Cara Kerja Alam dan Peran Manusia di dalamnya


Setiap apa yang ada di alam raya ini memiliki cara kerjanya masing-masing. Setiap objek kreasi Tuhan di alam semesta ini dapat berfungsi dengan baik jika cara kerja yang ditentukan oleh Sang Pencipta padanya dipatuhi atau tidak ada penghalang bagi berlakunya cara kerja tersebut. Dengan kata lain, jika ketentuan yang seharusnya berlaku itu dilanggar atau ada penghalang bagi berlakunya cara kerja tersebut, maka objeknya tidak akan berfungsi dengan baik. Cara kerja ini memang harus senantiasa terjaga dengan baik, sehingga ia dapat berjalan secara efektif sebagaimana mestinya. Jika cara kerja ini dirubah tidak pada relnya, maka yang terjadi adalah ketidak teraturan yang dapat membawa kepada kerusakan. 

Ilustrasi manusia dan alam
via pixabay.com

Alam raya ini telah memiliki cara kerjanya yang apabila tidak terhalangi berlakunya, maka alam ini akan betul-betul menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi siapa saja. Sebaliknya, jika cara kerja alam ini dilanggar sehingga tidak berjalan semestinya, maka bencana akan terjadi di alam raya ini. Terjadinya bencana ini merupakan kesalahan sistem yang terjadi karena adanya penghalang bagi berlakunya cara kerja alam ini. Bencana ini bisa berupa banjir, tanah longsor, hujan di luar musim, kekeringan yang panjang, banyak hama, banyak penyakit, dan sebagainya. Meski bencara-bencana ini bisa terjadi karena beberapa faktor, namun kesemuanya ini berhubungan erat dengan cara kerja alam yang bermasalah. 

Kita paham akan cara kerja alam tentang hutan, misalnya yaitu bahwa hutan bertugas menahan tanah dari longsor dan berfungsi menyerap air hujan. Inilah cara kerja yang telah ditetapkan oleh Sang Pencipta untuk hutan. Namun tampaknya sistem yang telah diatur ini sering kali diotak-atik tidak semestinya oleh salah satu ciptaanNya yang justru diberi wewenang untuk mengatur alam raya ini. Makhluk ini tidak paham atau memang pura-pura tidak tahu bahwasanya kalau hutan ditebangi sampai gundul maka cara kerja alam akan terganggu, yaitu tidak ada yang menyerap air hujan dan tidak ada yang menahan tanah dari longsor ketika terguyur air hujan. Akibatnya ketika hujan turun, maka bencana pun terjadi. Semua air hujan langsung mengalir dari atas dataran yang lebih tinggi tanpa ada yang terserap  dan membawa semua tanahnya ke dataran yang lebih rendah sehingga terjadi banjir bandang dan tanah longsor. 

Makhluk yang disebut manusia ini memang diciptakan oleh Tuhan sebagai manajer yang bertugas menjaga kelestarian alam raya ini agar tetap berfungsi dengan baik. Namun untuk bisa melaksanakan tugas ini dengan baik, manusia harus mengetahui hukum-hukum alam ini. Dengan memahami hukum, aturan, tatanan, pola, dan cara kerja sesuatu, maka seorang manusia bisa berbuat banyak terhadap sesuatu tersebut. Dengan semakin banyaknya manusia mempelajari dan memahami hukum berbagai objek di alam ini, maka semakin banyak pula dia bisa berbuat untuk kemaslahatan banyak orang. Inilah yang membuat seorang manusia bernilai lebih dari yang lainnya. Manusia-manusia yang seperti inilah yang bisa menjalankan tugas mengurusi alam raya ini dengan lebih baik karena dia tahu apa yang harus dia kerjakan. 

Sebaliknya seorang manusia yang tidak pernah mau mempelajari atau memahami sesuatu dan tidak memiliki pengetahuan apapun, maka dia tidak jauh berbeda dengan makhluk lain yang disebut binatang, dimana makhluk ini tidak bisa berbuat apapun kecuali dengan mengandalkan kekuatan fisiknya, kekuatan sayapnya untuk terbang, kemolekan tubuhnya, atau pun kemerduan suaranya. Disinilah letak pentingnya pencarian ilmu yang tidak kenal tempat atau pun usia, bahkan hingga jasad telah menyatu dengan tanah. Dengan ilmu inilah seorang manusia bisa betul-betul melaksanakan tugasnya sebagai manajer atau pengatur alam bagi alam raya ini. 

Ya, pada dasarnya tidak ada urusan di dunia ini yang tidak bisa diselesaikan oleh manusia selama hukum-hukum atau aturan-aturan yang telah ditentukan oleh Sang Kuasa telah dipelajari dan dikuasai. Atau sebaliknya, tidak ada urusan semudah apapun yang bisa diurus oleh manusia dengan baik apabila dia tidak memahami hukum-hukumnya. Negeri ini pun seharusnya bisa menjadi negeri yang kaya, makmur, subur, tenteram, nyaman, dan gemah ripah loh jinawi apabila para pemimpin dan seluruh rakyatnya memahami betul dan tentunya juga mematuhi hukum tata cara mengurus negeri yang indah ini. Oleh karenanya mari para manusia kita pahami kembali arti terciptanya kita di alam raya ini, sehingga kita bisa mengatur alam raya ini menjadi hunian yang nyaman untuk ditinggali sebagaimana cara kerja yang telah digariskan oleh Sang Pencipta. (disunting dari Penyejuk Hati Penjernih Pikiran

Labels: Horizon

Thanks for reading Cara Kerja Alam dan Peran Manusia di dalamnya. Please share...!

0 Komentar untuk "Cara Kerja Alam dan Peran Manusia di dalamnya"

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Maaf, Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk Tertentu, J*di, P*rn*, Komentar berbau SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.