentar untuk "Kecap Cap Kentjana, Produk Lokal Yang Dicintai Warga Kebumen dan Sekitarnya"
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Maaf, Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk Tertentu, J*di, P*rn*, Komentar berbau SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.